2-15 Oktober 2000
Dwimingguan diterbitkan dalam bahasa Tetun, Inggris, Portugis dan Bahasa Indonesia dan diedarkan secara cuma-cuma.
Vol. I, No. 17
Bahaya penggundulan hutan, suatu peringatan
pakah skenario seperti ini bisa terjadi? Kemungkinan ini kini menjadi semakin nyata bagi beberapa pakar pertanian dan lingkungan hidup yang mengatakan bahwa jika kecenderungan yang ada sekarang ini terus berlanjut maka implikasinya bagi Timor Timur sangat parah. Dua insiden yang terjadi belum lama ini memberikan isyarat betapa parahnya kerusakan akibat penggundulan hutan dan erosi yang menyusul baik dilihat dari segi kerusakan pada kehidupan manusia maupun kerusakan ekonomi. Pada bulan Mei lalu, 127 orang Timor tewas dan ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal akibat banjir besar yang melanda daerah di seberang perbatasan di Timor Barat. Sebagian besar penduduk yang tewas itu adalah pengungsi dari Timor Timur. Pada bulan Juni tanah longsor yang terjadi di bagian selatan Baucau merusak berkilo-kilometer lahan pertan-
Kaum ibu membuka hotel di Viqueque P
esan yang diterima itu ringkas dan langsung ke permasalahan: “Enam orang dari Dili perlu menginap di Viqueque. Kita harus membuka hotel malam ini.” Inilah saat yang telah direncanakan oleh delapan anggota organisasi wanita Organizacao Mulheres de Timor (OMT) selama enam bulan. Tetapi mereka tiba-tiba gugup: rencana mereka untuk membuka hotel pertama di Viqueque itu kini sedang diuji. “Kita bisa melakukannya,” kata Amelia Soares dengan tegas, dan ketujuh orang koleganya menyetujuinya. Dalam waktu beberapa jam, wanita-wanita tersebut telah membersihkan bangunan tersebut dan siap untuk menerima tamu-tamu dari AusAid tersebut. “Kami belum siap untuk mengelola tempat ini,” kata Elda Ferreira yang juga memiliki toko kecil di rumahnya. “Bahwa kami tidak tahu tarif yang harus dikenakan, maka kamipun berembuk dan sepakat untuk menentukan tarif tersebut sebesar Rp220.000 untuk tamu-tamu AusAid tersebut. Untunglah, semuanya berjalan dengan baik. Satu-satu keluhan dari tamutamu tersebut adalah kurangnya kawat nyamuk di jendela.” Keenam tamu itu menggunakan semua sarana hotel yakni tiga kamar double
ian yang subur dan tanaman serta merusak jalan-jalan penghubung yang sangat penting bagi penyaluran produk pertanian ke pasar. Estanislau Da Silva, manajer Proyek Rehabilitasi Infrastruktur Darurat Bank Pembangunan Asia yang kini mengalokasikan dana sekitar Lereng gunung yang semakin gersang: problema menanti AS$21 juta untuk pembangusitu. nan jalan di Timor Timur, adalah seorang Apakah para pakar itu agak terlalu priwarga Timor Timur yang masih mengingat hatin? “Sementara kita tidak bisa mengukur dengan baik ketika daerah yang berbukitproses erosi, namun semua indikator menunbukit masih tertutup hutan yang lebat. Di jukkan kepada masalah-masalah serius yang jalan menuju Hera tidak jauh dari Becora, ada di depan,” kata Peter Nuttall, kepala Unit katanya, “bukit-bukit di daerah ini pada sekiKehutanan dari Bagian Urusan Pertanian tar tahun 1974 masih penuh dengan pohon UNTAET. “Ini terdapat dalam laporan-lapogum.” Hari ini, seperti banyak bukit di pingran masyarakat; laporan-laporan dari East gir jalan di seluruh Timor Timur, bukit-bukit Timor Foresters Group (ETFOG)”. Ironisnya, tersebut kini gersang dan hanya beberapa kata Nuttall, keberadaan ETFOG dengan 153 batang pohon kayu putih yang masih hidup di
masing-masing dengan toilet. Mereka tidak bisa sarapan pagi di hotel tersebut karena dapurnya belum siap. Salah seorang dari tamu itu, Alesio Da Cruz, mengomentari, “Setiap orang merasa sangat nyaman. Bahkan kami mengambil foto saat cek out pertama di hotel tersebut. Ada hal-hal kecil yang perlu diperbaiki. Tapi sejauh ini, hotel ini adalah contoh yang baik bagi sektor-sektor lainnya dalam masyarakat.” Salah seorang tamu pertama lainnya adalah Omar Jallow, yang ketika itu menjabat Administrator Distrik. “Saya nginap satu malam,” katanya. “Ini satu cara untuk bekerjasama dengan kelompok yang tangguh ini. Kami sangat bangga pada mereka dan saya yakin mereka dapat mengelola hotel itu dengan baik.” Perbaikan-perbaikan terakhir diselesaikan pada hari setelah tamu-tamu pertama tersebut meninggalkan hotel itu, sementara kedelapan wanita tersebut mulai menyelenggarakan lokakarya pelatihan tentang cara bagaimana mengelola hotel tersebut dan mengenai komunikasi dasar. Lokakarya itu diselenggarakan oleh lembaga swadaya masyarakat Belanda, Free East Timor Foundation. “Kursus pelatihan tersebut sangat positif. Sikap kelompok tersebut penting. Mereka kuat dan sangat komit kepada hotel itu,” kata Endie van Binsbergen yang memimpin pelatihan tersebut. “Para wanita itu kini sudah siap. Selama pelatihan berlangsung mereka juga belajar bagaimana cara menangani tamu yang
lanjut ke hal 3
anggota Teknisi kehutanan Timor Timur yang terlatih adalah bukti bahwa “beberapa waktu yang lalu, Timor Timur mempunyai hutan, budaya hutan.” Ia merujuk kepada data pendahuluan dari pihak Indonesia yang memperlihatkan hilangnya hutan-hutan tersebut dengan cepat. “Telah terjadi proses penggundulan hutan yang cepat dalam waktu 25 tahun,” katanya. Pada 1975, 50 persen
lanjut ke hal 3
Kemajuan pendidikan ditandai dengan dibukanya kembali universitas H anya 500 dari hampir 5000 siswa yang mengikuti ujian masuk berhasil diterima untuk mengikuti studi di Universitas Nasional Timor Lorosa'e yang dijadwalkan akan mulai beroperasi pada 7 Oktober. Selain itu, sebagian dari 4000 siswa yang mendaftar untuk mengikuti studi di berbagai universitas dan politeknik di Timor Timur sebelum terjadinya kekerasan tahun lalu, akan melanjutkan studi mereka di universitas tersebut. Jumlah mereka belum dapat dipastikan saat Tais Timor ini naik cetak. Penerimaan siswa akan dit-
ingkatkan tahun depan dengan bertambahnya jumlah gedung. Setelah mengikuti ujian September lalu, calon-calon mahasiswa terpaksa menunggu pengumuman melalui Radio UNTAET dan Radio Falintil awal Oktober untuk mengetahui apakah mereka berhasil diterima. Penerimaan siswa terpaksa dibatasi, kata Armindo Maia, kepala Departemen Pendidikan Tinggi CNRT karena terbatasnya buku teks, ruangan kuliah dan kendala lainnya. “Kami tidak ingin universitas ini lanjut ke hal 4 Foto arsip OCPI-UNTAET (2)
A
Foto arsip OCPI-UNTAET
Tahun 2020 dan penduduk kota Dili dalam dua dekade terakhir telah meningkat tiga kali lipat. Peningkatan jumlah penduduk ini terutama disebabkan oleh urbanisasi. Penduduk yang tadinya tinggal di daerah pedesaan kini tinggal di gubuk-gubuk darurat di daerah pinggiran kota yang kian meluas. Pelayanan kesehatan dan sosial kota tersebut yang terbatas tidak mampu melayani kebutuhan mereka yang menganggur itu. Kota Dili juga telah menjadi kota dengan tingkat polusi yang tinggi. Ratusan ribu penduduk Timor Timur telah meninggalkan lahan pertanian mereka karena erosi telah mengakibatkan degradasi tanah. Degradasi lahan tersebut juga telah menghilangkan potensi pertanian yang pada satu saat cukup menjanjikan di negara yang muda ini. Semuanya telah terjadi dengan begitu cepat. Hutan Timor Timur yang lebat telah ditebang, kayunya dijual atau dibakar. Banjir yang sering terjadi telah mengikis habis zat-zat dari tanah dan kemarau panjang telah membuat tanah menjadi keras dan kering kerontang. Setelah itu terjadi tanah longsor yang menewaskan ratusan penduduk, menutup jalan-jalan dan hampir memacetkan perdagangan negeri ini. Bahkan endapan lumpur dari erosi tersebut juga telah menimbulkan kerusakan. Endapan tersebut mengalir ke laut dan merusak terumbu karang yang selama ini menjadi daya tarik bagi wisatawan manca negara.
Universitas Nasional bebenah diri sebelum beroperasi.
Tais Timor adalah sebuah pelayanan informasi umum Administrasi Transisi PBB di Timor Timur (UNTAET)
2-15 Oktober 2000
Tais Timor
KONSTITUSI DAN HAK-HAK DASAR D
emokrasi setidak-tidaknya dapat dilihat dari dua sudut pandang. Menurut sudut pandang pertama, demokrasi lahir apabila hak untuk memerintah yang dipegang seorang raja atau diktator dicopot dari raja atau diktator tersebut dan dibagi secara merata antara anggota masyarakat. Menurut sudut pandang kedua, demokrasi lahir apabila pemerintah yang mengandalkan ancaman kekuasaan digantikan oleh pemerintah berdasarkan persetujuan bebas dari mereka yang diperintah. Menurut kedua pandangan ini, pemilihan umum yang bebas dan adil secara periodik penting bagi demokrasi tetapi pemilihan umum itu saja tidak cukup. Sebuah pemerintahan dapat mengandalkan kekuatan untuk memaksa rakyat melakukan apa yang diinginkannya. Atau sebuah pemerintahan dapat menyuruh rakyat melakukan sesuatu dengan cara membujuknya untuk mendapatkan persetujuan mereka. Sebuah pemerintahan yang telah dipilih secara bebas dan menghadapi pemilihan umum baru mengerti bahwa perlu diperoleh justifikasi dari rakyat mengenai apa yang telah dilakukan oleh pemerintah tersebut. Pemerintah itu memahami bahwa tidak dapat diperoleh persetujuan dari setiap orang tapi akan berusaha untuk memperoleh persetujuan dari sebanyak mungkin orang. Tugas pemerintah yang demokratis kemudian adalah untuk meningkatkan sebanyak mungkin persetujuan bebas dari penduduk terhadap keputusan pemerintah. Tentu saja, tidak semua orang akan setuju tetapi jika upaya untuk memperoleh persetujuan yang luas itu jelas, maka sebuah kebijakan yang tidak disetujui akan lebih mudah diterima. Karena demokrasi mendorong adanya argumentasi dan perdebatan dalam upaya untuk menghasilkan kebijakan yang paling banyak didukung secara persuasif, maka demokrasi kadang-kadang disebut sebagai “pemerintahan melalui pembahasan.” Mengapakah diskusi atau pembicaraaan itu begitu penting? Diskusi atau pem-
bicaraan itu penting karena hal itu dapat memperbaiki keputusan-baik keputusan pribadi maupun keputusan pemerintah. Dalam membuat keputusan yang penting perlu dipertimbangkan argumentasi dari semua sisi. Adalah hal yang bijaksana untuk memperdebatkan dalam pikiran apa yang harus anda lakukan. Juga bijaksana bagi pemerintah untuk memikirkan dan berdebat sebelum membuat keputusan. Sebagian dari hak-hak paling mendasar yang dilindungi oleh konstitusi adalah hak-hak yang mendukung dan mempromosikan pertukaran argumentasi yang bebas seperti ini. Kebebasan mimbar dan kebebasan berekspresi adalah contohcontoh penting. Kebebasan mimbar mempromosikan pembicaraan dan kehati-hatian. Kebebasan mimbar melindungi apa yang kita pikir. Kebebasan mimbar memungkinkan hal ini agar ada keputusan umum dan keputusan pribadi yang lebih baik. Akan tetapi demokrasi juga dapat dilihat sebagai suatu sistem politik dimana semua orang dewasa secara merata dan seimbang menjadi penguasa tertinggi. Dan hal ini benar meskipun sebagian besar keputusan yang penting tidak dibuat oleh rakyat sendiri tetapi oleh wakil-wakil mereka yang terpilih. Bahkan dalam suatu sistem kediktatoran, penguasa tertinggi tidak membuat semua keputusan sendiri. Tidak ada diktator yang mempunyai waktu, dan pengetahuan maupun keterampilan untuk melakukan hal ini. Apa yang membuat mereka menjadi diktator adalah mereka membuat sebagian dari keputusan yang terpenting dan mempunyai kekuatan untuk mempekerjakan dan memecat semua pejabat lainnya yang membuat keputusan-keputusan penting. Dalam sebuah demokrasi, peran penguasa tertinggi terbagi secara merata di antara warga yang dewasa dalam masyarakat. Dan seperti halnya kekuasaan diktator, kekuasaan mereka juga sebagian besar muncul dari kapasitas mereka untuk mempekerjakan dan memecat (dalam pemilihan umum) para pejabat yang membuat sebagian besar keputusan-keputusan penting. Jika kita membagi hak untuk memerintah dan memberikan andil yang sama kepada setiap individu, maka kita harus
Kegiatan kebersihan di Timor Timur
C
lean Up the World Day (Hari Pembersihan Dunia) berlangsung dengan sukses di Timor Timur - tetapi event seperti ini hendaknya diselenggarakan lebih dari sehari dalam setahun. Ini adalah pendapat Aline Andrade dari unit evaluasi proyek UNTAET yang juga berharap bahwa pada waktu yang akan datang lebih banyak anggota staf internasional akan mengambil bagian dalam event seperti Clean Up the World Day ini. Clean Up Day (22 September) telah dilukiskan sebagai proyek lingkungan hidup berbasis masyarakat yang terbesar di dunia. Hari Pembersihan ini bermula dari hari Pembersihan Pelabuhan Sydney 12 tahun yang lalu. Dan sejak itu telah meluas ke 120 negara. Tahun ini untuk pertama kalinya Timor Timur turut berpartisipasi dalam hari pembersihan dunia ini. “Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mempopulerkan hari pembersihan ini kepada warga setempat untuk meningkatkan kesadaran mereka akan lingkungan hidupnya sendiri,” John Gilman dari unit perlindungan lingkungan hidup UNTAET menjelaskan. Sekitar 200-300 orang terutama pramuka turut berpartisipasi aktif dalam acara pada hari tersebut. Mereka berkumpul di depan Kediaman Gubernur di Dili sebelum pukul 09.00. Tidak lama kemudian mereka mulai bernyanyi sam-
bil menunggu diberikannya baju kaos dan karung sampah serta bis yang belum tiba. Sebagian peserta memperoleh krayon, cat minyak dan kertas untuk menampilkan ekspresi kesemarakan hari Clean Up The World dalam lukisan mereka. Kemudian rombongan peserta tersebut bertolak menuju pantai Christo Rei. Pantai ini merupakan tempat rekreasi yang populer bagi warga Dili yang mengunjunginya pada akhir pekan dan adalah salah satu dari 15 lokasi baru yang dilindungi di Timor Timur. “Dengan memusatkan kegiatan Clean Up the World Day di pantai Christo Rei, kami berupaya untuk mensosialisasikan bahwa tempat tersebut kini merupakan tempat yang terlindungi untuk dinikmati dan dilestarikan oleh warga Dili,” Kata Gilman dari Unit Lingkungan Hidup tersebut. “Kegiatan seperti ini perlu dilanjutkan pada masa depan karena lingkungan yang bersih akan membuat orang menjadi sehat,” kata Remesio Vieira dari Haburas, suatu kelompok lingkungan hidup setempat yang membantu menyelenggarakan berbagai kegiatan pada hari tersebut. Dalam sambutannya untuk menyambut hari Clean Up the World tersebut, Adminstrator Transisional Sergio Vieira de Mello mengatakan, “membersihkan dunia memberikan sumbangan kepada perdamaian, suatu sumbangan kepada pembangunan.” Ia juga mencatat bahwa, “kami
memilih semua pejabat yang penting dalam pemilihan umum dimana setiap suara mempunyai kedudukan yang sama. Tetapi kita juga bisa membuat setiap individu secara merata menjadi penguasa dengan melindungi suatu ruang lingkup keputusan yang mana dalam batas keputusan tersebut tidak seorang pun yang dapat ikut campur dalam apa yang dilakukan oleh seseorang individu. Dalam ruang lingkup tersebut, masing-masing individu sepenuhnya memegang kendali: mereka bisa melakukan apa yang mereka inginkan. Sebagian besar hak paling mendasar yang diakui dalam konstitusi modern memberikan perlindungan seperti itu. Dan pertanyaan yang timbul adalah seluas apakah ruang lingkup tersebut? Kita memperlihatkan rasa hormat kepada semua individu dengan membuat ruang lingkup itu menjadi seluas mungkin. Dengan demikian, kita membiarkan orang membuat keputusan mereka sendiri mengenai apa yang mereka percaya dan apa yang mereka katakan, apa yang mereka tuliskan, nyanyikan atau lukiskan. Kita memberikan kepada mereka pilihan dengan siapa mereka ingin menikah, pekerjaan apa yang diterimanya, organisasi mana yang ingin mereka bergabung dan dari siapa mereka membeli keperluan sehari-harinya. Dan kita tentu saja memberikan kepada mereka pilihan agama yang ingin dipeluknya atau tidak beragama sama sekali. Dalam ruang lingkup ini setiap individu adalah raja atau ratu. Jika kita menghormati mereka, kita menghargai keputusan mereka meskipun kita tidak menyetujuinya. Kita membiarkan mereka untuk membuat kesalahan, termasuk kasalahan yang serius. Salah satu kebebasan paling mendasar adalah kebebasan untuk berbuat kesalahan, melakukankan hal-hal yang bodoh dan tidak masuk akal. Dan dalam suatu masyarakat demokratik, hal ini adalah suatu kebebasan yang harus diberikan setiap orang kepada orang lain. Adalah hal yang mudah untuk membiarkan orang lain melakukan hal-hal yang kita setujui. Jauh lebih sulit untuk membiarkan mereka melakukan hal-hal yang kita yakini tidak benar. Mengapa kita harus membiarkan hal ini? Ini adalah pertanyaan yang rumit dan saya tidak bisa
menjawabnya dengan lengkap dalam kesempatan ini. Tetapi saya kira ada dua alasan pokok. Pertama, kita mengakui bahwa kita semua tidak sempurna. Dan dengan demikian kita tidak bisa sama seklai yakin bahwa apa yang dilakukan orang lain adalah hal yang bodoh dan tidak betul menurut apa yang kita yakini. Kedua, meskipun kita cukup yakin bahwa apa yang dilakukan orang itu bodong dan salah, namun memberikan kepada mereka untuk kebebasan untuk terus melakukan hal itu adalah cara memperlihatkan rasa hormat kepada mereka. Kita tidak berpikir bahwa mereka itu tidak ada gunanya lagi. Mereka barangkali akan mencari cara yang benar dengan cara mereka sendiri dan itu lebih baik daripada dipaksakannya sesuatu atas diri mereka.. Inti dari rasa hormat ini adalah suatu harapan bahwa semua orang dapat memperbaiki perilaku dan meningalkan setidaknya sebagian dari cara-cara mereka yang bodoh. Sayang sekali, ada batasan terhadap semua ini. Dan batas tersebut ditentukan oleh rasa takut kita yang sah bahwa orang lain akan menyakiti atau merusakkan kita. Oleh karena itu harapan terhadap orang lain perlu diimbangi dengan ketakutan terhadap mereka. Kita semua perlu dilindungi dari kerusakan yang dapat kita saling lakukan dan itu menetapkan batas terhadap sfir keputusan yang dapat diberikan kepada kita untuk dikendalikan. Untuk menyeimbangi harapan dan rasa takut, kita memberikan sfir keputusan kepada setiap individu yang mana dalam dalam sfir tersebut kita masingmasing dapat membuat kesalahan bodoh yang mencolok. Tetapi dengan ketat Tindakan yang secara segera, langsung dan jelas merugikan orang lain. Sistem seperti ini pada dasarnya biasanya memerlukan perlindungan konstitusi karena batas-batas yang tepat sulit untuk ditetapkan, dan pemerintah (baiak pemerintah demokratik sekalipun) akan selalau tergoda untuk mengmabil jalan pintas dan mengurangi sfir perlindungan individu.
Foto arsip OCPI-UNTAET
Bagian keenam seri tulisan Karol Soltan
Mempopulerkan hari kebersihan kepada penduduk lokal terutama anak-anak untuk menyadarkan mereka akan arti penting lingkungan hidup mereka sendiri Fokus pada masalah lingkungan selaku orang asing turut berperan dalam hidup tetap dipertahankan dengan terjadinya perusakan lingkungan hidup adanya pengumuman bahwa seorang Timr Timur.” Botol-botol plastik yang terpejabat pemerintah asli Timor Timur dapat di tong-tong sampah dengan jelas akan dilantik untuk mengurus masalah memperlihatkan masalah ini dan lingkungan hidup. “Orang itu kelak dampaknya bahkan lebih besar bagi mereakan menangani masalah perencanaan ka yang sebenarnya mengumpulkan samdan pembangunan. Pembangunan tidak pah di pantai itu sendiri. boleh menganggu lingkungan hidup dan “Harus ada partisipasi yang lebih keprihatinan akan masalah lingkungan besar dari warga manca negara yang ada harus merupakan bagian dari pelatihan di Timor Timur yaitu mereka yang mempembangunan,” kata Vieira de Mello. buang semua kaleng minuman tersebut,” Selain itu, UNTAET kini sedang kata Andrade dari UNTAET. “Kegiatan mengadakan pembicaraan dengan Hari Clean Up the World tersebut adalah sebuah perusahaan swasta bagi pengemcara untuk menarik perhatian bangan program daur ulang di Dili. masyarakat mengenai masalah limbah Seorang juru bicara mengungkapkan seperti botol-botol plastik ini. Hal yang harapannya bahwa daur ulang kaleng terbaik mengenai hari tersebut adalah aluminium dan botol plastik akan dimusetiap orang mulai sadar bahwa kita lai sebelum akhir tahun ini. menghadapi suatu masalah,” katanya.
Hal 2
2-15 Oktober 2000 Foto arsip OCPI-UNTAET (3)
Bahaya penggundulan hutan lanjutan dari hal 1
DARI KIRI Kayu yang baru dipotong dari pohon di sebuah bukit dekat Dili; semakin banyak warga Timor Timur kini menebang pohon untuk mendapatkan kayu api; bibit untuk proyek percontohan dari luas negeri ini terdiri atas hutan primer dan hutan sekunder. Menjelang 1989, daerah berhutan itu berkurang menjadi 41 persen dan menjelang 1999 hanya 1 persen dari hutan seperti itu yang tersisa. Pada 1992, menurut data Indonesia, sekitar 49 persen dari lahan tersebut mengalami degradasi dan sekitar 17.800 hektar perlu ditanami kembali. Sebagian besar penggundulan hutan terutama di zaman Indonesia adalah akibat dari eksploitasi hutan untuk memperoleh kayu jati yang mahal, redwood, kayu cendana dan mahogani untuk ekspor. Dewan Konsultatif Nasional (National Consultative Council - NCC) yang menyadari masalah penebangan hutan seperti ini, mengadakan pembatasan terhadap kegiatan tersebut awal tahun ini. Selain itu, kata Serge Vernieau, Direktur Urusan Pertanian, pihak Indonesia mempunyai kebijakan untuk memindahkan penduduk Timor Timur lebih dekat ke jalan atas alasan keamanan. Konsentrasi penduduk ini dengan praktek pertanian mereka, pembakaran dan penebangan pohon, menambah tekanan pada bukitbukit yang berdekatan dan daerah resapan air (water catchment areas). Memotong pohon untuk kayu bakar adalah tradisi di Timor Timur dan praktek ini menyerap konsumsi kayu domestik yang cukup besar. Tetapi praktek ini tampaknya telah meningkat pesat tahun lalu. Ini sebagian besar disebabkan oleh penghancuran skala besar dari negeri ini oleh milisi pada 1999. Akibat dari itu banyak warga Timor Timur yang kini menganggur dan sekarang menunjang kehidupan mereka dengan memotong pohon dan menjual kayu api. Hal ini jelas terlihat di Dili dimana penduduk kota tersebut telah meningkat pesat dalam beberapa bulan terakhir. Selain itu, banyak orang Timor Timur yang sebelumnya menggunakan
kompor minyak tanah kini tidak lagi mampu membeli kompor baru setelah kompor mereka dirusak atau dicuri dalam aksi kekerasan yang terjadi September lalu. Bahkan kini lebih sulit untuk membeli minyak tanah karena harganya tidak lagi di subsidi seperti halnya sewaktu Indonesia berkuasa. Marcelino Gomez ayah lima orang anak yang tinggal di luar kota Dili di jalan pantai menuju Hera adalah salah seorang penduduk Timor Timur yang secara tradisional menebang pohon dan menjual kayu api. Hal yang sama juga dilakukan oleh tetangga-tetangganya. “Ini adalah pekerjaan keluarga, memotong pohon dan menjual kayu,” katanya. “Kakek saya telah melakukannya sejak zaman Portugal. Dan saya bisa sekolah karenanya,” katanya, “dan penghasilan dari pekerjaan saya ini akan membiayai pendidikan anak-anak saya.” Akan tetapi tahun ini ada perbedaan yang sangat besar. Dewasa ini, menebang pohon dan menjual kayu api adalah satu-satunya pekerjaan bagi dirinya dan tetangganya. “Sebelumnya kami bekerja sebagai nelayan,” katanya. “Dan pada waktu lampau kami bisa memperoleh penghasilan yang lebih besar. Tetapi milisi merusak perahu dan peralatan penangkap ikan kami dan kini kami harus menjual kayu api.” Dan bila sebelumnya ia akan menempuh jarak yang jauh dengan mengendarai sepeda motornya untuk menebang pohoh-pohon tertentu, kini ia menebang pohon yang terdapat di tempat yang berdekatan. Milisi telah mengambil sepeda motornya, katanya. Anda barangkali tidak akan dapat melihat Gomez menebang pohon. Biasanya, ia melakukan hal ini dengan saudara laki-lakinya dalam udara yang sejuk pada malam hari. Ia mengatakan tidak seperti orang lainnya mereka hanya memotong cabang-cabang pohon. Ia bisa memperoleh penghasilan sampai Rp70.000 dari hasil penjualan kepada orang yang lewat pada hari yang baik tetapi biasanya antara Rp20.000 hingga Rp50.000.
Kaum ibu hotel
Gomez mengakui semakin banyak orang Timor Timur yang kini mulai beralih ke profesi sebagai penjual kayu bakar agar dapat bertahan hidup, meskipun, “orang tidak mempunyai banyak uang untuk membelinya”. Dan meskipun ia mengatakan tidak khawatir akan masalah erosi, namun bukit-bukit berdekatan yang semakin gundul dan jalanjalan yang berulang kali mengalami longsoran memperlihatkan betapa besarnya masalah ini. Sejauh ini, Pemerintahan Peralihan Perserikatan Bangsa-Bangsa, CNRT dan sebagian besar lembaga swadaya masyarakat belum memberikan perhatian sepenuhnya kepada masalah ini. Mereka telah beroperasi dalam modus darurat - menyalurkan perhatian dan bantuan mereka yang terbatas terhadap keprihatinan kemanusiaan dan sosial yang lebih mendesak. “Masyarakat, disayangkan, berpikir pendek,” kata Vernieu. “Anda tahu, 25 tahun yang lalu saya memperkirakan akan terjadi banjir di Bangladesh dan Nepal karena adanya penggundulan hutan dan erosi lahan. Jika dalam waktu 20 tahun kita tidak mengambil tindakan yang lebih banyak di Timor Timur maka lahannya tidak akan bermanfaat sama sekali. Kita akan memiliki gurun pasir dengan kerusakan menyeluruh dari lahan yang subur dan terbatasnya air untuk mengairi sawah.” Verieu dan koleganya mengatakan mereka sama sekali tidak memperoleh dukungan dari donor bantuan dan badanbadan yang prihatin terhadap masalah ini. “Tetapi kita perlu berbuat sesuatu agar setiap orang yakin akan parahnya masalah ini,” katanya. “Kita perlu bicara dengan lebih lantang.” Ia dan koleganya kini jelas memahami sejumlah tindakan yang harus segera diambil. Tindakan-tindakan tersebut meliputi: • Suatu kampanye pendidikan nasional yang melibatkan sekolah-sekolah dan gereja-gereja untuk meningkatkan kesadaran dari efek-
E
lanjutan dari hal 1
buru-buru, bagaimana menangani keluhan dan bahkan cara untruk menangani tamu yang mabuk. Kami melakukan peragaan peran dan ini sangat lucu. Komunikasi dengan bahasa isyarat merupakan bagian yang penting karena gerak gerik mempunyai arti yang berbeda bagi tamu orang barat dan orang Timor.” Ferreira tertawa bila ia mengenang hari ketika mereka belajar cara bagaimana berkomunikasi tanpa menggunakan bahasa:”Kita harus mengartikan benda-benda seperti “telur” atau “harga” dengan gerak gerik, karena sebagian besar dari kami tidak mengerti bahasa Inggris. Ayam kami artikan seperti ini” sambil mengangkat kedua siku ke bahunya dan mulai meniru gaya ayam. Terletak di jalanan sempit dua blok dari lapangan sepakbola, bangunan hotel tersebut dirusakkan dalam aksi kekerasan dan penghancuran tahun 1999 dan diserahkan kepada OMT oleh UNTAET. Kini bangunan tersebut terlihat indah dan tenang. Di bagian pintu depan terdapat pohonpohon dan di sana sini masih tercium bau cat. “Selamat datang ke rumah kami” adalah sambutan pertama yang terucap kepada setiap tamu yang datang. Seminggu setelah pembukaan pada pertenga-
han bulan September, wanita-wanita tersebut belum bisa menyepakati sebuah nama. “Namanya akan ada setelah kami menyelesaikan seluruh restoran ini,” Ferreira menjelaskan. Restoran tersebut akan dikelola oleh angota OMT lainnya, Veronica Ximenes Belo. Diharapkan penghasilan dari hotel tersebut dapat menutup gaji karyawan (setiap wanita memperoleh sekitar Rp200.000 per bulan) dan biaya operasional. Selain Ferreira dan Soares, anggota kelompok wanita tersebut lainnya adalah Aurelia Pinto, Angela Soares, Francisca Da Costa, Isabel de Concensao, Fatima Gomes, dan Brigida de Fatima Menezes. Seorang pria juga turut terlibat dalam proyek ini - Meta Guterres: “Saya petugas keamanan. Biasanya saya tinggal di hotel pada malam hari dan saya baru keluar bila ada dua wanita yang bertugas di bagian reception.” Ferreira yang dilahirkan di Viqueque mengikuti pendidikan sekolah menengah di Dili selama empat tahun dan menghabiskan empat tahun lainnya di pegunungan pada 1975-1979, mengatakan bahwa hotel tersebut “adalah bukti bahwa wanita bisa membawa perbedaan besar dalam proses pembangunan kembali Timor Timur.
Hal 3
efek negatif dari pembakaran lereng-lereng bukit dan menebang pohon, juga kampanye kesadaran mengenai keuntungan untuk hanya menebang cabang-cabang dari pohon-pohon yang dapat tumbuh dengan cepat bukan seluruh pohon. (Unit Kehutanan kini bekerjasama dengan ETFOG untuk mendapatkan hibah Kanada senilai AS$18.000 untuk program kesadaran kebakaran). • Sebuah program pengembangan bibit di seluruh Timor Timur untuk mengembangkan persemaian milik masyarakat dan untuk menanam kembali lereng-lereng bukit dan areal yang terkena erosi di seluruh Timor Timur dengan spesies yang tumbuh cepat dan pohon-pohon lainnya. (ETFOG dewasa ini terlibat dalam program AS$20.000 untuk menanam ribuan bibit yang akan ditanam dalam berbagai proyek percontohan di daerah resapan hujan dekat Dili). • Program untuk mensubsidi harga minyak tanah nasional dan menyalurkan kompor kepada penduduk di daerah pedesaan, sama seperti yang dilaksanakan di Nepal, yang akan menggalakkan pemakaian bahan bakar non kayu. • Upaya penciptaan lapangan kerja untuk memberikan opsi baru kepada orang miskin yang menebang pohon untuk kayu api sebagai mata pencaharian mereka. Menurut Nuttal dari Unit Kehutanan, “kita tidak bisa menghukum penebang pohon tersebut kecuali bila kita dapat memberikan solusi atau opsi yang positif.” • Upaya yang lebih giat untuk pemberdayaan masyarakat. Akhirnya, sumberdaya Timor Timur yang terbesar adalah rakyatnya,” kata Nuttal. Sayang sekali, pihak Indonesia mentargetkan struktur lokal, menghancurkannya dan mengadu domba kepemimpinan satu sama lain. “Tidak ada lagi rasa kepemilikan masyarakat, tidak ada rasa tanggung jawab pribadi dan masyarakat. Sama sekali tidak ada tanggung jawab pada tingkat masyarakat.” Ia mengatakan agar dapat mengatasi masalah penggundulan hutan dan masalah erosi dan memulai upaya penghijauan kembali, rakyat harus mempunyai rasa turut memiliki dan menjadi pelindung lahan itu sendiri. • Upaya tim kehutanan tersebut akan segera diperkuat. Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Development Programme - UNDP) belum lama ini meluncurkan Unit Perlindungan Lingkungan Hidup UNTAET untuk melaksanakan evaluasi keprihatinan dan prioritas lingkungan hidup empat bulan dengan biaya AS$200.000. Pada deretan teratas daftar keprihatinan tersebut adalah masalah penebangan hutan serta pembakaran hutan dan ladang yang luas. Evaluasi ini yang akan menyentuh pemikiran setiap orang mulai dari CNRT hingga kelompok-kelompok masyarakat dan gereja akan mempelajari hubungan antara kemiskinan pengelolaan pemerintahan yang baik dan degradasi lingkungan hidup.
mpat orang atlet Olimpiade Timor Timur kembali dari Sydney dengan tidak memenangkan satu mendali pun, tetapi memperoleh banyak simpati. “Mereka membuat sejarah” demikian penilaian kantor berita internasional Routers. Petinju Victor Ramos menerima sebuah pukulan di atas ring tetapi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Kofi Annan menyambut baik partisipasinya karena hal tersebut “mempertegas potensi bagi perdamaian di dunia.” Atlet angkat berat Martinho de Araujo, yang terpaksa berlatih dengan beban buatannya sendiri yaitu beton pada kedua ujung pipa, menduduki peringkat terakhir tetapi mengomentari: “Dapatkah anda membayangkan apa yang dapat kami lakukan jika kami memiliki semua fasilitas seperti yang dimiliki negara-negara lain? Saya telah melewati banyak kesulitan di kampung halaman sendiri,” ia berkata kemudian. “Hari ini saya tidak hanya mengangkat beban tetapi juga negara saya.” Dua peserta Olimpiade lainnya yang keduanya adalah pelari maraton, Aguida Amaral dan Calisto da Costa.Amaral tiba di finish pada posisi ke tiga dari belakang dalam nomor lari wanita, tetapi penonton bergemuruh menyambutnya.“Itu membuat saya sangat senang melihat negara-negara dari seluruh dunia datang bersama-sama dan berteman di Sydney,” ia mengemukakan dalam jumpa pers.“Saya ingin membawa pesan ini kembali ke Timor Timur, kepada generasi muda dan mengatakan kepada mereka bahwa kita bisa bersatu dan bergembira.”
Foto arsip OCPI-UNTAET
Tais Timor
2-15 Oktober 2000
Tais Timor
Timor Timur mengenang kedatangan INTERFET
H
Universitas
bangkan rasa kebersamaan dengan
menjadi seperti pasar dimana mahasiswa duduk berdesakan di ruang kuliah tanpa bisa belajar dan bergerak,” ujarnya. Untuk tahun pertama, UNTAET telah mengalokasikan dana sebesar AS$1,3 juta untuk universitas tersebut. Untuk sementara waktu, para mahasiswa dibebaskan membayar uang kuliah. Ini akan berubah bila pihak berwenang memutuskan keadaan ekonomi Timor Timur telah memungkinkan untuk ditariknya uang kuliah. Fakultas-fakultas pertama yang akan dibuka meliputi fakultas pertanian, fakultas pendidikan dan pelatihan guru, fakultas ilmu politik, fakultas ekonomi dan fakultas teknologi. Pada tahap awal, jumlah dosen tetap mencapai 120 orang, semuanya warga Timor Timur. Hanya 18 posisi yang belum terisi. Universitas ini akan mengusahakan perbandingan 1 dosen untuk setiap 30 orang mahasiswa. “Perbandingan satu dosen untuk 50 mahasiswa tidak produktif atau efektif,” kata Maia. Bahasa Indonesia untuk “batas waktu tertentu” akan digunakan sebagai bahasa pengantar di universitas ini sebelum diganti dengan bahasa Portugis “dalam waktu dua atau tiga tahun”, menurut Maia. “Sebagian besar pemuda Timor Timur bicara bahasa Indonesia dan ini adalah alasan mengapa kami memutuskan untuk menggunakan bahasa Indonesia,” ia menjelaskan. Seluruh mahasiswa juga akan mengikuti pelajaran bahasa Portugis.
Maia menyampaikan pesan kepada mahasiswanya,”kini kita sudah merdeka dan penting bagi kita untuk merubah mental kita tentang cara bagaimana seorang yang merdeka itu harus berprilaku. Kita harus sadar akan tindakan dan reaksi kita. Kita harus menerima tanggung jawab bagi diri kita sendiri dan bukan hanya memprotes orang lain.” Sebelum diumumkannya hasil ujian masuk, calon mahasiswa Feliciano Ximenes mengatakan jika berhasil,”saya akan bekerja untuk menunjang studi saya sendiri. Ibu saya meninggal ketika saya berusia 12 tahun. Saya tidak tahu apa yang terjadi pada ayah saya karena milisi Tim Saka dari Baucau memaksanya pergi ke Timor Barat dan sekarang saya tidak tahu dimana ia berada.” Maria Sofia de Oliveira lulus dari sekolah menengah atas Baucau pada 1998 tetapi tidak dapat melanjutkan studinya karena harus menjaga ayahnya. Kini ia ingin belajar pertanian: kami tahu negeri kami mempunyai potensi sumber alam, tetapi tanpa pengetahuan potensi ini tidak dapat direalisir?” Ayahnya berharap puterinya itu akan diterima masuk karena ia menyadari pendidikan itu penting bagi masa depannya. “Sekarang saya hidup sendiri karena isteri saya telah meninggal,” katanya. “Saya akan berbuat apa yang mungkin untuk mencari uang bagi masa depan anak saya.”
Foto arsip OCPI-UNTAET (3)
Foto arsip OCPI-UNTAET
pihak-pihak pendukung Timor Timur di ari Interfet” berlalu tanpa banyak luar negeri. perhatian di Timor Timur Di Lapangan Pramuka, suatu acara meskipun berbagai acara di Taman Mini agama digelar oleh Suster Salesian dan dan Lapangan Pramuka di Dili digelar Canossian, Dana Anak-Anak PBB dan untuk memperingati kedatangan Timor Aid. Acara ini berakhir dengan pasukan internasional pimpinan penyalaan lilin. Australia pada Salah seorang 20 September penonton, 1999 dua mingDomingos gu setelah terSebastiao Freitas, jadinya kekyang tahun lalu erasan milisi bersembunyi di pasca jajak Dare untuk pendapat. melarikan diri Di Taman dari kekerasan Mini, sekitar pasca jajak pen600 penonton dapat, mengenang disuguhkan bunyi pesawat terhiburan oleh bang pada pukul sejumlah artis 06:00 pagi 20 penyanyi dan Anak-anak memperingati kedatangan September 1999 penari spekpasukan internasional pimpinan Australia dan rasa gembira takuler dari pada 20 September 1999. rakyat yang distrik Ermera menyadari bahwa pasukan asing telah dan Liquica yang diselenggarakan oleh tiba di Timor Timur. Mereka berteriak, Grupo Fraternal. Filipe dos Santos berangkulan satu sama lain, bernyanyi Arranhado, ketua penyelenggara, dan menarikan tarian tradisional tebe di menyampaikan kepada penonton bahwa kebun-kebun kopi dimana mereka berlintujuan utama acara peringatan tersebut dung. adalah untuk memperlihatkan rasa teriSebagian dari mereka yang hadir ma kasih kepada Pasukan Pemelihara pada kedua acara peringatan tersebut Perdamaian Perserikatan Bangsaagak kritis tentang kurangnya sambutan Bangsa terutama INTERFET dan untuk resmi terhadap Hari Interfet tersebut. mengembangkan kebudayaan Timor “Inilah sebenarnya hari kebebasan kita,” Timur. komentar Zeto Feliz, wartawan Radio Sebuah upacara Soru Mutu ba Falintil. “Jika kita tidak menghiraukan Dame juga diadakan diikuti tari-tarian. hari ini, mungkin kita sama sekali akan Seekor ayam jantan ditempatkan di atas melupakannya pada waktu yang akan atap sebuah rumah adat, suatu upacara datang.” yang, menurut Grupo Fraternal, melam-
lanjutan dari hal 1
Beberapa helikopter dari kapal-kapal Amerika Serikat mengirim bahan bangunan dan peralatan tehnik dan peralatan perawatan gigi ke Suai dan Oecussi saat pasukan Amerika tersebut mengunjungi Timor Timur pertengahan September lalu. Seorang juru bicara mengatakan bahwa kunjungan tersebut dilakukan untuk “membantu misi kemanusiaan yang sedang berjalan” di Timor Timur di samping memberikan dukungan Amerika untuk transisi Timor Timur ke arah demokrasi.
Hal 4
Tais Timor
2-15 Oktober 2000
Ringkasan Berita Ringkasan Berita Ringkasan Berita
MENINGKATNYA JUMLAH PENGUNGSI Sejumlah 332 pengungsi kembali ke Timor Timur pada bulan September, meningkat dari jumlah 190 pengungsi pada bulan sebelumnya. SWORD GUSMAO Presiden CNRT Xanana Gusmao dan isterinya, Kirsty, menyambut kelahiran anak laki-laki mereka 30 September lalu. Alexander SwordGusmao adalah anak pertama pasangan tersebut. PELATIHAN ANGGOTA DEWAN NASIONAL Dua konsultan Australia tiba di Dili untuk membantu UNTAET dalam pelatihan 33 anggota Dewan Nasional dan 13 staf sekretariatnya. Pelatihan tersebut dipusatkan pada prosedur parlementer dasar, hak-hak anggota Dewan, perumusan prosedur-pengajuan dan amandemen peraturan dan pengembangan sistem komite. Australia, Brazil, Jepang, Portugal, Inggris dan Amerika Serikat membiayai proyek ini. ADMINISTRATOR DISTRIK DAN WAKIL DILANTIK Tiga warga Timor Timur telah dipilih sebagai Administrator Distrik: Marito Reis, 53, di Baucau; Maria Paixao de Jesus da Costa, 40, di Aileu; dan Abel dos Santos Fatima, 54, di Manatuto. Wakil Administrator Distrik juga telah dilantik untuk Oecussi, Manufahi, Covalima, Ainaro, Bobonaro dan Viqueque. Bila dilantik secara resmi, mereka akan menjadi warga Timor Timur pertama yang menduduki posisi penting pada tingkat distrik. KEMBALI KE SEKOLAH Sekitar 200.000 pelajar dan 5.000 guru memulai kegiatan belajar/mengajar 2 Oktober lalu. Lebih dari 70 persen bangunan sekolah rusak dalam kekerasan yang terjadi tahun lalu dan sebanyak 300 sekolah telah direhabilitasi. Kegiatan-kegiatan dalam minggu pertama ini terpusat pada kegiatan untuk membersihkan sekolah dan mengatur kelas-kelas. Kegiatan belajar/mengajar akan dimulai pada 9 Oktober. Kurikulum tidak berubah dan tetap seperti kurikulum tahun lalu dengan beberapa kekecualian seperti tidak tercantumnya pelajaran bahasa dan sejarah Indonesia. Berbagai negara telah menyumbang buku
teks dan 150 guru Portugal telah tiba di Timor Timur untuk mengajar bahasa Portugis di sekolah-sekolah menengah. Foto arsip OCPI-UNTAET (3)
EMPAT TENTARA PASUKAN PEMELIHARA PERDAMAIAN PERSERIKATAN BANGSABANGSA TEWAS DALAM KECELAKAAN Empat Tentara Pasukan Pemelihara Perdamaian tewas dalam dua kecelakaan di awal bulan Oktober. Dua orang Filipina meninggal ketika truk militer yang mereka tumpangi terbalik sekitar tiga kilometer sebelah timur kota Dili di ruas jalan menuju Manatuto pada 1 Oktober. Korban yang meninggal adalah Sersan Antonio Bagano dari Angkatan Darat Filipina dan Sersan Emmanuel Villanueva dari Angkatan Udara Filipina. Pengemudi dan empat tentara lainnya menderita luka ringan. Pada 3 Oktober, dua Tentara Pemelihara Perdamaian Portugal - Sersan Vitorino Fernades dan prajurit Jose Lopes tewas dalam kecelakaan helikopter dekat Alas di distrik Same. Tiga tentara Portugal lainnya selamat dengan luka ringan dan dibawa ke Rumah Sakit Militer Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk perawatan.
KABINET MENYETUJUI PENINGKATAN PAJAK Peningkatan cukai terhadap barang impor tertentu seperti minuman anggur dan minuman keras lainnya telah disetujui Kabinet Transisional 28 September lalu. Proposal tersebut akan diajukan ke Dewan Konsultatif Nasional sebagai rancangan amandemen terhadap peraturan yang ada. Selain itu, juga telah diusulkan bahwa cukai atas mobil dan kendaraan penumpang harus ditingkatkan menjadi 30 persen dan tambahan pajak 30 persen untuk mobil mewah. Pesawat terbang pribadi dan perahu layar pesiar (yacht) juga akan dikenakan pajak yang sama. PEMBICARAAN CELAH TIMOR DIMULAI Australia dan Timor Timur bertemu pada 28 September untuk mengadakan pembicaraan mengenai pembagian pendapatan dari cadangan gas alam di Laut Timor. Sejauh ini belum ada eksplorasi di perairan yang berada dibawah kekuasaan Timor Timur. Persetujuan mengenai pembagian royalti dan penghasilan pajak dari produksi minyak di satu zona telah dirampungkan. MILISI TERTEMBAK MATI OLEH PASUKAN SELANDIA BARU Seorang anggota milisi terbunuh oleh tentara Pasukan Pemelihara Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa dari Selandia Baru delapan kilometer dari perbatasan Timor Barat pada 26 September lalu. Bentrokan yang terjadi tiga kilometer di sebelah tenggara Tilomar di distrik Suai, berawal dengan terlihatnya sebuah kelompok yang terdiri atas sekitar 15 anggota milisi. Ketika itu mereka mengenakan seragam tentara Indonesia dan dilengkapi senjata otomatis. DELEGASI PBB DIANCAM DI ATAMBUA Sebuah delegasi Perserikatan BangsaBangsa telah diancam pihak milisi ketika delegasi tersebut berkunjung ke Atambua, Timor Barat pada 24 September untuk menyaksikan acara perlucutan senjata. Wakil Preseden RI, Megawati Soekarnoputri, Menko urusan Politik Sosial dan Keamanan, Susilo Bambang Yudhoyono dan pejabat-pejabat senior Indonesia lainnya turut hadir dalam acara tersebut. Ratusan senjata, sebagian besar senjata rakitan, telah dipamerkan di markas besar kepolisian di Atambua. Setelah selesainya acara tersebut dan kepulangan para pejabat Indonesia tersebut yang terkesan mendadak, sejumlah orang berkumpul dan mengambil kembali senjata yang telah diserahkan dan mulai meneriakkan dukungan untuk Eurico Guteres, pimpinan milisi Aitarak yang juga hadir pada acara perlucutan senjata tersebut.
RADIO UNTAET 99FM
Delegasi PBB itu diancam dan baru dapat meninggalkan tempat itu setelah kerumunan orang tersebut bubar satu jam kemudian. Administrator Transisional Sergio Vieira de Mello kemudian mengungkapkan frustrasinya terhadap proses perlucutan senjata milisi di Timor Barat tersebut dan melukiskannya sebagai hal yang “menyedihkan”. Pihak berwenang Indonesia menggelar upaya perlucutan senjata itu pada 22 September setelah terjadinya pembunuhan tiga pekerja UNHCR di Timor Barat pada 6 September dan dikeluarkannya Resolusi PBB nomor 1319. Para pejabat Indonesia mengatakan mereka akan menggunakan kekuatan setelah berakhirnya periode awal penyerahan senjata secara sukarela bila mereka percaya bahwa pihak milisi masih menyembunyikan senjata. ANGGOTA BARU KOMISI DINAS UMUM DIAMTiga anggota baru Komisi Dinas Umum (Public Service Commission) diambil sumpahnya 28 September lalu. Mereka adalah Alandina Caeiro, seorang aktivis wanita; Eugenio Pires, seorang penyair dan mantan pegawai negeri; dan Pedro Braga, seorang insinyur dan Direktur Dinas Pos dan Telekomunikasi UNTAET. Ketiga orang tersebut menggantikan Andrew Whitley, Mariano Lopes dan Guilhermina Saldanha. Komisi tersebut terdiri dari tujuh anggota (dua dari UNTAET dan lima warga Timor Timur). Tugas komisi itu adalah untuk mengembangkan kerangka bagi Dinas Sipil Timor Timur termasuk seleksi karyawan, menentukan skala gaji dan libur umum.
Sosial, meminta bantuan lanjutan bidang pendidikan dan kesehatan, terutama pelatihan medis dan penyediaan obat-obatan. Joao Carrascalao yang bertanggung jawab terhadap atas prasarana, meminta dukungan bagi pembangunan pemerintahan lokal dan olah raga. Mariano Lopes, Inspektur Jenderal Administrasi Transisi, meminta bantuan untuk melatih warga Timor Timur dalam bidang audit dan pengendalian pemerintahan. Clarke mengungkapkan komitmen kuat Selandia Baru terhadap Timor Timur dan dalam memberikan dukungan dan bantuan untuk “masa yang akan datang”.
BIL SUMPAHNYA
PERATURAN MENGENAI PARRancangan ketentuan mengenai Pendaftaran, Organisasi dan proses demokrasi Internal dari Partai Politik di Timor Timur telah dirampungkan dan dikirim ke berbagai partai politik dan lembaga swadaya masyarakat untuk konsultasi dan pembahasan. Setelah disahkan dan ditandatangani ketentuan tersebut akan menetapkan tugas dan tanggung jawab partai-partai politik. Rancangan ketentuan tersebut meliputi berbagai masalah, mulai dari prinsip-prinsip dasar seperti kebebasan mimbar hingga prosedur bagi pembentukan badan eksekutif partai politik.
RANCANGAN TAI POLITIK
PERSETUJUAN
Sebuah Nota Kesepahaman (MOU) mengenai Program Pengendalian Tuberkulose Nasional Timor Timur telah ditandatangani pada 20 September oleh Divisi Dinas Kesehatan UNTAET, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Caritas East Timor, Caritas Norway dan Pemerintah Wilayah Utara (Northern Territory) Australia. Nota kesepahaman itu mendefinisikan peran pihak-pihak yang terlibat dalam program tersebut yang bertujuan untuk mengurangi kasus tuberkulose melalui diagnosa dini dan perawatan yang efektif. Sekitar 1.800 pasien TBC dewasa ini memperoleh perawatan di 12 rumah sakit.
FALINTIL,
PENGINTAI MELEPASKAN TEM-
BAKAN TERHADAP ORANG YANG DICURIGAI MILISI Untuk pertama kalinya, gerilyawan Falintil yang bertindak sebagai pengintai Pasukan Pemelihara Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa asal Portugal telah melepaskan tembakan terhadap orang-orang yang diperkirakan adalah anggota milisi yang melakukan serangan lintas batas dari Timor Barat. Juru bicara militer Portugal Kapten Pedro Dias memastikan bahwa pengintai Falintil yang mendampingi patroli pasukan Portugal dalam suatu penyisiran keamanan dekat bagian selatan dusun kecil melepaskan tembakan pada 24 September setelah seorang angota milisi terlihat mengangkat senapannya.
PERDANA MENTERI SELANDIA BARU Selandia Baru akan membuka perwakilannya di Timor Timur pada bulan November. Hal tersebut telah diumumkan setelah kunjungan dua hari oleh Perdana Menteri Helen Clarke pada 29-30 September. Pada suatu briefing oleh Kabinet Transisional, Pastur Filomeo Jacob, anggota Kabinet untuk Urusan
BANK
MENGUMUMKAN
PEMBUKAAN
DILI ANZ Banking Group telah mengumumkan rencananya untuk membuka kantor cabang di Dili akhir tahun ini. Pimpinan kelompok perbankan tersebut, Elmer Funke Kupper, mengatakan pembangunan kantor cabang tersebut telah dimulai dan mantan eksekutif ANZ di Papua Nugini Chris Durman telah diangkat untuk menjadi general manager di Timor Timur. CABANG DI
• Berita dalam bahasa Inggris pada pukul 6 pagi, 11 pagi, dan 5 pada malam. • Berita dalam bahasa Tetun pada pukul 7 pagi, 12 siang dan 6 pada malam. • Berita dalam bahasa Portuguese pada pukul 8 pagi dan 7 pada malam. • Berita dalam bahasa Indonesia pada pukul 8:30 pagi dan 7:30 pada malam. Hal 5
MENGENAI PROGRAM PEN-
GENDALIAN TUBERKULOSE
Untuk berita terbaru dan informasi tentang Timor Timur, dengarkan Radio UNTAET
2-15 Oktober 2000
Tais Timor
Berita Daerah
Masalah ini akan diinformasikan kepada penumpang saat mereka membeli tiket. Kapal feri ini diharapkan beroperasi mulai bulan ini. Feri ETSS tersebut digambarkan sebagai solusi sementara. Sebuah perusahaan lain kemungkinan akan mengambil alih operasi kapal feri itu awal tahun depan.
LOKAKARYA SANITASI Sebuah lokakarya di Akademi Dinas Sipil, Dili, yang diselenggarakan oleh tim militer Amerika Serikat yang sedang berkunjung di Timor Timur pada 12-14 September telah membahas masalah sanitasi, penanganan makanan dan pembuangan limbah medis. Para peserta meliputi karyawan sanitasi dari Distrik Dili, dan pekerja restoran dan kesehatan.
PERKELAHIAN SABUNG AYAM Pertengkaran yang dimulai dengan sabung ayam di desa Buikarin di Viqueque telah memicu perkelahian yang melibatkan lebih dari 80 warga dan dibakarnya 13 rumah. Keadaan kembali tenang setelah dilakukan penyelidikan oleh Polisi Sipil yang menemukan akar permasalahan perseteruan itu yang bermula bertahun-tahun yang lalu. Akan tetapi kekerasan kembali terjadi malam berikutnya. Dalam insiden ini dua rumah dirusak dan tiga lainnya dibakar.
ALOKASI KIOS PASAR DITENTUKAN LEWAT UNDIAN Alokasi kios-kios pasar di pasar Becora dan Comoro yang baru selesai direnovasi dilaksanakan melalui undian di Markas Besar Distrik Dili pada 3 Oktober 2000. Kios-kios tersebut diberikan kepada 180 pedagang di setiap pasar. Sekitar 2.600 pedagang lainnya akan ditempatkan di areal terbuka di samping gedung pasar. Para pedagang itu diharapkan akan pindah ke lokasi mereka yang baru pada akhir Oktober. Prakarsa ini merupakan bagian dari fase pertama rencana untuk merelokasi pedagang-pedagang pasar dari Pasar Sentral Dili ke pasar di Becora dan Comoro. Renovasi kedua pasar tersebut telah memakan waktu tiga bulan dan mencakup renovasi atap dan pembangunan gedung pasar dan kios yang modern. Tujuan proyek ini yang didanai bantuan Jepang adalah agar situasi dan kondisi yang lebih baik di pasar Becora dan Comoro akan merupakan daya tarik yang dapat menggalakkan pedagang untuk pindah dari Pasar Sentral dan pasar ikan yang padat di pantai Dili. Foto arsip OCPI-UNTAET (2)
RENCANA DIJELASKAN Anggota Kabinet untuk Urusan Dalam Negeri, Ana Pessoa, direktur Urusan Sosial, Cecilio Adornaa, dan Natascha Medent dari Bank Dunia mengunjungi Viqueque pada akhir September untuk menjelaskan rencana-rencana UNTAET dan pembentukan pemerintahan Timor Timur.
HUBUNGAN KAPAL FERI ANTARA OECUSSI DAN D ILI Kabinet Peralihan telah menyetujui untuk memberikan subsidi bahan bakar minyak sebesar AS$5.000 per bulan kepada perusahaan East Timor Shipping and Supply (ETSS) yang berkedudukan di Australia untuk mengoperasikan kapal feri antara Oecussi dan Dili. ETSS juga dibebaskan dari memikul tanggung jawab terhadap penumpang dalam pelayanan yang diberikan.
GEREJA BARU DI UAI MORI Uskup Nascimento melakukan perjalanan dari Baucau untuk meletakkan batu pertama pembangunan gereja baru di desa Uai Mori di daerah pegunungan Viqueque yang secara berangsur-angsur kembali normal setelah dilanda kekerasan tahun lalu. Uskup Nascimento menjanjikan bahwa Caritas, badan bantuan Katolik, akan menyediakan bahan-bahan untuk pembangunan sebuah sekolah baru. Sekolah yang terdekat dengan tempat itu berada di kota Viqueque dan bisa dicapai dengan berjalan kaki selama enam jam. Koordinator sub-distrik Elizabeth Deniga telah menyerahkan paket-paket untuk kegiatan anak-anak dari Dana Anak-Anak Perserikatan BangsaBangsa. PERAYAAN DI OSSU Sekitar 5.000 orang menghadiri perayaan Santa Teresinha di sub-distrik Ossu, Viqueque. Uskup Nascimento melaksanakan misa di luar gereja pada 1 Oktober dan kemudian bergabung dengan agamawan setempat Pastur Germano dan ratusan tamu lainnya untuk menikmati hidangan makan siang tradisional di salah satu gedung sekolah. Pada acara ini juga hadir kesembilan orang suco yang ada di Ossu. “Setiap orang membantu mempersiapkan perayaan ini. Kami memerlukan waktu lebih dari sebulan untuk mempersiapkannya,” Francisco da Costa, ketua panitia penyelenggara menjelaskan. Ia mengatakan perayaan tersebut secara simbolis penting karena berbeda dengan perayaan yang digelar pada zaman Indonesia “ketika semuanya dilaksanakan
KONSULTAN DI BOBONARO Sebuah tim konsultan AusAID telah mengunjungi Bobonaro untuk merancang program guna meningkatkan suplai air daerah pedesaan, sanitasi dan kesehatan lingkungan hidup di distrik tersebut. DUKUNGAN KESEHATAN MENTAL Enam orang warga Timor Timur dari Bobonaro terpilih untuk menghadiri pelatihan dukungan kesehatan mental dan psiko-sosial yang diselenggarakan oleh PRADET, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang dibiayai oleh AusAID di Dili. SEKOLAH SWASTA DIRENCANAKAN Rencana pembangunan sekolah menengah pertama swasta di Osu-Huna, Baguia, Baucau kini sedang digarap. Sekolah tersebut dimaksudkan untuk melayani tiga dari desa-desa paling terpencil di daerah pegunungan Baguia. KUBURAN MASSAL Sebuah kuburan massal dengan delapan jenazah ditemukan di daerah perumahan di distrik Los Palos di samping bekas markas besar batalion Indonesia. Jenazah tersebut diperkirakan adalah korban kekerasan yang terjadi dalam periode waktu 1982-84. RENCANA KESEHATAN DILUNCURKAN Rencana Kesehatan Distrik Baucau telah diluncurkan secara resmi pada 27 September. Baucau merupakan distrik keempat setelah Aileu, Liquica dan Bobonaro yang memiliki rencana kesehatan seperti itu yang menggambarkan pelayanan kesehatan dasar yang akan tersedia untuk lebih dari 100.000 warga hingga Agustus tahun depan. Tujuan menyeluruh rencana ini adalah untuk memberikan fasilitas dan pelayanan kesehatan kepada 90 persen warga yang tinggal dalam radius dua jam bila berjalan kaki. Rumah sakit rujukan di Baucau terus dibuka untuk semua sub-distrik dan akan menyediakan pelayanan dasar termasuk perawatan dan ruang medis, persalinan dan bedah. Sasarannya juga untuk memberikan perawatan kepada pasien yang datang dari distrik Lautem dan Viqueque. Sebuah pusat kesehatan akan dibuka di masing-masing sub-distrik dan dua dari subdistrik tersebut akan terus dilayani oleh klinik keliling.
dalam pemantauan kebijakan dan evaluasi. Scot Cunliffe dari organisasi tersebut memperingatkan, “banyak orang yang tidak sadar akan bahaya bila berhadapan dengan bahan-bahan ini.” Dewan Serikat Buruh Australia (Australian Council of Trade Unions) juga telah mengeluarkan peringatan akan bahaya asbestos. Hal ini langsung ditanggapi oleh UNTAET. Survei yang dilakukan oleh sebuah konsultan menemukan bahwa sekitar 10 persen dari bangunan rumah dan 40 persen bangunan umum di Timor Timur mengandung semen asbestos. Lebih dari 30 insinyur bangunan yang dipekerjakan untuk mensurvei gedung-gedung sekolah telah diberikan pelatihan mengenai penanganan asbestos. Petunjuk-petunjuk baru juga telah dikeluarkan oleh UNTAET untuk mereka yang bekerja dengan asbestos. PETUNJUK-PETUNJUK INI ANTARA LAIN MENCATAT
• Basahkan puing-puing dengan air sebelum memindahkannya • Tutuplah hidung dan mulut dengan
Foto arsip OCPI-UNTAET
iriman 30.000 masker pelindung untuk digunakan pekerja industri konstruksi dijadwalkan tiba di Timor Timur awal Oktober ini. Masker tersebut dibeli oleh Divisi Dinas Kesehatan sebagai bagian dari langkah UNTAET untuk mengurangi resiko dalam menangani bahan asbestos, terutama dalam upaya membersihkan puing-puing bangunan. Para pejabat mengatakan masker tersebut akan disalurkan kepada berbagai perusahaan setelah kiriman tersebut diterima. Asbestos dipergunakan secara luas dalam bahan insulasi (bentuk paling berbahaya) dan sebagai pencegah kebakaran. Penanganan sembrono atau kerusakan lainnya mengelurkan serat asbestos yang jika dihirup, dalam waktu lama, dapat mengakibatkan penyakit mesothelioma dan berbagai bentuk kanker. Bahaya ini diungkapkan untuk pertama kalinya pada bulan Juli oleh La's Hamutuk, sebuah organisasi pemantau yang berkedudukan di Dili yang terlibat
TANDA-TANDA ZAMAN Keselamatan lalu lintas telah ditingkatkan di sub-distrik Venilale, Baucau, sebagai hasil kerjasama antara CivPol dan masyarakat. Ramburambu jalan yang baru telah dipasang dan berbagai peraturan lalu lintas telah disosialisasikan. “Penumpang tidak lagi duduk di atas kap kendaraan atau berdiri di pintu yang terbuka. Dan warga tidak lagi duduk-duduk di jalan atau di pinggir jalan,” pejabat Venilale Manuel Castro mengatakan. Komandan sub kantor CivPol Harry Wiltschut mengatakan perbaikan-perbaikan telah dicapai sebagai hasil dari upaya stafnya dan masyarakat. Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dewan Kota Darwin (Darwin City Council) atas sumbangan rambu-rambu lalu lintas. Pelang nama tempat di seluruh delapan desa di Venilale juga diserahkan dalam upacara pada 30 September. Salah seorang wakil desa, Caitano Correia mengatakan, “Rambu-rambu jalan ini sangat penting bagi kami. Rambu-rambu jalan membantu menunjukkan arah kepada mereka yang melakukan perjalanan, terutama bagi mereka yang baru datang ke daerah tersebut.”
KEGEMBIRAAN ANAK-ANAK Sekitar 100 anakanak termasuk anak yatim, menghadiri lokakarya permainan kreatif di sub-distrik Venilale, Baucau. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi pembuatan layang-layang dan menggambar. Anak-anak itu digalakkan untuk melukis apa saja yang mereka inginkan pada lembaran kain putih panjang
Kampanye bahaya asbestos diluncurkan
K
di dinding. Banyak di antara mereka yang menulis kata-kata “Venilale”, “UNTAET” dan “CivPol” dengan warna-warna yang mencolok. Mereka juga berkesempatan untuk bermain dengan menggunakan peralatan olahraga yang diserahkan oleh komandan Polisi Sipil (CivPol) setempat. Peralatan olahraga tersebut diperoleh melalui sumbangan dari Kepolisian Darwin. Tinju dan mendaki jaring di dinding ternyata sangat digemari anak-anak. Dan sebagian besar mereka juga kagum dengan sebuah sandiwara mengenai perjuangan kemerdekaan yang dipersembahkan oleh para siswa Sekolah Asrama Venilale. “Tujuan utama diselenggarakannya lokakarya ini adalah untuk menghadirkan kegembiraan bagi anak-anak,” kata Evonne Rademacher, koordinator sub-distrik UNTAET yang menyelenggarakan acara tersebut dengan dukungan Proyek Pembangunan Anak dan Pemuda (Child and Youth Development Project).
dengan rasa takut.” Pada perayaan ini digelar tari-tarian tradisional, kegiatan anakanak, pertandingan sepak bola dan bola voli antara Ossu dan tim Falintil.
Masker mengurangi resiko bahaya dalam menangani asbestos. masker anti asbestos • Jangan gunakan alat potong dan alat listrik bila memindahkan bahan asbestos: penanganan manual yang hati-hati lebih baik karena tidak banyak mengeluarkan debu • Cegahlah anak-anak memasuki daerah dimana terdapat bahan asbestos • Jangan makan atau merokok di daerah yang tertutup dengan semen asbestos karena kedua hal tersebut meningkatkan bahaya terhirupnya serat asbestos melalui saluran langsung ke dalam organ tubuh manusia.
Hal 6
United Nations
Nations Unies
Administrasi Transisi PBB di Timor Timur
PEMERINTAHAN TRANSISI TIMOR LOROSA’E SEKSI USAHA PEMBELIAN (PROCUREMENT) UNDANGAN KEPADA PELANGAN (PERUSAHAN) DENGAN NO 1007B UNTAET Pemerintahan Transisi Timor Loro-Sae, Seksi usaha pembelian mengundang perusahan yang memenuhi syarat untuk mengikuti seksi agar menjadi penyediaan bagi alat-alat kantor atau perlengkapan mengambar/membuat peta (misalnya Bulpen pengambar,kuas,papan/ meja untuk mengambar) telah diperlukan untuk mendirikan sebuah badan untuk menyelidiki dan mengambar /membuat peta pada Pemerintahan Transisi Timor Loro-Sae/ Badan Pertanahan. Perusahan yang lolos seleksi akan mendapat informasi lebih lanjut pada Kantor. PEMERINTAHAN TRANSISI TIMOR LORO-SAE, SAKSI USAHA PEMBELIAN DIGEDUN PEMERINTAHAN TRANSISI DILI.TIMOR LORO-SAE Tel: +61 8 8945 2203 ext. 5622 Fax: +670 390 322 024 or +61 8 8942 2198 E-mail:
[email protected] www.gov.east-timor.org Seleksi umum akan dibuka pada tanggal 27 Oktober 2000 pada pukul 10.00 waktu Timor Loro-Sae, di tempat Kantor Pemerintahan Transisi Timor Loro-Sae, Seksi Usaha Pembelian.
Tais Timor
2-15 Oktober 2000
Tiu berbicara mengenai...
Persetujuan Kontrak H
alo teman-teman! Tempo hari ketika saya sedang berjalan pulang dari tempat kerja, saya bertemu dengan seorang teman yang menanyakan masalah kontrak. Tiga bulan yang lalu, teman saya Carlos menyewakan salah satu propertinya kepada sebuah lembaga swadaya masyarakat. Carlos kini dihadapkan pada suatu dilema. Ia merasa ia tidak mendapat uang sebanyak yang diharapkannya, dan staf lembaga swadaya masyarakat tersebut terus mengatakan bahwa mereka mempunyai dokumen ini yang telah ditandatangani oleh Carlos yang mengikatnya untuk mematuhi klausa-klausa yang terdapat dalam dokumen perjanjian sewa tersebut. Saya mengajak ia minum kopi dan inilah pembicaraan kami seputar masalah tersebut. Carlos: Tiu, Tiu…..Pas benar, kamu yang sedang saya cari. Tiu: Oh Halo, Carlos, tapi pertama-tama bagaimana kabar anda? Dan bagaimana dengan anak isterimu? Carlos: Kamu tahu Tiu. Keadaan kami sebaik yang dapat kami harapkan dalam situasi seperti ini. Tiu: Saya tahu kita semua berupaya sekuat tenaga untuk hidup dengan sebaik-baiknya, tetapi ya….paling tidak kita bisa berjalan pulang larut malam tanpa perlu menoleh ke belakang. Carlos: Tiu, maafkan saya, saya menggangu anda, ada sesuatu yang mendesak yang perlu saya bicarakan dengan anda! Tiu: Kedengarannya serius sekali! Apakah masalah yang mendesak ini? Carlos: Masalahnya serius, dan saya tidak tahu harus berbuat apa. Tiu: Baiklah, pertama beri tahu saya apa permasalahannya dan kemudian saya akan melihat apakah saya dapat membantumu. Carlos: Saya tahu kamu bisa membantu saya. Masalahnya begini. Saya sekarang menyewakan rumah saya kepada sebuah lembaga swadaya masyarakat internasional dan mereka sangat menuntut dan mengharapkan saya untuk memperbaiki segalanya di rumah itu. Mereka mengira saya akan melakukan semua itu. Bila saya ke kantor LSM yang bersangkutan, stafnya selalu menyodorkan dokumen ini dan mengatakan saya harus melakukannya. Tapi saya tidak akan melakukan perbaikan itu, dan lebih baik bagi mereka untuk tidak terus menggangu saya. Kalau tidak satu hari nanti saya akan ke sana dan mengusir mereka keluar. Tiu: Tunggu, tunggu dulu, tidak perlu begitu. Waktu sudah berubah, ini bukan lagi zaman Indonesia. Kita tidak bisa menggunakan kekerasan untuk memaksa suatu pendapat. Itu bukan cara bagi kita untuk menyelesaikan masalah. Saya kita kita harus ngopi dulu dan bicara tentang hal ini. Anda kelihatan stres sekali mengenai hal ini. Carlos: Tentu saja saya stres Tiu. Baiklah biar saya yang mentraktirmu. Bagaimana kalau café latte, bisa? Tiu: Kamu tahu saya biasanya tidak minum café latte, aromanya tidak sama dengan kopi Timor, tapi biarlah saya akan mencobanya. Baiklah, ulangi semuanya lagi dan ceritakan kepada saya secara terperinci mengenai dokumen yang anda tandatangani. Carlos: Tiu anda tahu keadaannya sekarang. Dewasa ini terdapat banyak warga asing di Dili dan mereka semua memerlukan tempat tinggal. Karena penghasilan yang saya peroleh dari pekerjaan saya tidak mencukupi untuk kehidupan keluarga saya, saya pun memutuskan untuk menyewakan rumah saya kepada lembaga swadaya masyarakat internasional ini. Kini saya tinggal di Taibessi dengan orang tua saya. Tiu: Kapan anda menyewakan rumah itu? Carlos: Sekitar empat bulan yang lalu. Tiu: Dan bagaimana cara mereka membayar sewa? Carlos: Diantara kami ada persetujuan bahwa karena banyak perbaikan yang harus dilakukan pada rumah itu, mereka akan membayar sewa tiga bulan di muka agar saya dapat memperbaiki rumah saya. Dan setelah mereka menempati rumah
tersebut, mereka tidak akan membayar sewa selama tiga bulan pertama. Tiu: Itu masuk akal. Carlos: Ya memang masuk akal. Tetapi saya mengira mereka akan membayar sewa tiga bulan sekaligus. Oleh karena itu saya merenovasi rumah itu dan dengan sisa uang yang ada, saya membeli mobil. Saya akan melunasi pembelian mobil itu dengan pembayaran sewa tiga bulan untuk tahap kedua. Ternyata bila saya pergi ke kantor Lembaga Swadaya Masyarakat tersebut untuk mengambil sewa, saya diberitahu bahwa menurut perjanjian saya akan dibayar sewa setiap bulan. Nah, ini menimbulkan masalah karena saya telah meminjam uang dari famili saya karena saya pikir saya dapat melunasi hutang saya dengan cepat. Melihat keadaannya sekarang, hal ini tidak mungkin lagi saya lakukan. Kini saya berhutang kepada famili saya dan saya harus melunasi pembelian mobil saya. Tapi itu baru permulaan dari masalah yang saya hadapi. Masalah yang lain adalah Lembaga Swadaya Masyarakat tersebut menginginkan saya untuk memperbaiki pipa-pipa air, mengecat rumah dan mengeluarkan mobil-mobil tua saya dari perkarangan belakang rumah. Saya tidak bisa melakukan hal ini. Saya tidak punya uang. Kenapa mereka tidak bisa melakukan hal itu sendiri? Malais ini, mereka datang dengan uang dan tampaknya tidak memahami apa yang sedang kita alami saat sekarang. Tiu: Tidak sesederhana itu Carlos. Ini juga menyangkut persoalan prinsip dan dana yang dialokasikan untuk kegiatankegiatan dan proyek-proyek tertentu yang telah disetujui yang tidak bisa dengan mudah dialihkan ke kegiatan dan proyek yang lain. Tetapi mari kita coba mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang masalah yang anda hadapi. Jadi anda menyewakan rumah kepada sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat dan mereka memberikan sewa tiga bulan dimuka kepada anda untuk memperbaiki rumah tersebut. Dan kini mereka sudah pindah ke rumah itu dan beroperasi di sana. Ada kesalahpahaman karena anda mengira mereka akan membayar sewa tiga bulan sekaligus dimuka setiap kali pembayaran dilakukan. Menurut pihak LSM tersebut perjanjiannya bukan seperti itu. Mereka akan membayar sewa setiap bulan. Lembaga tersebut juga meminta anda untuk memperbaiki saluran pipa air dan mengecat rumah dan mengeluarkan mobil-mobil tua anda dari perkarangan belakang. Sejauh ini, apakah benar seperti yang saya katakan? Carlos: Ya benar begitu Tiu. Tiu: Anda menyebut tentang perjanjian, apakah anda punya salinan surat perjanjian tersebut? Carlos: Ya Tiu, ini dia. Tiu: Biar saya membacanya. Oh ya, dokumen ini sebenarnya adalah suatu kontrak antara anda sebagai pemilik rumah dengan Lembaga Swadaya Masyarakat tersebut sebagai penyewa. Bahkan anda punya salinan kontrak tersebut dalam bahasa Tetun. Rapih betul cara kerja LSM tersebut. Kasih saya waktu untuk membacanya. Apakah anda sudah membacanya Carlos? Carlos: Sedikit-sedikit, kamu tahu Tiu bahasanya cukup rumit. Tiu: Terlepas dari rumit atau tidaknya dokumen ini, dokumen ini sangat penting dan ketidaktahuan akan isinya bukan suatu alasan. Jika anda menghadapi kesulitan untuk memahaminya, maka anda harus minta untuk dijelaskan. Dalam dokumen ini terdapat informasi yang sangat penting bagi anda sebagai pemilik rumah dan bagi Lembaga Swadaya Masyarakat tersebut sebagai penyewa. Ini adalah dokumen yang mengikat anda kepada klausa-klausa yang tertera padanya setelah anda menandatangani dokumen ini. Carlos: Tapi apakah arti mengikat dan klausa, Tiu? Tiu: Sebuah dokumen yang mengikat adalah selembar kertas yang menyatakan bahwa anda harus mematuhi instruksiinstruksi yang yang terdapat dalam dokumen tersebut. Suatu klausa adalah bagian dari dokumen tersebut dan dalam hal ini kontrak yang menjelaskan secara terperinci apa yang harus anda lakukan. Carlos: Dan apakah yang tertuang dalam dokumen tersebut?
Tiu: Itulah yang saya maksudkan. Anda seharusnya tidak menandatangani sesuatu sebelum membacanya. Misalnya, dokumen yang sedang saya baca ini mengatakan, dalam klausa 10 bahwa pihak penyewa akan membayar sewa setiap bulan dan bukan tiga bulan sekaligus. Juga dijelaskan dalam kontrak ini bahwa kedua pihak sepakat pada saat kontrak tersebut ditandatangani bahwa sewa tiga bulan yang dibayar dimuka akan digunakan untuk perbaikan yang perlu dilakukan pada rumah tersebut sebelum pihak penyewa menempatinya. Dari suatu segi LSM tersebut telah mempermudah anda karena menurut apa yang saya tahu, anda bertanggung jawab atas pemeliharaan rumah tersebut, dan tidak ada klausa dalam kontrak ini yang menyatakan itu menjadi tanggung jawab pihak penyewa. Carlos: Dan hukum apakah yang berlaku di sini? Tiu: Baiklah, sekarang ini hukum yang relevan dengan masalah yang anda hadapi kini sedang dirumuskan oleh Departemen Hukum UNTAET. Ini berarti bahwa sebelum rancangan undang-undang tersebut diajukan dan disahkan oleh Kabinet, maka hukum yang berlaku adalah hukum Indonesia. Carlos: Dan bagaimanakah persoalan ini menurut hukum Indonesia? Tiu: Kamu tahu, Carlos, saya bukan notaris atau pengacara, jadi saya tidak bisa memberikan advis hukum. Untuk itu anda harus menghubungi Asosiasi Notaris/Pengacara Yayasan Hak. Tetapi menurut pengetahuan hukum saya yang sederhana, pemeliharaan bangunan, yaitu rumah dan lingkungannya, menjadi tanggung jawab anda kecuali, seperti saya bilang tadi, ada sesuatu dalam kontrak tersebut yang menyatakan bahwa pemeliharaan bangunan menjadi tanggung jawab mereka. Dan melihat kontrak ini, tanggung jawab atas pemeliharaan tesebut menjadi tanggung jawab anda, Carlos? Carlos: Apa yang akan terjadi jika saya tidak melaksanakan hal itu? Apakah saya akan dipenjara? Tiu: Itu adalah keputusan yang harus diambil oleh pengadilan. Jika masalah ini dibawa ke muka pengadilan. Menurut hukum Indonesia, meskipun anda tidak perlu masuk penjara, namun pihak LSM itu berhak untuk memperoleh kompensasi dari kerugian yang mungkin timbul karena anda tidak memenuhi tugas dan kewajiban anda sebagai pemilik rumah. Carlos: Kompensasi! Dan bagaimana saya harus membayar kompensasi itu? Dengan uang apa saya harus bayar? Tiu: Tunggu dulu. Saya baru mulai menjelaskan tentang hukum tersebut. Saya tidak mengatakan itulah tindakan yang akan diambil oleh pihak LSM. Lembaga Swadaya Masyarakat dan UNTAET berada di sini untuk membantu. Saya yakin mereka tidak akan bergerak terlalu jauh. Sudahkah anda mencoba untuk berbicara dengan mereka dengan kepala dingin? Jelaskan masalah anda. Mereka mungkin akan dapat membantu anda. Carlos: Tapi saya akan kehilangan muka. Saya sangat malu untuk ke sana. Tiu: Apakah kehilangan muka itu lebih penting daripada memiliki hubungan yang baik dengan pihak penyewa? Maksud saya pertimbangkanlah sisi baik dan buruknya. Kalau saya pribadi, saya akan ke sana dan bicara kepada mereka. Saya akan menjelaskan apa yang telah anda ceritakan kepada saya. Secara bersama, mungkin akan dapat tercapai persetujuan yang saling menguntungkan. Carlos: Saya tahu anda benar, Tiu. Saya begitu emosi. Saya harus belajar untuk menelan kesombongan saya lebih sering lagi dan berpikir untuk berbuat apa yang betul. Terima kasih banyak Tiu. Saya tahu anda bisa membantu saya. Tiu: Jangan khawatir, tapi tolong lakukan ini untuk saya. Jika semuanya beres, tolong ajarkan kepada yang lain untuk mengikuti apa yang anda lakukan. Ingatlah ini: Selalu ada pilihan dan sebagian besar pilihan tersebut tidak seharusnya melibatkan kekerasan. Dan sampai ketemu lagi, jagalah dirimu Carlos!
D
i tengah-tengah kasus pembunuhan tiga petugas kemanusiaan untuk pengungsi PBB di Atambua, Timor Barat, dan kasus pembunuhan lainnya di Guinea, sekitar 200 anggota staff Perserikatan Bangsa-Bangsa dan berbagai lembaga swadaya masyarakat berbaris di Dili pada 22 September untuk membangkitkan kesadaran mengenai kekerasan yang menimpa para pekerja bantuan kemanusiaan. Mereka menyerahkan sebuah surat kepada Administrator Transisional Sergio Vieira de Mello yang mengungkapkan keprihatinan mereka tentang meningkatnya serangan, dan meminta diambilnya langkah-langkah untuk menjamin keamanan para staff PBB di Timor Timur dan menyeru kepada Pemerintahan mendatang untuk menandatangani dan mengesahkan Konvensi 1994 tentang Keamanan Personil PBB dan Personil Terkait. Di New York, juru bicara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Kofi Annan mengatakan bahwa 5.000 orang di sedikitnya 28 kota besar dan kota-kota kecil di seluruh dunia telah berkumpul dalam “pawai, rapat-rapat akbar atau event-event peringatan lainnya.”
CivPol PBB 24 JAM NOMOR DARURAT DI DILI 0408039978 Foto arsip OCPI-UNTAET
Hal 7
2-15 Oktober 2000
Tais Timor
Suara-Suara Timor Lorosa'e
B
JOAO EBRISTO, 46 PENJUAL ROKOK “Saya orang Maubisse dan menjual rokok adalah cara saya mencari nafkah saat ini. Saya tidak mendapat banyak keuntungan tetapi ini lebih baik daripada menganggur. Saya tidak suka menganggur. Jadi saya memilih untuk menghabiskan waktu senggang saya dengan menjual rokok. Rata-rata saya mendapat kuntungan sekitar Rp10.000. Itu lebih baik daripada tidak bekerja. Saya tidak bermaksud untuk memperluas usaha ini karena saya berharap untuk bekerja di rumah sakit seperti tahun lalu. Saya juga berharap untuk bekerja dengan dinas umum.”
ELSA XAVIER, 35 PEDAGANG KIOS “Saya dilahirkan di Ainaro, tetapi Dili adalah tempat bisnis saya. Saya berjualan di kios dan menjual bermacam-macam barang seperti garam, sabun dan rokok. Usaha skala kecil ini saya rintis dengan suami saya sekitar enam bulan yang lalu. Sejak itu, kami terpaksa tutup sekitar tiga kali karena tidak banyak orang yang membeli.Tapi, karena kami harus berbuat sesuatu untuk memperoleh penghasilan bagi keluarga, kami kembali membuka usaha ini dengan harapan keadaan akan membaik. Bisnis semakin bersaing karena adanya peningkatan jumlah pedagang kios di Dili. Pada waktu yang akan datang, suami saya dan saya akan beralih ke industri pakaian jadi karena suami saya adalah seorang penjahit terlatih.”
KAITANO M. C. SALDANHA, 30 PEDAGANG VALUTA ASING “Sudah enam bulan saya berkecimpung dalam bisnis ini. Saya mulai berusaha sekitar pukul 08:00 pagi sampai sore hari. Saya biasanya makan siang bersama keluarga di rumah yang kebetulan tidak jauh dari tempat saya berusaha. Saya memperoleh keuntungan sekitar Rp100.000 per hari, penghasilan yang cukup baik.Tetapi bisnis semakin sulit karena semakin banyak orang yang berkecimpung dalam bidang ini. Juga para pedagang menawarkan kurs tukar yang berbeda-beda dan ini membingungkan pelanggan. Rencana saya ingin mencari kerja kantor yang lebih pasti dan dapat diandalkan.”
Foto arsip OCPI-UNTAET (8)
agaimanakah anda mencari nafkah di Dili? Apakah rencana anda untuk masa depan? LIDIA DE JESUS, 30 PEMBUAT TAIS “Saya mulai bekerja pada pukul 08:00 pagi dan terus bekerja hingga sore hari. Jelas pendapatan kami per hari bergantung pada pengunjung yang datang untuk membeli Tais. Masalah kami yang terbesar adalah musim penghujan karena kami berusaha di pasar terbuka tanpa atap. Kami berharap pemerintah akan memperhatikan masalah ini agar kami tidak perlu khawatir dengan cuaca.”
CERVELINHO MARTINS, 29 PEDAGANG KAKI LIMA “Dalam zaman Indonesia, saya melakukan pekerjaan yang sama seperti yang saya lakukan sekarang. Akan tetapi bisnis saya hancur dengan terjadinya kekerasan dan penghancuran tahun lalu. Sejak dimulainya kembali bisnis tahun ini, prospeknya kelihatan membaik. Saya telah berhasil membeli kereta dorong yang baru dan telah mengisinya dengan barang-barang seperti minuman, rokok dan permen. Saya mendapat keuntungan sekitar Rp100.000 per hari. Saya begitu sibuk sehingga tidak bisa pulang ke rumah untuk makan siang. Jadi saya makan di warung yang berdekatan. Saya biasanya berhenti berdagang sekitar pukul 11:00 malam.”
DOMINGOS XIMENES, 21 PENJUAL IKAN “Saya dilahirkan di Baucau dan baru sekitar sebulan menjual ikan. Ini pekerjaan dari subuh hingga sore hari. Saya menyenangi usaha ini tapi saya bisa lebih maju lagi jika saya diberikan fasilitas seperti perahu dan lemari es, suatu kekurangan yang dialami sebagian besar kami. Saat ini, saya menjadi orang tengah yang mengandalkan suplai ikan secara berkala dari para nelayan veteran. Jika saya bisa mendapatkan perahu, saya akan mencari ikan sendiri. Saya akan memperoleh lebih banyak penghasilan karena saya tidak perlu membeli ikan dan menjualnya kembali. Jika ada fasilitas pendingin dan fasilitas penyimpanan, maka itu akan mencegah ikan membusuk yang akan menekan harga pasarnya.”
JOSE GOMEZ, 23 PENJUAL KARTU TELEPON PRA BAYAR “Sejak Agustus tahun ini saya telah menggeluti bisnis penjualan kartu telepon pra bayar. Saya membeli kartu-kartu tersebut dari seorang pedagang yang memberikan komisi A$2 untuk setiap kartu yang laku dijual. Seharinya saya bisa memperoleh keuntungan maksimal A$20. Untuk sementara waktu penghasilan itu cukup baik karena saya segera bermaksud untuk melanjutkan studi saya ke universitas. Apa yang saya lakukan sekarang adalah bisnis sementara agar dapat menutup biaya dalam periode peralihan yang sulit yang sedang dialami negeri saya.”
AMETA, 20 PENJUAL KORAN “Saya senang melakukan usaha ini karena koran menyampaikan informasi tentang apa yang sedang terjadi di negeri ini. Tetapi menjual suratkabar bukanlah pekerjaan yang mudah karena terdapat begitu banyak saingan dan pelanggan saya tampaknya tidak memiliki dana yang cukup untuk membeli suratkabar setiap hari.Tapi pada hari yang baik saya bisa memperoleh sampai Rp20.000. Saya akan terus melanjutkan usaha saya ini karena hanya ini saja yang dapat saya lakukan untuk sekarang ini.”
Nama koran Tais Timor melukisan gambaran kewaspadaan, proses waktu yang cukup panjang menuju pembuatan kain tradisional Timor Timur yang digunakan dalam setiap acara penting. Oleh kerena berbagai kelompok membuat Timor Timur bersatu selama periode transisi untuk membangun negeri ini, Tais Timor bermaksud mengingatkan dan merenungkan kembali kejadian -kejadian yang membentuk . Pelayanan informasi umum terbit dua minggu sekali oleh Administrasi Transisi PBB di Timor Timur (UNTAET). Diterbitkan dalam bahasa Tetun,Indonesia,Portugis dan bahasa Inggris. Ditulis, diolah dan dirancang oleh Kantor Komunikasi dan Informasi Umum (OCPI). Jumlah 75,000 eksemplar. UNTAET-OCPI, c/-PO Box 2436, Darwin NT 0801, Australia. Tel: +6188942-2203 Fax: +61-8-8981-5157 email:
[email protected] Ini bukanlah sebuah dukumen resmi. Untuk tujuan informasi saja.
Hal 8