BAB I PENDAHULUAN
I.1.
Latar Belakang Kegiatan pengiriman barang seperti barang komiditi, bahan kimia dan bahan
berbahaya merupakan salah satu faktor pendukung perekonomian suatu negara. Transportasi barang dilakukan dengan berbagai jenis jalur transportasi diantaranya darat, laut, udara, kereta api dan sistem perpipaan. Persentase pengiriman barang menggunakan jalur darat, udara & laut serta jalur kereta api adalah 91 % 8,3 % dan 0,7 % (Simatupang, 2015). Setelah proses distribusi selesai, proses berikutnya adalah proses penyimpanan yang selanjutnya digunakan sesuai kebutuhan. Pada transportasi dan penyimpanan terutama bahan kimia serta bahan berbahaya memiliki potensi risiko yang besar terhadap manusia dan lingkungan apabila terjadi kebocoran. Tingginya resiko yang dihasilkan dari kebocoran tersebut terutama terhadap manusia disebabkan adanya kenaikan jumlah penduduk dan jumlah pemukiman yang tidak terkontrol sehingga kontak terhadap bahaya menjadi lebih dekat.
Beberapa contoh kasus
kegagalan dalam transportasi dan penyimpanan diantaranya kecelakaan truk yang mengangkut 15 m3 propana pada 9 Maret 1972 di Lynchburg, Virginia. Truk tersebut terbalik sehingga propana keluar ke lingkungan dan terbakar yang menewaskan supir yang berada pada jarak 80 m dari truk. Pada 29 Juni 2009 di Stasiun Viareggio, Italia, terjadi pelepasan LPG yang disebabkan kereta api yang mengangkut LPG keluar dari jalur rel, LPG tersebut akhirnya terbakar dan menghanguskan 5 rumah, beberapa 1
kendaraan bermotor dan 31 korban jiwa meninggal (Busini, dkk., 2011). Pada 18 September 2008 di Iowa, ledakan terjadi pada tangki penyimpanan etil asetat dan menghancurkan area penyimpanan tersebut. Kasus terbaru adalah meledaknya pipa gas alam milik PT. Geothermal Star Energy di Desa Margamukti, Jawa Barat yang diakibatkan oleh tanah longsor dan menewaskan 2 orang. Liquefied natural gas (LNG) memiliki potensi sebagai salah satu bahan bakar alternatif untuk kendaraan umum di Indonesia. Hal ini disebabkan Indonesia memiliki cadangan gas alam yang besar yaitu 103,3 triliun standar feet kubik (TSCF) (BP Statistical Review of World Energy, 2013), cadangan potensial sebesar 48,18 TSCF dengan kapasitas produksi 3,26 TSCF (Indonesia Energy Outlook 2013). Apabila diasumsikan tidak ada penemuan cadangan gas alam baru dan kapasitas produksi tetap maka LNG dapat digunakan selama 32 tahun. Penggunaan LNG sebagai bahan bakar diharapkan mampu menurunkan konsumsi bensin dan solar yang meningkat sebesar 12,34 % dan 1,7 % pertahun. Penggunaan LNG sebagai bahar bakar berfungsi sebagai bentuk diversifikasi energi. Selain itu, LNG memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahan bakar konvensional yaitu emisi yang dihasilkan lebih rendah sehingga ramah lingkungan dan terciptanya eco-city pada bidang transportasi jika diaplikasikan di Indonesia seperti di Daerah Istimewa Yogyakarta (D.I.Y). Beberapa faktor yang menyebabkan D.I.Y sebagai provinsi yang dapat menggunakan LNG sebagai salah satu bahan bakar alternatif diantaranya terletak dekat dengan Provinsi Jawa Tengah yang memiliki pelabuhan laut Tanjung Mas sehingga suplai LNG dapat terpenuhi, waktu
2
tempuh Semarang – D.I.Y yang relatif singkat, infrastruktur jalan yang memadai dan adanya armada angkutan trans jogja. Selain memiliki kelebihan, LNG juga mengandung bahaya diantaranya suhu penyimpanan yang rendah yaitu di bawah suhu lingkungan dan sangat mudah terbakar. Apabila mengalami kebocoran, LNG memiliki potensi risiko yang besar bagi manusia dan lingkungan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis perlu melakukan
pengkajian risiko ketika terjadi pelepasan LNG selama proses transportasi dari terminal penerima di Semarang dan penyimpanan di D.I.Y.
I.2.
Keaslian Penelitian Keaslian penelitian ini dapat ditinjau dari berbagai studi yang telah dilakukan
mengenai pengkajian risiko (risk assessment) pada LNG. Sejauh studi literatur yang telah dilakukan oleh penulis, penelitian tentang pengkajian risiko hanya dilakukan pada area offshore atau onshore, terminal penerima (receiving terminal), kapal pengangkut LNG dan investigasi kecelakaan yang berkaitan dengan LNG. Beberapa penelitian yang berkaitan dengan pengkajian risiko yang pernah dilakukan tersaji pada Tabel 1.1.
3
Tabel 1.1. Penelitian-penelitian terdahulu Peneliti Topik Aneziris, dkk., Pengkajian risiko (2014) pada LNG terminal untuk onshore dan offshore
Vanem, dkk., Pengkajian risiko (2008) pada pengangkutan LNG di laut.
Cleaver, dkk., Pengumpulan data (2007) eksperimen yang berkaitan dengan keamanan LNG.
Planas-Cuchi, dkk., (2004)
Investigasi ledakan yang terjadi pada truk pengangkut LNG di Tivissa, Spanyol
Metode - Identifikasi bahaya. - Pembuatan skenario kecelakaan dengan event tree analysis (ETA) dan fault tree analysis (FTA). - Perhitungan frekuensi dan probabilitas. - Perhitungan konsekuensi. - Penilaian risiko. - Membuat skenario terjadinya collision, grounding, contact, fire & explosion dan loading/unloading dengan even tree analysis (ETA). - Menghitung frekuensi untuk setiap skenario. - Menghitung risk acceptance. - Pengumpulan data eksperimen LNG diantaranya keluaran LNG, liquid spread, boil off, pressurized LNG, pool fire, VCE, rollover, RPT - Investigasi ledakan yang terjadi meliputi kelebihan tekanan, dispersi projectile, efek fluks panas radiasi.
Hasil Dihasilkan skenario keluarnya LNG pada LNG terminal, frekuensi terjadinya untuk setiap skenario, individual risk baik onshore dan offshore.
Dihasilkan skenario kecelakaan untuk setiap initiating event, serta frekuensi dan kriteria risk acceptance.
Dihasilkan rangkuman dari hasil ekperimen yang telah ada.
Dihasilkan tekanan dari ledakan, distribusi area serpihan, efek panas yang dihasilkan dari ledakan dan kesimpulan bahwa terjadi BLEVE
Pada penelitian ini akan dilakukan pengkajian risiko pengiriman LNG dengan truk dari Pelabuhan Tanjung Mas Semarang menuju D.I.Y dan peyimpanan di stasiun pengisi di
4
D.I.Y. Pengkajian risiko meliputi identifikasi bahaya yang ada selama pengangkutan dan penyimpanan, pembuatan skenario pelepasan LNG selama pengiriman dan penyimpanan, penentukan frekuensi kecelakaan untuk setiap skenario yang dibuat, konsekuensi analisis dari keluarnya LNG dan penilaian terhadap risiko pengangkutan serta penyimpanan.
I.3. 1.
Manfaat Penelitian Manfaat bagi akademis Hasil penelitian ini akan memberi sumbangan bagi perkembangan penelitian terkait pengkajian risiko, terutama pada proses pengirimanan dan penyimpanan LNG.
2.
Manfaat bagi Pemerintah Republik Indonesia dan D.I.Y Menentukan kelayakan penggunaan LNG di Indonesia khususnya D.I.Y ditinjau dari aspek keamanan.
I.4.
Tujuan Penelitian Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk pengkajian risiko
pengangkutan dan penyimpanan LNG sedangkan tujuan khusus adalah sebagai berikut: 1.
Menentukan layak atau tidaknya pengangkutan LNG dari Semarang menuju Yogyakarta dan penyimpanan di Yogyakarta.
2.
Menentukan rute yang lebih aman pada pengangkutan LNG dari Semarang menuju Yogyakarta. 5
3.
Mempelajari skenario pelepasan LNG selama pengangkutan dari terminal penerima di Semarang menuju Yogyakarta dan penyimpanan di Yogyakarta.
6