IV-27
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara kepulauan, Indonesia sangat tergantung pada sarana transportasi laut sebagai sarana penghubung utama antara pulau. Distribusi barang antara pulau banyak dilakukan melalui penggunaan jasa angkutan laut. Oleh karena itu, sektor angkutan laut menempati posisi yang strategis di dalam pendistribusian barang dalam negeri, dimana penggunaan jasa angkutan laut selain relatif murah dibandingkan dengan jasa pengangkutan udara ataupun darat, juga mampu mengangkut volume barang lebih banyak. Demikian halnya pada PT. PLN (Persero) Kitsu Sektor Pembangkitan Belawan yang menggunakan jasa angkutan laut kapal tanker untuk mengangkut BBM (Bahan Bakar Minyak) jenis HSD (High Speed Diesel) dan IFO (Industrial Fuel Oil) sebagai bahan bakar beberapa PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) yang beroperasi di Sicanang, Belawan. Belakangan ini, dengan semakin meningkatnya kegiatan industri dan jumlah penduduk di Sumatera Utara, maka kebutuhan akan daya listrik juga mengalami peningkatan yang signifikan setiap tahunnya. Seiring dengan itu, pemakaian BBM (baik HSD maupun IFO) juga akan meningkat yang mengakibatkan akan meningkat pula kebutuhan akan kapal tanker sebagai sarana pengangkut BBM tersebut. Berdasarkan pada Tugas Akhir oleh
Saudara Suriadin Noernikmat
(040423008) mahasiswa Ekstention yang mencoba menyelesaikan masalah
Universitas Sumatera Utara
IV-28
optimisasi pelayaran kapal Tanker milik PT. Burung Laut dengan menggunakan ilmu Operation Research yaitu dengan Linear Programming metode Simpleks, solusi yang dicapai belum optimal. Hasil penelitian Saudara Suriadin Noernikmat dengan menggunakan metode Simpleks tersebut terdapat solusi yang berbentuk bilangan desimal atau Non-Integer yang artinya terdapat pembulatan dalam menentukan solusi optimal pelayaran kapal Tanker tersebut, karena tidak mungkin jumlah perjalanan sebuah kapal Tanker dalam bentuk bilangan desimal. Saudara Marnangkok Butar-Butar (040403064) mahasiswa reguler juga mencoba melakukan analisis ulang dengan menggunakan Pemrograman Integer untuk mencapai solusi Integer Optimal. Berdasarkan analisa diatas maka saya tertarik melakukan analisis ulang untuk penentuan jumlah pelayaran optimal (Round Trip) untuk keempat kapal Tanker milik Perusahaan Pelayaran PT. Burung Laut untuk pengangkutan BBM HSD PT. PLN (Persero) Kitsu Sektor Pembangkit Belawan tersebut dengan menggunakan Metode Branch and Bound untuk mencapai solusi yang lebih optimal dari analisis sebelumnya. Perusahaan Pelayaran PT. Burung Laut yang menjalin kerja sama kemitraan dengan PT. Citra Bintang Familindo sejak tahun 2002 hingga sekarang, adalah merupakan salah satu sub vendor yang melaksanakan pengangkutan BBM HSD PT. PLN (Persero) Kitsu Sektor Pembangkitan Belawan dari pelabuhan muat Pertamina di Dumai, Pulau Sambu dan Tanjung Uban ke pelabuhan bongkar PLTD/U di Sicanang, Belawan. Untuk melaksanakan pengangkutan BBM HSD tersebut digunakan 4 unit tanker yang berkapasitas antara 5.000 – 6.000 KL.
Universitas Sumatera Utara
IV-29
Sepanjang tahun 2007, dari kebutuhan BBM HSD PT. PLN (Persero) Kitsu Sektor Pembangkitan Belawan sebesar 1.080.000 KL, yang dapat dilayani pengangkutannya oleh ke 4 armada tanker tersebut di atas hanyalah sebesar 861.200 KL saja. Terjadinya defisit angkutan sejumlah 218.800 KL disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya: tidak optimalnya waktu pengoperasian kapal, baik yang diakibatkan oleh antrian kapal di pelabuhan muat atau di pelabuhan bongkar, proses administrai yang ada untuk memasuki pelabuhan muat dan pelabuhan bongkar, maupun yang diakibatkan oleh kendala-kendala lain, seperti: ketidaktersediaan stock BBM HSD, perawatan dan perbaikan kapal serta cuaca buruk. Kemampuan armada tanker PT. Burung Laut untuk melayani angkutan BBM HSD sangat dipengaruhi pula oleh jarak, waktu tempuh dan kecepatan masing-masing kapal. Terdapatnya perbedaan jarak antara tiap pelabuhan muat (Belawan, Pulau Sambu dan Tanjung Uban) ke pelabuhan bongkar (Belawan) dan perbedaan kecepatan masing-masing kapal sangat berpengaruh pada waktu yang dibutuhkan oleh tiap kapal dalam melaksanakan angkutan BBM HSD dari pelabuhan muat ke pelabuhan bongkar. Untuk meningkatkan pelayanan PT. Burung Laut dalam mengoperasikan armada tanker nya di masa-masa mendatang, diperlukan suatu kajian akademis guna mengidentifikasi dan menganalisa faktor-faktor penyebab tidak terpenuhinya angkutan BBM HSD PT. PLN (Persero) Kitsu Sektor Pembangkitan Belawan pada tahun 2007, sekaligus mencari solusi optimal untuk mengatasinya dengan
Universitas Sumatera Utara
IV-30
memperhatikan faktor-faktor kendala yang ada. Untuk lebih sederhana, permasalahan diatas digambarkan sebagai berikut:
Q1 S1 (Sambu) (270.00KL)
C1 V1
Q2 C2
V2
S2 (Tj Uban) (270.00KL)
Q3
Q4
S3 (Dumai) (540.00KL)
C3
C4
Tujuan
V3 Ci = Cost ($/KL)
V4
Dimana: Q1 = 5000 KL Q2 = 6000 KL Q3 = 5300 KL Q4 = 5300 KL
Qi = Quantity (KL) Vi = Kecepatan Kapal (Mile/Jam)
Gambar 1.1. Gambaran Daerah Sumber, Tujuan dan Perjalanan Armada Tanker PT. Burung Laut.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalah diatas maka dapat dirumuskan masalah yang dihadapi oleh PT. Burung Laut dalam melaksanakan angkutan BBM HSD PT. PLN (Persero) Kitsu Sektor Pembangkitan Belawan pada tahun 2008 adalah 1.
Jadwal pengoperasian yang kurang optimal dan buruknya Transportation Management pengoperasian keempat armada tanker yang dioperasikannya untuk memenuhi target volume angkutan BBM HSD sebesar 1.080.000
Universitas Sumatera Utara
IV-31
KL yang diangkut dari pelabuhan Muat (Dumai, Pulau Sambu dan Tanjung Uban) ke pelabuhan bongkar (Belawan). 2.
Sulitnya menentukan keadaan Optimum untuk pengoperasian keempat armada tanker untuk memenuhi target volume angkutan BBM HSD sebesar 1.080.000 KL dari pelabuhan muat ke pelabuhan bongkar di Belawan. Dalam melaksanakan angkutan BBM HSD tersebut didapati beberapa
kendala yang membawa dampak terhadap jadwal pengoperasian armada tanker PT. Burung Laut. Kendala pertama kecepatan kapal yang berbeda, sehingga mengakibatkan waktu tempuh yang berbeda pula untuk masing-masing kapal. Kendala ini dibatasi pula oleh hari kerja effektif pada tahun 2008 yang hanya 341 hari kerja dari hari kalender seluruhnya 365 hari. Kekurangan 24 hari kerja setiap tahunnya yang dipergunakan oleh masing-masing kapal untuk melaksanakan program perawatan dan perbaikan, sangat berpengaruh terhadap waktu pelayanan masing-masing kapal dalam melaksanakan angkutan BBM HSD. Kendala kedua adalah keterbatasan stock BBM HSD untuk PT. PLN (Persero) Kitsu Sektor Pembangkitan Belawan di masing-masing pelabuhan muat. Pelabuhan Dumai menyediakan stock BBM HSD sebesar 540.000 KL pertahunnya, sedangkan di pelabuhan Pulau Sambu dan Tanjung Uban disediakan stock BBM HSD masing-masing hanya 270.000 KL setiap tahunnya. Kendala ketiga adalah berupa alasan teknis operasional kapal, dimana dari 4 unit armada tanker yang ada, 2 unit diantaranya dapat melakukan pemuatan BBM HSD di semua pelabuhan muat dengan frekuensi kunjungan 24 kali di
Universitas Sumatera Utara
IV-32
Dumai, 12 kali di Pulau Sambu dan 12 kali di Tanjung Uban. Sedangkan 2 unit lainnya sama sekali tidak dapat melaksanakan pemuatan di pelabuhan muat Pulau Sambu, sehingga frekuensinya kunjungannya hanya 24 kali di Dumai dan 24 kali di Tanjung Uban. Berkenaan dengan permasalahan di atas, PT. Burung Laut dituntut untuk mencari solusi optimal dalam pencapain target angkutan BBM HSD PT. PLN (Persero) Kitsu Sektor Pembangkitan Belawan pada tahun 2008 sebesar 1.080.000 KL per tahun dengan tetap menggunakan 4 unit armada tanker yang dioperasikannya.
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah membuat model Transportasi memenuhi target volume angkutan BBM HSD sebesar 1.080.000 KL yang diangkut dari pelabuhan Muat (Dumai, Pulau Sambu dan Tanjung Uban) ke pelabuhan bongkar (Belawan) sebanyak 1.080.000 KL. Hal ini akan menghasilkan jumlah Round Trip optimum armada tanker yang dioperasikan oleh PT. Burung Laut dalam melaksanakan angkutan BBM HSD
PT. PLN
(Persero) Kitsu
Sektor
Pembangkitan Belawan dengan cara mengidentifikasi waktu muat (loading time) di pelabuhan muat, waktu bongkar (unloading time) di pelabuhan bongkar dan waktu layar kapal (sailing time) dari pelabuhan muat ke pelabuhan bongkar atau sebaliknya berdasarkan data tahun 2007 guna mendapatkan volume angkutan BBM HSD yang paling optimal yang dapat dilaksanakan pada tahun 2008.
Universitas Sumatera Utara
IV-33
1.4. Ruang Lingkup dan Asumsi Penelitian Penelitian dilakukan dalam batasan-batasan tertentu, antara lain : 1. Penelitian hanya dilakukan pada armada Tanker PT. Burung Laut yang melayani pengangkutan BBM HSD PT. PLN (Persero) Kitsu Sektor Pembangkitan Belawan. 2. Pelabuhan muat yakni pengisian BBM HSD hanya di tiga pelabuhan, yaitu: pulau Smabu, Tanjung Uban dan pelabuhan Dumai dengan daerah tujuan pelabuhan Belawan. 3. Variabel pembatas sebagai kendala yang digunakan adalah: jumlah round trip tiap kapal, kapasitas pelabuhan muat, dan spesifikasi teknis armada tanker. 4. Data yang dikumpulkan untuk penentuan kecukupan armada adalah data time sheet tiap armada Tanker pada tahun 2007. 5. Penentuan jumlah kecukupan armada Tanker yang dilakukan adalah untuk tahun 2008 berdasarkan data tahun 2007 tersebut diatas. Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Pelaksanaan perbaikan armada Tanker sesuai dengan yang ditentukan. 2. Tidak ada perubahan jalur yang akan dilalui oleh armada Tanker jika sudah ditugaskan. 3. Instruksi dalam melakukan loading dan unloading dilakukan dengan benar. 4. Kondisi pelayaran armada Tanker dianggap tidak terganggu. 5. Keadaan perlengkapan serta mesin dianggap cukup baik. 6. Data yang dikumpulkan dianggap berdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
IV-34
1.5. Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN RINGKASAN
BAB I
PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan sasaran penelitian, ruang lingkup dan asumsi penelitian dan sistematika penulisan tugas akhir.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini berisi sejarah dan gambaran umum perusahaan, organisasi dan manajemen serta proses produksi.
BAB III
LANDASAN TEORI Bab ini berisi teori-teori yang digunakan dalam analisis pemecahan masalah.
Universitas Sumatera Utara
IV-35
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi tahapan-tahapan penelitian mulai dari persiapan hingga penyusunan laporan tugas akhir.
BAB V
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisi data-data primer dan sekunder yang diperoleh dari penelitian serta pengolahan data yang membantu dalam pemecahan masalah.
BAB VI
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH Bab ini berisi analisis hasil pengolahan data dan pemecahan masalah.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari hasil pemecahan masalah dan saran-saran yang diberikan kepada pihak perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara