1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan selalu mengharapkan agar usaha yang dikelolanya semakin berkembang dan berhasil sesuai dengan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Dalam pencapaian tujuan perusahaan tersebut, perusahaan harus bisa beroperasi secara efektif dan efisien. Selain itu, dalam pencapaian tujuan tersebut, perusahaan akan banyak mengalami hambatan dan rintangan yaitu adanya persaingan yang ketat antara perusahaan dengan pesaing-pesaingnya dalam merebut pangsa pasar dan mempertahankan eksistensi perusahaan. Hal inilah yang mendorong setiap perusahaan untuk semakin meningkatkan usahanya sehingga menjadi lebih baik lagi. Salah satu cara untuk meningkatkan usaha adalah melalui peningkatan volume penjualan
yang meliputi sistem penjualan yang akan
dilaksanakan. Dengan semakin berkembangnya suatu usaha perusahaan, maka akan semakin banyak pula transaksi penjualan yang terjadi. Jika peningkatan volume penjualan tersebut semakin tinggi, maka sangat diperlukan suatu rancangan sistem pengendalian intern penjualan yang memadai agar seluruh kegiatan penjualan dapat dimonitoring dengan baik dan diarahkan sesuai dengan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Lemahnya sistem pengendalian intern perusahaan mengakibatkan catatan akuntansi yang dapat dimanipulasi. Jika kesalahan dan kecurangan ini tidak dapat
2
ditemukan secepatnya maka akan membawa dampak yang material yaitu perusahaan kehilangan aset dalam jumlah tertentu dan mengalami kerugian. Menurut
Bambang
Hardi
(1990:3),
sistem
pengendalian
intern
didefinisikan sebagai ” pengawasan intern yang meliputi struktur organisasi dan semua cara-cara dan alat-alat yang dikoordinasikan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, memajukan efisiensi di dalam operasi serta membantu menjaga dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan”. Pengendalian intern yang efektif dirancang dengan tujuan pokok sebagai berikut: 1. Menjaga kekayaan perusahaan 2. Meningkatkan ketelitian dan keandalan data akuntansi 3. Mendorong efisiensi 4. Mendorong dipatuhi kebijakan manajemen(Abdul Halim, 1995:163) Dengan adanya Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang berfungsi dengan baik,
maka
pimpinan
perusahaan
dapat
melakukan
pengawasan
serta
pengorganisasian terhadap seluruh kegiatan perusahaan melalui setiap fungsi yang ada dalam perusahaan dan kegiatan operasi perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Pengendalian intern yang diterapkan dengan baik dapat menghasilkan informasi yang handal pula, sehingga dapat digunakan dengan baik oleh pihak manajemen maupun pihak luar perusahaan yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Pengendalian intern merupakan salah satu unsur penting bagi auditor dalam membuat empat keputusan penting tentang lingkup dan pelaksanaan audit
3
yang meliputi: sifat pengujian yang audit yang dilaksanakan, saat pengujian audit yang harus dilaksanakan, luas pengujian audit yang harus dilaksanakan, serta penetapan staf dalam pengujian audit. Pengendalian
intern
mempunyai
pengaruh
bagi
auditor
dalam
merencanakan audit, dengan melakukan pemahaman dan pengujian yang cukup terhadap sistem pengendalian intern, maka auditor dapat menetukan keputusan penting tentang sifat, saat, luas, dan penetapan staf dalam pengujian yang akan dilaksanakan. Pengujian tersebut berkaitan dengan kuat atau lemahnya SPI yang diuji tersebut. Semakin kuat SPI, semakin sedikit bukti yang harus dikumpulkan. Demikian juga sebaliknya semakin lemahnya SPI, semakin banyak bukti yang harus dikumpulkan. Pengendalian intern dapat diterapkan oleh semua perusahaan. Salah satu jenis perusahaan adalah perusahaan yang mempunyai tujuan laba, dimana kelangsungan usahanya ditentukan oleh seberapa besar laba yang diperoleh. Salah satu cara untuk mendapatkan laba adalah menjual produk. Kegiatan penjualan terdiri dari penjualan tunai dan penjualan kredit. Penjualan kredit mempunyai resiko yang lebih besar, hal ini dikarenakan barang diserahkan terlebih dahulu sedangkan uangnya akan didapatkan pada saat piutang jatuh tempo. P.D Anugerah Jaya merupakan salah satu jenis perusahaan yang mempunyai tujuan mencari laba, dimana kelangsungan usahanya ditentukan oleh seberapa besar laba yang diperoleh dengan cara menjual produk. Produk-produk yang dijual oleh P.D Anugerah Jaya merupakan produk kebutuhan rumah tangga. P.D Anugerah Jaya merupakan perusahaan yang sedang berkembang dan memiliki beberapa kantor cabang di berbagai daerah, sehingga dalam melakukan
4
pengecekan terhadap laporan penjualan barang, perusahaan ini sering mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya ketelitian atas pencatatan dan pendokumentasian dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kegiatan penjualan. Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan pengujian atas Sistem Pengendalian Intern penjualan kredit pada P.D Anugerah Jaya Yogyakarta. Penelitian ini berjudul ” Dampak Hasil Penilaian Kelayakan dan Pengujian Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Penjualan Kredit Terhadap Keputusan Penting Lingkup dan Pelaksanaan Audit” Studi Kasus Pada Perusahaan Dagang Anugerah Jaya Yogyakarta
1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah Sistem Pengendalian Intern penjualan kredit pada perusahaan P.D Anugerah Jaya Yogyakarta sudah layak dan efektif? 2. Apakah dampak dari pengujian pengendalian intern penjualan kredit terhadap keputusan penting tentang lingkup dan pelaksanaan audit?
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk membuktikan apakah sistem pengendalian intern penjualan kredit yang dilaksanakan perusahaan sudah layak dan efektif. 2. Untuk membuktikan apakah dampak hasil penilaian kelayakan dan efektif sistem pengendalian intern penjualan kredit terhadap keputusan penting tentang lingkup dan pelaksanaan audit.
5
1.4 Kontribusi Penelitian 1.4.1
Bagi Penulis Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Duta Wacana dan dapat menambah dan mengembangkan pengetahuan dan wawasan dalam berpikir dan juga bisa menerapakan ilmu-imu yang selama ini dipelajari semasa kuliah kedalam praktek nyata disebuah perusahaan, serta berlatih memecahkan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan.
1.4.2
Bagi Pihak P.D Anugerah Jaya Yogyakarta Memberikan informasi dan sumbangan pemikiran mengenai kelayakan dan efektivitas pengendalian intern pada sistem penjualan kredit. Apabila pengendalian intern pada penjualan kredit dinilai belum layak dan efektif, maka penulis akan memberikan beberapa saran yang diharapkan dapat menjadikan masukkan bagi pihak perusahaan untuk kedepannya. Jika dinilai sudah layak dan efektif, maka sistem pengendalian intern yang diterapkan dapat dipertahankan kelayakan dan keefektifannya.
1.4.3
Bagi Pihak Lain Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam mempelajari masalah yang sama dengan penelitian skripsi ini.
6
1.5 Keterbatasan Untuk mencapai tujuan penelitian ini, maka batasan-batasan yang diperlukan adalah: 1.5.1
Populasi dan unit sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah arsip penjualan kredit P.D Anugerah Jaya Yogyakarta. Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2007.
1.5.2
Peneliti hanya mengkhususkan pengujian SPI untuk sistem penjualan kredit saja.
1.5.3
Definisi pengendalian intern menggunakan definisi yang dibuat oleh COSO seperti yang tercantum dalam SPAP SA 319 Par 06.