BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Bahwa berdasarkan Undang – undang Nomor 06 Tahun 2014 tentang
Desa , wilayah
Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas yang
berwenang
untuk
mengatur
dan
mengurus
urusan
pemerintahan , kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat , hak asal-usul dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Landasan
Pemikiran
keanekaragaman, pemberdayaan
dalam
partisipasi,
masyarakat.
pengaturan
mengenai
otonomi
asli,
Berdasarkan
pola
desa
adalah
demokratisasi pemikiran
dan
dimaksud,
dimana bahwa berwenang mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk
dalam
sistem
Pemerintahan
Nasional
dan
berada
di
Kabupaten/Kota, maka sebuah desa diharuskan mempunyai perencanaan yang matang berdasarkan partisipasi dan transparansi serta demokrasi yang berkembang di desa, maka desa diharuskan mempunyai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) ataupun Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa). Dalam rangka pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa , Peraturan Pemerintah Nomor 43 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa ,
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa. Pemerintah Desa wajib menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM Desa), dan Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKP Desa) Tahunan. Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Desa
(RPJM-Desa)
merupakan dokumen perencanaan pembangunan desa sebagai penjabaran visi, misi dan program desa yang berpedoman pada Rencana Jangka Panjang Daerah (RPJP Daerah) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah
(RPJM
Daerah).
Semangat
ini
apabila
dapat
dilaksanakan dengan baik maka kita akan memiliki sebuah perencanaan yang memberi kesempatan kepada desa untuk melaksanakan kegiatan perencanaan
pembangunan
yang
sesuai
dengan
prinsip-prinsip
RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
1
pemerintahan yang baik (good governance) seperti partisipatif, transparansi dan akuntabilitas. 1.2
Dasar Hukum Penyusunan Dokumen perencanaan pembangunan Desa Serang Kecamatan Panggungrejo Kabupaten Blitar didasarkan pada beberapa peraturan perundang-undangan, antara lain : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur;. Peraturan Pemerintah Nomor 32. Tahun 1950, tentang Penetapan mulai berlakunya Undang-undang nomor 12 Tahun 1950; 2. Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421); 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah 7 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor: 06 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Repuplik Indonesia Tahun 2014 No 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495 ) 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
2
Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664) 8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737). 9. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014, tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 06 Tahun 2014 tentang Desa ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539 ) Sebagaimana di ubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 06 Tahun 2014 tentang Desa ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun
2015
Nomor
157,
Tambahan
Lembaran
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717 ). 10. Peraturan Pemerintah Nomor Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara ( Lembaran Negara Republk Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558 ) sebagaimana di ubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5694 ) 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa. 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa. 13. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi
Nomor
01
Tahun
2015
tentang
Pedoman
RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
3
Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul Hak dan Kewenangan Berskala Desa. 14. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Nomor 02 Tahun 2015 tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa. 15. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 09 tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka
Tahun 2011,
Menengah
Daerah
Kabupaten Blitar Tahun 2011 - 2016 16. Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor
05 Tahun 2013,
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Blitar Tahun 2011 – 2031. 17. Peraturan Bupati Blitar Nomor 43 Tahun 2015 tentang Daftar Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa. 18. Peraturan Desa Serang Nomor 4 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Serang Tahun 2014 – 2019. 19. Peraturan
Desa
Serang
Nomor
5
Tahun
2015
tentang
Kewenangan Berdasar Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa. 1.3 Pengertian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Serang sebagai Dokumen Perencanaan Pembangunan Desa kurun waktu 6 (enam) tahunan yang ditetapkan untuk memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi seluruh komponen desa (Pemerintah, Masyarakat ) di dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan yang sesuai dengan visi, misi dan arah pembangunan, sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh masingmasing pelaku pembangunan bersifat sinergis, koordinatif dan melengkapi satu dengan yang lainnya di dalam satu pola sikap dan pola tindak. Dengan adanya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, diharapkan akan terwujud koordinasi yang semakin baik, terciptanya Integrasi, Sinkronisasi, dan Sinergi antar pelaku pembangunan ruang,
antar
waktu,
antar
fungsi
pemerintahan
maupun
antar dengan
Kabupaten dengan Provinsi dan Pusat. Diharapkan pula akan terbangun RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
4
keterkaitan
dan
konsistensi
antara
perencanaan,
penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan, pada sisi yang lain mampu mengoptimalkan partisipasi. 1.4
Maksud dan Tujuan Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Desa (RPJM-Desa) Serang Kecamatan Panggungrejo Kabupaten Blitar secara khusus mempunyai tujuan dan manfaat sebagai berikut: 1. Maksud RPJM Desa
Desa memiliki dokumen perencanaan pembangunan desa dalam lingkup skala desa yang berkesinambungan dalam waktu 6 (enam) tahun dengan menyelaraskan kebijakan pembangunan Kecamatan maupun Kabupaten. 2. Tujuan RPJM Desa
a. Agar Desa memiliki dokumen perencanaan pembangunan desa dalam lingkup skala desa yang berkesinambungan dalam waktu 6 (enam) tahun dengan menyelaraskan kebijakan pembangunan Kecamatan maupun Kabupaten. b. Sebagai
dasar/pedoman
kegiatan
pembangunan
Desa
Serang
Kecamatan Panggungrejo Kabupaten Blitar c. Sebagai masukan penyusunan RAPB-Desa Serang Kecamatan Panggungrejo Kabupaten Blitar d. Dimilikinya rumusan nilai-nilai strategis desa, rumusan visi dan misi desa, analisis lingkungan strategis desa, penentuan isu-isu strategis
desa,
penentuan
bidang-bidang
strategis
desa
dan
rumusan rencana tindak pelaksanaan strategi, sebagai pernyataan kegiatan perumusan Rencana Desa yang telah dilakukan bersamasama oleh pemerintah desa dan masyarakat. e. Sebagai masukan bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun Rencana Pembangunan Kabupaten Blitar khususnya, dan pihakpihak lain yang berkeinginan untuk menanamkan investasi di Desa Serang Kecamatan Panggungrejo Kabupaten Blitar.
RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
5
3. Manfaat RPJM Desa
a. Lebih menjamin kesinambungan pembangunan. b. Sebagai rencana induk pembangunan Desa Serang Kecamatan Kabupaten Blitar yang merupakan acuan pembangunan desa. c. Pemberi arah seluruh kegiatan pembangunan di desa Serang Kecamatan Kabupaten Blitar d. Menampung
aspirasi
kebutuhan
masyarakat
yang
dipadukan
dengan program pembangunan dari pemerintah. e. Dapat mendorong partisipasi masyarakat. f.
Dapat Mewujudkan perencanaan pembangunan desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan keadaan desa.
g. Menciptakan
rasa
memiliki
dan
tanggungjawab
masyarakat
terhadap program pembangunan di desa. h. Memelihara dan mengembangkan hasil-hasil pembangunan di desa. i.
Menumbuhkan dan mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan desa
RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
6
BAB II PROFIL DESA SERANG 2.1 KONDISI UMUM DESA 2.1
Sejarah Desa 1) Asal- Usul /Legenda Desa Desa Serang dulu kala merupakan hutan belantara yang konon “jalmo mora jalmo mati “menurut riwayat ada seseorang yang Ki Marto Sentono yang
berani datang membabat hutan yaitu
berasal dari Kerajaan Mataram Jawa Tengah namun karena beliau sendiri tidak mampu untuk melaksanakan babat hutan,
maka Ki
Marto Sentono kembali ke Mataram dan mengadakan sayembara untuk mencari seseorang yang mampu untuk diajak babat hutan diwilayah tersebut bersamanya. Setelah beberapa hari datanglah Ki Ageng Serang Djoyo Kadiyo
seorang
keluarga
Sultan
Mataram,
beliau
sanggup
membantu untuk babat hutan di wilayah Pantai Blitar Selatan tersebut (red.Pantai Serang), Kemudian berangkatlah Ki Marto Sentono di ikuti Ki Ageng Serang Djoyo Kadiyo beserta istri Dewi Aminah, Ketiga orang tersebut mulai berani melaksanakan babat hutan,walau dengan susah payah dan perjuangan yang banyak rintangan yang menghalangi,namun akhirnya mereka berhasil juga. Tidak lama selang beberapa bulan,datang lagi yang mengaku juga dari Mataram,mereka adalah sepasang kakak beradik yang bernama Cokro Digdoyo dan Cokro Wardoyo dan ikut melanjutkan babat hutan di wilayah tersebut. Tanpa terasa seiring perjalanan waktu kelima orang tersebut telah melaksanakan babat hutan dan berdomisili di wilayah tersebut .Selama
kurun
waktu
perkembangan,mereka
tiga
berusaha
tahun
telah
mewujudkan
mengalamai
suatu
tatanan
perkampungan yang kelak pada masa yang akan datang dapat digunakan untuk istirahat para perantau. Selanjutnya setelah itu secara bertutut –turut datang lagi orang yang bergabung dengan mereka berlima,yaitu Sidi Wijaya, Amad Ngaliman, Setro Pawiro, Karso Joyo dan Wono Kariyo. Setelah semakin banyak orang datang untuk mengikuti babat hutan di wilayah tersebut,maka pada waktu tidak lama wilayah tersebut menjadi perkampungan yang ramai dibawah perintah Ki Ageng RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
7
Djoyo Kadiyo yang telah terdahulu bersama Ki Marto Sentono, selanjutnya
dengan
telah
dibukanya
perkampungan
tersebu
terdengar keberbagai wilayah,sehingga semakin banyak orang yang datang
untuk
mengikuti
jejak
Ki
Ageng
Serang
Djoyo
Kadiyo,muncul lagi orang yang bernama Kromo Dimedjo dan Suro Wijoyo yang ikut bekerja keras untuk membangun perkampunangan tersebut. Pada
suatu
mengumpulkan
hari
seluruh
Ki
Ageng
penduduk
Serang
untuk
Djoyo
diajak
Kadiyo
musyawarah
mengenai kelanjutan pemerintahan wilayah tersebut ( red.Desa Serang ), musyawarah yang dipimpin Ki Ageng Serang Djoyo Kadiyo berjalan lancar dan mengangkat sesorang Kepala Kampung yaitu Ki Marto Sentono,keesokan harinya setelah Ki Marto Sentona diangkat menjadi Kepala kampung ( Kamituwo ) yang pertama kalinya,tibatiba Ki Ageng Serang Djoyo Kadiyo beserta Istrinya menghilang tanpa jejak ( jawa : musno ).Maka selanjutnya atas kesepakatan penduduk wiyah tersebut di beri nama “ SERANG “ ,mulai saat itulah wilayah Serang telah menjadi suatu pemerintahan dusun. Sekitar tahun 1880 resmi menjadi wilayah dusun dibawah pemerintahan
Desa
Bacem
Kecamatan
Sutojayan
(Lodoyo
)
Kabupaten Blitar.Ki Marto Sentono resmi menjadi kamituwo dusun Serang sejak tahun 1880 sampai dengan tahun 1891. Sebelas tahun kemudian Dusun Serang sudah banyak penduduknya dan menurut pertimbangan Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar sudah bisa disebut Desa dan dikepalai Kepala Desa. Maka selanjutnya pada tahun 1892 diangkat seorang Kepala Desa yang pertama bernama Ahmad Idris. Dan kemudian setelah itu menjadi ramai dan banyak yang berdatangan untuk berdomisili dan menetap di Desa Serang . Sejarah Desa ini di himpun berdasarkan hasil cerita dari saksi sejarah para sesepuh Desa Serang yaitu beliau : Ki Wongso Kromo (Mbah Ugu) dan beberapa sesepuh lainnya. 2)
Pemerintahan Desa Sebagai desa di dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia
Desa
Serang
sebagaimana
desa-desa
yang
lain
disekitarnya adalah merupakan bagian dari wilayah kecamatan Panggungrejo Adapun secara ringkas kondisi pemerintah desa dapat di rinci: RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
8
~ Sebelum UU.No.5 Tahun 1979 Tentang Desa . Pada Saat itu Pemerintahan Desa Memakai tradisi kuno dengan sebutan terhadap petugas desa sebagai Lurah, Carik, Kamituwo, Kebayan, Jogotirto, Jogoboyo dan Modin. ~ Adanya UU.No 5 Tahun 1979 Banyak perubahan terjadi pada struktur Pemerintah Desa yang secara Nasional desa-desa di Indonesia diseragamkan, sebutan pamong desa dikenal dengan perangkat desa perubahan nama-nama jabatan
yang antara lain
Kepala Desa (Masa jabatan 8
tahun), Sekretaris Desa, Kepala Urusan dan Kepala Dusun sampai sekarang
ini.
Sedangkan
lembaga
legislative
adalah
lembaga
Musyawarah Desa (LMD). ~ Desa berdasarkan UU.Nomor 5 Tahun 1999 Yang menonjol Adalah Jabatan kepala desa menjadi 2 Kali 5 tahun atau 10 (sepuluh) tahun. Sedangkan Legislatif pada Era ini adalah Badan Perwakilan Desa (BPD). ~ Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Masa jabatan Kepala desa menjadai 6 (enam ) tahun, dan Sekretaris Desa diisi dari pegawai negeri sipil yang ada di Kabupaten /Kota,
Sedangkan BPD beralih menjadi Badan Permusyawaratan
Desa. ~ Undang-undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Masa jabatan Kepala desa menjadai 6 (enam)
tahun,
Sedangkan BPD tetap menjadi Badan Permusyawaratan Desa. 3) Kepemimpinan Desa Kepemimpinan
Desa
Serang
sudah
ada
sejak
sebelum
kemerdekaan Indonesia yaitu pada masa pemerintahan Kasultanan Ngayogjakarta Hadiningkrat,kondisi pemerintahan pada saat itu masih sederhana, namun untuk pamong praja sudah tercatat dalam sejarah desa, sehingga pemerintahan desa mula dari berdirinya masa penjajahan hingga reformasi sekarang masih ada, daftar nama dan masa jabatan Lurah /Kepala Desa Serang dari masa ke masa : RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
9
No.
Nama
Tahun Periode
1.
AHMAD IDRIS
1892 - 1896
2.
KARSO DJOYO
1897 - 1900
3.
MANGUN TARUNO
1901 - 1908
4.
KARIYO REDJO
1909 - 1912
5.
LADIYO
1913 - 1915
6.
WONO KARIYO
1916 - 1917
7.
SETRO PAWIRO
1918 - 1924
8.
KASAN ABU
1925 - 1928
9.
KROMO DIMEDJO
1928 - 1929
10.
DJARI
1929 - 1942
11.
MAT SAERAN
1943 - 1946
12.
MARTO MISBAH
1947 - 1949
13.
ABDUL GHOFUR
1949 - 1962
14.
SUYAJI
1962 - 1965
15.
SUKANI
1965 - 1979
16.
DJEMADI (PJ)
1980 - 1982
17.
SUPATMO
1982 - 1986
18.
LILIK SUTAMTO
1986 - 1996
19.
SUMARDI (PJ)
1996 - 1998
20.
SUWONO
1998 - 2006
21.
TRIMAN (PJ)
2006 - 2007
22.
MISBAH
2007 - 2013
23.
DWI HANDOKO
2013 - 2019
4) Pembangunan Desa. Kebijakan
pembagunan
desa
yang
menyolok
pada
saat
pemerintahan orde baru adalah sangat ditentukan oleh swadaya kemandirian masyarakat warga desa yang di dukung adanya dana subsidi Pemerintah Pusat yang setiap tahun diberikan. Berbeda dengan sekarang dengan adanya UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, desa mendapatkan Dana Desa dari APBN dan Alokasi Dana Desa (ADD) dari APBD Kabupaten ,bagian hasil Pajak dan retribusi daerah.
RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
10
2.1.2 Kondisi Geografis 1. Karakter Lokasi dan Luas Wilayah Desa Serang secara geografis terletak pada posisi 8°18'-23°35' Lintang Selatan dan 112°13'-56°79' Bujur Timur , merupakan salah satu wilayah terletak di Kabupaten Blitar bagian Selatan yang berada di wilayah pesisir Samudra Indonesia, secara administrasi Desa Serang berbatasan dengan : Sebelah Utara
: Desa Kalitengah
Sebelah Barat
: Desa Ngadipuro Kec.Wonotirto
Sebelah Selatan
: Samudera Indonesia
Sebelah Timur
: Desa Kaligambir
Jarak tempuh Desa ke ibu kota Kecamatan adalah 14 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 15 menit. Sedangkan jarak tempuh ke ibu kota Kabupaten adalah 45 km, yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 1.5 jam. Luas wilayah Desa Serang 744.5 Ha , yang terbagi menjadi 3 (tiga)
dusun
yaitu
Dusun
Serang
I,
Dusun
Serang
II
(Kedungkrombang, Grontol, Puthukrejo ), Dusun Serang III ( Klatak, Grobokan, Kedungbiru ). 2. Topografi Desa
Serang
secara
alamiah
dilingkari
oleh
dua
sungai
disebelah utara sampai kebarat dilintasi oleh sungai Kaliklatak dan disebelah timur ke selatan Sungai Serang yang mengalir bermuara di Samudra Indonesia ,untuk wilayah utara (Dusun Serang II, Serang III) merupakan perbukitan bertanah kapur dan berbatu sehingga tanahnya tidak subur dan tandus sedangkan sebelah selatan (Dusun Serang I) merupakam dataran rendah yang tekstur tanahnya agak subur sehingga bisa ditanami tanaman pangan seperti padi namun hanya dengan mengandalkan air hujan. 3. Luas Wilayah Adapun Luas Wilayah Desa Serang adalah 744.5 Ha terdiri dari Sawah
seluas : 77.5 Ha, Tegalan seluas 270 Ha , hutan rakyat
seluas : 185 Ha,
pemukiman seluas : 242 Ha dari luas keseluruhan
wilayah tanah di Desa Serang.
RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
11
2.1.3 Kondisi Demografi Jumlah penduduk Desa Serang sampai bulan Januari 2014 adalah terdiri dari 1.555 KK, dengan jumlah total 4.715 jiwa, dengan rincian laki-laki sebanyak 2.411 jiwa dan perempuan sebanyak 2.304 jiwa. Jumlah penduduk berdasarkan data Buku Induk Penduduk Desa menurut jenis kelamin dan usia sebagaimana tercantum pada Tabel 1 berikut ini : Tabel 1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia No
Usia
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Prosentase
1
0-4
105
98
203 orang
4,31%
2
5-9
147
153
300 orang
6,36%
3
10-14
166
151
317 orang
6,72%
4
15-19
182
154
336 orang
7,13%
5
20-24
163
152
315 orang
6,68%
6
25-29
195
182
377 orang
8,00%
7
30-34
203
227
430 orang
9,12%
8
35-39
201
180
381 orang
8,08%
9
40-44
199
165
364 orang
7,72%
10
45-49
194
197
391 orang
8,29%
11
50-54
165
173
338 orang
7,17%
12
55-58
107
92
199 orang
4,22%
13
>59
384
380
764 orang
16,20%
2.411
2.304
4.715 orang
Jumlah Total
100,00%
Dari data di atas nampak bahwa penduduk usia produktif pada usia 20 - 49 tahun Desa Serang sekitar 2.258 atau hampir 47.89 %. Hal ini merupakan modal berharga bagi pengadaan tenaga produktif dan SDM. Kepala Keluarga di Desa Serang berjumlah 1.555 KK di atas, sejumlah 241 KK tercatat sebagai Pra Sejahtera; 644 KK tercatat Keluarga Sejahtera I: 255 KK tercatat Keluarga Sejahtera II: 150 KK tercatat Keluarga Sejahtera III; 50 KK sebagai sejahtera III plus. Jika KK golongan Pra-sejahtera dan KK golongan I digolongkan sebagai KK golongan miskin, maka lebih 30 % KK Desa Serang adalah keluarga miskin.
RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
12
2.1.3.1
Pendidikan
Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat SDM (Sumber Daya Manusia) yang dapat berpengaruh dalam jangka panjang
pada
peningkatan
perekonomian.
Dengan
tingkat
pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan masyarakat yang pada gilirannya akan mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan dan lapangan kerja baru, sehingga akan membantu program pemerintah dalam mengentaskan pengangguran dan kemiskinan. Prosentase tinggkat pendidikan Desa Serang dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini. Tabel 2 Data Tingkat Pendidikan Per Bulan Januari 2014 No
Keterangan
Jumlah
1
Buta Huruf Usia 10 tahun ke atas
-
0
2
Usia Pra-Sekolah
925
19.62%
3
Belum Tamat SD/Sederajat
581
12.32%
4
Tamat SD/Sederajat
2.246
47.64%
5
Tamat SLTP/Sederajat
675
14.32%
6
Tamat SLTA/Sederajat
253
5.37%
7
Tamat Sekolah PT/ Akademi
35
0.74%
4.715
100 %
Jumlah Total
Prosentase
Dari data pada tabel di atas menunjukan bahwa mayoritas penduduk Desa Serang hanya mampu menyelesaikan sekolah di jenjang pendidikan wajib belajar sembilan tahun (SD dan SMP). Dalam hal kesediaan sumber daya manusia (SDM) yang memadahi dan mumpuni, keadaan ini merupakan tantangan tersendiri. Rendahnya kualitas tingkat pendidikan di Desa Serang tidak terlepas dari terbatasnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada, di
samping
tentu
masalah
ekonomi
dan
pandangan
hidup
masyarakat. Sarana pendidikan di Desa Serang baru tersedia di tingkat pendidikan dasar 9 tahun (SD dan SMP), sementara untuk pendidikan tingkat menengah ke atas berada di tempat lain yang relative agak jauh. Sebenarnya ada solusi yang bisa menjadi alternatif bagi persoalan rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Serang yaitu melalui pelatihan dan kursus. Namun sarana atau lembaga ini ternyata juga belum tersedia dengan baik di Desa Serang bahkan
RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
13
semua lembaga bimbingan belajar dan pelatihan yang pernah ada tidak bisa berkembang. 2.1.3.2 Kesehatan Masalah pelayanan kesehatan adalah hak setiap warga masyarakat dan merupakan hal yang penting bagi peningkatan kualitas masyarakat kedepan. Masyarakat yang produktif harus didukung oleh kondisi kesehatan. Salah satu cara untuk mengukur tingkat
kesehatan
masyarakat
masyarakat
yang
terserang
dapat
dilihat
dari
Dari
data
penyakit.
banyaknya yang
ada
menunjukkan adanya jumlah masyarakat yang terserang penyakit relatif tinggi. Adapun penyakit yang sering diderita antara lain Demam rematik, Cikunggunya, infeksi pernapasan akut bagian atas, malaria, penyakit sistem otot dan jaringan pengikat. Data tersebut menunjukkan bahwa gangguan kesehatan yang sering dialami penduduk adalah penyakit yang bersifat cukup berat dan memiliki durasi lama bagi kesembuhannya, yang diantaranya disebabkan perubahan cuaca serta kondisi lingkungan yang kurang sehat. Ini tentu mengurangi daya produktifitas masyarakat
Desa Serang
secara umum. Adapun data-data terkait dengan kondisi kesehatan masyarakat dapat dilihat dalam tabel 3, 4, 5 berikut ini : Tabel 3 Data Penderita Cacat No
Jenis Cacat
Jumlah
1
Bibir sumbing
3 orang
2
Tuna wicara
8 orang
3
Tuna rungu
12 orang
4
Tuna netra
9 orang
5
Lumpuh
6
Cacat Mental
11 orang 7 orang
Jumlah
50 orang
Tabel 4 Data Keikutsertaan KB, Kelahiran Bayi, Baliat,PUS,Ibu Hamil No
Uraian
1
Keikutsertaan KB
2
Imunisasi
Bayi
Jumlah
Keterangan
571 Polio
dan
DPT-1 3
Kelahiran Bayi
4
Balita
54 263
L : 123, P :
RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
14
140 5
PUS
6
Ibu Hamil
855 28
*Sumber : Bidan Desa Per Bulan Desember 2013 Tabel 5 Pencapaian Imunisasi Tahun 2013 No
Uraian
Jumlah
Prosentase
1
HB 0
51
85 %
2
BCG
56
93,3 %
3
Polio 1
4
DPT combo 1 + Polio 2
55
91,7 %
5
DPT combo 2 + P3
57
95 %
6
DPT combo 2 + P4
57
95 %
7
Polio 4
50
83,3 %
8
Campak
50
83,3 %
59 %
*Sumber : Bidan Desa Per Bulan Desember 2013
2.1.4 Keadaan Sosial Berkaitan dengan letaknya yang berada Jawa Timur bagian selatan suasana budaya masyarakat Jawa sangat terasa di Desa Serang dalam hal kegiatan agama Islam misalnya, suasananya sangat dipengaruhi oleh aspek budaya dan sosial Jawa. Hal ini tergambar dari dipakainya kalender Jawa/ Islam, masih adanya budaya nyadran, slametan, tahlilan, mithoni, dan lainnya, yang semuanya merefleksikan sisi-sisi akulturasi budaya Islam dan Jawa. Dengan
semakin
terbukanya
masyarakat
terhadap
arus
informasi, hal-hal lama ini mulai mendapat respon dan tafsir balik dari masyarakat. Hal ini menandai babak baru dinamika sosial dan budaya, sekaligus tantangan baru bersama masyarakat Desa Serang Dalam rangka merespon tradisi lama ini telah mewabah dan menjamur kelembagaan sosial, politik, agama, dan budaya di Desa Serang tentunya hal ini membutuhkan kearifan tersendiri, sebab walaupun secara budaya berlembaga dan berorganisasi adalah baik tetapi secara sosiologis ia akan beresiko menghadirkan kerawanan dan konflik sosial. Kegiatan budaya dan berkesenian masyarakat yang saat ini masih menjadi tradisi diantaranya adalah ; Upacara Larung Sesaji 1 Suro di Wisata Pantai Serang. Tradisi Bersih Desa yang biasanya dilaksanakan pada awal bulan Selo (kelender Jawa). Dalam kegiatan ini umumnya dilaksanakan RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
15
pagelaran kesenian daerah seperti Wayang kulit, jarangan, dan sebagainya. Baritan yang biasanya dilaksanakan pada saat musim kemarau menjelang musim penghujan serentak seluruh Desa, sebagai wujud do’a meminta di datangkan hujan. Tradisi Methik Padi yang dilakukan oleh petani yang akan menuai hasil panenannya. Tradisi ini merupakan ungkapan syukur para petani atas hasil panenan yang akan mereka dapatkan. Untuk itu para petani mengadakan selamatan yang dilaksanakan di areal sawah yang akan dipanennya. Belakangan tradisi ini sudah mulai luntur dan jarang dilaksanakan oleh para petani. Tradisi Ruwat Murwakala yang dilakukan masyarakat di saat hajatan bagi sebagai wujud membuang kesialan dan atau mencari keselamatan bagi anak-anaknya. Biasanya yang di ruwat murwakala adalah anak hanya satu, anak satu laki- satu perempuan (kedono-kedini), atau anak pertama perempuan, kedua laki-laki dan anak ketiga perempuan (pancuran
kapit
sendang
dan
lainnya
sesuai
dengan
pakem
pewayangan jawa. Wujud apresiasi masyarakat untuk berkesenian telah lama dilaksanakan melalui berbagai kesenian yang ada di Desa Serang seperti wayang orang, seni langen beksan, jaranan, tari-tarian dan sebagainya. Beberapa jenis kesenian kini makin jarang dipentaskan akibat sepinya minat dan tidak adanya penerus terhadap kesenian tersebut. Kegiatan olah raga Desa Serang umumnya dilaksanakan melalui jenjang
pendidikan
sebagai
satu
mata
pelajaran.
Dari
jenjang
pendidikan inilah kemudian muncul atlet-atlet olah raga berprestasi. Bagi generasi muda di Desa Serang cabang-cabang olah raga yang banyak dilakukan diantaranya ; Sepak Bola dan Bola Volley. Namun karena sarana prasarana belum mendukung dan belum di tangani secara baik maka masih berjalan tidak maksimal hanya sebatas hobi yang kebanyakan semusim saja. Dari sisi keagamaan, penduduk Desa Serang didominasi oleh agama Islam disusul oleh Kristen dan Katholik. Dengan komposisi jumlah pemeluk agama di Desa Serang sebagaimana tabel 6 di bawah ini :
RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
16
Tabel 6 Jumlah Pemeluk Agama di Desa Serang per Januari 2014 No
Agama
Jumlah
1
Islam
4.671 orang
2
Kristen
29 orang
3
Katholik
15 orang
2.1.5 Keadaan Ekonomi Tingkat pendapatan rata-rata penduduk Desa Serang Rp.50.000per hari. Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Serang dapat teridentifikasi ke dalam beberapa sektor yaitu pertanian, jasa/perdagangan, industri dan lain-lain. Berdasarkan data yang ada, masyarakat yang bekerja di sektor pertanian berjumlah 1.324
orang,
yang bekerja disektor jasa berjumlah 904 orang, yang bekerja di sektor perikanan laut 30
orang.
Dengan demikian jumlah penduduk yang
mempunyai mata pencaharian berjumlah 2.258 orang. Berikut ini adalah tabel jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian. Tabel 7 Mata Pencaharian Masyarakat per Bulan Januari 2014 No
Mata Pencaharian
1.
Pertanian
2.
Jasa/Perdagangan
Jumlah 1.324 orang
1. Jasa Pemerintahan 2. Jasa Perdagangan
Prosentase 58.65%
6 orang
0.26%
187 orang
8.29%
3. Jasa Angkutan
45 orang
1.99%
4. Jasa Ketrampilan
545 orang
24.14%
5. Jasa lainnya
121 orang
5.35%
30 orang
1.32%
3
Sektor Perikanan Laut
4
Sektor Industri Jumlah
2.258 orang
0% 100%
Adapun jumlah penduduk yang belum bekerja berjumlah 1.197 orang dari jumlah penduduk , jumlah penduduk yang mengurus rumah tangga berjumlah 960 orang.
RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
17
2.1.6 Kondisi Sarana Prasana Desa Serang memiliki Sarana Prasarana Pemerintahan sebagai pusat pemerintahan desa sebagaimana dapat dilihat di tabel berikut : Sarana Perkantoran Pemerintahan Desa
No
Jenis Sarana Prasana
Jumlah
1
Kantor Kepala Desa
1 Unit
2
Gedung Balai Desa
1 Unit
3
Balai Dusun
1 Unit
Sarana Prasarana Perhubungan dan Transportasi No
Jenis Sarana Prasana
1
Jalan
1.1
Jalan Kabupaten
1.2
Jalan Desa
Jumlah (M/Buah) 9.000 M
-
Jalan Aspal
4.300 M
-
Jalan Rabat Beton
4.380 M
-
Jalan Makadam
2.900 M
-
Jalan Tanah
6.510 M
2
Jembatan Beton/Besi
3
Sarana Transportasi
3.1
Truck
29 Buah
3.2
Mobil Pribadi
33 Buah
3.3
Mobil Umum/Carteran
7 Buah
3.4
Pick Up
14 buah
3.5
Sepeda Motor
2 Buah
1.111 Buah
Sarana Prasana Pendidikan No
Jenis Sarana Prasana
Jumlah
1
Pendidikan Formal
1.1
Taman Kanak-Kanak
3 Buah
1.2
Sekolah Dasar
3 Buah
1.3
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (
1 Buah
SLTP ) RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
18
1.4
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA)
2
Pendidikan Non Formal
2.1
PAUD
2.2
Madrasah Diniyah
2.3
TPA/TPQ
1 Buah 11 buah
Sarana Prasarana Kesehatan No
Jenis Sarana Prasana
Jumlah
1.
Puskesmas Pembantu
1 Unit
2.
Poskesdes
1 Unit
3.
Posyandu Balita
5 pos
4
Posyandu Lansia
1 pos
Sarana Prasarana Keagamaan No
2.2
Jenis Sarana Prasana
1.
Masjid
2.
Mushola
Jumlah 3 Buah 11 Buah
KONDISI PEMERINTAHAN DESA
2.2.1 PEMBAGIAN WILAYAH DESA Wilayah Desa Serang terbagi menjadi
3 (tiga) Dusun yaitu : 1.
Dusun Serang I, 2. Dusun Serang II, 3. Dusun Serang
III, yang
masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Dusun. Posisi Kasun menjadi sangat strategis seiring banyaknya limpahan tugas desa kepada aparat ini. Dalam rangka memaksimalkan fungsi pelayanan terhadap masyarakat di Desa Serang, dari ketiga dusun tersebut terbagi menjadi 7 Rukun Warga (RW) dan 26 Rukun Tetangga (RT).
RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
19
2.2.2. STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA Berdasarkan Peraturan Desa Serang Kecamatan Panggungrejo Kabupaten
Blitar
Nomor
01
Tahun
2014
tentang
Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa, maka di Desa Serang terdapat SOTK sebagai berikut :
A. BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA SERANG BPD
KEPALA DESA Sekretaris Desa
Juru Tulis Kaur Pemerintahan Modin Serang I
Kaur Ekobang
Modin Serang II
Kaur Keuangan
Modin Serang III
Kaur Kesra
Ulu - Ulu
Kaur Umum
KASUN Serang I
KASUN Serang II
KASUN Serang III
RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
20
B. Daftar Nama Pejabat Pemerintah Desa, BPD , Kelembagaan Desa dan BUM-Desa Pejabat Pemerintah Desa Serang No
Nama
Jabatan
1
DWI HANDOKO
Kepala Desa
2
-
Sekretaris Desa
3
-
Kaur Pemerintahan
4
-
Kaur Keuangan
5
SABARUDIN
Kaur Umum
6
SUMIDI
Kaur Ekobang
7
YENI NURIDA
Kaur Kesra
8
SUKRI
Kasun Serang I
9
SURI
Kasun Serang II
HARIANTO
Kasun Serang III
10
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) No
Nama
Jabatan
1
SUYITNO,Spd
Ketua
2
SISWANTO
3
JEMARI
Sekretaris
4
NYONO
Anggota
5
BONARI
Anggota
6
NUNUNG
Anggota
7
DODIK PRASETYO
Anggota
8
WAGIRIN
Anggota
9
BUDIONO
Anggota
10
PODO
Anggota
11
SUTINI
Anggota
Wakil Ketua
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD). No
Nama
Jabatan
1
BUDIONO
Ketua
2
JOKO WIDODO
Sekretaris
3
SUKRIANTO
Bendahara RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
21
4
M. GIANT
Seksi Keagamaan
ULINUHA 5
YULIATINA
Seksi PKK dan Pemberdayaan Perempuan
6
LISDIANTO
Seksi Karang Taruna dan Kepemudaan
7
SUSENO
Seksi Keamanan dan Perlindungan Masyarakat
8
PAID
Seksi Seni Budaya dan Olahraga
9
GIRIN
Seksi Pertanian dan Kelautan Perikanan
10 HASYIM ASYARI
Seksi Pelestarian Lingkungan Hidup dan Penaggulangan Bencana
Tim Penggerak PKK No
Nama
Jabatan
1
Ny. YULIATINA
Ketua
2
Ny. JEMINEM
Wakil Ketua I
3
Ny. RIANI
Wakil Ketua II
4
Ny. TRIMAHYUNI
Wakil Ketua III
5
Ny. SULISTYANIK
Sekretaris
6.
Ny.YENI
Wakil Sekretaris
TRIANINGSIH 7.
Ny. TUJU RAHAYU
Bendahara
8.
Ny. KOMSIYAH
Wakil Bendahara
9.
Ny. FITRIAH
Pokja I
10.
Ny. INA MARLENI
Pokja II
11.
Ny. SANIATI
Pokja III
12.
Ny. SUTRI
Pokja IV
Badan Usaha Milik Desa “Bina Usaha Mandiri” No
Nama
Jabatan
1
SUHARTONO
Direktur
2
RINA RAHAYU
Sekretaris
3
SUPRIYONO
Bendahara
RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
22
BAB III POTENSI DAN MASALAH 3.1. POTENSI Desa Serang memiliki potensi yang beraneka ragam , kekayaan yang dimiliki baik Sumber Daya Alam (SDA) maupun Sumber Daya Manusia (SDM) maupun kelembagaan / organisasi yang hingga saat ini potensi sumber daya yang ada belum benar-benar optimal untuk diberdayakan yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bisa memakmurkan desa. 3.1.1. Sumber Daya Alam Potensi sumberdaya alam yang ada di Desa Serang antara lain : a. Tanaman Pangan:
Luas Lahan menurut komoditas pada tahun ini : Jenis Tanaman Jagung
Luas Tanam
Hasil
135 Ha
1.350 Ton/Ha
Kacang Kedelai
10 Ha
20 Ton/Ha
Padi
70 Ha
490 Ton/Ha
Cabe
23 Ha
69 Ton/Ha
Ketela
42 Ha
420 Ton/Ha
Pemilikan Lahan Pertanian Tanaman Pangan Jumlah
rumah
tangga
memiliki
tanah
569 Orang
pertanian Tidak memiliki
182 Orang
Memiliki kurang 0,5 Ha
123 Orang
Memiliki 0,5 – 1,0 Ha Memiliki lebih dari 1,0 Ha Jumlah total rumah tangga petani
72 Orang 84 Orang 1.030 Orang
Jenis komoditas buah-buahan yang dibudidayakan RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
23
Alpukat
5 Ha
Pisang
0.5 Ton/Ha
10 Ha 0.25 Ton/Ha
Mangga
5 Ha 0.25 Ton/Ha
Sirsak
3 Ha 0.30 Ton/Ha
Jenis komoditas perkebunanan rakyat yang dibudidayakan Coklat
2 Ha 0.25 Ton/Ha
Tebu
50 Ha
25 Ton/Ha
b. Peternakan Jenis Populasi Ternak Jenis Ternak
Jumlah Ternak
Jumlah Pemilik
Sapi
705 Ekor
524 Orang
Kambing
324 Ekor
242 Orang
15.000 Ekor
3 Orang
Ayam Petelur c. Sumber Daya Air Potensi air irigasi Waduk/Dam
1 Unit
Sungai
Debit 5 M3/dtk
Mata Air
Debit 0.5 M3/dtk
Air Minum Jenis
Jumlah
Pemanfaat
Jumlah rusak
(unit)
(KK)
(unit)
Sumur Gali
42
169
3
Pipanisasi
11
750
2
2
200
-
Sumur pompa d. Perikanan
Di Desa Serang untuk potensi perikanan terdapat perikanan darat dan perikanan laut, antara lain : Perikanan darat (air payau) RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
24
Jenis Tambak Udang
Luas
Produksi
30 Ha
100 ton/tahun
Perikanan Laut Jenis ikan
Produksi
Tuna
1 ton/tahun
Udang/Lobter
0,5 ton/tahun
Tengiri
1,5 ton/tahun
Teri
2,3 ton/tahun
Tongkol
1,2 ton/tahun
Perikanan Laut yang ada belum digali dan di kelola dengan baik sehingga masyarakat yang bekerja di sektor ini sedikit sekali, apabila sumber daya alam ini dikembangkan dengan baik maka dampak positif terhadap ekonomi masyarakat Desa Serang akan semakin baik tingkat kesejahteraannya. e. Wisata Alam Potensi Wisata Desa Serang adalah Wisata Pantai/Bahari yang merupakan potensi yang luar biasa namun selama ini belum di kembangkan dan dikelola secara optimal karena pengelolaannya oleh Pemerintah Daerah. Wisata Pantai Serang yang mempunyai garis pantai panjang dan alam pantai yang eksotik apabila di kembangkan menjadi destinasi
pariwisata
di
Kabupaten Blitar
akan
bisa berdampak
kesejahteraan masyarakat. f.
Perkebunan dan Kehutanan Desa Serang terletak di wilayah sekitar hutan potensi kehutanan (dalam pengelolaan Perhutani.red) sangatlah besar untuk bisa di gali dan di kembangkan, namun dikarenakan terjadi perambahan hutan pada
awal
reformasi
dimanfaatkan
oleh
maka
kondisi
masyarakat
sekarang
untuk
lahan
gundul,
saat
pertanian.
ini
Potensi
kehutanan ini apabila dapat segera di kembalikan lagi sebagi fungsinya RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
25
maka akan berdampak pada ekonomi yang berkelanjutan, dengan cara rebosisasi yang mana untuk hutan lindung ditanami komoditas yang bisa diambil hasilnya seperti tanaman Pala, buah-buahan yang pohonnya keras dan untuk hutan produksi bisa ditanami pohon produktif seperti Jati dan Sengon dengan sistem bagi hasil dengan masyarakat. g. Pertambangan/Bahan Galian Desa Serang terdapat potensi bahan galian yang meliputi Batu Marmer, Batu Kapur, Batu Onyx, dan batu kali yang dapat digali dan dikembangkan. h. Industri Kecil - Pemilik usaha kerajinan
= 12 orang
- Pemilik usaha industri rumah tangga
=
- Buruh industri kecil
= 55 Orang
8 orang
3.1.2. Sumber Daya Manusia Potensi sumberdaya manusia yang ada di desa Serang masih perlu digali, berbagai tenaga terampil di bidang pertanian, perkebunan, industri rumah tangga, pariwisata, kerajinan dan perikanan laut serta lainnya merupakan modal bagi pembangunan ekonomi. Potensi-potensi ini masih perlu digali dan dimaksimalkan, karena hingga saat ini potensi tersebut belum termanfaatkan secara optimal. Selain potensi diatas, banyak juga potensi sumberdaya manusia lainnya yang diantaranya : 1. Besarnya penduduk usia produktif disertai etos kerja masyarakat yang tinggi serta Perempuan usia produktif sebagai tenaga produktif yang dapat mendorong potensi industri rumah tangga. Jumlah penduduk usia produktif di desa Serang cukup banyak dan rata-rata memiliki etos kerja yang cukup tinggi. 2. Kemampuan bertani dan melaut (nelayan) yang diwariskan secara turun-temurun Mayoritas penduduk desa Serang merupakan petani, pekebun,nelayan, peternak dengan kemampuan yang diwariskan secara turun-temurun. RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
26
Hal
ini
merupakan
salah
satu
potensi
tersendiri
yang
dapat
dikembangkan agar pemanfaatan lahan pertanian maupun pekarangan dapat ditingkatkan secara optimal 3. Budaya rembug desa dan gotong royong. Terpeliharanya
budaya
rembug
di
desa
dalam
penyelesaian
permasalahan serta masih hidupnya tradisi gotong royong dan kerja bakti masyarakat. sebagai salah satu bentuk partisipasi warga dalam pembangunan desa 4. Adanya kader kesehatan yang cukup, dari bidan sampai para kader di posyandu yang ada di setiap dusun. Masalah kesehatan menjadi perhatian bagi masyarakat desa Serang. Di desa
Serang
melaksanakan
terdapat dan
kader-kader
memfasilitasi
kesehatan
yang
informasi-informasi
siap
untuk
kesehatan.
Terdapat 1 orang Bidan ; 25 orang kader posyandu balita; 5 orang kader posyandu lansia, 1 orang mantri kesehatan, dan 2 orang dukun beranak. Selain itu di Desa Serang juga terdapat 5 posyandu balita dan 1 posyandu lansia yang secara rutin melakukan pengecekan dan pemantauan terhadap kesehatan balita dan lansia di wilayah desa Serang. 5. Adanya penduduk yang mempunyai ketrampilan dalam pembuatan meubeler kayu dan kerajinan rumah tangga. 3.1.3. Kelembagaan / Organisasi Dalam menyelenggarakan pemerintahan desa, Desa Serang yang terdiri dari 3 Dusun yaitu Dusun Serang I membawahi 2 RW terdiri dari 9 RT, Dusun Serang II membawahi 3 RW terdiri dari 11 RT dan Dusun Serang III membawahi 2 RW terdiri dari 6 RT memiliki beberapa lembaga yang saling bekerja sama dalam mewujudkan pembangunan desa yang lebih baik. Potensi kelembagaan / organisasi yang ada di desa Serang antara lain sebagai berikut : A. LEMBAGA PEMERINTAHAN PEMERINTAH DESA -Jumlah aparat pemerintahan Desa 7 orang RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
27
No 1
Nama DWI HANDOKO
Jabatan
Pendidikan
Kepala Desa
SMA
Keterangan Aktif
2
Sekretaris Desa
Kosong
3
Kepala Urusan
Kosong
Pemerintahan 4
Kepala Urusan
Kosong
Keuangan 5
SABARUDIN
Kepala Urusan Umum
SMP
Aktif
6
SUMIDI
Kepala Urusan
SMA
Aktif
Pembangunan 7
YENI NURIDA
Kaur Kesra
SMA
Aktif
8
SUKRI
Kasun Serang I
SMP
Aktif
9
SURI
Kasun Serang II
SMP
Aktif
HARIANTO
Kasun Serang III
SMP
Aktif
10
B. BADAN PERMUSYAWARATAN DESA No
Nama
1
SUYITNO,Spd
2
SISWANTO
3
Jabatan
Pendidikan
Ketua
Sarjana
Wakil Ketua
Sarjana
JEMARI
Sekretaris
Sarjana
4
NYONO
Anggota
Sarjana
5
BONARI
Anggota
SMA
6
NUNUNG
Anggota
SMP
7
DODIK
Anggota
SMA
Keterangan
PRASETYO 8
WAGIRIN
Anggota
SMP
9
BUDIONO
Anggota
SMA
10
PODO
Anggota
SMP
11
SUTINI
Anggota
SMP
C. LEMBAGA KEMASYARAKATAN (LPMD) No
Nama
Jabatan
Pendidikan
1
BUDIONO
Ketua
SD
2
JOKO
Sekretaris
SMP
Keterangan
WIDODO 3
SUKRIANTO
Bendahara
SMP
4
M. GIANT
Seksi Keagamaan
SMP
Seksi PKK dan
SMA
ULINUHA 5
YULIATINA
RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
28
Pemberdayaan Perempuan 6
LISDIANTO
Seksi Karang Taruna
SMA
dan Kepemudaan 7
SUSENO
Seksi Keamanan dan
SD
Perlindungan Masyarakat 8
PAID
Seksi Seni Budaya dan
SD
Olahraga 9
SUKIRNO
Seksi Pertanian dan
SMP
Perikanan Laut 10
HASYIM
Seksi Pelestarian
SMP
ASYARI
Lingkungan Hidup dan Penaggulangan Bencana
D. LEMBAGA EKONOMI No
Lembaga
Jumlah
Kegiatan
1
Koperasi wanita
1
Simpan Pinjam
2
BUMDes
1
Simpan Pinjam,Pasar Desa, Air Minum Desa.
E. LEMBAGA PENDIDIKAN No A.
Nama
Jumlah
Status
Kepemilikan Keterangan
Pendidikan formal
1.
SD
3
Negeri
Pemerintah
2.
SMP
1
Negeri
Pemerintah
3.
SMA
-
4.
TK
3
Pemerintah Desa
5.
PAUD
1
Pemerintah Desa
B.
Pendidikan formal
RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
29
keagamaan 4.
Madin/TPA
11
Lembaga Masjid
F. LEMBAGA ADAT No
Jenis kegiatan adat
Keterangan
1
Upacara Adat Perkawinan
Temu Manten
2
Upacara Adat Kematian
Genduri/Selamatan 7,40,100,1000
hari,
pendak 1 dan 2. 3
Upacara Adat Kelahiran
Tingkeban, Pitonan
4
Upacara Adat dalam bercocok tanam
Metik
5
Upacara Adat bidang perikanan/laut
Petik Laut
6
Upacara adat dalam Pembangunan Selamatan rumah
7.
Upacara Adat Bersih Desa
Ruwat Murwakala
8.
Upacara Adat Desa Larung Sesaji
Larung Sesaji 1 Suro
G. KELOMPOK MASYARAKAT No
Lembaga
Jumlah
Kegiatan
1
Kelompok Tani
19 Kelompok
Pertanian
2
PKK
1 Lembaga
Pemberdayaan Wanita
3
Karang Taruna
1 Lembaga
Pemberdayaan Pemuda
4
Posyandu Balita
5 Pos
Pelayanan Kesehatan Balita
5
Gabungan Kelompok Tani 1 Lembaga
Pertanian
Desa (Gapoktandes) 6
Dewan
Kesenian
Budaya Desa
dan 1 Lembaga
Melestarikan
Seni
Tradisi
dan
Budaya Jawa
RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
30
7
Kelompok
Sadar
Wisata 1 Kelompok
(Pokdarwis)
Mengembangkan Pariwisata
Pantai
Serang 8
Nahdatul Ulama (NU)
1 Lembaga
Keagamaan
9
Fatayat NU
1 Lembaga
Keagamaan
10
Muslimat NU
1 Lembaga
Keagamaan
11
Posyandu Lansia
1 Lembaga
Pelayanan Kesehatan Lansia
12
Badan Kerjasma Desa
1 lembaga
Kerjasama
Antar
Desa 13
Forum Kewaspadaan Dini 1 lembaga
Kewaspaan
Masyarakat (FKDM)
masyarakat.
dini
H. LEMBAGA KEAMANAN 1. Hansip dan Linmas -
Keberadaan Hansip dan Linmas Ada
-
Jumlah anggota Hansip 20 orang
-
Jumlah anggota Satgas Linmas 20 orang
-
Pelaksanaan SISKAMLING Tidak Ada
-
Jumlah Pos Kamling 3 buah (Tidak Aktif)
2. Satpam Swakarsa -
Keberadaan SATPAM SWAKARSA Tidak Ada
3. Kerjasama Desa/Kelurahan dengan TNI – POLRI dalam Bidang TRANTIBLINMAS -
Mitra Koramil / TNI Ada o Jumlah anggota 1 Orang o Kegiatan : Mengadakan pembinaan terhadap keamanan di lingkungan masyarakat
-
Babinkamtibmas / POLRI Ada o Jumlah anggota 1 Orang
RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
31
Adapun hubungan antar lembaga maupun antara lembaga dan masyarakat yang terjadi adalah sebagai berikut : 1.
Hubungan yang baik dan kondusif antara kepala desa, pamong desa, lembaga desa dan masyarakat, merupakan kondisi yang ideal untuk terjadinya pembangunan desa.
2.
Adanya lembaga di tingkat desa, yaitu Pemerintah Desa, LPMD dan BPD yang berperan dan dipercaya masyarakat.
3.
Adanya kelompok-kelompok masyarakat
di desa seperti Karang
Taruna, kelompok tani dan kelompok keagamaan serta lainnya.
3.2. Masalah Daftar
peta
permasalahan
ini
didapat
dari
hasil
musrenbangdes penyusunan RPJM-Desa Serang yang menghadirkan masing-masing perwakilan dusun yang berkompeten dan mewakili unsur-unsur yang ada di dalamnya dengan menggunakan alat kaji Potret Desa, Diagram Venn Hubungan Kelembagaan serta Kalender Musim. Sebagai data tambahan, upaya observasi dan wawancara dengan para pihak terkait juga dilakukan, sehingga dimungkinkan tidak ada masalah, potensi dan usulan perencanaan pembangunan desa yang terlewatkan/tidak terakomodasi. Semua pandangan yang muncul diinventarisir, dicoding, dan diskoring, untuk kemudian diurutkan berdasarkan nilai permasalahan yang mendapat skoring terbanyak di masing-masing bidang. Karena begitu banyaknya masalah yang masuk maka diupayakan redaksi data, sehingga masalah di sini benar-benar masalah pokok dan penting. Di bawah ini adalah daftar masalah yang secara kualitatif dirasakan oleh masyarakat di masing-masing dusun. Perumusan masalah secara umum di bedakan menjadi 2 ( dua ), yaitu masalah skala desa sesuai kewenangan desa dan supra desa atau di luar urusan kewenangan desa. Berikut ini di sampaikan perumusan masalah dengan penyajian secara kualitatif,skala desa sesuai dengan kewenangan yang di miliki desa dan supra desa yang keseluruhannya berasal dari masyarakat dan musyawarah pembangunan.
RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
32
3.2.1. Masalah Penyelenggaraan Pemerintahanan Desa Dalam bidang pemerintahan desa, masalah yang dihadapi oleh Desa Serang antara lain : 1. Kemampuan penyelenggara pemerintahan desa yang masih belum maksimal terutama dalam tata kelola manajemen Pemerintahan Desa. 2. Pelayanan
kepada
masyarakat
masih
belum
efektif
dan
efisien;
mengingat sarana dan prasarana pelayanan yang kurang (terdapat kekosongan perangkat desa, IT belum memadai, ATK dan perlengkapan kantor lainnya.) 3. Pendapatan asli desa rendah, sumber pendapatan desa belum tergali. 4. Kurang kemampuan desa dalam pengelolaan sumberdaya alam. 5. Belum efektifnya regulasi desa dalam yang mengatur pelaksanaan pemerintahan desa. 6. Belum optimalnya fungsi BPD dalam melaksanakan fungsi legislasi, fungsi pengawasan dan fungsi penganggaran 7. Kurangnya fasilitas operasional untuk pelaksanaan pemerintahan desa. 8. Belum adanya penyusunan tata ruang desa dan batas desa. 3.2.2 Masalah Pelaksanaan Pembangunan Desa Dalam bidang pelaksanaan pembangunan desa, masalah yang dihadapi oleh Desa Serang antara lain : 1. Pelayanan dasar dasar, antara lain : a. Minimnya sarana dan prasarana kesehatan dan kondisi kurang memadai b. Lingkungan tempat tinggal belum tertata dengan baik, termasuk MCK belum memenuhi standar minimal kesehatan c. Kurangnya kesediaan air bersih, terutama di musim kemarau. d. Lingkungan
padat
pemukiman,
masalah
sampah
yang
belum
terkelola dan termanfaatkan dengan baik. e. Masih ditemui kondisi Rumah Tidak Layak Huni. f. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap perilaku hidup bersih dan sehat.
RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
33
g. Minimnya sarana dan prasarana pendidikan, untuk pendidikan dasar dan pendidikan pra-sekolah/pendidiikan usia dini. h. Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap jenjang pendidikan yang lebih tinggi. i. Minimnya jumlah dan kemampuan guru didik untuk pendidikan usia dini dan sekolah dasar. j. belum adanya taman bacaan masyarakat. k. belum adanya balai latihan/kegiatan belajar masyarakat. l. Perlu meningkatkan posyandu, polindes untuk pelayanan kesehatan dasar masyarakat. 2. Sarana dan prasarana desa , antara lain; a. Sarana dan prasana kantor desa belum memadai perlu pengembangan. b. Sarana jalan desa dan lingkungan masih belum memadai. c. Perlunya pemeliharaan dan peningkatan untuk prasarana jalan yang sudah ada. d. Belum ada saluran draisnase air di kanan dan kiri jalan. e. Belum adanya penerangan jalan umum. f. Kekurangan air bersih disaat musim kemarau sehingga perlu sarana air yang memadai. g. Sarana dan prasarana pertanian belum mencukupi antara lain Saluran irigasi, jalan usaha tani dan alat-alat pertanian modern. h. Belum
adanya
tempat
pendaratan
perahu,
sehingga
nelayan
terkendala untuk bisa mencari tangkapan ikan laut secara rutin. i. Hasil tangkapan ikan belum bisa dikelola secara optimal karena tempat pelelangan ikan belum ada. j. Lapangan desa yang ada belum memadai. 3. Pengembangan ekonomi lokal, antara lain : a. Belum berkembangnya lembaga perekonomian (BUMDES, Koperasi) karena kurangnya modal serta lemahnya kapasitas pengurus dalam pengelolaan modal.
RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
34
b. Industri rumah tangga masih menggunakan alat sederhana dan belum terkelola dengan baik. c. Kegiatan usaha perorangan dan kelompok, belum terorganisasi dengan baik menyebabkan kedala pembinaan dan pengembangan usaha. d. Kurangnya ketrampilan masyarakat dalam membaca peluang pasar. e. Sarana dan prasarana pasar desa rusak dan belum terkelola dengan baik. f. Kurangnya bantuan modal untuk usaha tani dan ekonomi produktif. g. Belum adanya pembinaan terhadap usaha tani dan ekonomi produktif. h. Kapasitas kemampuan tani dan nelayan masih kurang. i. Sarana perahu nelayan masih belum memadai. j. Pengelolaan kegiatan pertanian belum terorganisasi dengan baik dan secara ekonomis belum berskala produktif. k. Pengelolaan
wisata
pantai
yang
belum
melibatkan
semua
stakeholder. l. Adanya tarik ulur kewenangan pengelolaan wisata pantai antara pemda, perhutani , desa dan lembaga-lembaga lain. m. Sarana prasarana wisata pantai belum ada dan masih jauh dari memadai untuk menjadi destinasi pariwisata n. Lahan perkebunan masyarakat banyak yang belum termanfaatkan dan terkelola dengan optimal. o. Kurangnya pengetahuan pemanfaatan lahan perkebunan untuk tanaman yang produktif dan buah-buahan yang kompetitif dipasar. p. Lahan hutan rakyat maupun hutan lindung dan produksi yang gundul di wilayah desa belum secara optimal dikelola dengan baik 4.
Pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan desa, antara lain ; a. Hutan gundul sehingga segera mungkin diadakan reboisasi. b. Debit mata air setiap tahun menurun. c. Daerah aliran sungai mengalami pendangkalan. d. Belum adanya perlindungan satwa langka perikanan seperti penyu dll. e. Kawasan pantai perlu adanya pengembangan penanamman bakau. f. Pengelolaan persampahan di desa belum ada. RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
35
g. Belum adanya pengaturan,pengendalian,pelestarian lingkungan dan tata guna lahan desa. h. Kelompok pelestarian lingkungan yang terbentuk belum optimal. 3.2.3 Masalah Pembinaan Kemasyarakatan Desa Dalam bidang pembinaan kemasyarakatan desa, masalah yang dihadapi oleh Desa Serang antara lain : 1. Tidak aktifnya Pos Keamanan Lingkungan. 2. Diperlukannya kegiatan pembinaan kepada kelembagaann desa dan masyarakat untuk menyamakan persepsi dan pemahaman, untuk mengawal tercapainya visi dan misi desa. 3. Masalah menjaga kamtibmas perlu ditingkatkan, karena banyak kasus kriminal, dan ketidakharmonisan hubungan antar warga; mengganggu ketenangan dan ketertiban masyarakat. 4. Banyak generasi muda belum memperoleh pekerjaan, yang memerlukan pembinaan untuk masuk dunia kerja. 5. Semakin menipisnya nilai-nilai kegotong-royongan di masyarakat. 6. Belum memadainya Sarana dan prasarana olah raga. 7. Belum adanya pembinaan kesenian dan sosial budaya masyarakat. 3.2.4 Masalah Pemberdayaan Masyarakat Desa Dalam bidang pemberdayaan masyarakat desa, masalah yang dihadapi oleh Desa Serang antara lain : 1. Banyak ditemui kegiatan kelompok masyarakat belum terkoordinasi, sehingga
belum
terlibat
dan
berpartisipasi
dalam
perencanaan
pembangunan. 2. Belum adanya penguatan kapasitas usaha ekonomi masyarakat seperti kelompok tani, kelompok nelayan, kelompok pengrajin, pemuda dan lain kelompok ekonomi lainnya. 3. Kondisi lingkungan sosial dan fisik belum menjadi prioritas bahkan terdapat sikap tidak peduli dari masyarakat, perlu pembinaan dan pendampingan melalui pemberdayaan masyarakat peduli lingkungan hidup. 3.2.5 Masalah Supra Desa. Mengingat
desa
berada
dalam
wilayah
kabupaten,
maka
perencanaan pembangunan desa harus menyesuaikan dan bersenergi dengan dengan perencanaan pembangunan kabupaten dalam hal ini RPJM RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
36
Kabupaten. Perumusan masalah supra desa di lakukan dalam kerangka pendekatan dan pengertian bahwa masalah tersebut berada di desa dan atau mempunyai dampak langsung maupun tidak langsung terhadap desa. Adapun
perumusan
masalah
supra
desa
yang
teridentifikasi
Desa
Kaligambir dapat di sampaikan sebagai berikut : 1. Kegiatan transfortasi barang dan jasa belum optimal dan lancer, sehubungan dengan jalan utama yang yang menghubungakan desa dengan pusat kecamatan dalam bergelombang dan rusak yang mengakibatkan distribusi barang terkendala khususnya pengangkutan hasil hasil pertanian keluar desa. 2. Kegiatan pendidikan khusunya sekolah dasar kurang optimal berkaitan dengan
terbatasanya
ruang
kelas
dan
kondisi
ruangan
yang
memerlukan perbaikan. 3. Kegiatan pelayanan kesehatan belum optimal di sebabkan oleh tidak tersedianya tenaga bidan yang menetap di desa. Produksi pertanian belum optimal di sebabkan irigasi teknis tidak dapat memenuhi kebutuhan air akibat kerusakan saluran air sekunder.
RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
37
BAB IV RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH 4.1 VISI DAN MISI Proses penyusunan RPJM-Desa Serang sebagai pedoman program kerja pemerintah Desa Serang ini dilakukan oleh lembaga-lembaga tingkat Desa dan seluruh warga masyarakat Serang maupun para pihak yang berkepentingan. RPJM- Desa adalah pedoman program kerja untuk masa lima tahun yang merupakan turunan dari sebuah cita-cita yang ingin dicapai di masa depan oleh segenap warga masyarakat
Desa
Serang. Cita-cita masa depan sebagai tujuan
jangka panjang yang ingin diraih Desa Serang merupakan arah kebijakan dari RPJM-Desa yang dirumuskan setiap lima tahun sekali. Cita-cita masa depan Desa Serang disebut juga sebagai Visi Desa Serang Walaupun visi Desa Serang secara normatif menjadi tanggung jawab
Kepala
Desa,
namun
dalam
penyusunannya
melibatkan
segenap warga masyarakat Desa Serang melalui rangkaian panjang diskusi-diskusi formal dan informal. Visi Desa Serang semakin mendapatkan bentuknya bersamaan dengan terlaksananya rangkaian kegiatan dan musyawarah yang dilakukan untuk penyusunan RPJMDesa tahun 2014-2019. Dalam momentum inilah visi Desa Serang yang merupakan harapan dan doa semakin mendekatkan dengan kenyataan yang ada di Desa dan masyarakat. Kenyataan dimaksud merupakan potensi, permasalahan, maupun hambatan yang ada di Desa dan masyarakat, yang ada pada saat ini maupun ke depan. Bersamaan dengan penetapan RPJM-Desa Serang dirumuskan dan ditetapkan juga Visi Desa Serang sebagai berikut : 4.1.1 VISI Visi adalah sebagai gambaran tentang kondisi ideal yang diinginkan atau yang di cita-citakan oleh Pemerintah Desa masa yang akan datang, visi juga merupakan alat bagi Pemerintah Desa dan pelaku pembangunan lainnya melihat, menilai atau memberi predikat terhadap kondisi Desa yang diinginkan. Adapun visi Desa Serang adalah sebagai berikut:
RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
38
“Gotong-royong membangun desa untuk terwujudnya Serang Baru yang Tangguh, Religius, Adil dan Makmur ” Makna : 1. Gotong Royong dimaknai suatu kondisi desa dimana semua aktifitas kemasyarakatan
dilaksanakan dengan kebersamaan,
kerukunan, saling bahu membahu dalam mewujudkan cita-cita bersama. 2. Tangguh
dimaknai
masyarakat
sebagai
memiliki
suatu
keberdayaan
kondisi dalam
desa
dimana
semua
bidang
kehidupan untuk perubahan yang lebih baik. 3. Religius dimaknai suatu kondisi dimaknai suatu kondisi dimana semua aktifitas kemasyarakatan dilandaskan pada nilai-nilai religi sehingga
terwujud
suatu
kehidupan
bermasyarakat
yang
berbudaya dan bermartabat. 4. Adil
dimaknai
terwujudnya
pembangunan
merata,
yang
dilakukan oleh seluruh masyarakat secara aktif, yang hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat untuk terciptanya masyarakat yang religius,demokratis, berbudaya dan bermartabat di Desa Serang. 5. Makmur dimaknai suatu kondisi desa yang masyarakatnya tercukupi kebutuhan dasar hidup dan kebutuhan secara utuh, sehingga mampu melangsungkan kehidupan individu maupun kemasyarakatan secara layak. 4.1.2 MISI Hakekat Misi Desa Serang merupakan turunan dari Visi Desa Serang Misi merupakan tujuan jangka lebih pendek dari visi yang akan menunjang keberhasilan tercapainya sebuah visi. Dengan kata lain Misi Desa Serang merupakan penjabaran lebih operatif dari Visi. Penjabaran
dari
visi
ini
diharapkan
dapat
mengikuti
dan
mengantisipasi setiap terjadinya perubahan situasi dan kondisi lingkungan di masa yang akan datang dari usaha-usaha mencapai Visi Desa Serang. Untuk meraih Visi Desa Serang seperti yang sudah dijabarkan di atas, dengan mempertimbangan potensi dan hambatan baik internal maupun eksternal, maka Misi Desa Serang periode 2014 – 2019 sebagai berikut:
RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
39
1. Menciptakan penyelenggaraan pemerintahan desa yang professional, efisien dan efektif, terbuka, bertanggungjawab dan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat. 2. Membentuk
sumber
peningkatan kesehatan
kualitas
yang
daya
manusia
pendidikan
mudah
diakses
yang
dan dan
berkualitas
peningkatan bisa
melalui
pelayanan
dinikmati
seluruh
masyarakat. 3. Meningkatkan
pembangunan
infrastruktur
yang
mendukung
perekonomian desa. 4. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi masyarakat yang berkualitas dan berkelanjutan melalui pengembangan pariwisata, usaha ekonomi produktif, perdagangan dan jasa. 5. Mewujudkan
peningkatan
ekonomi
dalam
sektor
pertanian,
perkebunan, peternakan, perikan dan kelautan. 6. Menciptakan kehidupan masyarakat yang menerapkan nilai-nilai keagamaan, budaya dan kearifan lokal dalam rangka memantapkan landasan spiritual dan etika pembangunan. 7. Mewujudkan pelestarian dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara berkesinambungan. 4.1.3 TUJUAN DAN SASARAN Tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam rencana pembangunan jangka menegah desa Serang
tahun 2014 - 2019 mengacu pada
pernyataan visi dan misi sebagai berikut; 1. Membentuk aparatur pemerintahan desa yang memiliki kapasitas dan kemampuan dalam melayani masyarakat sehingga terwujud penyelenggaraan pemerintahan desa yang professional, efisien, efektif, terbuka dan bertanggungjawab. 2. Membentuk
sumberdaya
manusia
yang
berkualitas
dalam
kesehatan dan pendidikan. 3. Menyediakan infrastruktur perdesaan yang mampu mendukung aktifitas perekonomian desa. 4. Terwujudnya pertumbuhan ekonomi masyarakat yang berkualitas dan
berkelanjutan
melalui
pengembangan
pariwisata,
usaha
ekonomi produktif, perdagangan dan jasa.
RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
40
5. Terwujudnya
peningkatan
ekonomi
dalam
sektor
pertanian,
perkebunan, peternakan, perikan dan kelautan. 6. Terciptanya kehidupan masyarakat yang menerapkan nilai-nilai keagamaan, budaya dan kearifan lokal dalam rangka memantapkan landasan spiritual dan etika pembangunan. 7. Terwujudnya pelestarian dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara berkesinambungan. 4.3 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN 4.3.1 Arah dan Strategi Kebijakan Pembangunan Arah
dan
strategi
kebijakan
pembangunan
merupakan
serangkaian kebijakan yang ditempuh untuk melaksanakan agenda dan prioritas-prioritas pemerintah
pembangunan.
desa
Serang
Arah
tahun
dan
strategi
2014-2019
pembangunan
ditiitk
beratkan
prioritasprogram dan kegiatan dan kebutuhan pembangunan sebagaimana fungsi dan kewenangan yang diamanatkan kepada desa meliputi kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat. Pembiayaan pelaksanaan kegiatan
akan disesuaikan dengan
perolehan anggaran yang mampu diakses oleh desa. Untuk kegiatan dalam skala desa pembiayaan berasal dari swadaya masyarakat dan APBDes, sedangkan kegiatan yang memerlukan pembiayaan besar yang merupakan kewenangan Pemerintah Daerah atau Provinsi. Arah dan strategi kebijakan pembangunan tahun 2014-2019 desa Serang adalah sebagai berikut : 1. Membentuk
aparatur
pemerintahan
desa
yang
memiliki
kapasitas dan kemampuan dalam melayani masyarakat sehingga terwujud penyelenggaraan pemerintahan desa yang professional, efisien,
efektif,
terbuka
dan
bertanggungjawab,
diperlukan
langkah; a. Peningkatkan kapasitas dan kemampuan aparatur pemerintahan desa. b. Peningkatan kinerja dan disiplin aparatur. RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
41
c. Meningkatkan kualitas pelayanan publik. d. Meningkatkan
partisipasi
masyarakat
dalam
perencanaan
pembangunan. e. Melaksanakan peraturan perundang-undangan terkait reformasi birokrasi, kepegawaian, pelayanan publik dan pengelolaan keuangan secara konsisten. f. Pemberdayaan dan penguatan kelembagaan masyarakat dalam perencanaan pembangunan Desa. g. Penerbitan
regulasi
tingkat
desa,
sebagai
dasar
kebijakan
pelaksanaan pemerintahan desa. h. Menciptakan kerjasama yang baik dengan BPD dan lembaga kemasyarakatan yang ada di desa. i. Membentuk Badan Kerjasama Desa (BKD). 2. Membentuk
sumberdaya
manusia
yang
berkualitas
dalam
kesehatan dan pendidikan, diperlukan langkah ; a. Penyediaan sarana prasarana kesehatan di tingkat desa. b. Peningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan c. Peningkatkan akses dan mutu pendidikan baik formal maupun non formal. d. Peningkatkan kualitas pembinaan pemuda dan olah raga. e. Penyediaan air bersih bagi semua dusun, dengan memanfaatkan sumber
air
yang
ada
secara
optimal,
termasuk
mengurangi
kehilangan volume air. f. Wajib belajar anak didik 9 tahun, dengan target lima tahun kedepan sudah tidak ada lagi masyarakat yang buta huruf. g. Peningkatan peran dan fungsi Posyandu serta peningkatan sarana prasarana. 3. Menyediakan infrastruktur perdesaan yang mampu mendukung aktifitas perekonomian desa, diperlukan langkah: a. Peningkatan pembangunan dan pemeliharaan insfrastruktur jalan desa, jalan lingkungan,saluran irigasi,jalan usaha tani,drainase dan pemukiman. b. Membangun insfrastruktur Sarana Air Bersih. c. Meningkatkan sarana prasana bidang pemerintahan RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
42
4. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi masyarakat yang berkualitas
dan berkelanjutan melalui pengembangan pariwisata, usaha ekonomi produktif, perdagangan dan jasa, diperlukan langkah: a. Pengembangan potensi kawasan Wisata Pantai Serang dengan membangun sarana prasarana yang memadai. b. Pengembangan Desa Wisata c. Memaksimalkan peran serta BUMDes dalam penguatan modal dan pendampingan usaha ekonomi produktif. d. Meningkatkan
pengembangan
pasar
desa
dengan
membangun
sarana dan prasarananya serta pengelolaan yang baik. e. Pengembangan potensi usaha ekonomi produktif. 5. Mewujudkan
perkebunan,
peningkatan peternakan,
ekonomi perikan
dalam dan
sektor
pertanian,
kelautan,
diperlukan
langkah: a. Penyediaan alsintan dan sarana prasarana produksi pertanian. b. Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). c. Penguatan kapasitas lembaga kelompok tani melalui pelatihanpelatihan. d. Mengembangkan tanaman perkebunan yang memiliki nilai ekonomi produktif dan hasil panennya berdaya jual tinggi serta pasarnya pasti seperti bauh sirkaya, sirsat, dan lain sebagainya. e. Mengembangkan usaha peternakan yang sudah ada seperti budidaya ayam, kambing dan sapi dengan menerapkan produksi sistem intensif menggunakan teknologi tepat guna. f. Pembangunan sarana prasarana perikanan dan kelautan serta meningkatkan SDM Nelayan yang selama ini masih secara tradisional dalam penangkapan ikan. 6. Menciptakan kehidupan masyarakat yang menerapkan nilai-nilai
keagamaan,
budaya
dan
kearifan
lokal
dalam
rangka
memantapkan landasan spiritual dan etika pembangunan; a. Membina
dan
menguatkan
kegiatan-kegiatan
keagamaan
yang
selama ini sudah ada seperti Yasinan disetiap lingkungan, Istighosah dan sebagainya. RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
43
b. Membina dan menguatkan pendidikan keagamaan di musholamushola yaitu TPQ,Diniyah. c. Memfasilitasi peningkatan pembangunan sarana prasarana tempat ibadah yang memadai. d. Membangun kerjasama yang baik dengan ulama dan ormas-ormas keagamaan yang ada. e. Membina dan menguatkan upaya pelestarian tradisi dan adat budaya seperti kesenian tradisional (jaranan, tari-tarian, karawitan) ,kegiatan tradisi 1 Suro, Bersih Desa. f. Pengembangan dan pembinaan sanggar seni dan budaya desa. 7. Mewujudkan pelestarian dan pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan hidup secara berkesinambungan; a. Meningkatkan
pengendalian
perencanaan
dan
perusakan
lingkungan hidup. b. Meningkatkan upaya perlindungan dan konservasi sumber daya alam. c. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan dan sumber daya alam. d. Mengoptimalkan
peran
serta
masyarakat
terutama
organisasi
masyarakat peduli lingkungan. 4.3.2. Rencana Program Prioritas Pembangunan Desa Berpijak pada upaya untuk mencapai visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan maupun program prioritas pemerintah desa Tahun 2014-2019, sebagimana fungsi dan kewengan yang diamanatkan kepada Desa; maka kebijakan program prioritas pembangunan Desa Serang pada Tahun 2014-2019
sebagai berikut :
1. Fungsi dan Kewenangan Penyelenggaraan Pemerintah Desa, dengan prioritas: a. Program peyelenggaraan pemerintah desa. b. Program penghasilan tetap ( Siltap ) dan tunjangan aparatur pemerintah desa. c. Program peningkatkan kinerja dan disiplin aparatur pemerintah desa d. Program Pelayanan Administrasi perkantoran e. Program peningkatkan sarana dan prasarana kantor desa. RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
44
f. Program operasional Badan Permusyawaratan Desa (BPD). g. Program operasional Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW). h. Program pendataan desa. i. Program pengelolaan informasi Desa. j. Program penyelenggaraan musyawarah desa. k. Program penyelenggaraan perencanaan desa. l. Program penyusunan produk hukum desa. m. Program penyelenggaraan pengelolaan keuangan desa. n. Penyelenggaraan Evaluasi Tingkat Perkembangan Pemerintahan Desa o. Program penyelenggaraan kerja sama antar desa. 2. Fungsi
dan
Kewenangan
Pelaksanaan
Pembangunan,
dengan
prioritas: a. Pelayanan Dasar Desa, antara lain : 1.
Program pengembangan Pos Kesehatan Desa dan Tenaga kesehatan desa.
2.
Program pengelolaan dan pembinaan Posyandu.
3.
Program pembinaan dan pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini.
4.
Program dukungan terhadap Program Wajib Belajar Sembilan Tahun.
5.
Program pengadaan dan pengelolaan sanggar belajar dan perpustakaan desa.
6.
Program pembinaan dan pengelolaan pendidikan non formal.
7.
Program
Pembangunan
dan
pemeliharaan
lingkungan
permukiman masyarakat. b. Pembangunan sarana dan prasarana desa 1. Program pembangunan dan pemeliharaan kantor dan balai Desa; 2. Program pembangunan dan pemeliharaan jalan desa; 3. Program pembangunan dan pemeliharaan jalan usaha tani 4. Program pembangunan dan pemeliharaan saluran irigasi tersier; 5. Program pembangunan dan pengelolaan air bersih berskala Desa; RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
45
6. Program Pengelolaan pemakaman desa, petilasan dan situs sejarah; 7. Program pembangunan jaringan listrik desa. 8. Program pembangunan batas desa dan gapura desa. 9. Program Pembangunan dan pemeliharaan lapangan Desa; c. Pengembangan ekonomi lokal desa 1. pembangunan dan pengelolaan pasar Desa dan kios Desa 2. pendirian dan pengelolaan BUM Desa 3. pembangunan dan pengelolaan lumbung pangan Desa. 4. pengembangan ternak secara kolektif. 5. pengembangan
dan
pembangunan
sarana
dan
prasarana
kelauatan. 6. pengembangan Desa Wisata. 7. pengembangan teknologi tepat guna pengolahan hasil pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan. 8. pengembangan usaha ekonomi produktif dan usaha rumah tangga. 9. Pengembangan
tanaman
produktif
untuk
perkebunan
masyarakat. d. Pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan desa 1. Penghijauan 2. Pembangunan pelindung sumber mata air 3. Perlindungan satwa liar. 4. Pelestarian hutan bakau/magrove 5. Pengembangan Program Desa berseri. 3. Fungsi dan Kewenangan Pembinaan Kemasyarakatan Desa, dengan prioritas: a. Program pembinaan lembaga kemasyarakatan desa. b. Program penyelenggaraan ketremtaman dan ketertiban masyarakat. c. Program pengadaan sarana dan prasarana olah raga. d. Program pembinaan kesenian dan sosial budaya masyarakat. e. Program pembinaan kegiatan keagamaan. RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
46
4. Fungsi dan kewenangan pemberdayaan Masyarakat Desa , dengan prioritas: a. Program Peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa dan kelembagaan desa. b. Program penguatan kapasitas masyarakat. c. Program pemberian santunan kepada masyarakat kurang mampu. 4.3.3. Rencana Kegiatan Prioritas Pembangunan Desa Untuk mencapai visi dan misi pembangunan desa sebagaimana telah dirumuskan dalam serangkaian program kerja menurut masing-masing fungsi dan kewenangan desa, perlu di jabarkan dalam bentuk kegiatan atau proyek pembangunan yang sesuai dengan maksud dan tujuan program kerja. Kegiatan atau proyek pembangunan desa di peroleh dari serangkaian proses di mulai dari penggalian gagasan sampai perumusan dalam persidangan musyawarah di tingkat desa. Keseluruhan kepentingan dalam pembangunan desa di harapkan telah terakomodasi dalam perumusan kebijakan pembangunan, sehingga kegiatan atau proyek sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat. Kegiatan atau proyek pembangunan desa bersifat indikatif ( petunjuk arah ) yang dapat mengalami pengurangan dan penambahan selama masih berkesuaian dengan Arah dan Strategi Kebijakan beserta dengan Rencana Program Prioritas Pembangunan Desa, termasuk dalam hal ini program atau proyek dari pemerintah daerah dan pusat yang bersifat bantuan hibah dan penugasan ( pendelegasian ), dan pihak ketiga. Berikut di sampaikan tabel IV.1 yang memuat Rencana Kerja Pembangunan Desa, dari Bidang ( fungsi dan kewenangan ), sub bidang dan kegiatan. 4.3.4 Usulan Kegiatan Supra Desa Sebagaimana perumusan masalah yang di sampaikan dalam bab sebelumnya, usulan kegiatan supra desa ditujukan untuk pembiayaan APBD Kabupaten, APBD Provinsi maupun APBN. Secara keseluruhan RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
47
kegiatan yang di usulkan berada di desa Serang dan atau kegiatan yang berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap pembangunan desa Serang . Adapun usulan kegiatan supra desa yang di maksudkan antara lain : 1. Peningkatan ruas jalan menuju kawasan wisata Pantai Serang , dengan panjang kurang lebih 14 kilometer dari kota kecamatan. 2. Pembangunan rambu – rambu jalan, pengaman bahu jalan serta tanda arah menuju kawasan wisata Pantai Serang. 3. Pembangunan kawasan wisata Pantai Serang. 4. Pemeliharaan dan penambahan ruang kelas sekolah dasar Serang. 5. Penempatan tenaga bidan desa untuk Ponkesdes desa Serang. 6. Pemeilharaan jaringan irigasi sekunder di desa Serang. 7. Pembangunan dan pemeliharaan talud sepanjang jalan desa jurusan wisata Pantai Serang. 8. Pembangunan Listrik masuk Desa (Lisdes).
RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
48
BAB V PENUTUP Pembangunan Desa adalah pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang nyata baik dalam aspek pendapatan, kesempatan kerja, lapangan berusaha, akses terhadap pengambilan keputusan maupun indeks pembangunan manusia. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa disingkat RPJM-Des adalah dokumen perencanaan untuk periode 6 (enam) tahun dimulai bulan Januari tahun 2014 sampai dengan bulan Desember 2019, yang memuat visi dan misi desa, masalah krusial (isu strategis), potensi terbaik, arah kebijakan pembangunan desa dan strategi pencapaiannya. Selanjutnya dokumen RPJM-Des dijadikan rujukan dan dasar dalam penyusunan rencana kerja pembangunan desa (RKP-Des) untuk periode 1 (satu) tahun yang memuat rancangan kerangka ekonomi desa dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan pendanaan yang dimutakhirkan program prioritas pembangunan desa baik yang dilaksanakan langsung oleh
pemerintah
desa
maupun
yang
ditempuh
dengan
mendorong
partisipasi masyarakat. Penjabaran
tahunan
dari
dokumen
RPJM-Des
dalam
rangka
implementasi rencana yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa
(RKP-Des)
adalah
dasar
penyusunan
rancangan
Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (RAPB-Des). Untuk itu diperlukan kaidahkaidah pelaksanaannya, yaitu: 1. Seluruh
komponen
masyarakat
dan
Pemerintah
Desa
dalam
melaksanakan pembangunan berkewajiban mengacu pada RPJM-Des Desa Serang tahun 2014-2019 dengan penuh tanggung jawab. 2. Forum Musrenbang Kecamatan menjadi forum yang membahas arah pembangunan ditingkat kecamatan dengan mengacu pada RPJM-Des yang sudah disusun dan ditetapkan oleh desa. 3. Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Kabupaten yang ada wajib untuk menyusun rencana strategis yang memuat visi, misi, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pokok pembangunan sesuai dokumen RPJM-Desa. Kepala Desa Serang
DWI HANDOKO RPJM-Desa 2014-2019 | Desa Serang
49