BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah
Teknologi informasi semakin berkembang dengan sangat cepat dan semakin canggih. Perkembangan teknologi ini pastinya sangat berkaitan dengan perkembangan teknologi komputer. Dimana teknologi komputer merupakan pendukung bahkan penggerak kemajuan teknologi informasi tidak bisa dipungkiri bahwa ilmu elektronika sangat berpengaruh kepada perkembangan Teknologi. Hal tersebut telah mendorong manusia untuk berkreasi dan berinovasi dalam bidang tersebut untuk membuat suatu alat yang lebih efektif dan efisien. Sehingga dapat dilihat sudah banyak alat yang diciptakan supaya memberi kemudahan dalam melakukan pekerjaan. Pembuatan pintu otomatis mempermudah kehidupan sehari-hari, kebanyakan pintu masih menggunakan pintu manual sehingga tidak efektif dalam buka atau tutup secara manual untuk pintu yang ukurannya besar seperti pada gudang, swalayan, mall serta untuk tempat yang membutuhkan proses yang cepat seperti rumah sakit proses yang masih manual ini menyebabkan kesulitan, maka akan memakan waktu dan tenaga yang banyak dan proses buka tutup pintu yang manual ini juga akan membuat kesulitan untuk beberapa orang yang mempunyai kekurangan seperti tuna daksa apabila akan memasuki tempat-tempat umum seperti supermarket dan lainnya, sangat sulit membuka jika pintu tersebut dibuat
1
2
secara manual, sehingga dibutuhkan proses buat pengaturan otomatisasi pada pintu yang diperlukan untuk mempermudah manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Pembuatan sistem untuk pintu otomatis tersebut untuk membuka dan menutup
pada
prototipe
pintu
secara
otomatis
dengan
menggunakan
mikrokontroler ATmega32. Pada penelitian sebelumnya pembuatan palang pintu otomatis batik solo trans berbasis mikrokontroler ATmega 8535 menyimpulkan bahwa prototipe pintu otomatis satu arah ini dapat digunakan sebagai dasar jika seseorang ingin membuat pintu otomatis satu arah yang sebenarnya (Rita Yuliana, 2010). Sedangkan penelitian lain yang membahas prototipe pintu bendungan otomatis berbasis mikrokontroler ATmega 16 menyimpulkan terdapat rata-rata presentase error sebesar 0,15 % (Safrudin Budi, 2012). Ditemukan penelian lainnya, penggunaan sensor Passive Infra Red (PIR) sebagai sensor dengan mikrokontroler ATMega 8535 sebagai pemroses dan motor dc sebagai penggerak dalam aplikasi sistem pintu otomatis, aplikasi ini mampu membuka dan menutup pintu secara otomatis (Hendra Maryanto, 2010). Disini penulis ingin menggunakan Atmega32 yang memiliki memory lebih besar dari ATmega 8538 sehingga pintu otomatis dapat lebih sempurna. Kerena itulah penulis mencoba menganalisa dan mempelajari lebih dalam tentang membuat sebuah alat elektronika berbasis mikrokontroler yang dikendalikan oleh motor servo yang dapat menggerakkan sebuah prototipe pintu yang dapat bergeser secara otomatis. Dan penulis bisa belajar memahami
fungsi,
3
karakteristik, serta cara kerja dari alat yang penulis buat dan berusaha menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan masalah tersebut, maka disini penulis memilih untuk menggunakan ATmega32 sebagai bahan penelitian penulis, maka dari itu penulis mengambil judul : “Simulasi Kontroling Pintu Otomatis Menggunakan Mikrokontroler Atmega32”. Sehingga dengan adanya alat ini ,diharapkan bisa diaplikasikan didunia nyata. 1.2
Identifikasi Masalah
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa pintu masih bersifat manual. Dimana setiap orang yang mau masuk harus membuka pintu terlebih dahulu, maka dari itu penulis akan menjalaskan secara rinci identifikasi masalah sebagai berikut : 1.
Kesulitan dalam membuka atau menutup secara manual untuk pintu yang berukuran besar.
2.
Kesulitan dalam membuka dan menutup pintu bagi beberapa orang yang mempunyai kekurangan seperti tuna daksa.
3.
Kurang maksimalnya penjagaan dalam membuka dan menutup pintu dengan menggunakan seorang penjaga.
4
1.3
Rumusan Masalah
Dari identifikasi yang ada, maka dapat ditarik beberapa rumusan masalah, yaitu : 1.
Bagaimana merancang pintu otomatis sehingga dapat mempermudah untuk membuka dan menutup khususnya pintu yang berukuran besar?
2.
Bagaimana membagun pintu otomatis sehingga dapat mempermudah untuk membuka dan menutup khususnya bagi orang yang memiliki kekurangan khususnya tuna daksa?
3.
Bagaimana membangun pintu otomatis supaya dapat memaksimalkan pintu tanpa adanya seorang penjaga?
1.4
Batasan Masalah
Penulis menyadari ilmu pengetahuan yang dimiliki terbatas. Sehingga dalam pembuatan skripsi dibuat batasan masalah. Adapun penulis membatasi ruang lingkup permasalahan tentang pembuatan simulasi pintu otomatis yaitu sebagai berikut : 1.
Prototipe pintu otomatis hanya berlaku untuk satu arah saja.
2.
Untuk membuka dan menutup pintu dapat dilakukan oleh satu orang atau beberapa orang secara bersamaan.
3.
Pintu dapat terbuka setelah sensor pertama aktif kemudian bisa tertutup kembali setelah sensor kedua aktif.
4.
Aplikasi hanya menampilkan laporan, laporan tidak dapat dicetak.
5
1.5
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari pembuatan prototipe pintu otomatis menggunakan Mikrokontroler ATmega 32 yaitu: 1.
Merealisasikan rancangan hardware prototipe pintu otomatis mengunakan Mikrokontroler ATmega 32.
2.
Mempelajari lebih mendalam tentang cara pemogramanan mengunakan Mikrokontroler ATmega32
3.
Mengetahui cara kerja prototipe pintu otomatis menggunakan Mikrokontroler ATmega 32.
1.6
Metode Penulisan
Adapun metode penulisan yang di pakai adalah sebagai berikut : 1. Pengumpulan Data
a.
Metode Observasi, yaitu dengan melakukan penelitian terhadap komponen yang dipakai dan melakukan perbandingan terhadap fungsi dari komponen-komponen tersebut sehingga kami dapat mengambil kesimpulan dan prinsip kerja dari komponen dan alat tersebut.
b.
Metode Studi Pustaka, yaitu dengan mengambil materi-materi dari buku penunjang dan materi-materi lainnya dari internet ataupun yang lainnya.
c.
Metode Kesimpulan, yaitu dengan mengumpulkan ide dari masingmasing orang dan kemudian menjadikan suatu kesimpulan yang di tulis ke dalam suatu makalah.
6
d.
Penelitian dan Eksperimen, yaitu dengan melakukan penelitian, perancangan alat dan menguji alat tersebut.
2. Pengembangan Sistem
Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan dalam membangun simulasi Pintu Otomatis ini menggunakan model Waterfall (Classic Life Cycle). Kelebihan dari metode ini adalah terstruktur, dinamis, dan sequential. Metode Waterfall dapat di lihat pada gambar 1.1. Adapun metode wartefallnya sebagai berikut :
Perencanaan Analisis Perancangan Implementasi Pengujian Pemeliharaan
Gambar 1.1. Metode Waterfall1
Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara Waterfall, yang meliputi beberapa proses diantaranya:
1
Adi Nugroho, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Dengan Metodologi Berorientasi Objek, Mei 2005, Hal. 125
7
1.
Perencanaan Perencanaan merupakan tahapan yang menyangkut studi kebutuhan
pengguna, studi–studi kelayakan baik secara teknis maupun secara teknologi serta penjadwalan pengembangan suatu proyek dari sistem informasi perangkat lunak. 2.
Analisis Tahap dimana penulis dapat mengenali segenap permasalahan yang
muncul dengan pengguna dengan mendekomposisi blok diagram dan uml lebih lanjut, mengenali komponen – komponen sistem, obyek – obyek, hubungan antar obyek, dan sebagainya yang penulis bahas dalam Bab berikutnya. 3.
Perancangan Tahap dimana penulis dimulai untuk mencari solusi permasalahan yang
didapat dari tahap analysis. Dalam buku ini, tahap tiga ini di bagi menjadi 2 yaitu: a.
Tahap perancangan yang lebih menekan pada platform apa hasil dari tahap analysis kelak akan diimplementasikan.
b.
Tahap dimana penulis melakukan penghalusan (Refinement) kelas – kelas yang didapat pada tahap analysis serta jika perlu menambahkan dan momodifikasi kelas – kelas yang akan lebih menginfesiensikan serta mengefektifkan kembangkan.
sistem
atau
perangkat
lunak
yang
akan
penulis
8
4.
Implementasi Tahap ini merupakan tahap dimana penulis dapat mengimplementasikan
perancangan sistem kesituasi yang nyata. Disini penulis mulai berurusan dengan pemilihan perangkat keras, penyusunan perangkat lunak aplikasi (Pengkodean / Coding). 5.
Pengujian Apakah sistem yang penulis buat sudah sesuai dengan pengguna atau
belum. Jika belum proses selanjutnya adalah iterative, yaitu kembali ke tahap – tahap sebelumnya. Disinilah keuntungan metodologi berorientasi objek mulai kentara, dimana mulai dari tahap analisis hingga tahap implementasi penulis bisa gunakan tool yang sama sehingga proses iterative itu bisa berjalan dengan lebih efektif serta efisien ditinjau dari segi uang dan waktu. 6.
Pemeliharaan Melakukan pemeliharaan atau perawatan terhadap perangkat lunak
dimana penulis mulai melakukan pengoperasian sistem dan jika diperlukan penulis melakukan perbaikan - perbaikan kecil. Kemudian, jika waktu penggunaan sistem habis maka penulis akan masuk lagi pada tahap perencanaan.
9
1.7
Sistematika Penulisan Isi dari penulisan ini berhubungan dengan data –data yang telah diambil
serta referensi dari buku-buku: BAB I Pendahuluan Pada Bab ini, berisi tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan dan Sistematika Penulisan. BAB II Landasan Teori Bab ini membahas tentang teori dasar dan komponen-komponen yang dipergunakan dalam rangkaian dengan analisa tiap-tiap komponen. BAB III Analisa Sistem Pada bab ini akan menjelaskan mengenai gambaran sistem umum, dan perancangan sistem, dan menganalisa rangkaian pada simulasi pintu otomatis menggunakan Atmega32. BAB IV Perancangan Sistem Bab ini menjelaskan tentang Perancangan Sistem yang Diusulkan antara lain yaitu ,UML ( Unified modeling Language ), dan perancangan pembuatan prototipe pintu otomatis.
10
BAB V Implementasi Sistem Bab ini menjelaskan tentang cara pengoperasian dan pengujian pengaplikasian simulasi pintu otomatis mengunakan mikrokontroler ATmega32. BAB VI Penutup Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari penjelasan alat yang dibuat serta saran-saran dari keseluruhan rangkaian. Daftar Pustaka Sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai hubungan dengan penyusunan skripsi yang dibuat.