BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan Persaingan yang sangat pesat di sektor industri pada saat ini menuntut setiap perusahaan yang bergerak di bidang manufacturing untuk meningkatkan strategi bisnisnya. Ketepatan produksi dalam pemenuhan pesanan konsumen merupakan hal penting agar perusahaan mampu bersaing dengan para kompetitor. Perusahaan juga harus mampu memanfaatkan sumber daya dengan efektif dan efisien. Salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak memproduksi barang elektonik rumah tangga yang ada di Sumatera Utara adalah PT. Neo National. Jenis produk yang dihasilkan oleh PT. Neo National adalah kipas angin, dispenser, setrika, pemasak nasi dan blender. Tercatat dari hasil badan pusat statistik (BPS) untuk provinsi Sumatera Utara saja pada tahun 2010 jumlah penduduk sebanyak 12.982.204 jiwa dibandingkan pada tahun 2000 tercatat pada BPS sebanyak 11.649.667 jiwa, maka permintaan produk elektronik akan semakin meningkat.
Memenuhi
permintaan
konsumen
maka
perusahaan
akan
mengupayakan untuk meningkatkan produksinya dengan tepat waktu. Proses produksi pembuatan kipas angin terdiri dari pengecekan bahan baku, pencampuran bahan baku, pemasangan spare part, proses pencetakan komponen kipas angin pada stasiun moulding, perakitan komponen dengan spare part, kemudian paking produk. Produk yang diteliti pada penelitian ini adalah produk kipas angin dengan Tipe 1651 KP, tipe ini merupakan produk kipas angin standar
I-1 Universitas Sumatera Utara
I-2
yang berukuran 60 cm, komponennya terbuat dari bahan plastik yang di moulding dan dirakit di PT. Neo National. Proses produksi yang berlangsung pada perusahaan menunjukkan adanya waktu yang tidak bernilai tambah antara lain pemindahan material yang tidak efisien pada bagian bahan baku dan moulding komponen kipas angin masih menggunakan cara manual, lamanya waktu menunggu komponen kipas angin setelah proses moulding selanjutnya di rakit pada stasiun perakitan. Panjangnya production lead time pada proses produksi kipas angin di PT. Neo National menyebabkan perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang sudah dipesan. Permasalahan tersebut akan memberikan dampak buruk bagi perusahaan baik secara finansial maupun secara kemitraan serta menunjukkan kurangnya produktivitas perusahaan di dalam meningkatkan kapasitas produksi produk kipas angin. Lean
Manufacturing
merupakan
seperangkat
teknik
yang
jika
dikombinasikan dan berjalan dengan baik akan mereduksi dan kemudian mengeleminasi waste (Wilson, 2010). Mereduksi waste dimaksudkan agar seluruh aktivitas yang dilakukan di lantai produksi merupakan aktivitas yang memiliki nilai tambah (value added activity), bertujuan untuk meningkatkan daya saing melalui proses produksi secara efektif dan penggunaan sumber daya secara efisien. Pada penelitian ini, upaya yang dilakukan adalah mengefesiensikan elemen siklus manufaktur untuk mereduksi pemborosan. Pendekatan yang digunakan adalah dengan menggunakan value stream mapping. Value stream mapping adalah alat proses pemetaan yang berfungsi untuk mengidenifikasi aliran material dan informasi pada proses produksi dari bahan
Universitas Sumatera Utara
I-3
menjadi produk jadi. Value stream mapping digambarkan dengan simbol-simbol yang mewakili aktivitas (Mark Nash dan Sheila Polling, 2008). Aktivitas dikelompokkan dalam value added dan non value added, sehingga dapat diketahui aktivitas mana yang dapat memberikan nilai tambah dan yang tidak memberikan nilai tambah. Keberhasilan penerapan lean manufacturing dengan menggunakan value stream mapping untuk mengurangi total lead time telah dibuktikan melalui penelitian ilmiah dari Shweta S. Salunke, Manipal Institute of Technology, India. Dalam jurnalnya bahwa lead pada current state map sebesar 29,43 hari dapat dikurangi pada level inventori dari proses, yang mana mampu mengurangi pada level inventori menjadi 18,04 hari sampai 15 hari. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan value stream mapping dapat mengurangi total lead time.
1.2. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini berupa production lead time yang panjang karena lamanya waktu menunggu penyelesaian komponen produk kipas angin dan terdapat sejumlah waste pada lantai produksi. Permasalahan yang akan dicari penyelesaiannya dalam penelitian tugas akhir ini adalah: 1.
Bagaimana peta kondisi proses produksi di perusahaan saat ini?
2.
Pemborosan apa saja yang terdapat di sepanjang value stream?
3.
Solusi apa yang diusulkan untuk menghilangkan waktu yang tidak bernilai tambah pada lantai produksi?
Universitas Sumatera Utara
I-4
4.
Bagaimana usulan untuk membantu perusahaan menjalankan solusi perbaikan?
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.
Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mereduksi waste atau aktivitas yang tidak bernilai tambah dan mempersingkat total lead time pada setiap stasiun kerja dengan menggunakan tools Value Stream Mapping.
2.
Tujuan Khusus Tujuan khusus yang ingin dicapai dari hasil pemecahan masalah ini adalah: a. Mengetahui aktivitas yang tidak bernilai tambah (non value added activity) dengan value stream mapping. b. Membuat usulan perbaikan untuk mengurangi pemborosan yang ada di lantai produksi. c. Memperpendek lama waktu produksi (lead time) dengan mereduksi waste berupa aktivitas yang tidak bernilai tambah pada proses produksi kipas angin. d. Menggambarkan aliran material dan aliran informasi sehingga menjadi satu kesatuan aliran dalam pabrik dengan menggunakan value stream mapping.
Universitas Sumatera Utara
I-5
1.4. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah bagaimana untuk mereduksi pemborosan yang terjadi pada proses produksi produk kipas angin dan mengidentifikasi aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah (non value added activity) pada proses produksi dengan menggunakan pendekatan Lean Manufacturing. Manfaat lain dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Manfaat bagi mahasiswa Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah dan meningkatkan wawasan dalam menganalisis dan memecahkan masalah.
2.
Manfaat bagi perusahaan. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk membantu perusahaan dalam menerapkan Lean Manufakturing pada proses produksi untuk mengurangi lead time dan juga meminimisasi aktivitas yang tidak bernilai tambah (non value added activity).
3.
Bagi Departemen Teknik Industri USU Mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri USU.
1.5. Batasan Masalah dan Asumsi Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Penelitian dilakukan terhadap proses produksi produk kipas angin.
Universitas Sumatera Utara
I-6
2.
Penelitian ini hanya di fokuskan pada waktu produksi (lead time) produk kipas angin.
3.
Operasi tidak dapat diiterupsi, dengan kata lain setelah operasi berlangsung, operasi itu harus diselesaikan sebelum operasi yang lain diproses.
4.
Penelitian hanya melakukan analisis lean manufacturing
5.
Penelitian ini hanya melakukan tahap pembentukan current state map, analisis current state map, dan pembentukan future state map. Sedangkan asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.
Kegiatan produksi berlangsung normal selama penelitian.
2.
Bahan baku tidak mengalami keterlambatan selama penelitian berlangsung.
3.
Tenaga kerja tidak mengalami perubahan dan menguasai pekerjaannya selama penelitian berlangsung.
4.
Operator bekerja dalam keadaan normal pada saat melakukan pengukuran waktu baku, waktu normal, dan waktu siklus.
1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah: Bab I berisi tentang Pendahuluan yang menguraikan latar belakang permasalahan yang mendasari pneliti untuk membuat suatu rancangan perbaikan terhadap masalah mereduksi waste lantai produksi di perusahaan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian dan asumsi yang digunakan dalam penelitian, dan sistematika penilisan.
Universitas Sumatera Utara
I-7
Bab II berisi Gambaran Umum Perusahaan, yaitu mengenai sejarah dan gambaran umum perusahaan, struktur organisasi dan manajemen serta proses produksi. Juga disertakan uraian peta aliran proses dari produk yang dihasilkan. Bab III memuat Landasan Teori yang berisikan teori-teori yang digunakan dalam analisis pemecahan masalah anatara lain: Teori Lean Manufacturing, Teori yang berkenaan dengan pemborosan (Waste), Teori Value Stream Mapping, dan Teori pengukuran waktu. Sumber teori dan literatur yang digunakan diambil dari referensi buku-buku dan jurnal penelitian yang berhubungan dengan topik yang disertakan pada Daftar Pustaka. Bab IV berisi Metodologi Penelitian yang menjelaskan tahapan-tahapan untuk mereduksi waste pada lantai produksi dengan menggunakan pendekatan Lean Manufacturing, mulai dari persiapan penelitian, pengambilan data waktu proses, pengolahan data, analisis hasil sampai kesimpulan rancangan perbaikan proses produksi Kipas Angin Tipe 1651 KP yang diusulkan. Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data berisi data-data primer yaitu pengukuran waktu proses, Rf dan Allowance, dan data sekunder berrupa aliran proses produksi, serta pengolahan data dengan menggunakan pendekatan Lean Manufacturing untuk mendapatkan pemecahan masalah. Bab VI Analisis Pemecahan Masalah berisi analisis dari hasil pengolahan data dan alternatif dari pemecahan masalah. Pada bab ini juga diuraikan mengenai beberapa usulan perbaikan yang dapat diberikan kepada perusahaan di dalam mereduksi waste yang ada di lantai produksi.
Universitas Sumatera Utara
I-8
Bab VII merupakan bagian akhir yang berisi Kesimpulan dan Saran yang menjabarkan kesimpulan perbaikan proses produksi kipas angin tipe 1651 KP yang diperoleh dari hasil pemecahan masalah, beserta saran-saran yang bermanfaat kepada pihak perusahaan.
Universitas Sumatera Utara