BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan aktifitas manusia sehari-hari sesama jenis maupun
lawan jenis, sesama teman atau atasan, dan banyak lainnya. Dengan demikian komunikasi adalah aktifitas yang dilakukan oleh semua manusia dan membutuhkan sebuah keterampilan khusus agar dapat melahirkan kesuksesan. Keterampilan dalam mengirim pesan atau informasi dengan baik, kemampuan kita menjadi pendengar yang baik, kemampuan dan keterampilan kita menggunakan media atau alat audio-visual merupakan bagian penting dalam melaksanakan komunikasi yang efektif. Pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan dalam Public relations adalah stakeholders. Mereka adalah target publik dan terdiri dari pemegang saham, karyawan, pers dan lain sebagainya. Public relations
merupakan fungsi
manajemen yang
melakukan
komunikasi untuk menimbulkan pemahaman dan penerimaan dari publik. Dalam proses penerimaan publik ini, perusahaan perlu memperhatikan hubungan yang harmonis dengan masyarakatnya dengan terbuka, jujur, adil, konsisten dan tidak mengasingkan diri. Oleh karena itu Public Relations sangat perlu dan penting untuk membina hubungan dengan komunitasnya.
1
2
Perusahaan sebagai suatu aktivitas yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang besar, tetapi selayaknya memikirkan kepentingan masyarakat disekitarnya, karena perusahaan sebenarnya juga merupakan bagian dari masyarakat. Keadaan pada saat krisis menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan hanya memikirkan dirinya sendiri. Perusahaan memiliki tanggung jawab dalam menjalankan kegiatannya. Sekarang ini, masyarakat menjadi lebih kritis dalam berbagai bidang, diantaranya menginginkan agar perusahaan tidak melakukan pengrusakkan lingkungan, merugikan karyawan, melayani kebutuhan konsumen, memperhatikan masalah kesehatan dan keamanan kerja, dan perlindungan lingkungan, dan lain-lain. Masyarakat tidak menyukai perusahaan yang tidak memberikan manfaat apa-apa terhadap lingkungan sekitar. Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan salah satu topik yang berkaitan erat dengan etika bisnis. Setiap organisasi besar maupun kecil mempunyai tanggung jawab sosial kepada publiknya baik internal maupun eksternal. Tanggung jawab sosial (social responsibility) menyentuh setiap praktek dari berbagai tingkatan aktivitas yang ada di organisasi. Oleh karena itu, tanggung jawab sosial menjadi perhatian penting di dalam sebuah organisasi. Salah satu khalayak yang mejadi perhatian didalam pelaksanaan program Corporate Social Responsibility adalah komunitas. Setiap perusahaan harus memiliki hubungan yang baik dimana mereka beroperasi dengan komunitas lokal. Program community relations yang baik akan memiliki efek yang positif terhadap perusahaan, misalnya saja dalam proses recruitment.
3
Keberadaan dan peran masyarakat mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan bisnis. Perusahaan bergantung pada masyarakat dimana perusahaan beroperasi dalam usaha pengakuan serta keuntungan. Komunikasi lokal bisa menjadi mitra terbaik sekaligus pelanggan yang setia bagi perusahaan. Nilai-nilai yang berkembang di masyarakat turut berdampak pada bisnis yang dijalankan. Tidaklah salah jika perusahaan memberikan pelayanan yang baik terhadap mereka (masyarakat). Hubungan yang baik dengan komunitas merupakan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara organisasi dan komunitas. Membangun hubungan dengan komunitas lokal merupakan suatu pekerjaan humas yang sangat penting yang tidak pernah bisa diabaikan. Humas juga harus memiliki strategi bagaimana membina hubungan dengan komunitas lokal dan jika gagal maka perusahaan tersebut tidak akan langgeng beroperasi di tempat tersebut. Komunitas lokal adalah masyarakat yang bermukim atau mencari nafkah di sekitar pabrik, kantor, gudang, tempat pelatihan, tempat peristirahatan, atau di sekitar aset tetap perusahaan lainnya. Dalam melakukan fungsi PR, komunitas lokal dipandang sebagai suatu kesatuan dengan perusahaan yang memberi manfaat timbal balik. Perusahaan perlu membina hubungan yang baik dengan komunitas karena komunitas yang merasakan hubungan yang baik dengan perusahaan akan memberi keuntungan yang tidak sedikit bagi perusahaan. Tugas seorang praktisi PR adalah membangun hubungan yang harmonis antara perusahaan dan komunitas nya. Komunitas mengharapkan adanya
4
kesinambungan pendapatan, penampilan perusahaan yang tampak dalam bentukbentuk fisik yang menarik, partisipasi perusahaan terhadap kehidupan komunitas. Hubungan timbal balik perusahaan dan masyarakat juga dipengaruhi oleh persepsi masyarakat tentang kehadiran perusahaan. Untuk menjalankan perannya dengan baik seorang praktisi PR perlu memahami apa yang diharapkan oleh komunitasnya. Perusahaan membayar pajak, cukai dan terkadang memberi hadiah, sumbangan, sponsor, beasiswa, dan sebagainya. Namun perusahaan juga menghasilkan limbah, kebisingan, kemacetan dan pemogokan. Ada beberapa hal yang diharapkan masyarakat dari suatu industri: 1 1. Pendapatan (Income). Komunitas mengharapkan adanya perputaran uang melalui gaji dan upah karyawan, melalui pembelian dari pemasok lokal atau melalui pembayaran pajak. 2. Penampilan (Appearance). Komunitas mengharapkan agar perusahaan membangun gedung enak dipandang, dan bahkan dapat dijadikan simbol kota. 3. Partisipasi. Hadirnya perusahaan di suatu lokasi menimbulkan interaksi antara perusahaan dan masyarakatnya. Dalam kegiatan kemasyarakatan, perusahaan bisa berbagi fasilitas seperti sekolah, taman bermain, tempat peribadatan, tempat parkir, sarana olahraga, dan sebagainya. 4. Stabilitas. Kegiatan bisnis yang terlalu agresif sering menimbulkan hal yang tidak diharapkan. PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dan likuidasi. 1
Rhenald Kasali. Manajemen Public Relations (John E. Marson, Modern Public Relations (New York: Mc Grow Hill Book Company, 1979) hal. 57
5
Masyarakat menginginkan adanya kesinambungan dan pertumbuhan stabil. 5. Kebanggaan (Pride). Banyak tempat didalam peta dunia ini, apakah negara, kota besar atau kota kecil, dikenal sebagai tempat asal perusahaan besar menyebut nama barang-barang buatan Fuji, Honda, Sony atau Komatsu, orang akan segera ingat Jepang. Menyebut Jarum, teringat Kudus. Semuanya pada mulanya memang dicita-citakan para pendirinya agar perusahaan-perusahaan mampu menjadi kebanggaan komunitas asalnya. Sebaliknya,
dari
komunitasnya
perusahaan
mengharapkan
akan
mendapatkan perlakuan yang wajar sebagai warga kota, perlindungan terhadap tindak kekerasan, pemerasan dan perusakan oleh massa, pengenaan pajak yang wajar, lingkungan kehidupan yang sehat bagi karyawannya, tenaga kerja yang sehat, jujur dan terampil,serta terlindungi dari kejadian tak terduga (force major) seperti kebakaran, banjir, bencana alam dan sebagainya. PT Tulip Promo Karya merupakan salah satu perusahaan advertising yang beralamat di Jl. Batu ampar III No 36 Rt 12 Rw 03 kelurahan batu ampar, Kramat jati, Condet, Jakarta Timur. Mengacu kepada nilai-nilai perusahaan maka PT Tulip Promo Karya mempunyai komitmen dalam membangun hubungan yang baik dengan komunitas lokal dalam hubungan sosial yang positif tidak hanya pada kegiatan bisnis tetapi juga aktif dalam mendukung komunitas lokal di sekitar PT Tulip Promo Karya.
6
Tempat penelitian ini dipilih karena PT Tulip Promo Karya sebuah perusahaan periklanan dengan skala menengah yang sedang berkembang saat ini dan terletak didaerah condet, Jakarta Timur khususnya di Jl. Batu Ampar III No. 36 Rt 12 Rw 03 Kelurahan Batu Ampar, Jakarta Timur. Dimana daerah ini termasuk salah satu daerah di Jakarta dengan kelas masyarakat menengah kebawah. Daerah batu ampar terletak di daerah condet, Jakarta Timur yang merupakan wilayah di pinggiran ibukota Jakarta. Condet merupakan salah satu daerah cagar budaya Betawi sebagai budaya asli kota Jakarta. Masyarakatnya menggantungkan hidupnya dari hasil perkebunan seperti buah-buahan yaitu duku, salak, mangga, nangka dan lain-lain. Di daerah batu ampar, condet ini juga terdapat beberapa home industry seperti penghasil dodol, makanan khas betawi dan juga kue geplak. Seiringnya perkembangan di Ibukota, perubahan terjadi menunjukkan Condet bukan lagi merupakan daerah pertanian yang masih didominasi oleh buahbuahan, tetapi sudah menjadi kawasan yang tidak banyak berbeda dengan daerah lainnya di Ibukota Jakarta. Yaitu terdapatnya pemukiman penduduk yang padat beserta pola etnis penduduk yang beragam yang tidak lagi menggantungkan hidupnya dengan perkebunan, melainkan kebanyakan bekerja di sektor urban. Pilihan pekerjaan yang mereka lakukan antara lain menjadi buruh ataupun pedagang. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu tanggung jawab perusahaan yang wajib dipenuhi dan merupakan salah satu tolak ukur
7
keberhasilan perusahaan. Dalam hal ini, sukses bagi PT Tulip Promo Karya adalah bila perusahaan dapat memenuhi tanggung jawab sosial untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan masyarakat dimana perusahaan beroperasi. Salah satu kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh PT Tulip Promo Karya adalah Community Relations dengan memberikan pelatihan keterampilan berupa sablon dan menjahit. Sebagai salah satu stakeholder
eksternal perusahaan, komunitas lokal memiliki pengaruh yang
benari bagi kelangsungan hidup perusahaan. Stakeholder eksternal adalah pihakpihak yang berada diluar kendali perusahaan. Komunitas lokal adalah kelompok orang yang tinggal disekitar wilayah operasi satu organisasi yang bisa berupa pabrik, area penambangan, kantor atau bengkel. Komunitas lokal dipandang sebagai suatu kesatuan dengan perusahaan yang dapat memberi manfaat timbal balik. Manfaat tersebut dapat membentuk reputasi perusahaan yang bergantung pada bagaimana perusahaan itu diterima oleh komunitas lokal dan berperilaku dengan komunitas lokal dimana perusahaan itu berada. Perkembangan konsep hubungan masyarakat atau Community Relations menunjukkan suatu upaya untuk saling berhubungan antara komunitas lokal dengan organisasi. Community Relations perlu untuk dilaksanakan karena merupakan salah satu faktor yang penting menjaga citra atau image perusahaan dan akan banyak pihak yang akan melihat reputasi perusahaannya. Melalui Community Relations masing-masing pihak saling menjaga komunikasi untuk
8
memecahkan permasalahan bersama tanpa meninggalkan identitas dan tujuannya masing-masing. Kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT Tulip Promo Karya pertama kali adalah pada tahun 2012 yaitu dengan memberi beasiswa kepada salah satu sekolah dasar yang dekat dengan Perusahaan, yaitu SDN 03 Pagi Batu Ampar, Jakarta Timur. PT Tulip Promo Karya tidak memiliki suatu program untuk pengadaan program CSR. Untuk kegiatan pemberian beasiswa tidak dipersiapkan secara khusus atau tidak dengan suatu perencanaan yang matang. PT Tulip Promo Karya hanya memberikan sejumlah biaya saja untuk SDN 03 Pagi Batu Ampar, Jakarta Timur. Setelah program pemberian beasiswa untuk SDN 03 Batu Ampar, Jakarta Timur, PT Tulip Promo Karya merencanakan program CSR lainnya dengan perencanaan yaitu dengan bertanya kepada tokoh masyarakat setempat bagaimana kondisi kehidupan masyarakat setempat, kemudian PT Tulip Promo Karya menginformasikan kepada tokoh masyarakat mengenai rencana pengadaan pelatihan keterampilan menjahit dan mensablon agar nantinya masyarakat dapat sekaligus bekerja di PT Tulip Promo Karya. Setelah itu PT Tulip Promo Karya menginformasikan program kepada lingkungan Jl. Batu Ampar RW 03, karena PT Tulip Promo Karya beralamat di Jl. Batu Ampar Rt 12 RW 03 maka kegiatan CSR ini dimulai dari lingkungan terdekat dengan perusahaan terlebih dahulu. Bagi PT Tulip Promo Karya menjalin hubungan yang baik dengan pihak perusahaan merupakan suatu keharusan yang mutlak. Seperti haknya manusia sebagai makhluk sosial, perusahaan yang hidup dalam masyarakat modern juga
9
tidak mungkin bertahan tanpa menjalin hubungan yang baik dengan publik internal dan eksternal perusahaan seperti karyawan perusahaan dan keluarganya, pemerintah, masyarakat sekitar dan lain sebagainya. Sasaran dari pelatihan keterampilan menjahit dan mensablon ini adalah untuk masyarakat yang tinggal Jl. Batu Ampar RW 03, baik wanita maupun pria dengan usia diatas 17 tahun dan maksimal 35 tahun, sudah lulus SMA. Diharapkan warga yang terpilih mengikuti pelatihan mendapatkan banyak pengetahuan keterampilan, mereka akan bekerja di PT Tulip Promo Karya dengan masa percobaan selama 3 bulan dengan mengikuti pelatihan selama 1 minggu. Untuk melaksanakan suatu program diperlukan manajemen program yang baik agar proses dan tujuan program dapat tercapai sesuai rencana. Manajemen program itu adalah pengelolaan yang terkoordinasi dari sekelompok proyek untuk mencapai tujuan dan manfaat program. Tujuan dari manajemen program ini adalah agar tercapainya keteraturan, kelancaran, kesinambungan usaha untuk mencapai tujuan program. Dengan latar belakang tersebut diatas, maka penulis mengambil judul: “Manajemen Program Public Relations PT Tulip Promo Karya Dalam Melaksanakan Kegiatan CSR Pemberdayaan Masyarakat Menjahit dan Mensablon Di Kelurahan Batu Ampar, Jakarta Timur” dengan tujuan untuk mengetahui manajemen program PR PT Tulip Promo Karya Dalam Melaksanakan Kegiatan CSR Pemberdayaan Masyarakat menjahit dan mensablon di Kelurahan Batu Ampar, Jakarta Timur.
10
Peneliti melakukan penelitian selama 3 bulan mulai dari bulan Juli 2014 sampai dengan September 2014. Dimana program CSR ini telah dilakukan pada Desember 2013 di PT Tulip Promo Karya.
1.2 Fokus Penelitian Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah mengamati dan mengetahui langkah-langkah aktivitas yang berkaitan dengan Management program PR dalam melaksanakan kegiatan community relations yang dilaksanakan oleh Ibu Suryaningsih, HR Manager,
PT Tulip Promo Karya. Dalam pelaksanaannya,
diawasi langsung oleh Direktur PT Tulip Promo Karya. Berkaitan
dengan
hal
tersebut,
terdapat
langkah-langkah
dalam
melaksanakan aktivitas community relations, yaitu2: 1. Pengumpulan data (fact finding) Yaitu tahap untuk memperoleh dan mengumpulkan data sesuai dengan fakta-fakta yang ada untuk mengetahui mengenai permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat sekitar. Pendefinisian masalah dimulai dengan melakukan penilaian tentang adanya sesuatu yang salah, atau sesuatu yang seharusnya berjalan dengan lebih baik. Dalam hal ini terkandung gagasan bahwa tujuan organisasi adalah menyediakan kriteria untuk penilaian tersebut. 2
Scott M. Cutlip, Allen H. Center dan Glen M. Broom. Effective Public Relations. 2009. hal 320
11
Metode paling ilmiah dan akurat dalam mendefinisikan masalah PR adalah dengan melakukan riset. Riset dilakukan dengan tujuan menggali informasi sebanyak mungkin melalui berbagai teknik yang dapat dilakukan. Informasi yang didapat tentunya harus dapat menggambarkan situasi yang sedang berlangsung. Namun, seringkali para praktisi PR meremehkan pentingnya riset untuk mendefinisikan masalah PR. Ada dua metode riset yang dapat digunakan, yaitu metode informal dan metode formal. Tujuan dari kedua metode ini tentunya untuk mengumpulkan informasi yang akurat dan bermanfaat. Kedua metode ini tentu memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Metode informal sangat berguna untuk uji awal riset dan strategi program dan metode formal berguna sebagai dasar perencanaan dan evaluasi program. Contoh metode informal yang dapat dilakukan yaitu dengan cara: kontak personal, key informan, kelompok atau forum diskusi, komite atau Dewan Penasihat, Call Center atau Customer Care, analisis surat dan sumber online. Sedangkan untuk metode formal dapat dilakukan dengan cara: analisis sekunder dan database online, juga analisis isi. 2. Perencanaan (Planning) Setelah masalah PR tertuang melalui riset dan analisis, PR harus menyusun sebuah strategi untuk mengatasi masalah atau memperbesar peluang tersebut. Perencanaan meliputi pembuatan keputusan mendasar tentang apa yang akan dilakukan, dan dengan langkah apa, dalam rangka
12
mengantisipasi masalah atau peluang. Efektivitas taktik yang digunakan dalam langkah selanjutnya akan tergantung pada perencanaan yang baik dan dilakukan dalam langkah kedua ini. Perencanaan strategis dalam PR melibatkan pembuatan keputusan tentang tujuan dan sasaran program, mengidentifikasi publik kunci, menentukan kebijaksanaan atau aturan untuk memandu pemilihan strategi dan menentukan strategi. Perencanaan program PR diawali dengan pernyataan misi organisasi agar program selaras dengan visi. Namun hal penting lain yang harus diingat, publik sasaran harus jelas. Caranya adalah dengan mendefinisikan publik sasaran. Perencana program harus meneliti publik dalam rangka menyusun sasaran, strategi dan taktik yang diperlukan untuk melaksanakan suatu program. Pendekatan demografis dan lintas situasional untuk mendefinisikan publik biasanya memberikan pedoman minimal yang berguna untuk menyusun strategi program. Definisi yang berguna harus mendeskripsikan publik program berdasarkan bagaimana orang terlibat dalam, atau dipengaruhi oleh, situasi problem atau isu, siapa mereka itu, dimana mereka tinggal, masuk anggota organisasi mana, apa tindakan mereka yang relevan dengan situasi dan sebagainya. Definisi ini berasal dari situasi khusus yang rencananya akan diintervensi oleh PR.
13
Setelah publik ditetapkan, tinggal menetapkan sasaran program. Sasaran ini berguna untuk: 1. Memberikan fokus dan arah bagi mereka yang menyusun strategi dan taktik program. 2. Menyediakan pedoman dan motivasi bagi mereka yang ditugasi mengimplementasikan program. 3. Menyebutkan criteria hasil yang akan dipakai untuk monitoring dan evaluasi program. 3. Pelaksanaan (Action and Communication) Yaitu merupakan tahap pelaksanaan beberapa kegiatan yang sudah direncanakan pada tahap sebelumnya. Langkah ketiga ini adalah mengimplementasikan program aksi dan komunikasi yang didesain untuk mencapai tujuan spesifik untuk masing-masing publik dalam rangka mencapai tujuan program. Pertanyaan dalam langkah ini adalah “Siapa yang harus melakukan dan menyampaikannya, dan kapan, dimana, dan bagaimana caranya?” Pada tahap pengkomunikasian HRD sebagai pelaksana fungsi Humas melakukan proses penyampaian pesan atau informasi untuk mendukung aktivitas community relations yang dilakukan tahap tahap ini dengan melakukan aksi dan komunikasi mengacu dan sesuai dengan perencanaan.
14
Dalam program community relations selalu ada aspek bagaimana menyusun pesan yang ingin disampaikan kepada komunitas, serta melalui media apa dan dengan cara bagaimana. Sedangkan aksi sebagai implementasi permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat. 4. Evaluasi (Evaluation) Langkah terakhir dalam proses ini adalah melakukan penilaian atas persiapan, implementasi, dan hasil dari program. Penyesuaian akan dilakukan sambil program diimplementasikan, dan didasarkan pada evaluasi atas umpan balik tentang bagaimana program ini berhasil atau tidak. Program akan dilanjutkan atau dihentikan setelah menjawab pertanyaan “Bagaimana keadaan kita sekarang atau seberapa baik langkah yang telah kita lakukan?” Tujuan utama dari evaluasi adalah untuk mengetahui apakah kegiatan program pelatihan keterampilan ini benar-benar dilaksanakan dan berhasil diterima masyarakat yang menjadi sasaran dengan baik. Berdasarkan hasil evaluasi bisa diketahui apakah program tersebut bisa dilanjutkan, dihentikan, atau dilanjutkan dengan melaksanakan beberapa perbaikan dan penyempurnaan.
1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah yang ingin diteliti adalah “Bagaimana Manajemen Program PR PT Tulip Promo Karya
15
Dalam Melaksanakan Kegiatan CSR Pemberdayaan Masyarakat Menjahit dan Mensablon di Kelurahan Batu Ampar, JakartaTimur?”
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini yaitu: 1. Secara umum, untuk mengetahui majanemen Program PR PT Tulip Promo Karya dalam melaksanakan kegiatan CSR Pemberdayaan Masyarakat menjahit dan mensablon di Kelurahan Batu Ampar, Jakarta Timur 2. Secara khusus, untuk mengetahui dan menggambarkan manajemen program PR dalam melaksanakan kegiatan CSR pemberdayaan masyarakat di PT TULIP PROMO KARYA.
1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan melengkapi khasanah ilmu komunikasi khususnya di bidang kehumasan dalam melakukan manajemen program PR untuk melaksanakan kegiatan CSR. 1.5.2 Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada praktisi dalam menjalankan perannya sebagai Public Relations di organisasi manapun dia bekerja. Sehingga perusahaan bisa memberikan masukan
16
kepada perusahaan lain untuk melakukan program-program baru dalam menerapkan CSR. 1.5.3 Manfaat Sosial Penelitian
ini
diharapkan
dapat
bermanfaat
tidak
hanya
untuk
perkembangan PT Tulip Promo Karya, namun untuk semua aspek yang terkait didalamnya, baik itu karyawan PT Tulip Promo Karya, masyarakat kelurahan batu ampar disekitarnya
untuk
maupun perusahaan-perusahaan yang
meningkatkan
perekonomian
kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
masyarakat
ada juga