BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Salah satu perusahaan atau industri jasa yang saat ini telah mengalami
perkembangan pesat di Indonesia adalah asuransi kerugian dan asuransi jiwa. Bahkan, di masa yang akan datang bisnis asuransi mempunyai potensi yang sangat besar hal ini karena banyaknya jumlah penduduk di Indonesia. Hal lain yang menentukan berkembangnya bisnis asuransi adalah tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik. Dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik maka pendapatan rakyat juga akan meningkat sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidupnya baik kebutuhan primer maupun kebutuhan sekunder. Secara alamiah, bilamana seseorang telah mampu memenuhi kebutuhan pokoknya maka ia akan terdorong untuk berupaya memenuhi kebutuhan pada tingkatan yang lebih tinggi yaitu kebutuhan rasa aman yang berkaitan dengan masa depan keluarganya. Asuransi adalah salah satu bentuk jasa yang dapat memberi rasa aman dan investasi keluarga di masa depan. Secara ekonomi dalam ruang lingkup mikro, salah satu keberhasilan bisnis atau usaha asuransi ditentukan oleh sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan kata lain tingkat kemajuan yang dicapai perusahaan asuransi sangat ditentukan secara kuantitas dan kualitas sumber daya manusianya.Sumber daya manusia pada perusahaan asuransi dapat diterjemahkan sebagai pegawai pada semua
tingkatan, mulai dari pegawai pencari nasabah asuransi sampai manajer maupun direksi perusahaan. Kualitas sumber daya manusia mencakup aspek lahiriah maupun batiniah, yang menentukan kinerja dari perusahaan. Salah satu ukuran yang dipakai untuk menentukan kinerja perusahaan adalah produktivitas perusahaan yang pada dasarnya mencerminkan produktivitas pegawai yang ada di perusahaan. Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia di perusahaan asuransi PT. Jasaraharja Putera Yogyakarta dapat dilakukan dengan pendekatan peningkatan kualitas pegawai di perusahaan asuransi tersebut pada semua tingkatan. Semakin tinggi kualitas pegawai yang ada di perusahaan asuransi, diharapkan semakin tinggi pula produktivitas perusahaan asuransi itu. Sebaliknya, semakin rendah kualitas pegawainya semakin rendah pula produktivitas perusahaan asuransi. Produktivitas perusahaan asuransi sangat ditentukan oleh produktivitas pegawai pencari nasabah yang menjadi ujung tombak perusahaan (Wayan Koster, 2004: 2). Oleh karena itu, sangat penting untuk dilihat bagaimana tingkat produktivitas pegawai pencari nasabah di suatu perusahaan asuransi. Produktivitas pegawai ditentukan oleh tiga faktor, yaitu yang bersumber dari dalam diri pegawai, perusahaan, dan lingkungan. Faktor dari dalam diri pegawai misalnya adalah motivasi pegawai untuk melakukan pekerjaan secara maksimal. Motivasi meliputi berbagai aspek yaitu kebutuhan fisiologis, keselamatan dan keamanan kerja, sosial, penghargaan serta aktualisasi diri. Semua aspek ini sangat menentukan tingkat motivasi pegawai. Faktor lain yang bersumber dari dalam pegawai yang berinteraksi dengan kebijakan perusahaan adalah kemampuan (ability)
pegawai. Kemampuan pegawai meliputi berbagai aspek yaitu disiplin dan pengalaman kerja. Walaupun secara teoritis banyak faktor yang mempengaruhi produktivitas pegawai, dalam penelitian ini dimensi kemampuan yang diteliti dibatasi pada dua (2) faktor yang dianggap penting yaitu motivasi (motivation), kemampuan (ability) pegawai. Adapun alasan pemilihan topik ini adalah penulis membaca dari
artikel
penelitian atau jurnal dengan judul faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas pegawai di PT. Asuransi Akenlife mempunyai hubungan dan pengaruh. Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, maka penulis memilih judul “Pengaruh Motivasi dan Kemampuan Pegawai terhadap Produktivitas di PT. Jasaraharja Putera Yogyakarta”.
1.2. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh motivasi dan kemampuan pegawai pencari nasabah terhadap produktivitas di PT. Jasaraharja Putera Yogyakarta ?
1.3. Batasan Masalah Untuk mendapat hasil penelitian yang terarah sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai maka penulis membatasi permasalahan antara lain : 1. Penelitian hanya dilakukan di PT. Jasaraharja Putera Yogyakarta. 2. Motivasi adalah kekuatan yang mendorong seseorang karyawan yang menimbulkan dan mengarahkan perilaku (Gibson, 1996:185). Menurut James
Stoner dan Charles Wankel (1986:12) ada banyak teori mengenai motivasi tetapi hierarki kebutuhan Maslow lebih mendapat perhatian dari pada teori lainnya karena teori Maslow dapat mengklasifikasi kebutuhan-kebutuhan manusia secara mudah. Wayan Koster (2004:5) memberikan opini motivasi dalam perusahaan asuransi adalah suatu bentuk reaksi terhadap kebutuhan manusia yang menimbulkan tensi dalam diri manusia yaitu keinginan terhadap sesuatu yang belum terpenuhi dalam hidupnya sehingga mereka terdorong untuk melakukan tindakan guna memenuhi dan memuaskan keinginannya. Dengan demikian variabel motivasi yang diteliti adalah : a. Kebutuhan fisiologis: kebutuhan dasar yang berguna untuk kelangsungan hidup pekerja. Dimensi variabel kebutuhan fisiologis yang diteliti meliputi: gaji yang diperoleh b. Rasa aman: lingkungan kerja yang bebas dari segala bentuk ancaman, keamanan jabatan dan status kerja. Dimensi variabel rasa aman yang diteliti meliputi: frekuensi pemutusan hubungan kerja yang rendah c. Kebutuhan sosial: kebutuhan atas persahabatan, berkelompok, interaksi dan kasih sayang. Dimensi variabel kebutuhan sosial yang diteliti meliputi: pengakuan dari rekan kerja dan diterima oleh rekan kerja. Pengakuan dari rekan kerja adalah adanya pernyataan atau sikap dari rekan kerja atas kompetensi pegawai. Sedangkan diterima rekan kerja adalah adanya perilaku atau tindakan yang memperlakukan seseorang sama dan wajar dalam kelompoknya.
d. Penghargaan: kebutuhan akan status atau kedudukan, kehormatan diri, reputasi dan prestasi. Dimensi variabel penghargaan yang diteliti meliputi: penghargaan atas prestasi kerja yang diberikan pimpinan kepada pegawai. e. Aktualisasi diri: Kesempatan dan kebebasan untuk merealisasikan cita-cita atau harapan individu, kebebasan untuk mengembangkan bakat atau talenta yang dimiliki. Dimensi variabel aktualisasi diri yang diteliti adalah: naik jenjang karier yang lebih tinggi 3. Kemampuan (ability) adalah sifat yang dibawa lahir atau dipelajari yang memungkinkan seseorang menyelesaikan pekerjaannya (Gibson, 1996: 54). Kemampuan mempengaruhi dan meningkatkan produktivitas pegawai (Mathis dan Jackson, 2000: 84). Menurut opini Wayan Koster (2004: 6) tentang kemampuan dalam perusahaan asuransi adalah keahlian yang dimiliki oleh karyawan untuk mencari nasabah dan mengurusi administrasi nasabah.. Kemampuan ditentukan oleh banyak faktor tetapi faktor yang sering dipakai dalam perusahaan asuransi adalah faktor pengalaman kerja, faktor disiplin pegawai. Adapun dimensi kemampuan yang diteliti adalah : a. Pengalaman kerja: wawasan dan keahlian yang dimiliki pegawai pencari nasabah dari pekerjaan yang sudah dilakukannya sampai sekarang. Dimensi variabel pengalaman kerja yang diteliti meliputi: kehandalan dalam menyelesaikan pekerjaan
b. Disiplin adalah kegiatan manajemen untuk menjalankan standar-standar organisasional (Hani Handoko, 1999: 208). Dimensi variabel disiplin yang diteliti meliputi: selalu hadir tepat waktu di tempat kerja dan saat bertemu nasabah sesuai peraturan kerja. 4. Produktivitas adalah ukuran kuantitas dan kualitas pekerjaan yang dilakukan dengan mempertimbangkan biaya sumber daya yang dugunakan untuk mengerjakan pekerjaan tersebut (Mathis dan Jackson, 2000 : 82) Menurut Wayan Koster (2004: 6) produktivitas dalam perusahaan asuransi adalah besarnya premi yang dapat dicapai oleh pegawai yang ditetapkan oleh perusahaan dalam satu tahun. Dengan demikian variabel produktivitas yang diteliti adalah: besarnya premi dalam bentuk polis yang dapat dicapai oleh pegawai pencari nasabah dalam bulan Desember 2004.
1.4. Hipotesis Menurut hasil penelitian yang dilakukan Wayan Koster (2004) motivasi kerja dan kemampuan pegawai mempunyai pengaruh dan hubungan terhadap produktivitas di PT Asuransi Akenlife. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka hipotesis penelitian ini adalah bahwa motivasi dan kemampuan pegawai mempunyai pengaruh dan hubungan yang kuat dan positif terhadap produktivitas di PT. Jasaraharja Putera.
1.5. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel motivasi dan variabel kemampuan pegawai pencari nasabah terhadap produktivitas di PT. Jasaraharja Putera Yogyakarta.
1.6. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini sebagai sumbangan bagi perusahaan agar lebih memperhatikan peningkatan pemberian motivasi dan kemampuan pegawai dalam pengembangan sumber daya manusia, sehingga produktivitas pegawai benar-benar ditingkatkan. Sedangkan untuk penerapan ilmu dan untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang motivasi dan kemampuan pegwai dan kaitannya dengan produktivitas. Penelitian ini juga dapat dijadikan bahan bacaan untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang sumber daya manusia khususnya mengenai hubungan motivasi dan kemampuan pegawai terhadap produktivias..
1.7. Metodologi Penelitian 1.7.1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2003 : 72).. Populasi penelitian ini adalah semua pegawai pencari
nasabah di PT. Jasaraharja Putera
Yogyakarta. Jumlah pegawai pencari nasabah saat ini ada 30 pegawai. Dengan demikian semua pegawai akan dipilih sebagai responden penelitian.
1.7.2. Data Penelitian Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder 1. Data primer Data primer adalah informasi atau data yang dikumpulkan penulis langsung dari sumbernya. Data primer penelitian ini antara lain pendapat responden tentang variabel motivasi dan variabel kemampuan. 2. Data sekunder Data sekunder adalah informasi yang telah dikumpulkan pihak lain. Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi jumlah polis yang yang dicapai pada bulan Desember 2004, profil PT. Jasaraharja Putera Yogyakarta.
1.7.3. Metode Pengumpulan data 1) Kuesioner Kuesioner yaitu daftar pertanyaan atau pernyataan yang dikirimkan kepada responden baik secara langsung atau tidak langsung (melalui posatau perantara). Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data primer yaitu pendapat responden. Kuesioner penelitian ini terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama berisi 10 pertanyaan mengenai motivasi, sedangkan bagian kedua berisi 4 pertanyaan mengenai kemampuan pegawai. Alternatif jawaban yang disediakan untuk bagian-bagian tersebut adalah pernyataan sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (R), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS). Pilihan jawaban dalam kuesioner dilakukan dengan menggunakan skala likert yang mempunyai nilai sebagai berikut :
Tabel 1.1. Skala Likert Alternatif jawaban SS S R TS STS
Keterangan Sangat setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Nilai 5 4 3 2 1
2) Wawancara Wawancara yaitu cara pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara lisan kepada responden. Wawancara berguna untuk mendapatkan data dari tangan pertama (primer), melengkapi teknik pengumpulan data lainnya dan menguji hasil pengumpulan data lainnya. Wawancara akan dilakukan dengan pegawai pencari nasabah dan kepala cabang untuk melengkapi data primer dan data sekunder. 1.7.4. Uji Instrumen Dalam setiap penelitian penggunaan kuesioner perlu mendapat perhatian agar hasil yang diperoleh benar dan dapat mencerminkan keadaan yang sesungguhnya dari masalah yang diteliti. Kuesioner haruslah memenuhi kriteria valid (tepat) dan reliabel (stabil). Sebelum menganalisa mengenai pengaruh motivasi dan kemampuan pegawai terhadap produktivitas, terlebih dahulu diadakan pengujian validitas dan reliabilitas dari kuesioner. 1.7.4.1. Uji Validitas (kesahihan) Uji validitas digunakan untu mengetahui kecermatan suatu test dalam melakukan fungsi ukur. Dalam pengujian ini digunakan korelasi produk moment (Umar, 2000 : 190), dengan rumus sebagai berikut :
r =
n ( ∑ XY ) − ( ∑ X
[n ∑ X
2
−
(∑ X
2
∑Y) )][n ∑ Y − (∑ Y ) ] 2
2
Keterangan : r
: Koefisien korelasi setiap pertanyaan atau item.
X
: Skor atau nilai dari setiap pertanyaan atau item.
Y
: Skor atau total nilai dari setiap item atau pertanyaan.
N
: Jumlah sampel (responden)
Kriteria pengujian uji validitas adalah : Dengan taraf nyata (α) = 0,05 Jika r-hitung positif, serta r-hitung > r-tabel, maka butir atau item tersebut valid. Jika r-hitung negatif dan r-hitungl < r-tabel, maka butir atau item tersebut tidak valid. 1.7.4.2. Uji Reliabilitas (kehandalan) Uji reliabilitas merupakan suatu pengujian yang menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengulangan pengukuran dilakukan beberapa terhadap subyek yang sama, uji ini hanya dapat dilakukan pengulangan pengukuran yang valid saja. Dalam pengukuran ini menggunakan teknik “belah dua” yaitu dengan menggolong-golongkan item yang bernomor genap dan ganjil dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Setelah koefisien item bernomor ganjil dengan item bernomor genap ditemukan, maka untuk estimasi reliabilitas test digunakan rumus Spearman Brown (Umar, 2000 : 199), dengan rumus sebagai berikut :
rbb =
2(rxy ) 1 + rxy
Keterangan : rbb
: Koefisien Reliability
rxy
: Koefisien korelasi antara item bernomor genap dan item bernomor ganjil.
Kriteria pengujian uji reliabilitas adalah : Dengan taraf nyata (α) = 0,05 Jika r-hitung positif dan r-hitung > r tabel, maka butir atau variabel tersebut reliabel. Jika r-hitung negatif dan r-hitung < r tabel, maka butir tersebut tidak reliabilitas 1.7.5. Alat Analisis a. Analisis Persentase Analisiis persentase digunakan untuk menguji profil responden yang paling dominan di PT. Jasaraharja Putera. Yogyakarta Adapun rumus yang akan digunakan yaitu : P =
x x100% N
P
: Nilai persentase
x
: Jumlah responden dengan karakteristik tertentu
N
: Jumlah responden
b. Regresi Berganda Alat analisis yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan kemampuan pegawai terhadap produktivitas. Untuk dapat meramalkan bagaimana produktivitas bila motivasi dan kemampuan dinaikkan atau diturunkan, maka harus dicari persamaan regresinya terlebih dahulu (Sugiyono, 2003: 211), dengan rumus sebagai berikut :
Y = a + b1X 1 + b2 X 2 + k Dimana : Y
: Variabel terikat (produktivitas)
a
: Konstanta, nilai Y apabila X1 = X2 = 0
b1, b2
: Koefisien
X1, X2
:
X1
: Motivasi
X2
: Kemampuan
k
: Bilangan
regresi linear berganda
Variabel bebas, dimana :
konstanta
c. Korelasi Kendal Tau Korelasi Kendal Tau digunakan untuk mencari hubungan dan menguji hipotesis antara dua variabel atau lebih, bila datanya berbentuk ordinal atau rangking. Kelebihan teknik ini bila digunakan untuk menganalisis sampel yang jumlah anggotanya lebih dari 10, dan dapat dikembangkan untuk mencari koefisien
korelasi parsial. Rumus dasar yang digunakan adalah sebagai berikut (Sugiyono, 1999: 293) : τ =
∑
A − ∑ B N ( N − 1) 2
Dimana :
τ = Koefisien korelasi Kendal Tau yang besarnya (-1<0<1) H = Jumlah rangking atas L = Jumlah rangking bawah N = Jumlah anggota sampel Uji signifikansi koefisien korelasi menggunakan rumus z, karena distribusinya mendekati distribusi normal. Rumusnya adalah sebagai berikut Sugiyono (1999: 293) :
z =
τ 2(2 N + 5) 9 N ( N −1)
1.7.6. Uji Hipotesis Tahap pengujian hipotesis penelitian ini adalah : 1. Uji Tanda Uji tanda digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang berkorelasi, bila datanya berbentuk ordinal. Teknik ini dinamakan uji tanda karena data yang diansalisis dinyatakan dalam bentuk tanda-tanda, yaitu tanda positif dan negatif (Sugiyono,2003: 126)
2. Uji Signifikan Untuk
membuktikan
apakah
motivasi,
kemampuan
berpengaruh
terhadap
produktivitas, maka perlu diadakan pengujian terhadap koefisien regresinya. Adapun pengujiannya sebagai berikut : a. Uji Dua pihak (Uji t) Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari motivasi, kemampuan terhadap produktivitas (Sugiyono, 2003: 94)
t − hitung =
b−β Sb
Di mana : b
: Koefisen regresi
Sb
: Standar error dari slope
ß
: Slope hipotesa
Uji Hipotesa Ho: bi = 0 (tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen) Ha : bi ≠ 0 (ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen) b. Uji satu pihak (Uji F) Tujuan uji satu pihak adalah untuk mengetahui apakah variabel independen dan variabel dependen mempunyai hubungan (Sugiyono, 2003: 95) Kriteria Pengujian
H0 : variabel bebas (independent) secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel terikat (dependent) Ha : variabel bebas (independent) secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat (dependent) R 2 ( N − m − 1) Fo = m(1 − R 2 )
c. Uji Koefisien Determinasi (R²) Digunakan untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dengan kata lain berapa % variabel dependen dapat diterangkan oleh variabel independen secara bersama-sama. Koefisien determinasi dengan rumus: ESS R²
= TSS
Di mana :
ESS = Explained Sum of Squares TSS = Total Sum of Squares
1.8. Sistematika Penulisan BAB I.
Pendahuluan berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang
masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, metode penelitian, alat analisis data dan sistematika penulisan.
BAB II
Landasan Teori berisi tentang pengertian fungsi manajemen
sumber daya manusia, teori-teori motivasi, teori tentang kemampuan pegawai dalam bekerja dan teori produktivitas, serta penjelasan mengenai pengaruh motivasi dan kemampuan pegawai dengan produktivitas. BAB III
Gambaran
Umum
PT.
Jasaraharja
Putera
Yogyakarta
menjelaskan mengenai sejarah dan perkembangan perusahaan, lokasi perusahaan, struktur organisasi, deskripsi kerja dari setiap unit atau departemen, aspek personalia, kompensasi, fasilitas dalam perusahaan PT. Jasaraharja Putera Yogyakarta. BAB IV
Analisis Data berisi tentang penjelasan mengenai gambaran
hasil penelitian, analisis validitas dan realibilitas, pengujian hipotesis regresi berganda dan uji F antara motivasi dan kemampuan dengan produktivitas karyawan PT. Jasaraharja Putera Yogyakarta dan pembahasan secara keseluruhan. BAB V
Kesimpulan dan Saran berisi tentang kesimpulan dari hasil
analisis yang telah diperoleh serta saran bagi PT. Jasaraharja Putera Yogyakarta berdasarkan hasil penelitian akhir.