1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah Dinegara Indonesia terdapat banyak sekali daerah yang berupa rawa-rawa, semak-semak, sungai, danau, bendungan, pesisir pantai, dan lain-lain. Pada tempat-tempat tersebut cukup sulit untuk dilalui oleh sebuah alat transportasi yang ada pada umumnya sebagai sarana penghubung dengan daerah lain. Untuk itu dibuat suatu kendaraan yang dinamakan hovercraft. Hovercraft dapat dioperasikan pada berbagai macam permukaan baik didarat maupun di perairan, selain itu juga dapat dioperasikan diatas lumpur, salju, atau es, rerumputan, semak-semak, maupun diatas air yang ditumbuhi oleh tumbuhan ganggang maupun berarus deras sekalipun. Hal tersebut dikarenakan oleh cara kerja hovercraft yang menggunakan hembusan angin ke bawah untuk mengangkat dan mengembangkan hovercraft tersebut diatas segala permukaan yang akan dilaluinya. Oleh sebab itu hovercraft dapat digunakan oleh berbagai macam kebutuhan seperti contohnya : a. Transportasi Rawa Pada rawa-rawa yang biasanya ditumbuhi oleh tanaman air dan juga terdapat lumpur yang dalam sehingga sulit untuk dilalui
oleh alat
2
transportasi pada umumnya. Dengan hovercraft segala macam rawa dapat diatasi. b. Patroli pantai Pada pesisir
pantai biasanya juga ditanami oleh tanaman ganggang
pendek dan pasir pantai juga sulit untuk didilalui kendaran biasa. Dengan hovercraft akan lebih mudah untuk melalui medan perairan yang ditumbuhi ganggang dan pasir sekalipun, maka pengendara secara praktis dapat melaju dari daratan langsung ke air dan kembali ke daratan lagi secara langsung tanpa harus mendereknya terlebih dahulu. c. Transportasi sungai Pada sungai yang dalam maupun yang dangkal dan memiliki arus yang sangat keras akan sulit untuk dilalui sebuah perahu, sekalipun perahu tersebut bermotor. Dengan hovercraft, sungai dengan arus yang deras sekalipun dapat dilalui dengan tenang dan dapat langsung naik ke daratan dengan lebih praktis. d. Kendaraan penyelamat Hovercraft dapat digunakan sebagai kendaraan penyelamat korban bencana alam banjir. Dengan hovercraft penyelamatan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien karena hovercraft dapat langsung menuju kearah tujuan tanpa mengenal segala macam permukaan yang dilalui baik darat maupun air yang berarus sekalipun. e. Pertanian Hovercraft dapat dioperasikan diatas tanaman padi maupun gandum tanpa merusak tanaman tersebut, karena hovercraft dapat melaju diatas tanaman
3
tersebut dengan tanpa adanya gesekan antara tanaman dengan permukaan bawah hovercraft. Untuk itu petani dapat dengan mudah menebar pupuk atau menyemprot pestisida pada ladangnya. f. Militer Untuk keperluan militer hovercraft dapat digunakan untuk menghindari ranjau darat, sebab hovercraft dapat melalui ranjau-ranjau tersebut dengan mengambang diatasnya. Selain itu hovercraft juga dapat menjangkau medan peperangan yang sulit dijangkau. g. Pertambakan Dengan hovercraft daerah tambak yang luas sekalipun dapat dijangkau denga mudah tanpa mengenal apakah perairan yang dilalui dalam ataupun dangkal.
1.2 Perumusan masalah Perancangan daya angkat yang dibutuhkan hovercraft agar bisa melayang diudara (gap antara lantai dan hovercraft) dengan baik.
1.3 Batasan masalah Analisa Perancangan sistem angkat pada hovercraft type integrated (single engine) kapasitas 150 Kg dengan menggunakan mixed flow fan berdaya kapasitas 1200 Pa.
4
1.4 Tujuan dan manfaat penelitian Diharapkan dari hasil analisa yang penulis buat dapat memberikan data yang tepat mengenai perancangan sistem lifting hovercraft yang baik untuk menghasilkan debit udara yang cukup untuk mengangkat hovercraft.
1.5 Metode penelitian Dalam penulisan laporan kerja praktek ini penulis mengumpulkan data – data dan informasi dari berbagai sumber yang berkaitan dengan cara : 1. Metode Observasi Penulis melakukan pengamatan langsung dari objek benda kerja, yaitu dengan melakukan eksperimen terhadap benda uji. 2. Metode Kepustakaan Untuk melengkapi data yang sudah ada, penulis mempelajari buku – buku dan referensi pada perpustakaan yang disediakan oleh Universitas Mercubuana maupun dari luar kampus dan browsing dari internet guna menunjang laporan penulis. 3. Metode eksperimen dan permodelan Metode eksperimen merupakan metode yang digunakan untuk melakukan percobaan-percobaan untuk menuju pembuatan alat. Metode permodelan merupakan metode yang digunakan untuk mendesain hovercraft. 4. Metode perancangan dan perakitan Langkah ini meliputi pembuatan gambar perancangan, perencanaan komponen dan perakitan alat.
5
5. Metode penyimpulan Merupakan pengecekan akhir dan tahapan uji coba alat dari hasil analisis kemudian diambil kesimpulan dari keseluruhan pembuatannya.
1.6 Sistematika penulisan Penulisan makalah tugas akhir ini terbagi dalam beberapa bab yang dapat di perinci sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penulisan dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini memuat teori-teori yang berkaitan dengan eksperimen yang dilakukan, serta
berbagai persamaan dan pengertian yang mendukung analisa dan
eksperimen. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab
ini
memuat
prosedur
pelaksanaan
eksperimen
dan
pengambilan
data,dimensi benda uji serta spesifikasi peralatan yang digunakan. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini memuat data awal yang penulis kumpulkan yang selanjutnya diolah menjadi informasi yang akan menjadi bahasan pada bagian analisa.
6
BAB V ANALISA HASIL Bab ini memuat contoh perhitungan, hasil perhitungan yang ditampilkan dalam bentuk grafik serta analisa dan pembahasan dari hasil eksperimen tersebut. BAB VI Bab ini memuat kesimpulan dari hasil eksperimen yang dilakukan serta saransaran yang ditujukan untuk penelitian-penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN