BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sepak bola adalah salah satu olahraga yang sangat diminati di dunia, termasuk di Indonesia. Penyaluran bakat atau hobi siswa yang dilakukan di sekolah masih kurang memenuhi kebutuhan untuk mengembangkan bakat tersebut, sehingga sekolah-sekolah sering mengadakan ekstrakurikuler olahraga, termasuk permainan sepakbola. Pendidikan di tingkat SD dan MI masih menggunakan pembelajaran dengan permainan. Pendidikan di tingkat SD dan MI adalah sebagai dasar pembenaran atau pembentukan pribadi siswa dalam aktifitas sehari - hari. Pendidikan jasmani merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, yang terdiri dari materi yang bersifat teori dan fisik. Pendidikan jasmani bukan semata-mata berhubungan dengan fisik, akan tetapi mengarah pada pembinaan siswa secara utuh sesuai dengan UU. SISDIKNAS ( Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional) No. 20 Tahun 2003 Bab X Pasal 36 Butir 2, kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diverifikasi sesuai dengan satuan pendidikan potensi daerah, dan peserta didik. Menurut pendapat Abd. Rachman Abror (1993: 72-74), bahwa: Pengelompokkan faktor yang mempengaruhi belajar menjadi dua bagian, yaitu antar perseorangan dan situasi. Kategori antarperseorangan/pribadi yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri pelajar yang meliputi faktor atau peubah struktur kognitif, kesiapan yang berkembang, kemampuan intelektual, faktor motivasi dan 1
sikap, faktor kepribadian. Kategori situasi meliputi praktek, susunan atau rencana bahan pengajaran, faktor kelompok dan sosial tertentu, karakteristik guru. Pembinaan olahraga sepakbola di sekolah, terutama di sekolah dasar dapat dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler olahraga. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan jalur pembinaan olahraga untuk menyalurkan bakat yang kurang tersalurkan maupun kurang terprogram (teratur) di sekolah maupun di lingkungan sekitar. Selain itu juga dapat mencari bibitbibit yang berbakat dalam bidang olahraga sepakbola diusia dini untuk dapat berprestasi diusia dewasa nantinya. Teknik sepakbola memerlukan gerakan yang lugas dan benar, agar resiko cedera dapat diminimalisasi. Pembelajaran olahraga di sekolah kurang terfokus dalam satu cabang olahraga, karena dalam pelaksanaan olahraga adalah olahraga secara umum untuk kesegaran jasmani dan harus sesuai kurikulum yang berlaku. Aktifitas pembelajaran pendidikan jasmani perlu adanya minat, karena dengan adanya minat akan menimbulkan rasa tertarik dan senang untuk melakukan aktifitas pembelajaran pendidikan jasmani dan siswa akan mempunyai daya tarik untuk mengikuti ekstrakulikuler. Minat siswa tersebut akan menyebabkan kegiatan atau aktifitas yang dilakukan di sekolah dasar menjadi lebih bermakna dan bersungguh-sungguh, dengan demikian siswa akan berusaha mendapatkan apa yang diharapkan. Dengan minat, pembelajaran yang akan berjalan lancar dan yang bersangkutan dengan pendidikan jasmani, kesegaran dan
2
kebugaran
jasmani
akan
terwujud,
serta
resiko
cedera
akan
terminimalisasi.
Desa
Kaliwungu
merupakan
desa
yang
sebagian
besar
masyarakatnya senang olahraga sepakbola. Hal itu terbukti dengan terbentuknya tim sepakbola sebanyak 5 tim pada sekitar tahun 2009-2010. Di desa Kaliwungu kecamatan Mandiraja kabupaten Banjarnegara masih terdapat banyak anak (siswa SD dan MI) yang berminat bermain sepakbola, akan tetapi tidak mempunyai tim dan tidak ada yang mengatur atau membinanya, sehingga hanya bermain dengan bakat alam dan teknik seadanya. Keluhan-keluhan anak atau siswa SD dan MI di desa Kaliwungu tersebut menyebabkan perlunya diadakan suatu wadah kegiatan untuk menampung minat-minat para siswa. Berangkat dari hal tersebut, di desa Kaliwungu terdapat 3 SD dan 1 MI, yaitu SD Negeri 1 Kaliwungu, SD Negeri 2 Kaliwungu, SD Negeri 4 Kaliwungu, dan MI Muhammadiyah Kaliwungu telah mengadakan kegiatan ekstrakurikuler sepakbola guna menampung, membina dan melatih kemampuan siswanya dalam hal sepakbola. Kegiatan tersebut juga didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Alasan atau faktor yang mempengaruhi minat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan di sekolah masing-masing sangat beragam atau bervariasi, seperti faktor dari dalam diri siswa itu sendiri, fasilitas dan kelengkapan sarana dan prasarana, dukungan dari orang tua 3
dan guru serta lingkungan sekolah dan tempat tinggal. Sehingga perlu dilakukan pengkajian atau penelitian lebih lanjut tentang minat siswa putra kelas atas SD Negeri dan MI Kaliwungu dalam mengikuti ekstrakurikuler sepakbola, sehingga dapat diketahui seberapa besar minat siswa terhadap ekstrakurikuler sepakbola serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka timbul identifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana keluhan yang dialami siswa kelas atas SD Negeri dan MI di Desa Kaliwungu terhadap permainan sepakbola. 2. Bagaimana minat siswa putra kelas atas SD Negeri dan MI di desa Kaliwungu terhadap kegiatan ekstrakurikuler sepakbola. 3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat siswa putra atas SD Negeri dan MI di desa Kaliwungu terhadap kegiatan ekstrakurikuler sepakbola.
C. Pembatasan Masalah Untuk lebih memudahkan dalam penelitian dan juga agar permasalahan yang akan dikaji tidak terlalu luas, maka perlu adanya batasan masalah. Adapun batasan masalah pada penelitian ini yaitu minat siswa putra kelas atas SD Negeri dan MI di desa Kaliwungu, Kecamatan
4
Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara terhadap kegiatan ekstrakurikuler sepakbola.
D. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian identifikasi masalah dan batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah, yaitu “seberapa tinggi minat siswa putra kelas atas SD Negeri dan MI di Desa Kaliwungu, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara terhadap kegiatan ekstrakurikuler sepakbola?”.
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui minat siswa putra kelas atas SD Negeri dan MI di desa Kaliwungu, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara terhadap kegiatan ekstrakurikuler sepakbola.
F. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara Praktis a. Bagi Sekolah dan Guru Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah dan guru dalam pembinaan dan pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler sepakbola serta memberikan penguatan atau motivasi bagi siswa yang mengikuti ekstrakurikuler. 5
b. Bagi Siswa Agar siswa dapat mengembangkan minat dalam bermain sepakbola dan memperoleh hasil maksimal dari bakat yang dikembangkan melalui ekstrakurikuler sepakbola. c. Bagi Masyarakat Dapat dijadikan sebagai motivasi untuk meningkatkan prestasi anak dalam mengembangkan bakat, terutama bakat bermain sepakbola. 2. Secara Teoritis a. Dapat
membantu
menemukan
metode
yang
tepat
untuk
meningkatkan minat siswa SD Negeri dan MI di desa Kaliwungu terhadap ekstrakurikuler sepakbola. b. Mengetahu kendala yang ada dalam kaitannya dengan minat siswa SD Negeri dan MI di desa Kaliwungu terhadap ekstrakurikuler sepakbola. c. Sebagai bahan masukan dalam pengembangan prestasi anak khususnya cabang sepakbola, sehingga dapat mengharumkan nama baik sekolah. d. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan pengelolaan ekstrakurikuler khususnya bidang olahraga sepakbola.
6