BAB I PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
1.1.1. Seni Tari Sebagai Hasil dari Kreativitas Manusia Makin berkembangnya pola pikir manusia dari tahun ke tahun, makin berkembang pula kreativitas manusia tersebut. Dari kreativitas manusia inilah muncul berbagai ide dan gagasan baru di berbagai bidang kehidupan yang kemudian disebut sebagai kebudayaan. Sejak manusia mulai mengenal musik dan lagu, kemudian manusiapun mulai berkreasi dan berekspresi dalam menciptakan perpaduan antara gerakan - gerakan tubuh dengan irama musik dan lagu tersebut. Perpaduan antara olah gerak tubuh dan musik inilah yang kemudian disebut sebagai koreografi atau tarian atau seni tari.1 Seni tari ini juga merupakan salah satu bentuk atau hasil dari proses kreatif manusia. Sampai saat ini sudah terdapat bermacam - macam jenis tarian dari berbagai negara di dunia, mulai dari tarian tradisional / tarian khas daerah tertentu, tarian klasik, tarian modern, sampai tarian kontemporer. 1.1.2. Seni Tari Di Mata Pariwisata Di Indonesia, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta, yang merupakan kota yang sarat dengan seni, tidak sedikit pula masyarakatnya yang berkecimpung dalam dunia kesenian, khususnya seni tari ini. Sebagai contoh konkrit yaitu, adanya beberapa sekolah seni tari di Yogyakarta baik yang berstatus formal (ISI, UNY, ASTI, SMKI, dll) maupun nonformal / tempat kursus / sanggar (Padepokan Seni Bagong Kussudiardja, Sanggar Tari Didik
1
Mengenal Tari-tarian Rakyat Di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta, 1976. Hal. 3.
I-
1
Nini Thowok, Ballet Ramayana Prambanan)2. Tetapi dari semua sekolah tari tersebut, masih berbasis tari tradisional (dasar ajaran yang diutamakan adalah tari tradisional), mengingat Yogyakarta yang masih kental dengan seni dan kebudayaan tradisionalnya. Bahkan pertunjukan seni tari di Yogyakarta dapat menjadi suatu objek dan daya tarik wisata yang dapat mendatangkan keuntungan tersendiri bagi dunia kepariwisataan di Indonesia. Terbukti dengan stabilnya jumlah pengunjung objek dan daya tarik wisata pada Padepokan Seni Bagong Kussudiardja dan Ballet Ramayana Prambanan3, serta masuknya dalam ranking 10 besar pada perkembangan
jumlah
kunjungan
wisatawan
mancanegara4.
Hal
ini
disebabkan oleh karena begitu kayanya Indonesia akan bentuk – bentuk seni pertunjukan yang layak untuk dikemas sebagai sajian wisata. Berikut adalah daftar Pertunjukan Wisata yang pernah dipertunjukkan di Yogyakarta5 : •
Pertunjukan Sendratari Ramayana Empat Episode di Panggung Terbuka Prambanan
•
Sendratari Ramayana Cerita Utuh di Panggung Terbuka Prambanan
•
Pertunjukan Wisata di Istana – istana di Yogyakarta dan Surakarta
•
Pertunjukan Wisata di Hotel – hotel di DIY
•
Pertunjukan Wisata di Purawisata DIY
•
Pertunjukan Wisata di Museum Sanabudaya DIY
2
Sumber : Ibu Sri, Pengurus Yayasan Padepokan Seni Bagong Kussudiardja. Hasil wawancara dengan penulis, 30 September 2004. 3 Laporan Tahunan Statistik Pariwisata, Seni dan Budaya DIY Tahun 1999. Yogyakarta. 1999. Hal. 63 – 64. 4 Ibid. Hal. 67. 5 Seni Pertunjukan Indonesia & Pariwisata. Bandung. 1999. Hal. 451 – 452.
I-
2
1.1.3. Kelayakan dan Prospek ke depan dari Seni Tari Faktor yang dapat digunakan sebagai acuan kelayakan proyek ini antara lain karena seni tari merupakan faktor penunjang dalam dunia kepariwisataan di Indonesia, selain itu adalah bahwa dewasa ini hampir di setiap acara pasti terdapat tari – tarian yang disajikan dan dipertunjukkan sebagai salah satu bentuk hiburan, misalnya : •
Acara pesta pernikahan
•
Acara pesta ulang tahun
•
Acara pesta perpisahan sekolah
•
Launching atau peluncuran sebuah produk baru
•
Misa atau kebaktian gerejawi
•
Festival – festival kebudayaan, dll.
Hal ini membuktikan bahwa sampai saat ini, seni tari sedikit banyak memegang peranan yang cukup penting dalam setiap acara. Dan hal tersebut tidak akan pernah lepas dari campur tangan tenaga – tenaga profesional di bidang seni tari, atau yang lebih dikenal dengan sebutan ‘koreografer’ serta ‘dancer’. Oleh sebab itulah, dengan berbagai pertimbangan serta memprediksi prospek ke depan yang cukup cerah di bidang seni tari tersebut, penulis berinisiatif hendak menciptakan sebuah wadah untuk mengelola dan mendidik para calon koreografer dan dancer yang nantinya akan dibutuhkan bagi perkembangan dunia seni tari di Yogyakarta. Hal tersebut akan diwujudkan dengan mendirikan sebuah Sekolah Tari, yang menyediakan berbagai fasilitas penunjang yang berhubungan dengan kegiatan tari, seperti adanya gedung pertunjukan baik indoor maupun outdoor yang dapat disewakan untuk
I-
3
pertunjukan kesenian bagi pihak luar, studio tari yang dilengkapi dengan perangkat sound sistem, ruang audio visual dan ruang kelas pelajaran teori yang dilengkapi dengan peralatan multimedia, serta ruang – ruang pendukung lainnya. Sedangkan untuk desain bangunan sekolah tari ini, penulis memilih menggunakan arsitektur modern sebagai pendekatan rasional, maksudnya mengenai pemahaman dan pemikiran tentang filosofi desain bangunan, analogi bentuk bangunan, penggunaan material pada bangunan, serta konsep arsitektur bangunan.
1.2.
PERMASALAHAN
1.2.1. Permasalahan Umum Permasalahan umum yang muncul adalah adanya tuntutan untuk memenuhi kebutuhan dalam hal pembinaan dan pengembangan kreativitas di bidang seni tari yang dirasakan masih kurang di Yogyakarta. Oleh karena itu perlu diciptakan sebuah wadah yang dapat menampung dan memberi solusi terbaik terhadap permasalahan tersebut, yaitu dengan membuat sebuah sekolah tari, yang nantinya dapat menghasilkan tenaga – tenaga yang profesional dan berkualitas di bidang seni tari. 1.2.2. Permasalahan Khusus Permasalahan khusus yang muncul adalah bagaimana menciptakan sebuah sekolah tari dengan pendekatan rasionalisasi arsitektur modern, sehingga dapat menjadi sebuah wadah yang inspiratif dan inovatif bagi pengembangan kreatifitas tari.
I-
4
1.3.
TUJUAN DAN SASARAN Adapun tujuan dari pembangunan proyek Sekolah Tari di Yogyakarta ini antara lain adalah : •
Menciptakan sebuah wadah untuk mendidik serta mengembangkan hobby dan kreativitas para calon dancer khususnya di Yogyakarta.
•
Menambah kasanah seni budaya di Yogyakarta, khususnya budaya seni tari yang diwujudkan dalam sebuah sekolah.
•
Menyediakan sebuah fasilitas yang dapat menampung minat dan kreativitas individu dalam bidang seni tari. Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dalam pembangunan proyek
Sekolah Tari di Yogyakarta ini adalah terciptanya sebuah sekolah yang mampu menghasilkan individu - individu yang kompeten, valid, serta profesional dalam bidang seni tari, sehingga mereka dapat menjadikan seni tari sebagai sebuah profesi.
1.4.
LINGKUP PEMBAHASAN Lingkup pembahasan mengenai seni tari dan hubungannya dengan modernitas yang dipaparkan disini hanya terbatas pada seni tari kontemporer dengan pendekatan rasional arsitektur modern pada desain bangunan. •
Jenis tari yang diajarkan meliputi tarian tradisional Yogyakarta (Bedhaya Semang), tarian klasik (ballet, jazz, dansa/ballroom), dan tarian modern (hiphop, breakdance).
•
Desain bangunan lebih menekankan pada pendekatan rasional arsitektur modern, maksudnya mengenai pemahaman dan penalaran tentang filosofi
I-
5
desain bangunan, analogi bentuk bangunan, serta material dan bahan bangunan yang dipakai.
1.5.
METODE PEMBAHASAN Pembahasan dilakukan dengan analisa dari : •
Survey atau tinjauan langsung ke tempat – tempat serupa yang sudah ada di Yogyakarta, misalnya Padepokan Seni Bagong Kussudiardja dan Jurusan Seni Tari ISI Yogyakarta.
•
Study komparasi dengan proyek serupa yang telah disurvey.
•
Wawancara dengan pihak – pihak yang terkait, misalnya dengan Pengurus Yayasan Seni Bagong Kussudiardja, Dekan Fakultas Pertunjukan Jurusan Seni Tari ISI, Ketua Humas SMKI.
Dari hasil analisa tersebut kemudian ditarik sebuah kesimpulan yang dijadikan laporan tertulis, yang akhirnya dipakai sebagai dasar konsep untuk proses desain selanjutnya.
1.6.
SISTEMATIKA PEMBAHASAN Secara garis besar, sistematika pembahasan laporan ini sebagai berikut:
BAB I
:
PENDAHULUAN Merupakan bab awal yang berisi tentang latar belakang yang mendukung kelayakan proyek, permasalahan, tujuan pembangunan proyek, sasaran yang ingin dicapai, lingkup pembahasan, yang disertai dengan metode pembahasan dan sistematikanya.
I-
6
BAB II :
SEKOLAH TARI DI YOGYAKARTA Menjelaskan tentang gambaran ide proyek sekolah tari yang akan digarap, yang meliputi status sekolah, pemilik, struktur organisasi, kegiatan dan macam tarian yang diajarkan, sistem pengajaran, serta fasilitas yang disediakan.
BAB III :
TINJAUAN SENI TARI DALAM HUBUNGANNYA DENGAN ARSITEKTUR MODERN Menjelaskan tentang teori – teori yang diambil dari literatur dan pustaka yang mendukung proyek, yaitu mengenai seni tari kontemporer dan hubungannya dengan arsitektur modern, serta studi komparasi dengan proyek serupa yang sudah ada di Yogyakarta.
BAB IV :
ANALISA DAN PENDEKATAN KONSEP DASAR PERENCANAAN & PERANCANGAN Menjelaskan tentang pendekatan konsep perencanaan dan perancangan yang meliputi alternatif pemilihan lokasi / site, analisa site, analisa kegiatan, analisa kebutuhan ruang, analisa dimensi ruang, analisa desain bangunan, analisa struktur dan bahan, analisa pencahayaan dan penghawaan, serta analisa utilitas.
BAB V :
KONSEP DASAR PERANCANGAN Menjelaskan tentang konsep desain yang meliputi konsep filosofi bangunan dari arsitektur modern, konfigurasi ruang, penataan eksterior dan interior bangunan, sistem struktur, sistem pengcahayaan dan penghawaan, serta sistem utilitas bangunan.
I-
7