BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia industri yang dinamis dan penuh persaingan, terutama
pada industri manufaktur, menuntut setiap perusahaan untuk selalu beradaptasi dengan lingkungan. Hal tersebut membuat para pelaku usaha melakukan inovasi dan evaluasi terhadap kinerjanya. Dari Syadad bin Aus R.A., dari Rasulullah SAW, bersabda: “Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta beranganangan terhadap Allah SWT” (HR. Imam Turmudzi, ia berkata, ‘Hadits ini adalah hadits hasan’). Hadits ini menggambarkan pentingnya muhasabah dalam menjalani kehidupan, termasuk dalam mengevaluasi kinerja suatu perusahaan. Dalam upaya peningkatan kinerja, perusahaan akan berusaha untuk meminimumkan pemborosan-pemborosan dan melakukan perbaikan secara terus menerus untuk mencapai kondisi ideal. Dengan tercapainya kondisi ideal, uang yang masuk ke perusahaan dari hasil penjualan produk (throughput) akan meningkat. Hal ini berkaitan dengan pernyataan Hansen dan Mowen (2000) bahwa kinerja perusahaan dapat dinilai salah satunya melalui throughput. Salah satu aktivitas yang berpengaruh dalam industri manufaktur adalah aktivitas produksi. Aktivitas ini dianggap penting karena terkait dengan proses pengolahan bahan baku sampai dengan terciptanya produk jadi yang nantinya akan dijual dan menghasilkan throughput. Sarana yang digunakan dalam aktivitas produksi seringkali memiliki keterbatasan. Keterbatasan sarana ini merupakan kendala pada aktivitas produksi yang dapat menghambat pendayagunaan faktor-faktor produksi secara optimal. Untuk mendapatkan tingkat produksi yang optimal, diperlukan suatu sistem produksi yang berhubungan dengan masalah produksi jangka panjang antara sistem dan lingkungan sekitarnya. Sistem produksi merupakan penentu perusahaan dalam mengukur kemampuan penyediaan produk. Setiap elemen dari lantai produksi harus dapat diperhitungkan kemampuan dan keterbatasan sumber daya yang dimilikinya. Sistem produksi perusahaan yang tidak efisien secara tidak
repository.unisba.ac.id
langsung dapat membuat proses produksi tidak berjalan dengan lancar dan mengakibatkan ketidakseimbangan lintasan produksi sehingga menimbulkan bottleneck yang merupakan constraint. Selain itu, jadwal produksi yang tidak tepat juga merupakan constraint bagi perusahaan. Dengan kata lain, hal-hal tersebut di atas adalah yang membatasi perusahaan untuk mencapai throughput maksimal. Agar throughput yang dihasilkan maksimal, perlu dilakukan beberapa langkah mengatasi sumber constraint. Cara untuk mengatasi sumber constraint adalah dengan menambah jumlah mesin/tenaga kerja, perbaikan metode kerja, dan menambah jumlah lembur. Terkadang, cara-cara tersebut tidak mungkin dilakukan karena membutuhkan modal besar dan waktu yang lama. Untuk itu, diperlukan suatu pendekatan pemecahan masalah yaitu dengan memanfaatkan atau mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki perusahaan serta mengelolanya dengan baik. Salah satu upaya untuk mengatasi constraint dalam sebuah perusahaan yaitu dengan mengaplikasikan Theory of Constraints (TOC). CV Suho Garmindo merupakan perusahaan yang memproduksi kebutuhan sandang manusia, yaitu pakaian. Inovasi produk diperbaharui secara berkala dalam 3 bulan. Secara umum, aliran produksi dari busana muslim terdiri atas empat tahapan, yaitu marking, cutting, sewing, dan finishing. Berdasarkan pengamatan, tidak semua aliran produksi berjalan dengan lancar. Salah satu masalah yang terjadi adalah adanya sumber bottleneck yang dapat menjadi constraint bagi perusahaan. Selain itu, penyusunan jadwal produksi yang tidak optimal juga menjadi constraint untuk mencapai kinerja produksi yang lebih baik dalam meningkatkan throughput.
1.2
Perumusan Masalah Sebagai perusahaan garmen yang menguasai pasar nasional, CV Suho
Garmindo memiliki permintaan terhadap busana muslim dengan jumlah besar. Untuk memenuhinya, perusahaan harus dapat meminimalisasi constraint agar proses produksi berjalan dengan lancar sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi dengan baik dan perusahaan dapat memaksimalkan throughput. Pada saat ini, CV Suho Garmindo belum dapat memproduksi sesuai dengan kapasitas dan jadwal
2 repository.unisba.ac.id
yang telah ditentukan sehingga perlu diketahui penyebab-penyebab constraintnya. Perumusan masalah yang dapat diambil dari kasus tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Apa constraint yang dimiliki CV Suho Garmindo dalam proses produksi?
2.
Apa penyebab constraint yang terjadi pada lantai produksi?
3.
Bagaimana pengaruh constraint yang ada dalam memenuhi permintaan pasar?
4.
Apa langkah yang harus diambil CV Suho Garmindo untuk menghasilkan throughput optimal?
1.3
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah:
1.
Mengetahui constraint yang terdapat pada aktivitas produksi.
2.
Mengetahui penyebab constraint yang terjadi pada lantai produksi.
3.
Mengetahui pengaruh constraint yang ada dalam memenuhi permintaan pasar.
4.
Mengetahui langkah yang harus diambil CV Suho Garmindo untuk menghasilkan throughput optimal.
1.4
Pembatasan Masalah Agar pokok permasalahan yang dibahas tidak terlalu luas, maka dilakukan
pembatasan masalah agar didapatkan hasil yang terarah dan terfokus pada suatu keadaan tertentu. Adapun batasan masalahnya yaitu sebagai berikut: 1.
Penelitian hanya difokuskan terhadap constraint pada lini produksi.
2.
Penelitian dilakukan terhadap tiga produk jenis dresslim, kemko, dan kerudung.
3.
Jumlah mesin adalah satu buah dengan satu orang operator tetap di setiap stasiun kerjanya.
4.
Mesin yang digunakan dianggap berjalan dalam keadaan normal dan tidak terjadi kerusakan.
3 repository.unisba.ac.id
5.
Metode yang digunakan adalah prinsip dasar perbaikan TOC untuk mengoptimalkan perencanaan produksi dengan menggunakan metode linear programming dan Campbell, Dudek, and Smith (CDS).
6.
Perhitungan maksimasi throughput dilakukan dengan menggunakan software Linear Programming yaitu Win QSB version 2.0.
7.
Penerapan TOC yang dilakukan hanya tahap identifikasi constraint, eksploitasi constraint, subordinasi sumber lainnya, dan elevasi constraint.
1.5
Sistematika Penulisan Agar lebih mudah untuk dipahami dan ditelusuri maka sistematika penulisan
tugas akhir ini akan disajikan dalam beberapa bab sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Bab ini memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Bab ini memaparkan tinjauan-tinjauan kepustakaan yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. Teori yang digunakan adalah teori yang merupakan dasar dalam penentuan problematika dan teori yang melandasi serta mendukung pemecahan masalah.
BAB III
METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian meliputi tahapan-tahapan penelitian dan uraian tiap tahapan secara ringkas.
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisi mengenai data hasil penelitian yang diperoleh dari perusahaan yang digunakan sebagai bahan untuk melakukan pengolahan data yang digunakan sebagai dasar pemecahan masalah.
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi mengenai analisis dan pembahasan dari pengolahan data dan pemecahan masalah serta kajian ayat Al-Qur’an.
4 repository.unisba.ac.id
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan pengolahan data serta saran yang bermanfaat bagi perusahaan.
5 repository.unisba.ac.id