1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sangat pesat, terutama teknologi internet mempengaruhi semua aspek kehidupan. Kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme pembelajaran berbasis TIK menjadi tidak terelakan lagi. Konsep yang kemudian dikenal dengan sebutan e-learning ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvesional ke dalam bentuk digital, baik secara isi (contents) dan sistemnya. Saat ini konsep e-learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi e-learning di lembaga pendidikan (sekolah, training dan universitas) maupun industry (Cisco System, IBM, HP, Oracle, dsb). Dalam implementasi e-learning tidak terlepas dari jasa internet. Teknologi internet dapat dijadikan sebagai sumber belajar dan media pembelajaran. Namun pemanfaatan teknologi internet dalam pembelajaran belumlah optimal. Hal ini terlihat, masih sedikitnya sekolah yang memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran, walaupun sekolah tersebut telah memiliki jaringan internet. Kondisi ini disebabkan kebanyakan guru belum menguasai teknologi internet. Teknologi internet telah menyediakan situs pembelajaran yang menyajikan bahan ajar tetapi masih terbatas, belum interaktif dan kurang dikelola dengan baik sehingga tidak lagi up to date. Masih sedikitnya bahan ajar yang dimanfaatkan siswa mengakibatkan belum optimalnya pemanfaatan internet oleh siswa. Hal ini
1
2
terlihat dengan belum adanya web pembelajaran yang dilengkapi sistem penugasan dan penilaian, dan belum adanya ruang interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Selain itu, materi yang ada pada web pembelajaran belum dirancang secara khusus untuk setiap pertemuan di kelas. Pemanfaatan internet untuk proses pembelajaran saat ini berdampak negatif terhadap siswa. Apalagi dengan banyaknya jejaring sosial di internet seperti facebook, friendster, twitter dan games on-line yang sangat diminati oleh siswa yang dapat diakses melalui komputer, laptop maupun handphone. Mengakses internet sudah menjadi rutinitas dan menjadi kebutuhan siswa. Siswa menghabiskan waktu untuk membuka situs jejaring sosial yang kurang bermanfaat sehingga waktu untuk belajar semakin terabaikan. Untuk itu, perlu inovasi pembelajaran yang memanfaatkan internet sehingga pembelajaran dapat diminati oleh siswa. Kebijakan pemerintah yang dituangkan dalam Peratuarn Pemerintah (PP) dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas): a. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Proses, Pasal 19 ayat 1, bahwa “Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik” b. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Isi Kurikulum, yang salah satu prinsip pelaksanaanya melalui pendekatan multistrategi, multimedia sumber belajar dan teknologi yang
3
memadai serta memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar. Peraturan Pemerintah dan Permendiknas tesebut menuntut setiap satuan pendidikan melakukan proses pembelajaran yang efektif dan efisien untuk mengembangkan setiap potensi yang dimiliki oleh peserta didik secara optimal. Dengan demikian Peraturan ini mengharuskan para guru agar lebih terampil, memiliki motivasi dan kreatifitas yang tinggi untuk mampu merancang model pembelajaran yang bervariasi, inovatif dan tepat guna yang didukung oleh pemanfaatan media dan teknologi yang memadai sebagai sumber belajar guna menciptakan proses pembelajaran yang interaktif dan dapat memotivasi peserta didik sehingga pada akhirnya berimplikasi pada peningkatan kualitas pendidikan. Dalam hal ini, Guru dituntut menguasai Information and Communication Technology (ICT) dan mengaplikasikannya dalam pengembangan media pembelajaran berbasis internet yang dikenal dengan pembelajaran berbasis web, khususnya pada pembelajaran matematika. Matematika sebagai ilmu dasar merupakan suatu alasan pembelajaran matematika dikemas sebaik mungkin agar mudah dipahami siswa. Siswa diharapkan dapat memahami hubungan matematika dengan berbagai bidang ilmu lain. Menurut Erman Suherman (dalam Fitra Mayasari, 2009:4), tujuan umum pembelajaran matematika dituangkan dalam Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) matematika yaitu mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perkembangan dunia dengan adanya dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif dan efisien. Tujuan pembelajaran matematika sebagai pembentukan sifat, pola berpikir kritis dan kreatif tersebut menuntut siswa mengikuti perkembangan kehidupan dan teknologi. Pembelajaran matematika selama ini hanya terpusat pada guru dengan
4
siswa cenderung sebagai objek dan guru sebagai subjek sehingga pola berpikir kritis siswa kurang terasah dan kurangnya motivasi belajar siswa. Untuk mengatasi hal tersebut, tentunya dibutuhkan suatu peningkatan kemampuan dan kesadaran guru untuk mengenal dan menguasai teknologi informasi, termasuk dalam penggunaan internet yang merupakan hal positif sekaligus peningkatan mutu dengan cara membuat system pembelajaran berbasis web, sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik, komunikatif dan siswa dapat belajar dimanapun dan kapanpun tanpa bertatap muka langsung dengan pengajar/guru. Pembelajaran matematika mamanfaatkan komputer dan internet yang lebih dikenal dengan pembelajaran berbasis web merupakan wujud dari pembelajaran e-learning (electronic learning). Darin E. Hartley (dalam Asmi, 2011:4) menyatakan: “e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lainnya”. Lebih lanjut Thompson, Ganxglass dan Simon (dalam Fitra Mayasari 2009:4) menjelaskan "e-learning is instructional content or learning experiences delivered or enabled by electronic technology". Sistem e-learning merupakan bentuk implementasi pembelajaran yang memanfaatkan teknologi dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Pembelajaran matematika berbasis web akan mempunyai kelebihan yang dapat memberikan fleksibilitas, interaktifitas, kecepatan dan visualisasi dalam proses pembelajaran. Pembelajaran melalui web akan menjadi pembelajaran yang bermakna karena siswa berinteraksi dengan sumber dan media belajar. Hal ini sesuai
dengan
pendapat
Darmansyah
(dalam
Asmi,
2011:10)
yang
mengemukakan bahwa manfaat internet untuk pembelajaran antara lain:
5
(1) sebagai sumber belajar, (2) pengembangan profesional, (3) belajar sendiri secara cepat, dan (4) menambah wawasan, pergaulan, pengetahuan, dan pengembangan karier. Pembelajaran melalui web memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri, pembelajaran tidak hanya di kelas tetapi juga di luar kelas tanpa adanya batasan waktu dan tempat. Selain itu, pembelajaran melalui web akan menambah wawasan siswa tidak hanya untuk pembelajaran tetapi wawasan dan pengetahuan umum lainnya. SMA Negeri 4 Kendari dan SMA Negeri 3 Kendari adalah sekolah yang memiliki jaringan internet yang memadai untuk digunakan sebagai media pembelajaran dan guru bisa menyajikan materi pelajaran khususnya matematika dengan menggunakan internet. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran Matematika Kelas X kedua SMA tersebut, diperoleh keterangan bahwa meskipun telah memiliki jaringan internet, tetapi guru belum mengembangkan media pembelajaran berbasis internet khususnya website, dimana proses pembelajarannya dilakukan secara on-line serta fenomena yang terjadi pada saat pembelajaran matematika adalah siswa kurang termotivasi dan kurang memperhatikan penjelasan materi dari guru, pemahaman konsep dan penalaran peserta didik kelas X terhadap materi pokok Logaritma karena proses belajar mengajar pada mata pelajaran tersebut masih menggunakan bahan ajar cetak dan dalam menyampaikan materi guru lebih sering menggunakan media pembelajaran tradisional. Peserta didik lebih cenderung menghafal daripada memahami materi logaritma dan masih ada juga peserta didik yang menganggap Logaritma itu sulit sehingga motivasi belajarnya kurang.
6
Pengembangan media pembelajaran matematika berbasis Web menjadi inovasi pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Pada pelaksanaannya siswa mengakses web pembelajaran matematika yang telah dirancang untuk berbagai layanan seperti: materi pelajaran, contoh soal, latihan dan kuis. Web pembelajaran tersebut juga dilengkapi dengan sistem informasi untuk hasil pembelajaran yang terdiri dari : nilai tugas, nilai kuis, dan nilai akhir yang dapat diakses secara online. Hal ini akan memudahkan siswa untuk mengetahui hasil tes belajar secara cepat. Selain itu, pembelajaran berbasis web memiliki forum diskusi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa agar terjadi interaksi yang baik. Ruang ini memungkinkan tanya jawab guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa mengenai materi yang dipelajari atau mengenai kesulitan yang dialami siswa. Kondisi ini diharapkan mengalihkan dampak negatif pemanfaatan teknologi internet bagi siswa. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: ”Pengembangan Media Pembelajaran Matematika Berbasis Web (e-learning) pada Materi Logaritma Kelas X SMA”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Bagaimanakah desain/rancangan media pembelajaran matematika berbasis web pada materi Logaritma Kelas X SMA? 2) Bagaimanakah sikap siswa terhadap media pembelajaran matematika berbasis web pada materi logaritma selama pembelajaran?
7
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut 1) Dapat menghasilkan media pembelajaran matematika berbasis web yang layak digunakan sebagai media belajar siswa. 2) Dapat mengetahui sikap belajar siswa pada mata pelajaran matematika khususnya logaritma dengan menggunakan media pembelajaran matematika berbasis web. D. Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian ini adalah: 1) Bagi siswa, pembelajaran matematika berbasis web diharapkan dapat digunakan sebagai media belajar bagi siswa, baik secara mandiri maupun kooperatif. 2) Bagi guru, sebagai pendorong bagi guru untuk melakukan inovasi terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran matematika berbasis web. 3) Bagi peneliti, sebagai bahan informasi untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam dari permasalahan penelitian ini.