BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Kelompok bank yang memiliki kinerja paling baik selama periode 2010
sampai dengan 2014 berdasarkan analisis 7 (tujuh) rasio keuangan yakni CAR, ROA, BOPO, LAR, LDR, NIM, dan NPL adalah bank pembangunan daerah, selanjutnya bank umum swasta nasional non devisa, bank persero, bank asing, bank campuran, dan bank umum swasta nasional devisa.(Siswanto, 2015). Berdasarkan hasil penelitian, bank pembangunan daerah (BPD) secara keseluruhan memiliki kinerja paling baik diantra 6 (enam) kelompok bank di Indonesia selama periode 2010-2014. B , menjelaskan tentang rating 17 bank pembangunan daerah (BPD) yang berhasil meraih predikat Sangat Bagus. Dari 17 BPD berpredikat Sangat bagus, BPD Bali dan BPD DIY sukses mencetak skor tertinggi di kelasnya. Di kategori bank BUKU-2 kelompok aset Rp10 triliun sampai di bawah Rp25 triliun, skor tertinggi diduduki Bank BPD Bali (93,39). Di kategori bank BUKU-1 kelompok aset Rp5 triliun ke atas, skor tertinggi dicetak oleh Bank BPD DIY (93,25). Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY merupakan Bank yang sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan seluruh Pemerintah Kabupaten dan Kota di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan
1
Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2012 tanggal 26 Desember 2012 tentang Perubahan Bentuk Badan Hukum Bank Pembangunan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Menjadi Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta, modal dasar Bank BPD DIY ditetapkan sebesar Rp 1.000.000.000.000,-. Sampai dengan akhir tahun 2015 telah disetor sebesar Rp 559.485.000.000,-. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali merupakan Bank Lokal yang mampu dan memiliki aktivitas Nasional dan Internasional. Turut berperan dalam pembangunan yakni mensukseskan program Pemerintah serta untuk menumbuhkan perekonomian. Mendukung dan aktif dalam kegiatan sosial dan pelestarian budaya, untuk menunjang sektor pariwisata. Berdasarkan harian umum Nusa Dua Bali tanggal 12 Maret 2015, kinerja tinggi ditunjukkan BPD Bali. Hasil laporan kinerja yang mengemuka dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) di Gedung Wiswasabha asset BPD Bali tembus Rp 16,95 triliun. Berdasarkan data tahun 2014 BPD Bali menjadi salah satu bank terbaik yang mempunyai asset di atas Rp10 triliun berdasarkan hasil pemeringkatan bank versi Infobank tahun 2015. Pengukuran kinerja keuangan suatu perusahaan tertentu, tergantung pada sudut pandang apa yang akan diteliti dan tujuan untuk menganalisis. Dalam hal ini pihak manajemen perusahaan sangat perlu menyesuaikan kondisi perusahaan dengan alat ukur berupa rasio keuangan dan laporan tahunan agar bisa menilai kinerja, sehingga dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan perbankan yang sudah mengglobal pada saat ini.
2
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun bermaksud untuk mengkaji laporan keuangan menurut kinerja keuangan pada bank pembangunan daerah BPD), khusus nya rasiao kinerja BPD Bali dan BPD DIY. Karena kedua BPD tersebut memiiki skor tertinggi dianta keenam BPD lainnhya. Oleh sebab itu yang akan disusun dalam tugas akhir (TA) berjudul Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Perdikat Baik (Studi Kasus Bank Pembangunan Daerah Bali dan Bank Pembangunan Daerah DIY) .
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka permasalahan yang
dapat dirumuskan adalah analisis perbandingan kinerja keuangan BPD Bali dan BPD DIY periode 2011-2015?
1.3
Tujuan Penulisan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kinerja keuangan BPD Bali
dan BPD DIY periode 2011-2015.
1.4
Manfaat Penulisan Adapun manfaat dan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1.
Untuk menambah wawasan pengetahuan dan dapat mempraktekkan segala bentuk teori yang penulis peroleh di bangku kuliah. Serta untuk memenuhi salah satu persyaratan guna menyelesaikan studi jenjang Diploma III Universitas Gadjah Mada.
3
2.
Sebagai bahan informasi atau referensi untuk
penilaian dan penulisan
selanjutnya terutama dalam menganalisis rasio keuangan perusahaan. 3.
Hasil penelitian ini bagi BPD Bali dan BPD DIY dapat dijadikan masukan agar mampu mengoreksi kinerja keuangannya, sehingga dapat meningkatkan kinerja keuangannya di masa mendatan
1.5
Kerangka Pemikiran Penilaian tingkat kinerja bank bersumber dari laporan keuangan bank dan
dilakukan dengan cara perhitungan data. Data yang diperoleh dari laporan keuangan tersebut untuk menghitung rasio keuangan. Pada rasio permodalan (Capital) ada CAR (Capital Adequecy Ratio), rasio kualitas aset (Asset Quality) ada NPL (Non Perfoming Loan), rasio rentabilitas (Earning) ada ROA (Return On Asset) dan BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional), rasio likuiditas (Liquidity) ada LDR (Loan to Deposit Ratio). Rasio keuangan yang sudah dihitung digunakan untuk menganalisis rasio keuangan BPD DIY dan BPD Bali. Kerangka Pemikiran Perbandingan Kinerja Keuangan BPD Bali dan BPD DIY
1.6
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan merupakan suatu penjabaran tentang hal-hal yang akan
ditulis dalam tugas akhir ini, yang secara garis besar terdiri dari bagian awal, bagian
4
isi, dan bagian akhir. Penulisan Tugas Akhir ini akan dibagi menjadi 5 bagian bab, yaitu: BAB I PENDAHULUAN
Bab I merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, kerangka penulisan, dan sistematika penyajian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab II merupakan gambaran umum yang terdiri dari penjelasan mengenai tinjauan pustaka dan metode penelitian. BAB III METODE PENULISAN Bab III menguraikan gambaran umum mengenai jenis dan sumber data yang digunakan serta metode analisis yang digunakan oleh penulis. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab IV merupakan pembahasan mengenai sistem dan prosedur penggajian yang diterapkan oleh perusahaan serta kelebihan dan kekurangan dari sistem tersebut. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab IV merupakan hasil akhir dari penulisan Tugas Akhir yang berupa kesimpulan penulisan serta saran atau rekomendasi.
5