BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Menghadapi era globalisasi dan persaingan dalam dunia ekonomi bebas,
perusahaan diharapkan tumbuh dan berkembang lebih cepat dan sesuai dengan maksud dan tujuan yang telah ditetapkan. Untuk merealisasikan tujuan tersebut, perusahaan dihadapkan pada berbagai tantangan yang menuntut pihak manajemen harus mampu menghadapinya. Keberhasilan dalam mengelola suatu perusahaan tidak lepas dari faktor kepemimpinan dan sikap bawahan dalam melaksanakan tugas guna mencapai tujuan perusahaan. Kepemimpinan adalah masalah relasi dan pengaruh antara pemimpin dan yang dipimpin, Kartono (2009: 6). Kepemimpinan yang efektif harus memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha dalam mencapai tujuan perusahaan. Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen menetapkan tujuan (goals) dan sasaran (objectives) dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Pencapaian tujuan suatu organisasi perusahaan membutuhkan peran semua anggota yang ada dalam organisasi, karenanya tujuan perusahaan dapat dipandang sebagai alat untuk menyatukan semua unsur yang ada dalam organisasi. Agar tujuan organisasi mudah tercapai maka diperlukan suatu pedoman kerja yang disebut dengan anggaran. Anggaran merupakan alat untuk perencanaan dan pengendalian serta berkaitan erat dengan perilaku manusia sebagai pelaksana anggaran. Oleh karena itu anggaran yang disusun harus senantiasa relevan dengan tujuan
1
2 perusahaan dan mendapat dukungan dari pelaksana anggaran. Dengan kata lain pelaksana anggaran mempunyai keinginan dalam dirinya (motivasi) untuk mencapai target anggaran yang ditetapkan. Bagaimanapun baiknya sistem penganggaran atau seberapapun besarnya nilai suatu anggaran tidak akan berarti jika pelaksananya tidak menerima secara positif. Secara positif berarti anggaran dipandang sebagai suatu rencana yang ditetapkan secara rasional dan disertai komitmen untuk mencapainya. Motivasi kerja dikatakan sebagai kebutuhan yang mendorong seseorang melakukan perbuatan kearah suatu tujuan tertentu. Seseorang akan terdorong untuk melakukan sesuatu bila dirasa ada kebutuhan pada dirinya yang menuntut untuk dipenuhi. Teori Maslow menyatakan bahwa manusia mempunyai kebutuhan untuk diakui keberadaannya, dihargai dan beraktualisasi untuk menunjukkan prestasi terbaiknya. Kebutuhan tersebut tercermin pada adanya perasaan untuk diikutsertakan atau sense of participation, Siagian (2004: 155). Seseorang pada umumnya
akan
termotivasi
bila
diikutsertakan
dalam
keputusan
yang
mempengaruhinya karena merasa ikut terlibat, disamping itu juga tidak ada keraguan lagi bahwa orang yang bertanggung jawab atas suatu bidang pengoperasian pada
umumnya
mengetahui masalah-masalah
dan cara
pemecahannya. Oleh sebab itu setiap pimpinan harus mampu memanfaatkan sumber daya manusia, dalam hal ini adalah para karyawan. Agar supaya karyawan dapat lebih efektif dalam melakukan tugasnya, maka pimpinan harus memahami situasi dalam organisasi. Dengan demikian setiap pimpinan perlu mengetahui faktor yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan. Salah satu faktor yang
3 mempengaruhi motivasi kerja karyawan adalah faktor pimpinan yang dalam hal ini menyangkut gaya kepemimpinan. Hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya mengindikasikan bahwa partisipasi karyawan dalam penyusunan anggaran dan tingkat motivasi karyawan cukup berpengaruh tinggi, sebagaimana yang telah dilakukan oleh Zaini (2000). Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara variabel partisipasi karyawan dalam penyusunan anggaran terhadap motivasi karyawan. Berdasarkan hasil penelitian Zaini (2000) tersebut, dapat dipahami bahwa bentuk keikutsertaan yang tepat akan menghasilkan motivasi yang menunjang keberhasilan perusahaan. Namun, hal yang berbeda di kemukakan oleh Brownell dan Mc. Innes (1986) dan Riyadi (2000) dalam Sukardi (2002) yang menyatakan bahwa partisipasi tidak
berpengaruh terhadap motivasi.
Sedangkan hasil penelitian mengenai gaya kepemimpinan yang telah dilakukan oleh Muhidin (2007) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan menunjukkan hubungan negatif terhadap motivasi karyawan, berbeda dengan hasil penelitian Maisardana (2006) yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja pegawai. PT Pegadaian merupakan salah satu perusahaan yang telah menerapkan participate budgeting (penganggaran partisipatif) dengan melibatkan manajer dari manajemen tingkat bawah. Dalam penyusunan anggaran, manajer dilibatkan oleh para kepala seksi yang bertanggung jawab pada suatu unit bisnis. Untuk menyusun anggaran, masing-masing unit bertanggung jawab mengajukan usulan anggaran kepada pimpinan tertinggi berdasarkan pada pedoman penyusunan anggaran untuk dinilai dan ditetapkan.
4 Berdasarkan latar belakang di atas penulis bermaksud untuk mengetahui apakah variabel partisipasi dan gaya kepemimpinan dalam penyusunan anggaran pada PT Pegadaian dapat meningkatkan motivasi karyawan, maka judul penelitian ini adalah: “Pengaruh Partisipasi Dan Gaya Kepemimpinan Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap Motivasi Karyawan PT Pegadaian Wilayah VII Makassar”
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah yang akan di teliti adalah: “Apakah partisipasi dan gaya kepemimpinan dalam penyusunan anggaran berpengaruh terhadap motivasi karyawan PT Pegadaian?”
1.3
Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.3.1
Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh partisipasi dalam penyusunan anggaran terhadap motivasi karyawan PT Pegadaian. 2. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi karyawan PT Pegadaian. 3. Untuk mengetahui secara simultan pengaruh partisipasi anggaran dan gaya kepemimpinan terhadap motivasi karyawan PT Pegadaian.
5 1.3.2
Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1.
Manfaat Praktis Sebagai bahan masukan bagi PT Pegadaian agar mampu mengambil langkah-langkah
yang
tepat
dalam
upaya
meningkatkan
motivasi
karyawannya melalui partisipasi dan gaya kepemimpinan dalam penyusunan anggaran. 2.
Manfaat Teoritis Untuk pengembangan teori motivasi, khususnya berkaitan dengan hubungan antara partisipasi dan gaya kepemimpinan dalam penyusunan anggaran dengan motivasi karyawan.
1.4
Sistimatika Penulisan Penulisan skripsi ini secara garis besar akan disusun secara sistimatis,
dimana penulis membaginya dalam 6 bab yang pada pokoknya berisikan pembahasan sebagai berikut. Bab I : Pendahuluan Merupakan bab yang menguraikan tentang latar belakang masalah pokok, rumusan masalah, tujuan, kegunaan penulisan serta sistematika penulisan. Bab II : Landasan teori Merupakan bab yang menguraikan tentang beberapa konsep dasar sebagai landasan teori dan tinjauan kepustakaan yang diperlukan sehubungan dengan pembahasan masalah.
6 Bab III : Metode penelitian Merupakan bab yang menguraikan tentang rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, metode pengumpulan data, jenis dan sumber data, serta analisis data. Bab IV : Hasil Penelitian Hasil
penelitian
dan
pembahasan
disesuaikan dengan hasil
penelitian. Bab V : Penutup Berisi
kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan serta saran-saran yang menjadi alternatif bagi objek