BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT.
Pegadaian
(Persero)
melakukan
pengembangan
bisnis
dengan
memanfaatkan produk emas dengan me-launching program Tabungan Emas. Program tersebut secara nasional di-launching pada hari Jumat, 3 Juli 2015 di Garut Jawa Barat (m.tribunnews.com, 2016). Rekening tabungan ini dapat dibuka dengan minimal setoran sekitar Rp5.000,- atau setara dengan emas seberat 0.01 gram ditambah Rp5.000,- untuk biaya administrasi pembukaan rekening dan Rp30.000,- untuk biaya fasilitas titipan selama 12 bulan. Tabungan Emas Pegadaian merupakan tabungan dengan sistem beli titip emas. Uang yang ditabung nasabah langsung dikonversikan ke emas dan dapat dicetak menjadi emas batangan setelah mencapai berat tertentu. Saldo tabungan tersebut dapat dicetak menjadi emas batangan dengan pilihan kepingan 5 gram, 10 gram, 25 gram, 50 gram, dan 100 gram dan membayar biaya cetak emas sesuai dengan ketentuan biaya yang berlaku. Dengan Tabungan Emas Pegadaian, setiap orang dapat melakukan investasi emas dengan leluasa dan dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat (www.pegadaian.co.id, 2016). Pada kenyataannya, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui program Tabungan Emas ini. Melalui survey yang dilakukan selama magang di PT. Pegadaian (Persero) cabang Ngupasan Yogyakarta (11 Januari 2016 ─ 5 Maret 2016), terbukti 9 dari 10 responden yang merupakan nasabah PT. Pegadaian (Persero) cabang Ngupasan Yogyakarta menyatakan bahwa responden 1
tidak mengetahui program Tabungan Emas yang ada di PT. Pegadaian (Persero). Sehingga, dapat disimpulkan bahwa program Tabungan Emas Pegadaian memang belum banyak dikenal oleh masyarakat umum. Tabungan Emas adalah layanan pembelian dan penjualan emas menggunakan fasilitas titipan dengan harga yang terjangkau. Layanan ini memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk berinvestasi. Keunggulan dari Tabungan Emas Pegadaian antara lain, tersedia di Kantor Cabang PT. Pegadaian (Persero) di seluruh Indonesia, pembelian emas dengan harga terjangkau (mulai dari berat 0.01 gram), layanan petugas yang profesional, alternatif investasi yang aman, serta mudah dan cepat dicairkan untuk memenuhi kebutuhan dana nasabah (www.pegadaian.co.id, 2016). Melihat keunggulan-keunggulan tersebut, dapat disimpulkan bahwa masyarakat perlu mengetahui tentang program Tabungan Emas Pegadaian. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mempelajari dan membahas lebih lanjut mengenai mekanisme dari Tabungan Emas pada PT. Pegadaian (Persero). Maka judul yang diambil adalah “Mekanisme Tabungan Emas pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Ngupasan Yogyakarta”. 1.2 Rumusan Masalah Sesuai dengan pemilihan judul maka permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah “Bagaiamana mekanisme Tabungan Emas pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Ngupasan Yogyakarta?”.
2
1.3 Tujuan Pembahasan Adapun yang menjadi tujuan pembahasan adalah untuk mengetahui mekanisme Tabungan Emas pada PT. Pegadaian (Persero) Cabang Ngupasan Yogyakarta. 1.4 Batasan Masalah Penelitian ini hanya membahas mengenai mekanisme Tabungan Emas pada PT. Pegadaian (Persero) cabang Ngupasan Yogyakarta. 1.5 Metode Penelitian 1.5.1 Sumber Data Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, klasifikasi data yang diperlukan terbagi dalam: a. Data Primer Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2014). Data primer diperoleh melalui dokumen di PT. Pegadaian (Persero) cabang Ngupasan Yogyakarta dan wawancara dengan pihak PT. Pegadaian (Persero) cabang Ngupasan Yogyakarta. Dalam hal ini, pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai customer service, kasir, pimpinan cabang, dan karyawan lainnya di PT. Pegadaian (Persero) cabang Ngupasan Yogyakarta.
3
b. Data Sekunder Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, yaitu melalui orang lain atau dokumen (Sugiyono, 2014). Dalam penelitian ini, yang menjadi data sekunder adalah dokumen-dokumen, buku-buku, dan data-data lain yang berkaitan dengan judul. 1.5.2 Metode Pengumpulan Data Metode Pengumpulan Data yang digunakan adalah: a. Wawancara Pada metode wawancara, peneliti menggali dan mengumpulkan data penelitian dengan melakukan pertanyaan dan atau pernyataan secara lisan untuk dijawab oleh responden (subyek) penelitian (Supardi, 2005). Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai pihak-pihak yang terkait seperti customer service, kasir, pimpinan cabang dan karyawan lainnya di PT. Pegadaian (Persero) cabang Ngupasan Yogyakarta. b. Observasi Observasi diartikan sebagai pengumpulan data atau penjaringan data dengan melakukan pengamatan terhadap subyek dan atau obyek penelitian secara seksama (cermat dan teliti) dan sistematis (Supardi, 2005). Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan melihat langsung proses transaksi pembukaan rekening Tabungan Emas di PT. Pegadaian (Persero) cabang Ngupasan Yogyakarta.
4
c. Dokumentasi Penjaringan data dengan metode dokumentasi, adalah peneliti mencari dan mendapatkan data-data primer melalui peninggalan tertulis, naskah-naskah kearsipan, data gambar/foto/blue print dan lain sebagainya (Supardi, 2005). Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dokumen-dokumen di PT. Pegadaian (Persero) cabang Ngupasan Yogyakarta, brosur-brosur dan buku-buku lain yang terkait. 1.5.3 Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif analisis yaitu data yang diperoleh tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistik, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif yang memiliki arti lebih kaya dari sekedar angka atau frekuensi. Pada penelitian ini, analisis data dilakukan dengan memberi pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian naratif. Setelah tahap pengumpulan data, kemudian data diolah dan dianalisis sesuai dengan teori-teori mekanisme Tabungan Emas di PT. Pegadaian (Persero) cabang Ngupasan Yogyakarta. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, observasi, dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan dan membuat kesimpulan yang dapat dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2014).
5
1.6 Kerangka Penulisan Penulisan ini menggunakan kerangka pikir yang disusun ke dalam 4 (empat) bab. Masing-masing bab dibagi lagi ke dalam beberapa sub bab yang merupakan pokok bahasan dari bab yang bersangkutan. Tiap-tiap bab tersebut disusun sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menyajikan keterangan mengenai Tugas Akhir secara garis besar yang memuat latar belakang masalah, perumusan masalah untuk menjelaskan pokok masalah yang akan dibahas. Tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Batasan masalah agar tetap fokus pada pembahasan. Metode penelitiannya, cara-cara mencari data dan mengolah data. BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini memuat informasi tentang gambaran umum PT. Pegadaian (Persero) yang berisi sejarah berdirinya PT. Pegadaian (Persero), visi, misi, struktur organisasi serta produk-produk yang disediakan oleh PT. Pegadaian (Persero) konvensional. BAB III : PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang pembahasan lebih detail mengenai produk Tabungan Emas Pegadaian yang meliputi pengertian Tabungan Emas dan mekanisme Tabungan Emas Pegadaian. BAB IV : PENUTUP Bab ini menyajikan kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
6