1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Syariah sebagai positition baru yang mengasosiasikan kita kepada suatu sistem pengelolaan ekonomi dan bisnis secara islami, dewasa ini kian melekat di benak publik. Tidak hanya bagi kaum muslim, tapi juga masyarakat pada umumnya. Perkembangan ekonomi syariah baik di dunia maupun di Indonesia tidak dapat di lepaskan dari sejarah pertumbuhan bank syariah. Karena itu sudah semestinya apabila hendak melihat potret perkembangan perekonomian syariah, dilihat dari sektor ini. Perbankkan islam lahir sebagai tuntutan dari masyarakat islam yang menginginkan adanya sebuah perbankkan yang benar-benar menerapkan ajaran islam. Islam melarang praktek-praktek muamalah yang mengundang unsur maiysir, gharar, dan riba, sehingga didirikanlah Bank tanpa bunga sesuai dengan prinsip dasar ajaran Islam. Mayoritas ulama sepakat bahwa bunga Bank yang diterapkan pada Bank konvensional termasuk riba yang diharamkan dalam Al- Qur’an dan Hadits. Al-Qur’an surah Ar-Ruum ayat 39 menyebutkan:
2
Artinya:
Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, Maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, Maka (yang berbuat demikian) Itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).1 1
Sejarah perkembangan Bank Syariah di Indonesia di awali dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1992. Walaupun perkembanganya agak terlambat bila dibandingkan dengan Negara-negara muslim lainya, perbankkan syariah terus mengalami perkembangan. Bila pada periode tahun 1992-1998 hanya ada satu unit Bank Syariah, maka pada tahun 2005, jumlah bank syariah di Indonesia telah bertambah menjadi 20 unit, yaitu 3 bank umum syariah dan 17 unit usaha syariah.2 Bank Umum Syariah (BUS) seperti Bank Syariah Muamalat Indonesia (BMI), Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI). Dan Unit Usaha Syariah (UUS) dari suatu bank konvensional, antara lain BRI Syariah, BNI Syariah, BTN Syariah, Bank DKI Syariah, Bank Bukopin Syariah, Bank Permata Syariah, Bank BII Syariah, Bank Danamon Syariah, Bank IFI Syariah, Bank HSBC Amanah, dan beberapa Bank BPD Syariah. Dan yang lainya berupa Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas, Kantor Layanan Syariah.3 Palangka Raya, kemunculan Bank syariah semakin tahun semakin berkembang. Berawal dari berdirinya PT Bank Muamalah pada awal tahun 1
Q.S. Surah Ar-Ruum ayat 39 Bank islam analisis fiqih dan keuangan. Ir Adiwarman A. Karim, PT Raja Grafindo Persada. Jakarta 2004 h, 25. 3 http://dearywagia.blogspot.com/2007/12/kenapa-harus-bank-syariah.html (Online 09 April 2012) 2
3
2002 kemudian pada awal tahun 2010 di susul oleh Bank Syariah Mandiri (BSM). Dalam hal ini setiap masing – masing Bank pastinya menginginkan adanya peningkatan, baik peningkatan di bidang pelayanan, jumlah nasabah, ataupun jumlah transaksi yang dilakukan oleh nasabah. Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap perusahaan menginginkan terciptanya tujuan pemasaran. Berdasarkan teori bauran pemasaran jasa (marketing mix) ada beberapa tahapan formula yang berpengaruh terhadap terciptanya tujuan pemasaran, diantaranya produk (product) dan promosi (promotion).4 Jenis produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tidak mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya. Oleh karena itu, produsen dalam kegiatan pemasaran produk atau jasanya harus membutuhkan konsumen mengenai produk atau jasa yang dihasilkannya. Salah satu cara yang
digunakan
produsen dalam
bidang
pemasaran
untuk tujuan
meningkatkan hasil produk yaitu melalui kegiatan promosi. Promosi adalah salah satu faktor yang diperlukan bagi keberhasilan dan strategi pemasaran yang diterapkan suatu perusahaan terutama pada saat ini ketika era informasi berkembang pesat, maka promosi merupakan salah satu
senjata
ampuh bagi perusahaan
dalam
mengembangkan
dan
mempertahankan usaha. Suatu produk tidak akan dibeli atau dipilih bahkan dikenal apabila konsumen tidak mengetahui kegunaannya, keunggulannya dan dimana produk itu dapat diperoleh. Untuk itulah konsumen yang menjadi 4
Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran & Loyalitas Konsumen, Bandung: IKAPI, 2005, h.
48.
4
sasaran produk atau jasa perusahaan perlu diberikan informasi yang jelas. Oleh karena itu menjadi keharusan bagi perusahaan untuk melaksanakan promosi dengan strategi yang tepat agar dapat memenuhi sasaran yang efektif. Promosi yang dilakukan harus sesuai dengan keadaan perusahaan. Dimana harus diperhitungkan jumlah dana yang tersedia dengan besarnya manfaat yang diperoleh kegiatan promosi yang dijalankan perusahaan.5 Mengacu uraian diatas penulis memberikan kesimpulan bahwa produk dan juga kegiatan promosi menjadi elemen yang sangat penting yang berpengaruh dan harus diperhatikan untuk meningkatkan jumlah transaksi. Bank yang usahanya bergerak dibidang keuangan ketika produk yang dimiliki memberikan banyak keuntungan terhadap nasabahnya maka sudah sepatutnya masyarakat akan tertarik untuk menggunakanya. Permasalahanya adalah seberapa jauh pengaruh promosi dan jenis produk terhadap peningkatan jumlah transaksi nasabah pada bank tersebut. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang hal tersebut. Berangkat dari latar belakang di atas peneliti mempunyai ketertarikan untuk mengkaji dan meneliti permasalahan ini, yang dirumuskan dalam judul sebagai berikut: “PENGARUH PROMOSI DAN JENIS PRODUK TEHADAP PENINGKATAN JUMLAH TRANSASKSI PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PALANGKARAYA”. B. Rumusan Masalah
5
http://dearywagia.blogspot.com/2007/12/kenapa-harus-bank-syariah.html April 2012).
(Online
09
5
1. Apakah promosi berpengarruh terhadap peningkatan jumlah transaksi pada Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. 2. Apakah jenis produk berpengaruh terhadap peningkatan jumlah transaksi Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. 3. Pengaruh apa yang paling dominan terhadap peningkatan jumlah transaksi Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya.
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan penelitian a. Untuk mengukur pengaruh promosi terhadap peningkatan jumlah transaksi Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. b. Untuk mengukur pengaruh jenis produk terhadap peningkatan jumlah transaksi Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. c. Untuk mengukur Pengaruh apa yang paling dominan terhadap peningkatan jumlah transaksi Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya. 2. Kegunaan penelitian a. Sebagai sumbangsih pemikiran kepada Bank Syariah Mandiri cabang Palangka Raya, bahwa promosi dan jenis Produk merupakan alat strategi pemasaran yang dibutuhkan oleh setiap perusahaan dalam rangka menumbuhkan dan mengembangkan b. Sebagai penelitian awal, untuk dapat di kembangkan dalam penelitian selanjutnya.
6
c. Sebagai bahan study ilmiah dalam rangka mengakhiri study pada jurusan Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Palangka Raya. D. Sistematika penulisan Adapun sistematika penulisan pada penelitian ini adalah: BAB I
: PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan penelitian
BAB II
: TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan diuraikan beberapa teori yang dapat digunakan sebagai kerangka pemikiran teori atau landasan penelitian dan hipotesis.
BAB III
: METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang lokasi dan waktu penelitian, metode penelitian, populasi, sampel, variabel-variabel penelitian dan pengukuranya, metode pengumpulan data dan teknik analisis data.
BAB IV
: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas profil objek penelitian, hasil analisa data, pembuktian hipotesis, pembahasan hasil dan jawaban dari pertanyaan dalam penelitian ini.
BAB V
: PENUTUP
7
Bab ini berisi kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini, dan saran-saran