BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Setiap instansi pemerintah dalam menjalankan tugasnya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, apakah itu dari sesama instansi pemerintah maupun dari masyarakat luas. Dalam hal ini instansi pemerintah harus mampu menciptakan hubungan baik dan harmonis antara instansi pemerintah dengan lingkungannya agar citra perusahaan baik dimata masyarakat melalui aktivitas komunikasi.(Kusumastuti, 2001) Berdasarkan hal tersebut diatas, maka terasa adanya kebutuhan akan suatu instansi pemerintah yang dapat menciptakan komunikasi yang efektif dan kerja sama yang baik degan orang-orang yang bergerak dalam segala bidang. Instansi pemerintah harus menjadi suatu instansi pemerintah yang dapat menghubungkan antara pimpinan dengan pegawai, hubungan antara kelompok yang lainnya, ataupun kelompok dengan masyarakat luas. Menyadari akan hal ini, baik pemerintah maupun organisasi swasta berusaha melengkapi organisasinya dengan suatu bagian yang bergerak dalam bidang komunikasi yang dikenal dengan HUMAS (Hubungan Masyarakat ) atau dalam bahasa inggrisnya Public Relation. Disini kita akan meninjau tiga defenisi PR yang secara internasional telah di anggap sebagai batasan pengertian yang
1
2
lazim bagi orang-orang yang setiap harinya menggeluti dunia PR. PR (Public Relation) menurut definisi (British, 2001) Institute of Public Relations (IPR) : “ PR adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good will) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya”. Menurut definisi (Jefkins, 2001): Humas adalah suatu ilmu yang semakin berkembang di Indonesia, yang merupakan bagian dari instansi pemerintahan atau perusahaan dengan tugas menciptakan pengertian yang lebih baik terhadap masyarakat luas dan dapat memperdalam kepercayaan masyarakat terhadap suatu organisasi dengan tujuan untuk memperoleh dukungan dari masyarakat atas kegiatan instansi pemerintah tersebut. Humas menurut definisi kamus Institute of Publick relation (IPR) yakni sebuah lembaga humas terkemuka di Inggris dan Eropa, terbitan (Anggoro, 2001) ; “Humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memilihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayak ”. Jadi Humas adalah suatu rangkaian kegiatan yang di organisasi sedemikian rupa sebagai suatu rangkaian kampanye atau program terpadu, dan semuanya itu berlangsung secara berkesinambungan dan teratur. Dalam melaksanakan kegiatan, Humas berdasarkan pada program untuk melaksanakan kebijaksanaan dari pimpinan instansi pemerintah atau perusahaan yang akan membina kepercayaan dari masyarakat luas serta membuat citra yang baik pada perusahaan dan menambah pengertian terhadap kegiatan suatu instansi
3
pemerintah. Dengan ini humas harus mengetahui segala hal yang terjadi di masyarakat baik itu mengenai keluhan-keluhan dari masyarakat terhadap pelayanan dari instansi pemerintah ataupun keluhan dari instansi pemerintah atas pelayanan yang di berikan kepada masyarakattentang masalah pribadi, sehingga instansi pemerintah atau perusahaan dapat memberikan penyelesaian masalah dengan memberikan bantuan kepada masyarakat, misalnya yang terkena bencana alam yang terjadi sebagai tanda kepedulian instansi pemerintahaan terhadap masyarakat yang terkena musibah. Kegiatan Internal Public Relations merupakan kegiatan yang ditujukan untuk publik internal organisasi/perusahaan. Publik internal adalah keseluruhan elemen yang berpengaruh secara langsung dalam keberhasilan perusahaan, seperti
karyawan, manajer, supervisor, pemegang saham, dewan direksi
perusahaan dan sebagainya. Melalui kegiatan Internal Public Relations diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik internal dari
organisasi/perusahaan. Dengan hubungan yang harmonis antara pihak-pihak yang terkait dalam perusahaan maka akan tercipta iklim kerja yang baik. Dengan begitu kegiatan operasional perusahaan akan berjalan dengan lancar. Kegiatan hubungan internal yang dilakukan oleh seorang Public Relations Officers, yaitu a.
Hubungan dengan karyawan (employee relations) Seorang PR harus
mampu berkomunikasi dengan segala lapisan karyawan baik secara formal maupun informal untuk mengetahui kritik dan saran mereka sehingga bisa dijadikan
bahan
pertimbangan
dalam
pengambilan
kebijakan
dalam
organisasi/perusahaan. Seorang PR harus mampu menjembatani komunikasi antara pimpinan dan karyawan. Karena dengan diadakan program employee
4
relations diharapkan akan menimbulkan hasil yang positif yaitu karyawan merasa dihargai dan diperhatikan oleh pimpinan perusahaan. Sehingga dapat menciptakan rasa memilki (sense of belonging), motivasi, kreativitas dan ingin mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin. b.
Hubungan dengan pemegang saham (stockholder relations) Seorang PR
juga harus mampu membina hubungan yang baik dengan pemegang saham, serta mampu mengkomunikasikan apa yang terjadi dalam organisasi/perusahaan. Karena sebagai penyandang dana, mereka harus selalu tahu perkembangan perusahaan secara transparan agar dapat meningkatkan kepercayaan mereka terhadap perusahaan. Dengan demikian akan menghilangkan kesalahpahaman dan kecurigaan terhadap perusahaan.(Moore, Ph.d. 2004) Kegiatan eksternal Public Relation yaitu Hubungan dengan publik diluar perusahaan merupakan keharusan yang mutlak. Karena perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa bekerja sama dengan perusahaan yang lain. Karena itu perusahaan harus menciptakan hubungan yang harmonis dengan publik-publik khususnya dan masyarakat umumnya. Kegiatan hubungan eksternal yang dilakukan oleh seorang Public Relations Officer, yaitu a.
Hubungan dengan komunitas (community relations)
Membina
hubungan dengan komunitas merupakan wujud kepedulian perusahaan terhadap lingkungan disekitar perusahaan. Ini juga dapat diartikan sebagai tanda terima kasih perusahaan kepada komunitas. Dengan begitu menunjukan bahwa perusahaan tidak hanya sekedar mengambil keuntungan dari mereka, melainkan ikut peduli dan mau berbagi apa yang diperoleh perusahaan dari lingkungan yang
5
merupakan milik bersama. Hubungan dengan komunitas ini seringkali diwujudkan dalam program Corporate Social Responsibility. b.
Hubungan dengan pelanggan (costumer relations) Membina
hubungan baik dengan pelanggan, dilakukan agar dapat meningkatkan loyalitas dan kepercayaan pelanggan terhadap produk dan perusahaan itu sendiri. c.
Hubungan dengan media massa dan pers (media & press
relations) Hubungan dengan media dan pers merupakan sebagai alat, pendukung atau media kerja sama untuk kepentingan proses publikasi dan publisitas berbagai kegiatan program kerja atau untuk kelancaran aktivitas komunikasi humas dengan pihak publik. Dengan hubungan baik dengan media dan pers, perusahaan bisa mengontrol, mencegah, dan meminimalisir pemberitaan-pemberitaan negatif atau salah tentang perusahaan di media massa. Hubungan dengan pers dapat dilakukan melalui kontak formal dan kontak informal. Bentuk hubungan melalui kontak formal antara lain konfrensi pers, wisata pers (press tour), taklimat pers (press briefing), dan resepsi pers. Sedangkan bentuk hubungan melalui kontak informal antara lain keterangan pers, wawancara pers, dan jumpa pers (press gathering). d.
Hubungan dengan pemerintah (government relations) Hubungan
yang baik dengan pemerintah bisa memudahkan perusahaan dalam menyesuaikan kebijakan yang akan diambil dengan kebijakan-kebijakan pemerintah, sehingga kebijakan tersebut terwujud sesuai dengan aturan pemerintah dan tidak melanggar hukum. (Moore, Ph.d. 2004) Penelitian ini hanya memfokuskan kegiatan eksternal saja. Public Relations ini ditujukan untuk publik eksternal organisasi/perusahaan, yaitu
6
keseluruhan elemen yang berada di luar perusahaan yang tidak berkaitan secara langsung dengan perusahaan, seperti masyarakat sekitar perusahaan, pers, pemerintah, konsumen, pesaing dan lain sebagainya Melalui kegiatan eksternal ini, diharapkan dapat menciptakan kedekatan dan kepercayaan publik eksternal kepada perusahaan. Dengan begitu maka akan tercipta hubungan yang harmonis antara organisasi/ perusahaan dengan publik eksternalnya, sehingga dapat menimbulkan citra baik atas perusahaan dimata publiknya. Kegiatan humas ini bertujuan menciptakan suasana yang baik terhadap masyarakat dan membentuk citra dari suatu organisasi secara keseluruhan yang mempunyai semangat kerja yang tinggi dengan kualitas pegawai yang baik juga. Hal ini dapat dicapai jika pimpinan memperhatikan kerja pegawai yang baik. Lingkungan kerja juga dapat mempengaruhi aktivitas kerja pegawai dalam instansi tersebut, dan juga antara pegawai yang satu dengan yang lainnya harus dapat menciptakan rasa saling percaya, menghargai. Berdasarkan keterangan di atas, maka penulis bermaksud untuk membahas tentang “ PERAN HUMAS DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DALAM MENJAGA CITRA PERUSAHAAN .”
7
B. Perumusan Masalah Adapun masalah yang dihadapi adalah mengenai kegiatan yang dilaksanakan oleh humas yaitu “ BAGAIMANA PERAN HUMAS DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSEERO) DALAM MENJAGA CITRA PERUSAHAAN.” C. Tujuan dan Manfaat penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana system Peran Humas di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) dalam menjaga Citra Perusahaan. 2. Manfaat Penilitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi organisasi, menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi 2. Bagi penulis, menambah pengetahuan dan wawasan di bidang public relation atau ke Humasan di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) . 3. Bagi pihak lain, sebagai bahan acuan dan referensi terhadap objek yang sama bagi penulis lainnya yang akan melakukan penelitian. D. Jadwal Kegiatan Dalam penulisan Tugas Akhir, jadwal kegiatan dapat dilihat pada Tabel 1.1. untuk pengumpulan data dan penyusunan laporan tugas akhir ini, penelitian dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Jl. Sei Batang Hari No. 2 Medan.
8
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Kegiatan
Februari III
IV
Mare I
II
III
April IV
I
II
1. Persiapan 2. Pengumpulan Data 3. Penulisan Sumber : Penulis (2014)
E. Sistematika Penulisan Tugas akhir ini dibagi atas 4 (empat) bab dan tiap bab dibagi atas beberapa sub bab antara lain : BAB I
: PENDAHULUAN Bab ini berisikan Latar Belakang Masalah, Perumusan Permasalahan, tujuan Penilitian, Manfaat Penilitian, Jadwal Survei dan Sistematika Penulisan.
BAB II
: PROFIL PERUSAHAAN Bab ini berisikan Sejarah Perusahaan, Struktur Organisasi, Uraian Tugas, Kegiatan Usaha, Kinerja Usaha, Usaha Terkini dan Rencana Kegiatan .
BAB III
: PEMBAHASAN Bab ini berisikan pembahasan tentang penelitian yang dilakukan penulis pada PT. Perkebunan Nusantara III
9
(Persero) yang berkaitan dengan peran humas dalam menjaga citra perusahaan BAB IV
: KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan Kesimpulan berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian yang dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) dan beberapa saran yang bermanfaat dikemudian hari.