perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Judul 1.1.1 Judul Ruang Komunal Kelurahan Kemlayan sebagai Kampung Wisata di Surakarta dengan Pendekatan Arsitektur Kontekstual 1.1.2 Pemahaman Esensi Judul Ruang komunal merupakan ruang publik atau ruang umum yang didefinisikan sebagai ruang terbuka yang bebas diakses oleh siapa saja, dimana setiap individu maupun kelompok dapat melakukan berbagai aktivitas berkumpul dan berinteraksi (Carr, 1992). Ruang komunal juga berfungsi sebagai pusat, dimana berbagai kegiatan sosial, ekonomi, serta pertukaran budaya dapat terjadi (PPS, 2000). Sedangkan Kampung Wisata merupakan suatu bentuk integrasi antara atraksi, akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku (Wiendu Nuryanti, 1993:2-3). Kampung wisata memiliki fungsi sebagai ekspresi budaya masyarakat dengan pengertian sebagai berikut : 1. Ekspresi merupakan proses ungkapan emosi atau perasaan proses
penciptaan
karya
seni,
proses
ekspresi
bisa
diaktualisasikan melalui media. 2. Budaya
dalam
antropologi
memiliki
pengertian
sebagai
keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar (Koentjaraningrat; 1990:180). 3. Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan terikat oleh rasa identitas bersama (Koentjaraningrat; 1990:146). Sedangkan Kemlayan merupakan Kelurahan yang terletak di koridor jalan Slamet Riyadi, termasuk dalam area Kecamatan Serengan, yang akan menjadi objek rancang bangun. Budaya di Kelurahan Kemlayan berupa industri kreatif, kegiatan sosial kampung dan kesenian. Arsitektur
kontekstual
menurut
Brent
C.
Brolin;
kontekstual
menyelaraskan formalisme bangunan baru (melalui eksplorasi kesamaan gaya dan teknologi) yang bersebelahan dengan bangunan lama yang memiliki style tertentu sehingga kontinyuitas visual tetap terjaga. Sehingga Ruang Komunal Kelurahan Kemlayan sebagai Kampung Wisata di Surakarta dengan Pendekatan Arsitektur Kontekstual bermaksud mewujudkan kampung wisata di kota Surakarta terdiri dari ruang-ruang komunal yang dapat diakses oleh masyarakat dan wisatawan, berfungsi mengekspresikan kegiatan budaya masyarakat Kemlayan berupa industri kreatif, kegiatan sosial kampung dan kesenian; dengan memakai perancangan yang menyelaraskan bangunan baru dengan lingkungan sehingga terdapat persamaan dari segi visual.
1.2 Latar Belakang Permasalahan 1.2.1 Kebutuhan Ruang Komunal Masalah sosial di negara berkembang merupakan masalah dominan yang melingkupi berbagai fenomena aktivitas manusia sehari-hari.
commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Surakarta merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang berkembang pesat dan merupakan salah satu kota padat penduduk. Peningkatan pertumbuhan penduduk kota Surakarta memicu meningkatnya kebutuhan perumahan dan pemukiman. Menurut data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan
Sipil
(DISPENDUKCAPIL)
memperlihatkan
kepadatan
penduduk Surakarta didiami oleh 536.498 jiwa dengan luas wilayah 44,04 km², atau secara rata-rata 12.182 jiwa/km². Terbatasnya wilayah pemukiman di Surakarta membuat salah satu Kelurahan di Surakarta berupa Kelurahan Kemlayan menjadi lingkungan tempat tinggal yang dipilih. Kelurahan Kemlayan merupakan kampung kota dengan padatnya pemukiman penduduk dan area perdagangan tidak memberikan tempat yang nyaman bagi interaksi publik. Padahal masyarakat membutuhkan tempat untuk mengekspresikan diri dalam suatu tempat. Sehingga perlunya ruang komunal bagi publik sebagai kebutuhan tempat berkumpul yang nyaman, yaitu dengan adanya fasilitas rekreatif yang dapat mengekspresikan dirinya saat ini sudah jarang ditemukan pada kampung kota. 1.2.2 Potensi Kelurahan Kemlayan Kelurahan Kemlayan terletak di koridor jalan Slamet Riyadi merupakan area bisnis yang strategis di kota Surakarta, karena memiliki akses yang mudah dicapai. Selain lokasi yang mendukung, kelurahan Kemlayan juga merupakan kawasan dengan masyarakat yang sudah memulai adanya pengembangan pariwisata berbasis kerakyatan. Hal tersebut terlihat dari tersedianya lembaga pengelola wisata POKDARWIS, adanya beberapa kegiatan wirausaha seperti industri kreatif, serta kegiatan seni tradisional
commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang terus dikembangkan. Selain pengembangan potensi dalam kelurahan, potensi warga masyarakat juga dapat dikembangkan dengan 1.479 jiwa usia produktif di tahun 2013 dengan rentang usia 15-50 tahun. Sementara perkembangan industri kreatif didukung dengan 231 jiwa pengusaha yang berada di Kelurahan Kemlayan. Lokasinya yang strategis di antara dua kelurahan (Kelurahan Kauman dan Kelurahan Sriwedari) yang menjadi lokasi wisata, membuat kelurahan Kemlayan ini mudah dicapai dan dapat meningkatkan kualitas hubungan spasial dalam kelurahan Kemlayan itu sendiri. Kondisi wilayah pemukiman Kemlayan yang seperti ini perlu diperbaiki dengan memperkenalkan pemikiran baru sebagai kampung wisata dalam bentuk ruang komunal yang dapat dikembangkan secara optimal bagi publik. Adanya ruang komunal akan memperkuat hubungan kawasan dari segi kekerabatan maupun aktivitas antar warga dan orientasi spasial antara warga dengan wisatawan. 1.2.3 Kampung Wisata sebagai Solusi Pemecahan Masalah Kemlayan merupakan satu-satunya kampung kesenian yang terkenal di Surakarta berkat adanya para Mlaya (pangrawit keraton) yang tinggal dan melakukan regenerasi di Kemlayan, para pengrawit tersebut diberi gelar oleh Paku Buwono X. Kegiatan kesenian sangat lengkap lantaran ditunjang berbagai aneka fasilitas publik. Namun sayang kini tidak sedikit masyarakat yang meninggalkan kegiatan berkesenian, sehingga tidak ada yang melestarikan seni tradisi jika tidak dilakukan perubahan mulai sekarang (Kompas. Kamis, 24 Juni 2010. Rubrik: FORUM. Hal.11).
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan historis budaya Kemlayan tersebut, Kemlayan dapat dijadikan
kampung
wisata
sebagai
pemecahan
masalah.
Strategi
pemecahan permasalahan dalam kota dapat digali dengan mengenali potensi yang dimiliki kelurahan Kemlayan, dan pengembangan konsep pembangunan jangka panjang berkaitan dengan kawasan tersebut sebagai kampung wisata. Tujuan dibentuknya kampung wisata adalah membuat konsep kawasan dengan ruang-ruang komunal yang dapat memperkenalkan industri kreatif, melestarikan seni, dan kegiatan kampung sehingga tercipta ekspresi budaya masyarakat yang membentuk kampung wisata. 1.2.4 Arsitektur Kontekstual sebagai Pendekatan Desain Ruang Komunal Kelurahan Kemlayan sebagai Kampung Wisata adalah objek yang tidak berdiri sendiri, melainkan menjadi satu kesatuan harmonis dengan sekitarnya, secara sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Demikian juga dengan perancangan kota, yang merupakan kesatuan lingkungan dengan bermacam kondisi sosial budaya masyarakat. Oleh karena itu, salah satu cara menyelaraskan bangunan baru dengan sekitarnya adalah dengan
menggunakan
pendekatan
kontekstual.
Kontekstual
dapat
menjelaskan transfer ide dari suatu subyek kedalam objek lain dengan mengkaitkan dan menyelaraskan bangunan baru dengan karakteristik lingkungan sekitar. Maka dari itu pengertian kontekstual menekankan bahwa sebuah bangunan harus selaras dengan lingkungan sekitar, sehingga kontinyuitas visual tetap terjaga.
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari beberapa aspek permasalahan tersebut, maka diperlukan solusi perencanaan dan perancangan Ruang Komunal Kelurahan Kemlayan sebagai Kampung Wisata di Surakarta dengan Pendekatan Arsitektur Kontekstual. Sehingga tercipta strategi desain berupa ruang komunal industri kreatif dan ruang komunal seni sebagai wujud ekspresi budaya Kemlayan dengan fungsi industri kreatif, kegiatan sosial kampung, dan kesenian serta sebagai Kampung Wisata di Surakarta yang direncanakan. Sebagai tindak lanjut dari perencanaan dan perancangan tersebut, harus mampu mewadahi setiap aktivitas pengguna dengan mencitrakan tampilan bangunan ekspresi budaya masyarakat dengan teori kontekstual sehingga dapat dinikmati secara visual dan menarik para pengunjung.
1.3 Permasalahan dan Persoalan 1.3.1 Permasalahan Bagaimana merumuskan konsep ruang komunal Kelurahan Kemlayan sebagai Kampung Wisata di Surakarta dengan Pendekatan Arsitektur Kontekstual. 1.3.2 Persoalan Dari kajian permasalahan di atas, maka muncul persoalan sebagai berikut : a) Bagaimanakah konsep sistem kegiatan Ruang Komunal Kelurahan Kemlayan yang mampu mewadahi seluruh kegiatan kampung wisata mulai dari pelaku kegiatan, kelompok kegiatan, dan pola kegiatan pelaku. b) Bagaimanakah Kemlayan
konsep
sebagai
peruangan
Kampung
Ruang
Wisata
yang
Komunal
Kelurahan
mempertimbangkan
commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kebutuhan ruang, program ruang, pola hubungan ruang dan besaran ruang. c) Bagaimanakah konsep pemilihan lokasi yang mampu mewadahi kegiatan kampung wisata mulai dari kriteria pemilihan kawasan, potensi kawasan, hingga pemilihan lokasi komunal. d) Bagaimanakah konsep aksesibilitas lokasi yang sesuai untuk Ruang Komunal Kelurahan Kemlayan sebagai Kampung Wisata kaitannya dengan pencapaian lokasi (main entrance dan side entrance) dan sirkulasi (sirkulasi antar komunal, penanganan banjir, serta sarana kampung wisata). e) Bagaimanakah konsep desain Ruang Komunal Kelurahan Kemlayan sebagai Kampung Wisata kaitannya dengan gubahan masa, tampilan bangunan, dan tata masa yang mencitrakan fungsi bangunan dan lingkungannya melalui pendekatan arsitektur kontekstual. f) Bagaimanakah konsep dasar sistem struktur dan konstruksi bangunan, serta sistem utilitas bangunan yang mendukung fungsi bangunan.
1.4 Tujuan dan Sasaran 1.4.1 Tujuan Konsep
perencanaan
dan
perancangan
ruang
komunal
yang
mendukung kegiatan kampung wisata di kota Surakarta dan sebagai area interaksi masyarakat dan wisatawan untuk mengekspresikan budaya masyarakat Kemlayan, seperti: kegiatan industri kreatif, kegiatan seni, dan kegiatan kampung; tema yang diangkat adalah perancangan kota dengan pendekatan arsitektur kontekstual, yang berarti karakter bangunan yang sesuai dengan lingkungan. 1.4.2 Sasaran Menentukan konsep perancangan fisik Ruang Komunal Kelurahan Kemlayan sebagai Kampung Wisata di Surakarta dengan Pendekatan
commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id
Arsitektur
digilib.uns.ac.id
Kontekstual
yang
mampu
menjawab
permasalahan-
permasalahan di atas dengan. a) Konsep sistem kegiatan Ruang Komunal Kelurahan Kemlayan yang mampu mewadahi seluruh kegiatan kampung wisata mulai dari pelaku kegiatan, kelompok kegiatan, dan pola kegiatan pelaku. b) Konsep peruangan Ruang Komunal Kelurahan Kemlayan sebagai Kampung Wisata yang mempertimbangkan kebutuhan ruang, program ruang, pola hubungan ruang dan besaran ruang. c) Konsep pemilihan lokasi yang mampu mewadahi kegiatan kampung wisata mulai dari kriteria pemilihan kawasan, potensi kawasan, hingga pemilihan lokasi komunal. d) Konsep aksesibilitas lokasi yang sesuai untuk Ruang Komunal Kelurahan Kemlayan sebagai Kampung Wisata kaitannya dengan pencapaian lokasi (main entrance dan side entrance) dan sirkulasi (sirkulasi antar komunal, penanganan banjir, serta sarana kampung wisata). e) Konsep desain Ruang Komunal Kelurahan Kemlayan sebagai Kampung Wisata kaitannya dengan gubahan masa, tampilan bangunan dan tata masa yang dapat mencitrakan fungsi bangunan dan lingkungannya melalui pendekatan arsitektur kontekstual. f) Konsep dasar sistem struktur dan konstruksi bangunan, serta sistem utilitas bangunan yang mendukung fungsi bangunan.
1.5 Lingkup Pembahasan dan Batasan 1.5.1 Lingkup Pembahasan Lingkup pembahasan adalah lingkungan disiplin ilmu arsitektur yaitu pada aspek fisik dan non fisik yang mendukung lingkupan arsitektur yang terjadi. Sedangkan untuk hal-hal diluar bidang arsitektur, jika dianggap mendasari dan menentukan faktor perancangan fisik,akan dibahas secara garis besar dalam batas sebagai pertimbangan sesuai dengan porsi yang
commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
terlibat. Pembahasan dilakukan berdasar pada data yang ada sesuai dengan tujuan dan sasaran. 1.5.2
Batasan Pembahasan Perencanaan dan perancangan Ruang Komunal Kelurahan Kemlayan sebagai Kampung Wisata di Surakarta dengan Pendekatan Arsitektur Kontekstual dibatasi dalam bentuk kampung wisata di kota Surakarta yang terdapat di kelurahan Kemlayan dengan wujud ruang komunal untuk mewadahi ekspresi budaya masyarakat Kemlayan, dengan arsitektur kontektual sebagai pendekatan konsep arsitektural pada bangunan dan lingkungan sesuai dengan pemecahan permasalahan dan persoalan. Kepemilikan lahan bukan termasuk domain pembahasan.
1.6 Metode Pembahasan Metode pembahasan yang digunakan adalah metode analisis diskriptif dengan mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul yang dikaitkan dengan fungsi, peranan dan persyaratan bangunan kemudian diharapkan akan memberi spesifikasi ungkapan fisik bangunan. Pembahasan dilakukan dengan proses sebagai berikut : 1.6.1 Jenis Data Dalam metode perencanaan dan perancangan ini jenis data dibagi menjadi dua. Pertama, data primer, yaitu data yang di dapat secara langsung melalui survey lapangan dan hasil wawancara dengan pihak terkait, yaitu : a. Kondisi fisik kawasan kota Surakarta sebagai peletakan site meliputi topografi dan letak geografis.
commit to user
9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Kondisi non fisik kawasan kota Surakarta meliputi kondisi perekonomian dan sosial budaya. c. Fasilitas sosial dan umum Surakarta. d. Data kependudukan yang meliputi jumlah penduduk, usia, jenis kelamin dan pekerjaan. e. Peraturan Pemerintah Kota Surakarta. Kedua, data sekunder, yaitu data yang di dapat dari studi literatur yang berhubungan dengan pembuatan konsep Ruang Komunal dalam Kampung Wisata. Misalnya data standar pengukuran dan persyaratan ruang. 1.6.2 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang di gunakan yakni sebagai berikut : a. Survey langsung ke lapangan dengan melakukan pengamatan di Kelurahan Kemlayan untuk mengidentifikasi lokasi dan site. b. Wawancara dengan pihak yang terkait dengan kegiatan kampung wisata. Pihak terkait yang dimaksud, sebagai berikut. Pihak kelurahan (sekretaris Kelurahan, sie kemasyarakatan, sie kebudayaan, sie lembaga masyarakat). Masyarakat umum (bapak Adi). Para kreator dan seniman (bapak Abdul Fattah dan Ibu Roesradi Widjojosawarno). c. Studi literatur untuk memperoleh data dan berbagai informasi yang berkaitan dengan permasalahan dan persoalan. 1.6.3 Metode Pembahasan Metode
pembahasan
di
lakukan
dengan
menganalisis
data
menggunakan metode deskriptif yaitu melalui penguraian data-data yang di sertai dengan gambar sebagai media berdasar pada teori normatif yang ada. Analisis data di lakukan melalui beberapa tahap, sebagai berikut. a. Tahap pengungkapan masalah berdasar data-data yang tersedia.
commit to user
10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Tahap pemecahan masalah melalui analisis data di sertai penguraian dengan media gambar. c. Tahap kesimpulan atau output data yang merupakan hasil pembahasan dan konsep akhir perencanaan dan perancangan lokasi. 1.7 Sistimatika Penulisan Sistematika penulisan menyajikan konsep perencanaan dan perancangan Ruang Komunal Kelurahan Kemlayan sebagai Kampung Wisata di Surakarta dengan Pendekatan Arsitektur Kontekstual ini ialah sebagai berikut. Tahap I
: PENDAHULUAN Memberikan gambaran tentang keseluruhan isi penulisan dan pembahasan pada konsep perencanaan dan perancangan tentang
pengertian
judul,
latar
belakang
permasalahan,
permasalahan dan persoalan, tujuan, sasaran dan batasan yang hendak dicapai dalam perancangan ruang komunal kelurahan Kemlayan sebagai kampung wisata di Surakarta. Tahap II
: TINJAUAN PUSTAKA Memberikan gambaran keseluruhan data yang terangkum dalam tinjauan pustaka tentang pengertian, pelaku dan kegiatan, preseden-preseden berkaitan dengan ruang komunal, ekspresi budaya masyarakat, kampung wisata, perancangan kota, dan pembahasan arsitektur kontekstual, disertai dengan preseden yang berkaitan.
commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id
Tahap
III
digilib.uns.ac.id
:
TINJAUAN
KOTA
SURAKARTA
DAN
TINJAUAN
KELURAHAN KEMLAYAN SURAKARTA Memberikan penjelasan data fisik dan non fisik mengenai lokasi objek pembahasan tentang potensi serta kendala yang muncul tentang tinjauan kota Surakarta dan kelurahan Kemlayan, serta potensi
dan
permasalahan
ruang
komunal
di
kelurahan
Kemlayan. Tahap IV
:
RUANG
SEBAGAI
KOMUNAL
KAMPUNG
KELURAHAN WISATA
KEMLAYAN
YANG
AKAN
DIRENCANAKAN Mengemukakan tentang garis besar dasar-dasar perencanaan ruang
komunal
berupa
penerapan
struktur
organisasi,
pembagian waktu kerja, kemudian merumuskannya dalam bentuk sistematis ruang komunal yang akan dirancang. Tahap V
: ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Mengungkapkan analisis perencanaan dan perancangan Ruang Komunal Kelurahan Kemlayan sebagai Kampung Wisata sebagai usaha dari pemecahan permasalahan arsitektur dan persoalan desain, dengan meninjau pada tujuan dan sasaran yang ingin dicapai berdasarkan data yang diperoleh. Tahap VI
: KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Konsep perencanaan dan perancangan merupakan hasil dari analisis Ruang Komunal Kelurahan Kemlayan sebagai Kampung Wisata yang menjadi acuan dalam perancangan.
commit to user
12