BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Coca-Cola merupakan merek minuman ringan terpopuler dan paling laris dalam sejarah hingga saat ini. Minuman ini tidak hanya dikonsumsi pada saat acara penting saja, tetapi juga dapat dikonsumsi pada saat-saat santai atau berkumpul dengan keluarga. Minuman ringan (soft drink) menjadi salah satu bagian gaya hidup remaja saat ini karena penyajian kemasan yang menarik, serta iklan-iklan minuman ringan yang dikemas dengan nuansa remaja,dan juga slogan-slogan yang mempengaruhi pandangan tentang produk itu sendiri. Coca-Cola diciptakan pertama kali di Atlanta, Georgia oleh Dr. John S. Pemberton. Coca-Cola diperkenalkan sebagai minuman fountain dengan mencampurkan sirup rasa Cola dan air berkarbonasi. Coca-cola terdaftar sebagai merek dagang di tahun 1886, pada tahun 1892 Coca-Cola telah terjual di seluruh wilayah Amerika Serikat, serta saat ini telah tersedia di seluruh dunia. Pada mulanya badan usaha menggunakan kata Coke, namun pada tahun 1941, perusahaan mengikuti selera populer pasar dan nama dagang Coke memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola. Pada tahun 1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar.
1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
Lalu, Coca – Cola masuk ke Indonesia dengan nama PT. Coca-Cola Bottling Indonesia, yang tidak hanya memproduksi Coca- Cola. Tapi, juga Fanta, Sprite, Frestea, Diet coke, Sunfil, dan Ades. Beberapa tahun ke belakang, kita sudah sering mendengar akan bahaya kesehatan minuman bersoda. Berdasarkan data yang peneliti peroleh , bahaya dari minuman bersoda bagi kesehatan adalah sebagai berikut: 1. Menyebabkan Obesitas (perut bisa buncit) Menurut European Union Scientific Committee on Food (2012), Kandungan gula dalam seporsi minuman bersoda sama dengan kandungan empat kali gula dalam minuman manis lainnya. Hal ini memberi kalori berlebih pada tubuh dan membuat tubuh menjadi obesitas. Baik untuk anak – anak maupun orang dewasa. Selain itu, minuman bersoda juga membuat perut menjadi buncit. 2. Merusak Ginjal Menurut European Union Scientific Committee on Food (2012), Yang menjadi salah satu kelebihan dalam minuman bersoda adalah warnanya yang menarik. Apa lagi ditambah dengan beberapa tambahan es batu. Akan tetapi, warna yang menarik tersebut bisa merusak ginjal apabila terus dikonsumsi. 3. Gigi Dapat Membusuk Menurut Food Standards Australia New Zealand (2010) Hal yang harus diketahui, kandungan karbonisasi dalam minuman bersoda dapat membuat jadi rusak bahkan dapat membusuk.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
4. Tulang Mudah Rapuh Menurut
International
Osteoporosis
Foundation
(2011),
Mengkonsumsi minuman bersoda juga dapat membuat tulang menjadi rapu. Minuman bersoda mengandung asam fosfat yang secara perlahan merapuhkan dan mengikis tulang. Ini menimbulkan osteoporosis dini yang menghampiri kita dan tentu mengganggu aktivitas sehari – hari. 5. Dapat menurukan kualitas sperma bagi pria Menurut International Osteoporosis Foundation (2011), Pria yang mengkonsumsi minuman bersoda secara sering atau bahkan rutin berpotensi besar dapat mengalami penurunan kualitas sperma. Hal ini tentu dapat menyebabkan kemandulan bagi pria tersebut. 6. Menipiskan lapisan lambung Menurut Health Canada (2011), Lambung kita yang mengandung asam yang sangat keras dapt terkikis lapisannya dan menyebabkan pencernaan makanan ikut terganggu. Sehingga menimbulkan rasa mulas atau sakit perut bahkan membuat produksi gas dalam lambung meningkat. Sangat berbahaya bagi penderita magh. 7. Gangguan pada jantung Menurut Health Canada (2011) Minuman bersoda juga berdampak buruk pada organ jantung. Kandungan natrium pada minuman ini dapat merusak kekuatan jantung dan dapt membuat gagal jantung atau penyakit jantung dadakan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
8. Memicu penyakit asam urat Menurut U.S. Food and Drug Administration (2011) Kandungan fruktosa pada minuman bersoda memicu penyakit asa urat. Mengidap penyakit asam urat sangat tidak enak karena rasa nyeri yang timbul dan mengganggu produktivitas. 9. Menyebabkan Penuaan Dini Menurut U.S. Food and Drug Administration (2011), Kandungan asam pada minuman bersoda juga membuat kulit menjadi keriput alias penuaan dini. 10. Menyebabkan Diabetes Menurut U.S. Food and Drug Administration (2011), Minuman soda menyebabkan diabetes karena mengandung pemanis buatan yang sangat tinggi. Minuman soda sering menjadi pemicu utama diabetes. Meskipun, bahaya dari mengkonsumsi soda di atas sudah banyak tersebar tidak menyebabkan tingkat penjualan minuman bersoda Coca – Cola menjadi menurun. Bahkan, meningkat dari tahun ke tahun. Berikut adalah data penjualannya;
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
Tabel 1.1 Tingkat Penjualan Minuman Coca – Cola Wilayah DKI Jakarta Tahun Penjualan 2012
Rp295.863.000.000
2013
Rp373.871.250.000
2014
Rp408.495.650.000
2015
Rp431.562.600.000
Sumber : PT Coca Cola Bottling Indonesia (2015)
Gambar 1.1 Tingkat Penjualan Minuman Coca – Cola (000000) Wilayah DKI Jakarta
408049,65
431562,6
373871,25 295863
2012
2013
2014
2015
Sumber : PT Coca Cola Bottling Indonesia (2015)
Dari grafik dan tabel di atas, terlihat pada tahun 2012 tingkat penjualan Minuman Coca –
Cola sebesar
Rp295.863.000.000, 2013 sebesar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
Rp373.871.250.000,
2014
sebesar
Rp408.495.650.000,
2015
sebesar
Rp431.562.600.000,-. Berdasarkan dampak kesehatan akan minuman bersoda dan tingkat penjualan Coca – Cola yang terus meningkat, peneliti menarik kesimpulan bahwa masyarakat mengkonsumsi minuman bersoda tanpa memperhatikan bahaya dari minuman tersebut. Artinya, ada daya tarik tertentu dari Coca – Cola, seperti rasa dan sensasinya yang membuat dia tetap bertahan dan meningkat walaupun isu – isu kesehatan beredar di tengah – tengah masyarakat. Selain itu, peneliti melakuan pra – penelitian atau pra – survey untuk memperkuat dugaaan. Peneliti mengajukan pertanyaan terhadap 20 orang yang sering mengkonsumsi minuman Coca – Cola dengan empat pertanyaan: 1. “Mengapa Anda memilih Coca – Cola (Segar, Enak, Kemasan Unik)?” 2. “Apa yang Anda rasakan setelah minum Coca – Cola (Murah,Puas Percaya Diri)?” 3. “Apakah Anda tahu bahaya kesehatan minuman bersoda?” Hasilnya, adalah sebagai berikut: Gambar 1.2 Pra Survey Persepsi Kualitas Coca – Cola
Segar
3; 15% 7; 35%
10; 50%
Sumber : Data Primer (2016) http://digilib.mercubuana.ac.id/
Enak Kemasan Unik
7
Dari 20 orang; 50% memilih Coca – Cola karena kesegarannya, 35% rasanya yang enak, 15% kemasan yang unik dan mudah digenggam saat dibawa. Gambar 1.3 Pra Survey Persepsi Nilai Coca – Cola
8; 40%
5; 25%
7; 35%
Rasa Percaya Diri Murah Puas
Sumber : Data Primer (2016) Dari 20 orang; 25% memilih Coca – Cola karena memberikan rasa percaya diri, 35% harganya yang murah, 40% merasakan puas setelah . Gambar 1.4 Pra Survey Persepsi Risiko Coca – Cola
3; 15%
Ya
Tidak
17; 85%
Sumber : Data Primer (2016) Dari 20 orang; 85% menyatakan tahu akan bahaya minuman bersoda seperti Coca - Cola, 15% menyatakan tidak tahu. Artinya, hasil pra – survey membuktikan bahwa sebagian besar masyarakat memang senang mengkonsumsi minuman bersoda Coca – Cola dalam kehidupan sehari – hari meskipun hal itu mereka sadari dapat membahayakan tubuh mereka.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
Penelitian yang dilakukan oleh Reri Rahmi Oktasari Putri (2014) dengan judul penelitian “Pengaruh Preferensi Merek, Persepsi Kualitas, Persepsi Harga dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Minat Beli Ulang Shampo Pantene (Studi Kasus pada Mahasiswi Konsumen Shampo Pantene di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang)” menunjukkan hasil penelitian bahwa Persepsi Kualitas berpengaruh terhadap Minat Beli Ulang Konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh Melun Rumiten (2014) dengan judul “Pengaruh Persepsi Nilai, Kualitas Pelayanan, dan Kepuasan Pelanggan terhadap Minat Pembelian Ulang Jasa Ekspedisi” menunjukkan hasil penelitian bahwa persepsi nilai berpengaruh positif terhadap minat pembelian ulang. Penelitian yang dilakukan oleh Shahzad Ahmad Khan et al (2015) dengan judul “An Empirical Study of Perceived Factors Affecting Customer Satisfaction to Re-Purchase Intention in Online Stores in China” menunjukkan hasil bahwa Perceived Risk atau Persepsi Risiko berpengaruh terhadap Minat Beli Ulang (Repurchase Intention). Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas dan hasil penelitian terdahulu, peneliti melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH PERSEPSI KUALITAS, PERSEPSI NILAI, DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP MINAT BELI ULANG PRODUK MINUMAN COCA – COLA PADA PENGUNJUNG AEON MALL BSD.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
B. Rumusan Masalah Berdasarkan pada uraian diatas, maka masalah-masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah Persepsi Kualitas berpengaruh terhadap Minat Beli Ulang Produk Minuman Coca-Cola ? 2. Apakah Persepi Nilai berpengaruh terhadap Minat Beli Ulang Produk Minuman Coca-Cola? 3. Apakah Persepsi Risiko berpengaruh terhadap Minat Beli Ulang Produk Minuman Coca-Cola? C. Batasan Masalah Pada penelitian ini masalah yang dibahas hanya persepsi kualitas persepsi nilai dan persepsi risiko terhadap minat beli ulang produk Coca-Cola. Mengingat jumlah konsumen Coca-Cola yang begitu banyak maka penelitian ini dilakukan khususnya di AEON Mall BSD. D. Tujuan dan Kontribusi Penelitian 1.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh : 1.
Mengetahui pengaruh Persepsi Kualitas terhadap Minat Beli Ulang Produk Minuman Coca-Cola.
2.
Mengetahui pengaruh Persepsi Nilai terhadap Minat Beli Ulang Produk Minuman Coca-Cola.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
3.
Mengetahui pengaruh Persepsi Risiko terhadap Minat Beli Ulang Produk Minuman Coca-Cola.
2.
Kontribusi Penelitian Pada hakekatnya suatu penelitian yang dilaksanakan oleh penulis diharapkan akan mendapatkan manfaat bagi penulis dan perusahaan Begitu pula dengan penelitian ini diharapkan mendatangkan manfaat antara lain : a. Kontribusi Akademik Penelitian ini diharapkan dapat
melengkapi perpustakaan
Universitas Mercu Buana, serta dapat memberikan informasi bagi seluruh
mahasiswa
dan
kalangan
akademisi
yang
ingin
mempelajari mengenai apa itu persepsi kualitas persepsi nilai dan persepsi risiko terhadap minat beli ulang b. Kontribusi Praktik Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi, sumbangan pemikiran, serta sebagai bahan masukan bagi perusahaan terkait dalam peningkatan persepsi kualitas persepsi nilai dan persepsi risiko terhadap minat beli ulang . Untuk menambah ilmu pengetahuan bagi masyarakat khususnya untuk mahasiswa lainnya yang akan mengadakan penelitian selanjutnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/