BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. LATAR BELAKANG Beberapa tahun terakhir, isu mengenai pemanasan global menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Pemanasan global menurut Putro Agus dalam artikelnya di www.detikhealth.com adalah suatu proses meningkatnya suhu ratarata atmosfer, laut, dan daratan di Bumi akibat jumlah emisi gas rumah kaca. Martin Sommerkorn, penasihat senior iklim program arktik WWF dalam pemberitaannya
di
kompas.com
mengatakan,
memanasnya
suhu
Bumi
mengakibatkan lapisan es di kutub utara semakin berkurang dan berada dalam titik yang terendah. Es di kutub utara semakin berkurang sehingga menyebabkan hilangnya daratan es di kutub utara dan jika terus dibiarkan akan mengancam kehidupan satwa di kutub utara seperti Beruang kutub dan Singa laut. Dengan meningkatnya pemanasan global tersebut, manusia, perlahan tetapi pasti mulai sadar akan kerusakan lingkungan dan gencar melakukan perubahan-perubahan
untuk
mengurangi
pemanasan
global.
Muncullah
organisasi-organisasi nasional dan skala internasional yang bergerak dibidang pelestarian lingkungan demi mengurangi pemanasan global.
1
Isu pemanasan gobal menarik perhatian salah satu organisasi pemerhati lingkungan yaitu WWF. World Wide Fund for Nature atau yang biasa disebut dengan WWF dalam website organisasinya adalah salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) tingkat dunia yang bergerak dibidang pelestarian lingkungan. WWF merupakan organisasi nonprofit independen yang peduli dengan kerusakan lingkungan yang akhir-akhir ini semakin mengkhawatirkan. Organisasi ini didirikan pada tahun 1961 oleh sekelompok orang yang peduli dengan lingkungan. Sebagian besar kegiatannya berfokus pada pemeliharaan dan pencegahan kerusakan lingkungan. Salah satu bentuk kepedulian WWF terhadap lingkungan hidup adalah melakukan kampanye Public Relations yang bernama Earth Hour. Kampanye ini dijalankan oleh Divisi Communication WWF bagian iklim dan energi. Public Relations adalah serangkaian perencanaan yang berkelanjutan yang bertujuan untuk membangun hubungan baik dan menjaga komunikasi dua arah antara perusahaan dengan publik agar tercipta saling pengertian di antara kedua belah pihak. Salah satu bentuk nyata kegiatan komunikasi Public Relations adalah melalui event kampanye Public Relations. Kampanye komunikasi Public Relations menurut Encyclopedia of Public Relations karangan Robert L Heath adalah : “A campaign is the strategic design of a series of messages sent to one or more targeted populations for a discrete period of time in response to a
2
positive or negative situation affecting the organization.” (Heath, 2005 :109) Dari definisi di atas, kampanye PR adalah aktivitas komunikasi yang dilaksanakan dengan perencanaan yang
jelas, serta teorganisir untuk
menyebarkan pesan kepada audiens sebagai respon dari situasi positif dan negatif yang sedang terjadi pada masyarakat yang dapat mempengaruhi perusahaan. Kampanye Public Relations memiliki periode waktu yang telah ditetapkan. Earth Hour diadakan sejak tahun 2007 dan bertujuan untuk menghemat energi.
Kampanye
Earth
Hour
dibuat
dan
dilaksanakan
oleh
Divisi
Communication bagian iklim dan energi. Divisi Communication sendiri terbagi menjadi tiga bagian yaitu pertama adalah bagian iklim dan energi yang bertujuan untuk mengurangi masalah pemanasan global dan penghematan penggunaan energi. Kedua adalah bagian program hutan yang bertujuan pemeliharaan dan perlindungi hewan-hewan dan tumbuhan langka di daratan dan air tawar. Ketiga adalah bagian kelautan dan spesies laut yang bertujuan untuk perlindungan spesies dan tumbuhan bawah laut. Kegiatan Divisi Communication WWF dalam mengimplementasikan strategic planning kampanye Public Relations dalam event Earth Hour menjadi alasan utama peneliti untuk membuat penelitian ini. Alasaannya karena ketergantungan manusia kepada listrik dan bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara dan gas alam dari masa ke masa semakin meningkat. Gas hasil pengolahan bahan bakar fosil dapat mengakibatkan kenaikan drastis temperatur
3
rata-rata Bumi yang menyebabkan perubahan iklim, naiknya permukaan laut, kerusakan lingkungan dan ancaman kepunahaan pada beberapa spesies mahluk hidup. Perlahan, pemanasan global menjadi isu penting di dalam masyarakat, jika tidak segera di atasi akan menjadi masalah serius bagi umat manusia di kemudian hari karena dapat mengakibatkan kepunahan mahluk hidup. Divisi Communication WWF dengan tepat mengambil dan menjadikan isu pemanasan global ini menjadi isu utama di dalam kampanye Earth Hour. Kampanye Public Relations adalah salah satu kegiatan komunikasi perusahaan yang dilakukan oleh Public Relations dengan tujuan untuk menciptakan awareness dan meningkatkan citra serta reputasi perusahaan dimata publik. Kegiatan komunikasi Public Relations sangat berkaitan erat dengan isu karena keberhasilan suatu kampanye dapat terjadi jika Public Relations mampu menangkap dan mengolah isu yang sedang terjadi di masyarakat kemudian mengaitkannya dengan program kampanye. Selain itu, peneliti memilih untuk meneliti organisasi WWF karena peneliti ingin mengetahui bagaimana strategi-strategi kampanye WWF dalam Event Earth Hour 2011.
4
1. 2. PERUMUSAN MASALAH Dengan melihat latar belakang masalah yang ada, penelitian ini ingin mengetahui bagaimana strategi kampanye Public Relations yang dilakukan oleh Public Relations di dalam event Earth Hour 2011?
1. 3. TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui bagaimana strategi kampanye Public Relations WWF dalam event Earth Hour 2011.
1. 4. KEGUNAAN PENELITIAN 1. 4. 1.
Kegunaan Akademik
Secara Teori, penelitian ini bermanfaat untuk: 1.
Memberikan pengembangan dan memperkaya ilmu komunikasi terutama ilmu Public Relations dalam menjalankan strategi kampanye Public Relations.
2.
Dapat menambah wawasan, refrensi para peneliti dan mahasiswa mengenai ilmu Public Relations dalam hal pelaksaan event kampanye Public Relations.
1. 4. 2.
Kegunaan Praktis Secara praktis, penelitian ini dapat bermanfaat untuk :
5
1.
Memberikan manfaat bagi praktisi Public Relations, Marketing Communication dan Advertising dalam menjalankan strategic planning kampanye Public Relations.
2.
Panduan bagi divisi Communications WWF dalam menjalankan kampanye Earth Hour di tahun berikutnya.
6
BAB II
KERANGKA TEORI
2. 1. PENELITIAN TERDAHULU Penelitian terdahulu yang peneliti gunakan sebagai bahan rujukan adalah skripsi dari Karlina Chairunnissa, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tahun 2009 yang berjudul Kampanye HIV Aids “Spray to Change Attitudes” sebagai salah satu aktivitas publikasi the Body Shop dalam mempertahankan Values perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai strategi kampanye HIV AIDS untuk membentuk citra The Body Shop. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui dampak yang ada dari terlaksananya kegiatan kampanye ini untuk perusahaan The Body Shop. Metode penelitian yang dipakai adalah studi kasus yang bersifat deskriptif. Dalam penelitian ini, peneliti memusatkan perhatian pada bagaimana proses publisitas Body Shop dalam pembentukan citra perusahaan di kampanye HIV ’Spray To Change Attitudes’. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam kepada kepala Divisi Kampanye, manager area Yogyakarta The Body Shop dan perwakilan konsumen The Body Shop. Selain itu peneliti
7