BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan ruang kreativitas yang terbuka luas, tidak terbatas sebagai produk industri media dan hiburan. Film dokumenter memberikan kesempatan bagi semua orang untuk mengaktualisasi diri dan idenya dengan leluasa. Penanaman ide-ide sentral atau premis disini dibutuhkan sebagai patokanakhir dalam pembuatan film ini. Dokumenter bukan bercerita. Kesadaran tentang dokumenter bukan hanya sekedar penceritaan terdapat dalam buku Documentery for small screen dalam sub babnya Documentery is showing to telling. Wacana tersebut dilontarkan Paul Kriwaczek menandakan bahwa dokumenter dipandang bukan lagi sekedar karya audio visual yang menghibur dan sebagai penambahan informasi dalam kehidupan manusia, tapi disana film maker berusaha menunjukan sesuatu lain yang ditampilkan berdasarkan wilayah oposisi, maksudnya ialah film maker berusaha menunjukan sebuah gambaran “Benar” dan “Salah” sesuai dengan persepktif subjektif film maker itu sendiri. Melalui riset dan proses filming dokumenter ini peneliti ingin mencari jawaban atas pertanyaan mengenai isu – isu penggemar dangdut ini digambarkan menurut Andrew N. Weintraub dalam bukunya mangatakan massa penggemar dangdut itu ialah lelaki kelas bawah, dimana politisi menggunakan dangdut sebentuk “musik rakyat”, untuk menggalan massa dalam kampanye, serta prektik
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
pertujukan dangdut sarat akan candaan penuh aroma seksual, dan untuk melihat joget dengan gaya erotis dan kocak. 1 . Apakah benar seperti itu adanya yang terjadi saat ini. Penikmat atau penggermar musik sendiri dapat membantu sebuah kepopuleritasan dalam sebuah karya, dengan adanya penggermar membuat para musisi dapat di kenal dan selalu diagung-agungkan musiknya, semakin banyaknya penggeram semakin terkenal lah musiknya dan tentunya penyanyi tersebut sendiri, K-POP, J-POP, ROCK, RAP, JAZZ dan jenis musik lainnya berlomba-lomba mengumpulkan masa untuk menaikan popularitas mereka, tak tertinggal dangdut pun sebagai musik khas ini pun juga mengumpulkan masa, tak bisa dibilang mudah untuk mengumpulkan penggemar supaya selalu dikenal, banyak cara untuk bisa membuat mereka tidak akan pindah haluan dan tetap setia mencintai musik itu, juga selalu bergoyang bersama, dalam Penelitian Riset dan filming ini peneliti ingin melihat bagimana para penggemar dangdut ini bernyanyi dan tetap selalu bergoyang menikmati alunan musik. Musik dangdut
ini sendiri
indonesia , ciri khas musik dangdut
merupakan salah satu genre musik asli adalah
adanya alat musik tabla dan
gendang. Musik dangdut mulai muncul pada tahun 1960-an . Musik dangdut banyak
dipengaruhi
oleh
musik
Bollywood oleh Ellya Khadam dengan
melayu
dan
india
melalui
film
lagu Boneka India. Penyebutan nama
"dangdut" merupakan sekelompok kata dari suara permainan tabla (dalam dunia
1
Andrew Waintrube.Dandut :Musik, Identitas dan Budaya Indonesia.Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. 2012. Hal 3-7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
dangdut disebut gendang saja) musik India. Musik dangdut yang merupakan seni kontemporer terus berkembang dan berkembang, pada awal mulanya irama dangdut identik dengan seni “musik kalangan kelas bawah” dan memang aliran seni musik dangdut ini merupakan cerminan dari aspirasi dari kalangan masyarakat
kelas
bawah
yang
“mempunyai
ciri
khas
kelugasan
dan
kesederhaannya”. Karena sifat kontemporernya maka di awal tahun 1980 an musik dangdut berinteraksi dengan aliran seni musik lainnya, yaitu dengan masuknya aliran musik Pop, Rock dan Disco atau House musik. Selain masuknya unsur seni musik modern musik dangdut juga mulai bersenyawa dengan irama musik tradisional seperti gamelan, Jaranan, Jaipongan dan musik tradisional lainnya. Pada era tahun 2000-an seiring dengan kejenuhan musik dangdut yang asli, maka di awal era ini musisi di wilayah Jawa Timur di daerah pesisir Pantura mulai mengembangkan jenis musik dangdut baru yang disebut dengan musik dangdut koplo. Dangdut koplo merupakan mutasi dari musik dangdut setelah era dangdut campursari yang bertambah kental irama tradisionalnya ditambah dengan masuknya unsur seni musik kendang kempul yang merupakan seni musik dari daerah Banyuwangi Jawa Timur dan irama tradisional lainya seperti jaranan dan gamelan. Sebagai musik yang paling popular dan unik di Indonesia, dangdut mengalami perjalanan yang penuh warna. Dangdut, yang namanya berasal dari bunyi khas gendang, “dang” dan “dut”, dianggap sebagai bentuk rendah budaya popular pada 1970-an, dikomersialkan pada 1980-an, dimaknai-ulang sebagai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
ragam musik pop nasional dan global pada 1990-an, dan terlokalisasi dalam komunitas-komunitas etnik pada era 2000-an. 2 Dalam perspektif Indonesia, memunculkan perdebatan mengenai identitas nasional, dengan berfokus pada musik populer dangdut, mengenalkan pentingnya industri budaya dalam mendefinisikan identitas musikal sebagai identitas budaya bangsa, musik dangdut bukan hanya merupakan representasi dan refleksi politik dan budaya bangsa Indonesia, tetapi dangdut sebagai praktik ekonomi, politik dan ideologi telah membentuk ide masyarakat tentang golongan, jender dan etnisitas dalam masyarakat Indonesia modern. 3 Dengan hal tersebut lah peneliti ingin berbicara mengenai permasalahan dari pandang banyak orang dengan suatu komunitas dangdut untuk membentuk suatu identitas baru. Dan dapat ditarik menjadi sebuah fokus permasalahan yang akan peneliti bahas dan angkat dalam film dokumenter. Persoalan identitas yang dimiliki oleh komunitas dangdut, dimana mereka sebenarnya melakukan pelestarian suatu kebudayaan dengan selalu mengikuti aktifitas dalam musik dangdut dari satu acara ke acara lainnya dan juga hanya ingin menunjukkan eksistensi serta aktualisasi diri dalam kecintaan mereka untuk musik dangut sehingga mereka dapat membentuk sebuah identitas baru, bahwa mereka tidak lah masyarakat kampungan, dan hanya penikmat seksualitas.
2
Andrew Waintrube.Dandut :Musik, Identitas dan Budaya Indonesia.Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. 2012. Hal 9-10 3
Andrew Waintrube.Dandut :Musik, Identitas dan Budaya Indonesia.Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. 2012. Hal 10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
Komunitas Dangdut dengan berbagai nama dari JRS, PCC dan lainnya, mereka membuat komunitas ini sebagai penghargaan kesetiaan kepada musik Dangdut tersebut, dengan personil yang didominasi oleh para Remaja Laki-laki. Dimana komunitas ini sendiri ada didaerah Jakarta Barat, mereka selalu akan hadir diberbagai acara pernikahan, acara sunataan atau pun acara lainnya, yang dimana ada musik dangdut sebagai pengisi acara tersebut, atau pun undangan dari pada Komunitas lain untuk bergabung menikmati Musik Dangdut yang disajikan. Bukan hanya bernyanyi saja, mereka juga melakukan koreografi dimana seorang pemimpin akan memberikan arah untuk memulai gerakan apa yang harus dilakukan untuk bergoyang, tentu saja dengan latihan sebelumnya terlebih dahulu, ini membuat mereka menikmati dangdut lebih dari pada biasanya dalam menikmati music dangdut itu sendiri. Komunitas dangdut yang ada di Jakarta Barat dan Tanggerang tepatnya, bukan hanya bergoyang saat ada pesta diadakan mereka juga melakukan asik social dimana saat perayaan ulang tahun komunitasnya, mereka melakukan santunan kepada anak yatim, dimana berada pada wilayah dengan Betawi, kegiatan social yang dilakukan pun tidak larut dari budaya betawi yang dimana di barengi dengan acara yang berbau keagamaan. Hingga para komunitas itu pun juga mengadakan lomba goyang dangdut sesama komunitas lain. Sebagai studi kasus, komunitas dangdut yang ada di daerah Ibu Kota sendiri ini ialah bukan suatu perkumpulan biasa yang mengikat untuk satu tujuan mencintai musik dangdut, tetapi juga sebagi pelestari budaya bangsa.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
1.2 Permasalahan Dari apa yang sudah di jelaskan pada latar belakang penelitian ingin membuat sebuah karya film dokumenter Observasi “Goyangan Rakyat”. Dimana menekankan pada Hipotesis awal yang ditinjau dari identitas negatif dangdut itu sendiri , dengan menghadirkan berbagai pandangan komunitas dan tokoh pemuda yang mengenal secara umum mengenai komunitas dangdut tersebut. Dengan begitu rumusan masalah dari permasalahanpada penelitian ini adalah Identitas dalam Goyangan Rakyat : sebuah film documenter observasi. 1.3 Tujuan Perancangan Pada akhirnya “Goyangan Rakyat” akan mengantarkan referensi terbaru tentang komunitas unik pecinta music dangdut, menurut Douglas Kellner : “sebuah budaya media telah lahi, dimana citra, suara, lensa membantu menghasilkan rajutan kehidupan seharihari,mendominasi waktu luang,membentuk pandangan-pandangan politk dan sikap social, dan memberikan bahan yang digunakan untuk orang yang membangun identitas pribadi”. 4 Skripsi aplikatif merupakan karya berupa paparan tulisan hasil penelitian, perancangan, dan hasil jadi karya audio visual yang membahas suatu permasalahan dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku dalam ilmu komunikasi.
4
Dauglas Kellner.Budaya Media: Cultural Studies, Identitas, dan Politik : Antara Modern dan Postmoderen. 2010. Yogyakarta: Jala Sutra. Hal 63
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
Skripsi aplikatif ini merupakan keahlian dimana audio visual sebagia metode pemecahan masalah yang kratif, rasional, dan estetis.
1.4 Alasan Pemilihan Judul Alasan mengapa memilih judul film yang akan di buat dikarna kan judul ialah gerbang utama dari sebuah film itu sendiri, dan peneliti ingin langsung fokus untuk memberikan sebuah karya film dokumenter yang tertuju langsung keperemis dan kesamaan pemaknaan penonton. Jadi peneliti memilih judul film dokumenter ini adalah “Goyangan Rakyat” dimana mencerminkan isi film itu sendiri, goyangan yang dimaksud ialah menari dengan iriangan musik dangdut sedangkan rakyat yang dimaksud ialah sekumpulan orang yang menyebut diri mereka komunitas dangdut. Maka dengan itu peneliti memilih goyangan rakyat sebagai judul dalam film dokumenter. 1.5 Manfaat Perancangan 1.5.1
Manfaat Akademis Manfaat akademis dari penelitian ini guna untuk sebagai bahan
refrensi jika ada kesamaan konsep yang di gunakan juga menjadi informasi teraktual soal Komunitas Penonton Dangdut. Terlebih lagi, dalam film ini dihadirkan seorang tokoh pendiri komunitas penonton dangdut sehingga memberi nilai lebih dan akan menjadi catatan sejarah. Terlebih dalam perspktif dalam Ilmu Komunikasi. 1.5.2
Manfaat Praktis Dengan adanya penelitian ini dapat menjadi refrensi bagi para
pembuat film dokumenter membuat karya audio visual untuk dapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
mengetahui seperti apa masalah atau fenomena nyata di dalam film dokumenter itu sendiri, juga mengapresiasikan musik khas rakyat sebagai ikon Pariwisata Indonesia.
http://digilib.mercubuana.ac.id/