BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kesehatan adalah hal yang sangat berharga dalam hidup bagi semua orang. Semua orang tentunya ingin hidup yang sehat, namun agar dapat hidup dengan sehat, selalu ada berbagai macam penyakit yang siap mengancam hidup. Salah satu penyakit yang sering dijumpai adalah masalah tekanan darah tinggi atau hipertensi. Hipertensi bagaikan bom waktu yang tidak memberikan tanda-tanda peringatan bahaya kepada kita. Silent killer, itulah sebutan untuk hipertensi karena penderitanya sering kali tidak menyadari dan merasakan gejalanya dan risiko kematian semakin besar jika tidak dikontrol dengan baik. Siapa pun dapat menderita hipertensi, dari berbagai kelompok usia dan kelompok sosial-ekonomi. Hipertensi adalah gangguan pada pembuluh darah di mana tekanan darah seseorang secara konsisten berada pada atau di atas 140/90 mmHg. Hipertensi sendiri dibagi menjadi 2 macam, yang pertama adalah hipertensi primer, yaitu peningkatan tekanan darah seseorang yang disebabkan oleh adanya keterkaitan genetik atau yang disebabkan dari gaya hidup yang tidak baik ( bertanggung jawab atas 90% atau lebih dari semua kasus). Kedua, hipertensi sekunder, yaitu peningkatan tekanan darah yang disebabkan dari gangguan fungsi ginjal atau gangguan jantung.
15
Menurut data dari www.depkes.go.id/ (16 September 2015, 01:55 WIB), tekanan darah tinggi atau hipertensi ini sudah menjadi kasus yang umum dan serius di Indonesia, pada tahun 2013 menunjukan bahwa 25,8% penduduk Indonesia mennderita hipertensi. Jika saat ini penduduk Indonesia sebesar 252.124.458 jiwa, maka terdapat 65.048.110 jiwa yang menderita hipertensi. Menurut hasil wawancara dengan Dr. Hermanto menambahkan bahwa usia yang paling banyak menderita hipertensi anatara 25-45 tahun. Di sini penulis akan fokus mengenai bahaya hipertensi primer di Jakarta. Ini dikarenakan gaya hidup, terutama pada pola makan lebih bervarian berada di Jakarta. Banyak penyebab yang dapat memicu hipertensi primer ini antara lain melalui mengkonsumsi makanan dengan kandungan natrium berlebih, stress, mengkonsumsi minuman beralkohol, kopi, dll. Menurut Townsend (2010) dalam bukunya 100 TanyaJawab Mengenai Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) dan dr. Puspitorini (2008) dalam bukunya Hipertensi: Cara Mudah Mengatasi Darah Tinggi, hipertensi dapat berakibat fatal dan menentukan risiko kematian karena merupakan faktor risiko utama untuk stroke, penyakit jantung, penyakit ginjal, kebutaan, dan masalah sirkulasi peripheral jika tidak kita tangani. Berdasarkan
fenomena
tersebut
dan
banyaknya
penyebab
yang
menjadikan kita lebih rentan terkena penyakit hipertensi, maka hipertensi menjadi salah satu masalah yang urgent. Maka penulis melihat solusi atas fenomena tersebut adalah dengan memberikan beberapa solusi untuk mencegah agar terhindar dari penyakit hipertensi, khususnya hipertensi primer yang dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup yang baik dan benar mulai dari
16
mengurangi asupan natrium yang berlebih, olahraga yang teratur, kurangi berat badan yang berlebih, dll. Oleh karena itu di sini penulis merancang “Perancangan Kampanye Sosial Mengenai Bahaya Hipertensi Primer” karena menurut Peter & Olson (2000) kampanye sosial dapat menyampaikan suatu pesan yang berisi tentang ajakan suatu hal kepada masyarakat dengan tujuan mempengaruhi masyarakat untuk mengikuti ajakan tersebut. Sehinga masyarakat dapat
terhindar
dari ancaman
hipertensi.
Di sini,
perancangan akan
mengaplikasikan prinsip dan elemen desain yang sesuai serta berlandaskan teori yang telah dipelajari untuk menciptakan sebuah desain yang baik.
1.2.
Rumusan Masalah
Bagaimana merancang desain kampanye sosial mengenai bahaya hipertensi primer ?
1.3.
Batasan Masalah
Untuk merancang sebuah desain kampanye sosial yang baik, maka penulis menentukan beberapa batasan masalah menurut Kotler (2005) yang sesuai dalam bukunya Principles of Marketing An Asia Perspective, yakni secara : 1.
Secara demografis untuk pria dan wanita dalam rentang usia 20-25 tahun dikarenakan menurut hasil wawancara dengan Dr. Hermanto, beliau menjelaskan bahwa usia yang paling banyak menderita hipertensi adalah 25-45 tahun. Strata Ekonomi Sosial (SES) pada kategori menengah ke atas.
17
2.
Secara psikogafis untuk orang-orang yang nafsu makannya berlebih dan konsumtif dengan makanan.
3.
Secara geografis kampanye sosial ini ditujukan di daerah Jakarta karena pola hidup, terutama makanan yang lebih bervarian berada di daerah Jakarta.
4.
1.4.
Media desain terbatas pada media cetak saja.
Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan adalah untuk merancang desain kampanye sosial mengenai bahaya hipertensi primer.
1.5.
Manfaat Tugas Akhir
Di sini dalam perancangan kampanye sosial mengenai hipertensi primer ini terdapat beberapa manfaat yang hendak dicapai oleh penulis, yaitu: 1. Bagi Penulis Melalui perancangan kampanye sosial mengenai hipertensi primer ini, penulis mendapat manfaat untuk mencegah bahayanya hipertensi dan perancangan tugas akhir ini sebagai sarana yang dapat mengasah softskill maupun hardskill yang telah dipelajari selama perkuliahan, serta menambah pengetahuan baru bagi penulis mengenai penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi). 2. Bagi Umum Melalui perancangan kampanye sosial mengenai hipertensi primer ini, manfaat yang didapat adalah untuk mencegah masyarakat khususnya 18
laki-laki dan perempuan yang berusia 20-25 tahun agar tidak mengalami penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi). 3. Bagi Universitas Melalui perancangan tugas akhir ini sebagai syarat wajib yang harus dipenuhi dari kurikulum yang sudah ditentukan dan sebagai bentuk kontribusi kepada fakultas seni dan desain Universitas Multimedia Nusantara.
1.6.
Metode Pengumpulan Data
Menurut Kothari (2004) dalam bukunya yang berjudul Research Methodology Methods and Techniques 2nd Edition, ada beberapa metode pengumpulan data yang dapat digunakan. Di sini penulis menggunakan beberapa metode, yaitu wawancara, survey (kuesioner), dan studi pustaka. (hlm. 97-110) 1.6.1.
Wawancara
Metode ini bersifat kualitatif, yaitu dengan melakukan wawancara kepada Dr. Hermanto sebagai narasumber untuk memperoleh data mengenai hipertensi primer. (29 Juli 2015) 1.6.2. Kuesioner Metode ini bersifat kuantitatif yang dilakukan melalui pembagian kuesioner kepada 100 orang mahasiswa dengan rentang usia antara 20-25 di beberapa daerah di Jakarta Barat dan Jakarta Utara sebagai sample target untuk
19
mendapatkan data yang akan digunakan dalam desain perancangan kampanye sosial ini. 1.6.3. Studi Pustaka Metode studi pustaka dilakukan dengan mencari referensi dan artikel yang mendukung judul penulis. Beberapa buku yang digunakan oleh penulis antara lain buku 100 Tanya-Jawab Mengenai Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) (2010) sebagai referensi data mengenai hipertensi, buku Design Basics (6th Ed.) (2005) sebagai panduan data mengenai prinsip desain, buku Graphic Designer’s Essentials Reference: Visual Elements, Techniques, and Layout Strategies for Busy Designer (2011) sebagai panduan data mengenai teori warna, buku Typographic Design: Form and Communication (4th Ed.) (2007) sebagai panduan data mengenai tipografi, dan buku Consumer Behavior Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran (Ed. 4) (2000) sebagai panduan data mengenai kampanye sosial.
1.7.
Metode Perancangan
Dalam buku Research Methodology Methods and Techniques, Kothari (2004) mengatakan ada beberapa tahap perancangan dalam menghasilkan sebuah desain. Metode Perancangan dimulai dengan mencari fenomena yang sedang terjadi di masyarakat.
20
1.7.1. Riset Awal Penulis melakukan wawancara kepada Dr. Hermanto terkait fenomena yang terjadi, yaitu mengenai penyakit hipertensi dan setelah hasil dari wawancara tersebut cukup, kemudian penulis melakukan studi pustaka terkait masalah hipertensi ini. Setelah itu penulis melakukan survey dalam bentuk kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat di daerah Jakarta dengan rentang usia 20-25 tahun. Atas data yang didapat tersebut, maka ditemukan bahwa bahayanya hipertensi menjadi masalah yang urgent, khususnya hipertensi primer yang banyak terjadi di masyarakat. 1.7.2. Analisa Permasalahan Dari data yang diperoleh dari wawancara, survey (kuesioner), dan studi pustaka, maka penulis melakukan analisa permasalahan dengan melakukan tahapan awal dalam pengerjaan yaitu, mind mapping untuk menemukan inti dari permasalahan yang ada di dalam fenomena tersebut yang pada nantinya akan digunakan dalam melakukan proses perancangan, kemudian melakukan brainstorming. 1.7.3. Solusi Desain Sebagian besar masyarakat masih kurang peduli pada pola hidup yang terkait kesehatanya. Pada akhirnya, penulis melihat bahwa solusi atas fenomena tersebut adalah dengan merancang kampanye sosial mengenai bahaya hipertensi primer. Melalui kampanye sosial kita dapat menyampaikan suatu pesan yang berisi tentang ajakan kepada masyarakat agar megerti dan melakukan sesuatu yang
21
dianjurkan atas dasar suka rela dengan tujuan masyarakat dapat terhindar dari penyakit hipertensi. Untuk mempermudah proses pengerjaan dan agar pembahasan menjadi lebih terfokus, penulis kemudian menentukan tema, rumusan dan batasan masalah, tujuan serta manfaat dalam perancangan tersebut. Setelah melakukan brainstorming, penulis melakukan visualisasi melalui beberapa sketsa kasar baik secara manual maupun digital. Proses digital dilakukan menggunakan program Adobe Illustrator. 1.7.4. Konsep Desain Di dalam menentukan konsep untuk perancangan karya desain, penulis menggunakan data-data yang telah diperoleh dari hasil wawancara, survey (kuesioner), dan studi pustaka sehingga konsep desain akan berlandaskan dengan data. Setelah itu penulis mencari gaya desain yang sesuai dengan target. 1.7.5. Visual penulis kemudian melakukan pengaplikasian prinsip dan elemen desain yang sesuai mulai dari color scheme, layout, dan elemen lainnya yang mengandung unsur unity, rhtyhm, balance, dll yang mendukung desain yang ingin dicapai berdasarkan landasan teori yang dipelajari untuk menjadikannya desain yang baik tidak hanya secara visual tetapi juga pesan di dalamnya tersampaikan kepada target. Perancangan kampanye sosial ini akan divisualisasikan dalam bentuk digital yang kemudian pada hasil akhirnya akan dicetak.
22
1.7.6. Aplikasi Media Penerapan media dalam perancangan desain ini akan menggunakan adalah berupa media cetak, seperti poster, booklet, x-banner, dll.
1.8.
Skematika Perancangan
LATAR BELAKANG Banyaknya masyarakat yang mengalami penyakit tekanan darah tinggi atau Hipertensi, khususnya karena faktor pola hidup yang tidak baik. Tekanan darah tinggi berbahaya karena dapat berakibat fatal jika tidak ditangani.
RUMUSAN MASALAH Bagaimana merancang desain kampanye sosial mengenai bahaya hipertensi primer ? TARGET Demografi: laki-laki dan perempuan berusia 20-25 tahun. Psikografi: orang-orang yang nafsu makannya berlebih dan konsumtif dengan makanan. Geografi: ditijukan di daerah Jakarta. SURVEY LAPANGAN Melakukan wawancara dengan Dr. Hermanto mengenai Bahaya hipertensi dan melakukan pembagian kuesioner kepada masyarakat Jakarta dengan rentang usia 20-25 tahun.
TUJUAN Merancang kampanye sosial mengenai bahaya hipertensi primer. INSIGHT Bagaimana membuat cara yang efektif untuk mencegah masyarakat agar tidak mengalami penyakit hipertensi melalui sebuah desain kampanye sosial. KONSEP PERANCANGAN Big Idea : Merancang kampanye sosial untuk mencegah masyarakat tidak mengalami hipertensi, khususnya dari pola hidup. Konsep : Membuat desain kampanye sosial mengenai hipertensi primer dengan menggunakan prinsip dan elemen desain yang baik dan menarik. Media : menggunakan media cetak seperti poster, booklet, x-banner, dll.
23