BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Perekonomian Bangsa Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini telah
memperlihatkan perkembangan yang cukup signifikan, hal ini dilihat dari semakin banyaknya bermunculan perusahaan-perusahaan yang go public. Suatu indikator yang cukup jelas adalah semakin meningkatnya suatu bursa efek yang berfungsi sebagai mediator atau perantara dalam perdagangan saham, yang mana dalam hal ini adalah saham-saham yang listing di bursa. Hal ini dapat diartikan bahwa masyarakat mulai melakukan perekonomian secara terbuka dan siap bersaing secara kompetitif. Dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 Tertanggal 10 November 1995 tentang pasar modal, yang dimaksud pasar modal adalah segala kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang di terbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaian dengan efek. Bursa mempertemukan penawaran dan permitaan dana jangka panjang dalam bentuk efek, sebagaimana yang dimaksud dalam UU Nomor 8 Tahun 1995. Pasar modal dipandang sebagai salah atau sarana yang efektif untuk mempercepat akumulasi dana bagi pembiayaan pembagunan melalui mekanisme pangumpulan dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut ke sektor-sektor produktif.
1
2
Selama dawarsa terakhir, pasar modal Indonesia mulai menunjukan peranan penting dalam memobilisasi dana untuk pembangunan nasional, walaupun intrumen-instrumen yang memungkinkan mobilisasi dana masih relatif terbatas jika di bandingkan dengan bursa dunia yang telah mapan, hal menjadi wahana penting di luar perbankan untuk menyediakan dana usaha melalui penjualan saham dan obligasi serta derivatifnya. Pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi keuangan dan fungsi ekonomi. Fungsi keuangan dilakukan dengan menyediakan dana yang diperlukan borrower dan pihak lain, para lender menyediakan dana tersebut tanpa terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan ke arah yang lebih baik, sehingga mampu bersaing dengan perusahaan lainnya.sedangkan dalam
fungsi
ekonominya,
pasar
modal
menyediakan
fasilitas
untuk
memindahkan dana dari lender ke borrower. Dengan menginvestasikan kelebihan dana yang di miliki pihak lender mengharapkan imbalan dari penyerahan dana tersebut yang sangat berperan dalam menciptakan kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam perkembangan perekonomian, yaitu dengan cara berinvestasi di pasar modal melalui pembelian saham perusahaan yang go public. Manfaat yang di terima borrower dengan aliran dana tersebut adalah dapat digunakan sebagai kegiatan yang bersifat produktif. Pemerintah Indonesia beranggapan bahwa pasar modal merupakan sarana yang dapat mendukung percepatan pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal dapat menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (para investor), yang kemudian disalurkan pada sektor-
3
sektor produktif dengan harapan sektor-sektor tersebut dapat berkembang dan menghasilkan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Karena pasar modal paling
penting
peranannya
terhadap
perekonomian,
maka
pemerintah
mengeluarkan kebijakan yang mendukung perkembangan pasar modal , antara lain paket 27 Desember 1987 di mana pada saat itu pemerintah memberikan kemudahaan syarat bagi perusahaan yang go public yang berupa penghapusan pungutan-pungutan seperti fee pendaftaran, dan pencatatan di bursa sebelumnya di pungut oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Sebagai penyempurnaan paket 27 Desembar 1987, pemerintah mengeluarkan kebijakan lagi yang kenal dengan sebutan paket oktober 1988 yang menetapkan pajak yang sama bagi bunga deposito dan deviden saham sebesar15%. Kebijakan ini dimaksudkan untuk memberi pilihan investasi yang lebih kompetitif bagi para investor, dengan kemampuan memilih antara saham dan deposito. Dalam melakukan investasi, para investor perlu mengetahui dan memilih saham-saham mana yang dapat memberikan keuntungan paling optimal bagi dana yang diinvestasikan dengan menggunakan berbagai informasi-informasi yang relevan dan memadai. Informasi yang diperlukan tersebut disajikan dalam laporan keuangan. Untuk itu laporan keuangan harus mampu menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada waktu tertentu secara wajar, sehingga informasi tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan para pemakai agar dapat mendukung proses pengambilan keputusan investasi saham di pasar modal. Berkaitan dengan hal tersebut maka Bapepam mewajibkan para emiten untuk menyampaikan laporan tahunan atau manual report agar terdapat transparansi
4
dalam pengungkapan berbagai informasi yang berhubungan dengan kinerja emiten yang bersangkutan. Dengan diwajibkannya emiten untuk secara periodik melaporkan hasil keuangannya kepada masyarakat maka diharapkan dapat tercapai pasar perdagangan efek yang likuid dan transparan. Laporan keuangan juga digunakan untuk pengambilan keputusan yang tepat bagi investor mengenai kapan sebaiknya membeli atau menjual saham yang dimilikinya. Laporan keuangan yang di sajikan oleh perusahaan bisa dijadikan cerminan kinerja perusahaan dan merupakan dasar dari perhitungan rasio-rasio keuangan untuk menilai perusahaan di masa lalu, saat ini dan di masa yang akan datang, sehigga dapat diharapkan dapat membantu menilai kondisi perusahaan secara realistis, khususnya bagi para pemilik modal dalam memilih altenatif terbaik dalam mengelola modalnya. Dengan analisis tertentu atas laporan keuangan, masyarakat dapat menentukan pilihan untuk berinvestasi pada saham perusahaan yang menurut penilaiannya prospek yang menguntungkan. Perilaku investor ini pada akhirnya menciptakan mekanisme pasar yaitu terjadinya kesesuaian antara permintaan dan penawaran saham yang merupakan dasar terbentuknya harga saham masing-masing perusahaan. Ada banyak cara yang di lakukan oleh investor dalam melakukan analisis surat berharga salah satunya adalah dengan mangunakan analisis fundamental. Variabel-variabel tersebut secara bersama-bersama akan membentuk kekuatan pasar yang
berpengaruh
terhadap transaksi saham perusahaan akan mengalami berbagai kemungkinan kenaikan maupun penurunan harga. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini mencoba untuk mangetahui bagaimana pengaruh variabel fundamental
5
terhadap harga saham, sehingga penulis tertarik untuk mengajukan judul ”Analisis Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”.
1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian ini, penulis merumuskan masalah
penelitian sebagai berikut: 1. Apakah variabel fundamental, yaitu Earning Per Share (EPS), Price Book Value (PBV), Net Profit Margin (NPM), Price Earning Ratio(PER), Return On Asset (ROA), Return Of Equity (ROE) secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Dari variabel tersebut diatas, variabel manakah yang memiliki pengaruh dominan terhadap harga saham pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.
1.3
Batasan Masalah Berdasarkan perumusan masalah yang ada maka digunakan batasan
masalah sebagai berikut: 1. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dari perusahaan manufaktur sektor Tobaco yang di batasi pada variabel fundamental, yaitu Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio(PER), Price Book Value (PBV), Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), Return Of
6
Equity (ROE) yang tercatat dalam ICMD (Indonesia Capital Market Directory), yang terdapat di BEI (Bursa Efek Indonesia). 2. Laporan yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur pada periode tahun 2005-2007.
1.4
Tujuan Penelitian Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk menganalisis apakah variabel fundamental, yaitu Earning Per Share (EPS),Price Earning Ratio(PER), Price Book Value (PBV), Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), Return Of Equity (ROE) berpengaruh terhadap harga saham secara simultan maupun parsial pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk menganalisis variabel manakah yang memiliki pengaruh dominan terhadap harga saham pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.
1.5
Manfaat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan ini diharapakan dapat memberikan
manfaat kepada: 1. Bagi Penulis Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan tentang pengaruh variabel fundamental terhadap harga saham.
7
2. Bagi Lingkungan Akademis Penelitian ini diharapkan dapat menarik minat pembaca tentang pengaruh variabel fundamental terhadap harga saham dan dapat menjadi bahan referensi dan masukan bagi mahasiswa yang tengah menyusun skripsi. 3. Bagi Investor dan Perusahaan Untuk tambahan informasi tentang saham dan membantu agar dapat mengambil keputusan yang tepat supaya tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.