BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Seluler
adalah
suatu
sistem
komunikasi
yang
memberikan
layanan
telekomunikasi baik dalam bentuk suara, data, maupun video dimana akses pelanggannya dapat dilakukan dalam keadaan bergerak.Dengan adanya konsep seluler ini maka pengguna dapat melakukan hubungan komunikasi dengan pengguna lain tanpa harus bergantung pada media fisik yang dapat membatasi kegiatan mobilitas.Teknologi seluler yang berkembang saat ini memiliki karakter yaitu transmisi tanpa lewat kabel melainkan dengan gelombang radio. PT. Kencana Mandiri sejahtrera (KMS) adalah salah satu perusahaan yang bekerja dibidang perbaikan dan pengoptimalisasian jaringan seluler salah satunya jaringan Telkomsel yang ada di Kota Kupang. Dalam melakukan pengecekan BTS yang bermasalah khususnya dalam pekerjaan Drive Test cara pencarian BTS yang akan dikerjakan masih sering terjadi kesalahan dalam menentukan lokasi yang tepat dimana BTS yang akan dikerjakan berada dikarenakan kurangnya informasi alamat dan letak dari BTS yang akan dikerjakan, oleh karena itu akan dapat memakan waktu yang lebih lama hanya untuk melakukan pencarian BTS yang bermasalah tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut pemanfaatan aplikasi sistem informasi geografis merupakan langkah yang tepat untuk membantu mempermudah proses pencarian BTS yang bermasalah di Kota Kupang karena aplikasi ini mempunyai peranan penting dalam pengolahan data-data dan
letak BTS third-generation
technology (3G) TELKOMSEL di Kota Kupang, maka dilakukan penelitian yang berjudul “SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN LETAK BASE TRANSCEIVER STATION (BTS) JARINGAN
3G TELKOMSEL DI KOTA
KUPANG BERBASIS WEB” yang diharapkan dapat membantu mempermudah proses pencarian letak atau lokasi suatu BTS 3G di Kota Kupang. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan sebelumnya dalam bagian latar belakang masalah, maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yaitu ketidakefisienan dalam proses pencarian lokasi BTS oleh petugas PT.KMS saat melakukan proses maintanance, drive test dan audit BTS karena aplikasi yang lama belum terlalu pasti untuk menentukan titik lokasi BTS 3G Telkomsel yang akan dicari.
1.3 Batasan Masalah 2
Agar mempermudah melakukan perancangan suatu aplikasi maka diperlukan pembatasan masalah dari masalah yang ada sehingga aplikasi yang akan dirancang lebih terarah pada sasaran yang akan dicapai. Batasan masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Lokasi BTS hanya pada wilayah administrasi Kota Kupang 2. Jenis BTS hanya berupa BTS untuk 3G 3. Aplikasi diperuntukkan bagi karyawan PT. Kencana Mandiri Sejahtera, tapi tidak menutup kemungkinan untuk bisa digunakan juga oleh masyarakat umum. 1.4 Tujuan
Rancang bangun sistem informasi ini bertujuan untuk menghasilkan suatu Sistim Informasi Geografis tentang pemetaan penyebaran
BTS jarigan third-generation
technology (3G) di Kota Kupang dalam bentuk Sistem Informasi Gografis yang berbasis web agar dapat digunakan oleh karyawan PT. Kencana Mandiri Sejahtera dalam melakukan pencarian letak BTS 3G di Kota Kupang. 1.5
Manfaat Manfaat dari penelitian ini adalah karyawan PT. KMS akan lebih cepat melalukan pengiriman laporan pekerjaan yang dikerjaakan dan BTS 3G Telkomsel yang bermasalah akan lebih cepat ditangani.
3
1.6 Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode pengembangan perangkat lunak model Waterfall ( Presman,2010, p39) . Dalam model Waterfall tahap-tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Analisis Desain Coding Testing Maintenence
Gambar 1. 1 Waterfall Model (Pressman, 2010) 1.6.1
Analisis Tahap ini merupakan tahap inisialisasi pendefenisian masalah untuk menyelesaikan teknik pengembangan perangkat lunak melalui pengumpulan data-
data. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode observasi, studi pustaka dan wawancara. 1. Metode observasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara turun langsung di lapangan untuk meneliti dan meminta keterangan mengenai masalah-masalah yang dihadapi dalam pengerjaan di lapangan untuk dibuat pemecahannya dan untuk mengetahui bagaimana proses pencarian BTS yang mau di kerjakan sehingga dari penelitian tersebut dapat diketahui kearah mana sistem akan dibuat. 2. Metode studi pustaka4adalah metode pengumpulan data dengan cara membaca buku-buku atau referensi yang berkaitan dengan masalah, perancangan database, dan panduan cara membuat aplikasi atau software. 3. Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara menanyakan atau
mewawancarai pegawai dari Kantor PT.KMS yang
berkaitan dengan pekerjaan di lapangan 1.6.2
Perancangan Merupakan tahap perancangan terhadap hasil yang didapat dari tahap analisis yang meliputi perancangan basis data, perancangan masukan dan keluaran serta perancangan interface. 1. Bagan alur sistem (systems flowchart) Bagan alur sistem (systems flowchart) merupakan bagan yang menunjukan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada dalam sistem. 2.
Diagram Berjenjang
Bagan
atau
diagram
berjenjang
digunakan
untuk
mempersiapkan
pengambaran DFD ke level-level lebih bawah lagi. Bagan berjenjang dapat digambar dengan menggunakan notasi proses yang digunakan di DFD. 3. ER-diagram
5
Dalam Diagram pemodelan sistem akan digambarkan dalam bentuk Entity Relationship Diagram. Tujuan penggambaran diagram ER-diagram adalah untuk menggambarkan hubungan antara entity-entity yang terlibat di dalam sistem secara keseluruhan. 4. Perancangan interface Manfaat perancangan interface adalah agar pengguna dan komputer dapat saling berinteraksi, sehingga pengguna merasakan adanya kemudahan dan keramahan sistem komputer kepadanya, diperlukan suatu media yang memungkinkan
interaksi tersebut secara langsung. Media yang dimaksud
adalah antarmuka berbasis grafis yang dikenal dengan istilah GUI (graphical user interface). 1.6.3
Tahap Coding Coding merupakan proses desain yang biasa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh seorang programmer yang akan menerjemahkan transai yang akan diminta oleh user, dengan kata lain penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat. Program bantu dalam sistem ini akan dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan memakai DBMS MySQL.
1.6.4
Tahap Testing 6
Tujuan dari tahap ini adalah menemukan kesalahan-kesalahan pada sistem dan kemudian memperbaiki. Dalam proses analisis hasil pengolahan data digunakan metode pengujian black-box. 1.6.5
Maintenance Proses pemeliharaan pada software diperlukan, termasuk di dalamnya adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya seperti itu. Ketika dijalankan munkin saja masih ada kesalahan yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan atau pergantian pada sistem operasi, atau perangkat lainnya.
1.7
Sistematika Penulisan Agar alur penyampaian laporan ini lebih mudah dipahami, maka dapat disajikan dalam sistematika sebagai berikut:
Bab I
Pendahuluan Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, , rumusan 7 masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan
Bab II
Landasan Teori
Pada bab ini penulis menjelaskan tentang konsep-konsep dasar dari hal-hal yang berkaitan dengan masalah dan pembuatan sistem yang akan dibangun. Bab III
Analisis dan Perancangan Sistem Pada bab ini berisi definisi sistem, analisis dan perancangan sistem serta sistem perangkat pendukung.
Bab IV
Implementasi Sistem Bab ini membahas tentang implementasi sistem perangkat lunak berdasarkan analisis dan perancangan pada BAB III.
Bab V
Pengujian Analisis Hasil Setelah mengimplementasikan sistem akan diadakan pengujian untuk mengevaluasi perangkat lunak yang dibangun.
8