BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Seperti yang kita ketahui, di jaman sekarang ini kegiatan perdagangan ataupun bisnis semakin ramai dan beragam dalam skala besar, menengah ataupun kecil. Sehingga perputaran uang dalam pembayarannya diperlukan keamanan dan kenyamanan baik bagi para pemilik usaha (merchant) dan pembeli atau pengguna jasa (konsumen). Mulai dari risiko uang palsu bagi para merchant ataupun kehilangan dan ke khawatiran konsumen dalam membawa uang tunai yang banyak. Maka itu, agar tidak terjadi kekhawatiran dari dua belah pihak dapat di minimalisir dengan penggunaan mesin EDC (Electronic Data Capture).MESIN EDC atau (Electronic data capture) adalah sebuah mesin yang sering kita jumpai dan biasanya tersedia ditempat loket pembayaran atau kasir yang disediakan oleh outlet outlet,supermarket,mall,hotel dan lain sebagainya,untuk penggunaannya mesin ini memerlukan sebuah line telepon dan ada juga yang menggunakan kartu/sim card yang dikeluarkan oleh pihak provider seperti TELKOMSEL,INDOSAT dan juga XL mesin ini biasanya digunakan untuk melakukan suatu transaksi dengan menggunakan kartu debit atau kartu kredit dimana mesin ini di keluarkan oleh pihak bank untuk para merchant yang telah melakukan kerjasama,hampir seluruh toko atau outlet outlet kecil sudah menyediakan mesin ini karena hampir seluruh masyarakat sekarang sudah memiliki kartu debit atau pun kartu kredit yang sudah menjadi gaya hidup di jaman sekarang ini. Mesin Electronic Data Capture (EDC) merupakan mesin pembayaran, pembelian dan transfer, secara umum penggunaan mesin EDC dengan atm sama hanya
saja mesin EDC tidak dapat mengeluarkan uang layaknya mesin ATM. Mesin EDC banyak digunakan di outlet-outlet perdagangan yang berfungsi sebagai sarana untuk memudahkan transaksi. Untuk dapat menggunakan mesin ini diperlukan sambungan telepon yang terhubung oleh line telepon atau dapat pula berupa sim card yang dikeluarkan oleh provider dengan menyambungkan ke sinyal GPRS. Selain itu mesin ini digunakan untuk transaksi kartu debit atau kredit yang dikeluarkan oleh bank umum untuk merchant yang telah melakukan kerjasama. Saat ini hampir seluruh merchant sudah menggunakan mesin ini karena saat ini banyak masyarakat yang sudah mempunyai ATM dan tentunya mengefisienkan dalam bertransaksi. Ada beberapa keuntungan dalam penggunaan mesin EDC, seperti: 1.
Dengan menggunakan medin EDC Anda tidak dikenakan biaya transaksi.
2.
Pembeli tidak perlu membawa uang dalam jumlah yang banyak ataupun ke bank
untuk mentransfer transaksi. 3.
Penghitungan uang lebih praktis karena setiap selesai transaksi dilakukan settlement (perintah bayar) semua transaksi yang telah dilakukan.
4.
Pemilik dapat menghindari kesalahan hitung dan tidak perlu menyediakan uang kembalian. Untuk memberikan kenyamanan serta kemudahan dalam bertransaksi,
diciptakanlah Electronic Data Capture(EDC) yaitu mesin untuk melakukan pembayaran menggunakan kartu debit dan kartu kredit. Para pedagang, atau yang disebut merchant, yang menyediakan mesin EDC akan lebih mudah bertransaksi dengan konsumen, karena mereka tidak perlu lagi direpotkan dengan beberapa hal, diantaranya menyediakan uang kecil untuk kembalian maupun kesulitan menghitung
2
uang untuk transaksi dalam jumlah besar,dan sebagainya. Dengan mesin EDC transaksi juga akan sangat terjamin keamanannya. Bagi para pengusaha,adanya mesin EDC akan menambah
kemudahan
mereka.Pasalnya mereka banyak bertransaksi dalam jumlah besar. Apabila harus membawa uang dalam bentuk tunai,itu akan menyulitkan transaksi sekaligus sangat menyita waktu. Belum lagi pengguna kartu kredit dan kartu debit sekarang ini jumlahnya terus bertambah. Penggunaan EDC Perbankkan di outlet usaha sudah semakin banyak terutama di kota-kota besar di Indonesia. Hal ini memberikan dampak yang sangat luar biasa baik pengusaha maupun konsumen. Kemudahan transaksi sangat terasa bila ada mesin EDC Perbankkan di outlet usaha.Permohonan untuk EDC Perbankkan sendiri meningkat 57% dibanding tahun lalu, itu artinya semakin banyak outlet yang menggunakan EDC Perbankkan sendiri sebagai penunjang kegiatan usaha mereka. Bayangkan saja bila ada konsumen ingin belanja suatu produk / jasa pada sebuah outlet, namun tidak membawa uang cash yang cukup karena alasan keamanan. Sedangkan di outlet tersebut tidak memiliki EDC Perbankkan, maka secara tidak langsung outlet tersebut membatasi transaksi konsumen yang ingin membeli produk / jasa yang telah ditawarkan. Dengan adanya EDC Perbankkan di sebuah outlet usaha sangat membantu meningkatkan pendapatannya, konsumen tidak hanya bisa membeli menggunakan uang cash namun juga bisa mempergunakan kartu debit atau kartu kredit tanpa harus repot dengan membawa uang cash dengan jumlah banyak. Alasan lain yang mungkin dikemukakan oleh pengusaha yaitu proses pengelolaan uang cash. Di Indonesia sendiri pengelolaan uang cash ( Cash Handling Management ) masih memerlukan cost yang
3
cukup tinggi. Misalnya harus ada alokasi dana untuk kasir untuk menyetor uang cash ke Bank, ada cost untuk pengelolaan ATM yang cukup tinggi karena banyaknya uang cash yang harus beredar di pasar.cost yang tinggi bila ada kesalahan penghitungan manual di pasar, baik saat membeli barang atau uang kembalian, belum lagi tindak kriminal yang mengincar uang cash di lokasi usaha.Maka dengan EDC Perbankkan dapat meminimalisir peredaran uang cash di pasar, dengan manfaat tersebut diharapkan semakin banyak peredaran EDC Perbankkan di lokasi usaha. Hal ini yang dilirik oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Divisi Kartu Kredit bagian Bussiness Acquiring yang menangani pengajuan mesin EDC BRI. Diakui, memang sangat terlambat bagi bank sebesar BRI dalam mengelola bisnis EDC. Sehingga untuk jumlah EDC BRI memang lebih sedikit dibanding dengan bank-bank lain yang telah lebih dulu fokus dalam bidang bisnis penjualan EDC tersebut. BRI sangat yakin dalam mengelola bisnis tersebut dan dapat menyaingi bank-bank lain yang sudah fokus terlebih dalam bisnis penjualan EDC tersebut.Bisnis Kartu Kredit dan Kartu Debet sebagai salah satu produk perbankan dan sumber fee based income berkembang sangat pesat dengan tingkat persaingan yang sangat ketat. Masing-masing Bank dituntut untuk memberikan pelayanan dengan memberikan fasilitas maupun fitur yang bertujuan untuk memudahkan cardholder dalam memenuhi kebutuhannya. Berkaitan dengan persaingan yang sangat ketat tersebut dan meningkatnya penggunaan transaksi
non
tunai
(cashless
payment),
menjadikan
masyarakat
semakin
memanfaatkan kemudahan fasilitas bank untuk mendukung aktivitas sehari-hari. Salah satu kemudahan yang diberikan Bank kepada cardholdernya adalah dalam melakukan transaksi di Merchant.
4
Dengan semakin berkembangnya bisnis ini menuntut BRI juga ikut bersaing dalam meningkatkan pangsa pasar nasabah Kartu Kredit dan Kartu Debetnya antara lain dengan ikut mengembangkan bisnis Acquiring. Manfaat yang dapat diperoleh dengan adanya bisnis ini adalah sbb: a.
Dapat meningkatkan aksesibilitas Kartu Kredit dan Kartu Debet BRI
b.
Berpotensi untuk meningkatkan fee based income yang berasal dari pendapatan transaksi seperti sharing Merchant Discount rate
c.
Mengurangi Cost Of Fund (COF) pada Issuing Business di Rekening Nostro
d.
Mendukung program-program usage Kartu Kredit dan Kartu Debet BRI di Merchant yang bekerjasama dengan BRI.
e.
Dapat bertransaksi di seluruh unit kerja BRI baik online maupun offline untuk pembayaran pihak ketiga.
f.
Meningkatkan corporate image BRI
Pengembangan jaringan merchant BRI bukanlah tidak mengandung risiko. Bahkan dari aktivitas ini, terdapat suatu kemungkinan bahwa BRI akan mengalami kerugian baik yang berasal dari reputasi (reputation risk), maupun secara operasional (operation risk). Oleh karena itu, dalam kebijakan ini akan dijabarkan mengenai ketentuan umum jaringan merchant BRI, persyaratan serta proses aplikasi merchant, maintenance merchant, serta monitoringnya. Dengan adanya, 8.888 unit kerja yang dimiliki BRI pada akhir tahun 2012 yang tersebar di seluruh Indonesia diharapkan dapat memperbanyak penjualan EDC BRI dan tersebar diseluruh pelosok Indonesia sesuai dengan banyaknya jumlah unit kerja BRI
5
yang tersebar di Indonesia. Dan keterangan tersebutlah yang melatar belakangi Bagian Pengembangan Bisnis Merchant. Salah satu bagian dalam Bussiness Acquiring yang bertugas dalam membuat program-program yang menarik agar EDC BRI semakin meningkat dan tersebar diseluruh Indonesia. Maka dibuatlah program branch competition pemasaran EDC merchant yaitu “ 1 EDC, 1 UKER, 1 BULAN “ yang dimulai dari 1 Januari 2013 untuk 6 bulan ke depan. Diharapkan dengan adanya program tersebut dapat meningkatkan penjualan EDC BRI, dan pertambahannya sesuai dengan unit kerja BRI yang dipunyai saat ini. Dengan Reward yang diberikan kepada uker berupa paket wisata dan insentif Rp. 75.000,- / EDC yang disetujui. Selain program insentif 1 EDC 1 UKER berjalan, bagian Pengembangan Bisnis Merchant juga memiliki satu tim kerja yang disebut Merchant Relation Person. Merchant Relation Person dibentuk agar jumlah EDC aktif dan Sales Volume terus meningkat. Fungsi dan tugas Merchant Relation Person sangat berperan penting dalam meningkatkan jumlah EDC aktif dan Sales Volume sesuai tujuan Bagian Pengembangan Bisnis Merchant itu sendiri. Fungsi dan tugas Merchant Relation Person yaitu Seksi Monitoring Data, Seksi Monitoring Lapangan dan Seksi Monitoring via Telpon. Dengan fungsi dan tugas tersebut diharapkan jumlah EDC yang beredar yang tidak aktif menjadi aktif kembali sehingga dapat bertransaksi dan meningkatkan Sales Volume dari setiap EDC yang aktif. Diharapkan dengan bertambahnya jumlah EDC yang bertransaksi atau aktif akan menghasilkan Sales Volume yang akan bertambah sehingga dana dari hasil transaksi tersebut baik dari bank lain maupun BRI dengan transaksi menggunakan kartu kredit dan debit para akan masuk kedalam rekening penampung baik tabungan maupun giro dan akan menguntungkan BRI karena akan ada dana yang mengendap. Selain itu, pihak acquiring bank yaitu BRI akan mendapatkan
6
keuntungan yaitu berupa MDR (Merchant Discount Rate) serta Bank BRI dapat menjaga dana murah dan dana tidak berpindah ke Bank lain (close loop cash flow)..
1.2. Perumusan Masalah Dari alasan pemilihan judul tersebut, akhirnya penulis membuat perumusan masalah. Adapun perumusan masalah yang ditulis dalam proposal penelitian adalah sebagai berikut 1.
Bagaimana program Branch Competition Pemasaran EDC Merchant dilaksanakan di Bagian Pengembangan Bisnis Merchant PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk?
2.
Bagaimana
pelaksanaan
Merchant
Relationship
Person
di
Bagian
Pengembangan Bisnis Merchant PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk? 3.
Bagaimana Pengaruh secara parsial program branch competition pemasaran EDC merchant dan Merchant Relationship Person?
4.
Bagaimana pengaruh Branch Competition Pemasaran EDC Merchant dan peran Merchant Relationship Person secara simultan atau bersama - sama terhadap jumlah peningkatan Sales Volume Merchant?
5.
Bagaimana kontribusi program branch competition dan merchant relationship person terhadap peningkatan sales volume?
1.3. Tujuan Penelitian 1.
Untuk
mengetahui
program
Branch
Competition
Pemasaran
EDC
Merchantdilaksanakan di Bagian Pengembangan Bisnis Merchant PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk.
7
2.
Untuk mengetahui peran Merchant Relationship Person di Bagian Pengembangan Bisnis Merchant PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk.
3.
Untuk mengetahui apakah peran Branch Competition Pemasaran EDC Merchant dan peran Merchant Relationship Person terhadap jumlah peningkatan sales volume.
1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian, dari hasil penelitian, data, informasi tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Bagi Praktisi Hasil penelitian ini dapat dipergunakan, apabila dalam program tersebut mengalami kegagalan ataupun tidak memenuhi dengan target penjualan EDC BRI yang di inginkan. Sebagai bahan komparasi untuk program baru
yang
akan datang. Serta dapat mengetahui apakah peran Merchant Relation Person sudah berfungsi dengan baik dan dapat menjadi bahan pertimbangan apakah ada tugas tambahan agar terciptanya peningkatan sales volume dan jumlah EDC aktif. 2.
Bagi Akademisi Hasil penelitian ini dapat dipergunakan, sebagai salah satu program inovasi kreatif agar terciptanya sesuatu target perusahaan yang diinginkan. Serta peran tim Merchant Relation Person dalam meningkatkan jumlah EDC aktif dan Sales Volume.
8