BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional merupakan kunci utama bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Perdagangan
internasional dapat meningkatkan
standar kehidupan di negara maju dan negara -negara berkembang, menyumbang bagi pengurangan kemiskinan serta menciptakan dunia yang lebih stabil, aman, dan damai. Perdagangan internasioanl diatur oleh sistem perdagangan regional maupun multirateral, Perjanjian Perdagangan Preferensi (PTA), dan ketentuan nasional suatu negara. Perkembangan perdagangan internasional dalam beberapa tahun terakhir dipicu oleh berbagai faktor, diantaranya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) yang sangat cepat, kemajuan di dalam sistem transportasi dan berkembangnya liberalisasi perdagangan. Arus informasi telah memungkinkan setiap bangsa untuk lebih mengenal dan memahami bangsa lain. Khusus dalam bidang ekonomi setiap bangsa lebih mudah mengetahui dari mana bangsa itu dapat memenuhi kebutuhan ekonomisnya yang lebih berdaya dan berhasil guna dan sebaliknya ia akan mudah mengetahui ke mana sebaiknya memasarkan komoditi unggul negaranya. Neraca perdagangan internasional dalam beberapa tahun belakangan cenderung turun akibat krisis ekonomi global. Krisis yang terjadi pada dekade pertama abad ke-21 sehingga tak satu negara pun dapat menghindarinya. Hal
1
itu dapat menggambarkan secara jelas bahwa dibawah integrasi ekonomi global, terdapat saling ketergantungan antara satu negara dengan yang lainnya. Kenyataan ini kemudian menyadarkan pentingnya me mperkuat kerjasama dengan semua pihak yang terlibat dalam perdagangan internasional, yang merupakan kunci pengembangan dan mesin yang menggerakkan perekonomian global ke depan. Perdagangan internasional tersebut dilakukan melalui kegiatan ekspor impor sehingga antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain dapat terpenuhi kebutuhan dalam negeri maupun memasarkan komoditi unggulannya sehingga timbul hubungan mutualisme di antara bangsa - bangsa di dunia. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang berperan dalam perdagangan internasional dengan cara melakukan kegiatan ekspor impor yang akan meningkatkan penerimaan negara. Indonesia mengekspor komoditi unggulannya seperti : tembakau, karet, kopi, lada, tengkawang, dan lain-lain. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, Indonesia mengimpor seperti : mesin-mesin pabrik, kendaraan bermotor, elektronik, dan sebagainya. Penerimaan negara dari kegiatan ekspor impor berupa penerimaan pabean, cukai, dan pajak. Penerimaan pabean terdiri dari bea masuk, bunga, dan denda administrasi. Penerimaan cukai terdiri dari cukai hasil tembakau, cukai etil alkohol,cukai minuman mengandung etil alkohol, dan denda administrasi. Sedangkan dari penerimaan pajak sendiri terdiri atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjua lan atas Barang Mewah (PPnBM), dan PPh Pasal 22. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang- Undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat kontraprestasi (imbalan) yang
2
langsung dapat dirasakan oleh pembayar pajak, yang digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran pemerintah (rutin dan pembangunan) bagi kepentingan masyarakat umum. Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut berdasarkan UndangUndang No 8 Tahun 1983, yang merupakan sumber penerimaan yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan pajak pusat atau pajak negara. Sebagai pajak negara, penghasilan yang diperoleh dari pemungutan pajak, dipergunakan sebagai sumber pembiayaan negara. Sejak diterapkan, Undangundang Pajak Pertambahan Nilai telah cukup banyak berperan sebagai sumber penerimaan utama yang semakin meningkat baik jumlah
maupun jumlah
relatifnya apabila dibandingkan dengan penerimaan negara lainnya. Penerimaan PPN salah satunya dipengaruhi adanya kegiatan impor Barang Kena Pajak (BKP). Impor adalah setiap kegiatan memasukkan barang dari luar daerah Pabean ke dalam daerah Pabean. Barang impor adalah setiap barang yang masuk ke dalam daerah Pabean dari luar daerah Pabean atas kegiatan impor. Terutangnya pajak atas impor Barang Kena Pajak, terjadi pada saat BKP tersebut dimasukkan ke dalam daerah pabean. Pemungutan dilakukan melalui Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang akan memudahkan pengawasan terhadap impor Barang Kena Pajak sehingga akan menghindarkan penyelundupan dan tindak pidana perpajakan yang akan merugikan negara dari segi penerimaan.
3
Tabel 1.1 Realisasi Total Penerimaan Pajak di KPPBC Tipe Madya Pabean Ngurah Rai Tahun Anggaran 2012 – 2014 Tahun Anggaran
Realisasi Total Penerimaan PPN Impor
Realisai Total Penerimaan Pajak
Kontribusi (%)
2012 2013 2014
19,293,905,428 25,232,338,792 29,101,966,777
170,386,176,518 179,883,541,292 189,102,770,223
11.32 14.02 15.39
Sumber : KPPBC Tipe Madya Pabean Ngurah Rai
Penerimaan PPN dari
tahun
ke
tahun dapat mengalami kenaikan
tergantung dari banyak atau sedikitnya Barang
Kena
Pajak yang diimpor.
Kenaikan penerimaan PPN impor menunjukkan bahwa kegiatan impor Barang Kena Pajak mengalami kenaikan. Kenaikan penerimaan PPN impor terjadi apabila Barang Kena Pajak yang diimpor pada tahun tersebut lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya. Melihat dari beberapa uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah sebagai berikut : 1) Kontribusi dari pemungutan PPN atas Impor Barang Kena Pajak
terhadap
total penerimaan pajak di Kantor P engawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Ngurah Rai Tahun Anggaran 2012 -2014 2) Fasilitas perpajakan
yang diberikan kepada importir untuk meningkatkan
penerimaan PPN Impor Barang Kena Pajak 3) Apakah fa ktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan PPN atas Impor Barang Kena Pajak di KPPBC Tipe Madya Pabean Ngurah Rai?
4
1.2 Tujuan : Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah
maka
tujuan Peneliti ini adalah : 1) Mengetahui berapa Barang
Kena
besar
Pajak
kontribusi dari pemungutan PPN atas Impor
terhadap
total penerimaan
pajak
di Kantor
Pengawasan dan P elayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Ngurah Rai Tahun Anggaran 2012 -2014. 2) Mengetahui fasilitas dan kemudahan pajak yang diberikan pemerintah untuk importir. 3) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan PPN atas Impor Barang Kena Pajak di KPPBC Tipe Madya Pabean Ngurah Rai.
1.3 Kegunaan Penelitian : Penelitian ini bermanfaat untuk berbagai pihak, antara lain : 1) Bagi KPPBC Tipe Madya Pabean Ngurah Rai a. Mampu memberikan sumbangan berupa tambahan literatur bea dan cukai,
khususnya
dibidang PPN Impor dan
sebagai bahan
pertimbangan untuk lebih meningkatkan penerimaan pajak sebagai pemasukan bagi negara. b. Sebagai sarana
untuk memberikan
saran dan
kritik yang
nantinya bisa digunakan meningkatkan kinerja KPPBC Tipe Madya Pabean Ngurah Rai.
5
c. Dapat memberikan kebijakan -kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan impor seperti memberi imbalan sepadan yaitu pemberian fasilitas atau kemudahan perpajakan sehingga importir bisa lancar dalam segala urusan bisnis dan mendorong pertumbuhan bidang usaha mereka. 2) Bagi penulis a. Dapat mengetahui tentang arti pentingnya PPN Impor yang merupakan salah satu sumber pendapatan negara. b. Menambah pengetahuan tentang kegiatan impor. c.
Sebagai sarana kegiatan penelitian dibidang perpajakan.
3) Bagi pembaca a. Sebagai bahan informasi dan referensi tentang kegiatan impor b. Sebagai bahan acuan untuk pembuatan penelitian di masa mendatang.
1.4 Sistematika Penulisan Secara garis besar, Sistematika penulisan Laporan ini dapat dibagi menjadi Lima Bab sebagai berikut: Bab I
Pendahuluan Bab ini secara ringkas menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka Bab ini secara ringkas menguraikan Pengertian Definisi Pajak,Definisi Pajak Pertambahan Nilai,Fungsi Pajak Pertambahan Nilai,Dasar Hukum Pajak Pertambahan Nilai, Subjek dan objek Pajak Pertambahan Nilai,
6
Jenis Barang Kena Pajak dan Barang Tidak kena Pajak Pertambahan Nilai,Jenis Barang Tertentu yang bersifat Strategis, Dasar Pengenaan Pajak, Tarif Pajak Pertambahan Nilai, Saat Terhutangnya Pajak Pertmabahan Nilai,Tempat Terhutangnya Pajak Pertambahan Nilai, Bdn pemungut Pajak Pertambahan Nilai, Tempat Pembayaran/Penyetoran Pajak,Saat Pembayaran/ Penyeroran Pajak Pertambahan Nilai,Saat Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai Bab III Metode Penelitian Bab ini memuat tentang lokasi penelitian, objek penelitian identivikasi variabel, defenisi operasional variabel ,jenis dan sumber data, metode penentun sampel/responden penelitian, metode pengumpulan data dan teknis analisis data. Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini memuat tentang sejarah berdirinya Kantor Pelayanan
Pengawasan dan
Bea dan Cukai Tipe madya Pabean Ngurah Rai dan
menguraikan hasil penelitan Kontribusi PPN atas Impor Barang Kena Pajak
terhadap total penerimaan pajak di Kantor Pengawasan dan
Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean Ngurah Rai Tahun Anggaran 2012-2014 Bab V Simpulan Saran Bab ini memuat tentang kesimpulan dan saran mengenai Analisis pemungutan PPN atas impor barang kena pajak di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan cukai Tipe Madya Pabean Ngurah Rai
7