BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan institusi pencipta kekayaan dalam suatu Negara. Dalam menghadapai persaingan yang sangat ketat, perusahaan dituntut untuk lebih professional dalam mengelola bisnisnya, agar dapat mengembangkan usahanya pada tingkat yang lebih besar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan perusahaan adalah merumuskan dan menyempurnakan strategi-strategi bisnis. Untuk mengetahui seberapa efektif penerapan strategi perusahaan, maka perlu melakukan pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya, selain itu pengukuran kinerja juga dapat digunakan untuk menyusun suatu sistem penghargaan (reward system) sedangkan dalam sistem pengendalian manajemen pengukuran kinerja merupakan usaha formal yang dilakukan oleh manajemen untuk mengevaluasi hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pusat pertanggung jawaban dibandingkan dengan tolak ukur yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja terhadap suatu perusahaan tidak hanya dinilai dari aspek financial saja, tapi juga aspek non financial. Salah satu alat manajemen kontemporer yang dapat mengukur kinerja dari 2 aspek yaitu aspek financial dan aspek non financial secara berimbang adalah Balanced Scorecard. Balanced Scorecard lebih dimanfaatkan sebagai alat yang efektif untuk
perencanaan strategi, yaitu sebagai alat untuk menerjemahkan misi, visi, tujuan dasar, nilai dasar dan strategi organisasi kedalam rencana tindakan (action plant)
yang komprehensif, koheren, terukur dan berimbang.
(Mulyadi 2005 : 1). Menurut Vincent Gazpers, (2003:38) Balanced Scorecard mengukur kinerja perusahaan dengan mempertimbangkan empat aspek atau perspektif, yaitu : 1. Perspektif Keuangan / Financial Balance scorecard tetap menggunakan perspektif keuangan karena ukuran keuangan sangat penting dalam memberikan ringkasan konsekuensi tindakan ekonomis yang sudah diambil. Tolak ukur yang digunakan tergantung pada posisi perusahaan didalam daur hidup bisnis. 2. Perspektif Pelanggan / Costumer Mengidentifikasi pelanggan dan segmen pasar dimana unit bisnis tersebut akan bersaing. Ukuran utama perspektif pelanggan terdiri atas kepuasan pelanggan, potensi pelanggan, akuisisi pelanggan baru, profitabilitas pelanggan dan pangsa pasar, segmen pasar. 3. Perspektif Internal Bisnis / Proses Dalam perspektif ini perusahaan mengidentifikasi proses-proses penting untuk mencapai tujuan perusahaan yang masih berkaitan dengan dua perspektif sebelumnya. Tiga hal utama yang harus diperhatikan adalah inovasi, operasi dan pelayanan purna jual.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Tiga sumber utama dalam perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan adalah manusia, sistem dan prosedur perusahaan. PT. Combiphar Surakarta merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang farmasi dan merupakan perusahaan yang telah mencanangkan visi untuk
menjadi
salah
satu
perusahaan
global
terkemuka
dibidang
manufacturing dan menyediakan produk atau obat yang berkualitas. Menyadari bahwa kunci utama keberhasilan perusahaan dalam mencapai misi tersebut adalah melalui kinerja sumber daya manusia, maka PT Combiphar Surakarta memposisikan karyawan sebagai Human Capital yang harus selalu dikembangkan. Untuk mengetahui seberapa besar perusahaan dapat berkembang melalui sumber daya manusianya, maka diperlukan pengukuran kinerja yang lebih baik, komprehensif yang mencakup aspek financial dan non financial. Ukuran kinerja yang komprehensif ini disebut Balanced Scorecard. Berdasarkan uraian diatas, maka bisa dikatakan bahwa pengukuran kinerja bisnis dengan menggunakan Balanced Scorecard dapat menyajikan kinerja keuangan yang berlipat ganda dan berjangka panjang serta memampukan perusahaan untuk menjaga kelangsungan hidup. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menulis skripsi yang berjudul”Analisis Balanced Scorecard Sebagai Dasar Pengukuran Kinerja Divisi Keuangan“ (Studi Kasus Pada PT. Combiphar Surakarta).
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis merumuskan pokok masalah penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana kinerja Divisi Keuangan PT. Chombiphar Surakarta dengan menggunakan analisis Balanced Scorecard, apakah hasil telah terealisasi sesuai dengan target yang ditentukan oleh PT. Combiphar Surakarta? 2. Aspek kinerja manakah antara perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal serta perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan yang paling baik pada PT. Combiphar Surakarta dengan konsep Balanced Scorecard?
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hasil sistem pengukuran kinerja Divisi Keuangan PT. Combiphar Surakarta dengan penggunaan Balanced Scorecard. 2. Untuk mengetahui aspek kinerja yang paling baik pada PT. Combiphar Surakarta dengan konsep Balanced Scorecard.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk memperbaiki serta menyempurnakan pengukuran kinerja yang sudah ada dan juga sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam menentukan kebijaksanaan khususnya yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard. 2. Bagi Penulis Dengan hasil penelitian ini penulis dapat lebih mengetahui dan memahami penerapan konsep Balanced Scorecard sebagai alat ukur kinerja perusahaan khususnya Divisi Keuangan, melalui perspektif keuangan dan non keuangan. 3. Bagi Pembaca Penelitian ini akan menambah wawasan dan pemahaman tentang Balanced Scorecard, serta penerapannya sebagai alat pengukuran kinerja perusahaan khusunya pada Divisi Keuangan dengan empat perspektif yaitu perspektif keuangan, prespektif pelanggan, prespektif bisnis internal, dan perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan .