BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahun lebih dari 200 juta wanita hamil, di mana di dapatkan kehamilan berakhir dengan kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat. Walaupun demikian pada beberapa kasus, kelahiran bukanlah peristiwa membahagiakan tetapi menjadi suatu masa penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian (WHO, 2003). Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis serta proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Wiknjosastro, 2006, hal. 180). Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. Persalinan adalah saat yang sangat dinanti-nantikan ibu hamil untuk dapat marasakan kebahagiaan melihat dan memeluk bayinya. Tetapi, persalinan juga disertai rasa nyeri yang membuat kebahagiaan yang didambakan diliputi oleh rasa takut dan cemas. Menurut Saifuddin (2002) persalinan dan kelahiran merupakan sesuatu yang biasa yang akan dialami setiap perempuan. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang dinantikan oleh ibu dan keluarga selama sembilan bulan. Pada saat persalinan akan dimulai fungsi seorang ibu adalah untuk melaksanankan proses kelahiran. Peran petugas kesehatan adalah memantau persalinan untuk mendeteksi dini
adanya komplikasi, disamping itu bersama keluarga memberikan bantuan dan dukungan pada ibu bersalin. Nyeri adalah pengalaman sensori atau emosional yang tidak menyenangkan yang diakibatkan dari kerusakan jaringan potensial atau actual (Suddart & Brunner dalam Smeltzer, 2001:212). Musbikin (2006) menyatakan banyak ibu tetap merasa cemas dengan proses kelahiran bayinya meskipun kehamilan dan kelahiran itu adalah hal yang alamiah. Terutama pada rasa sakit yang begitu hebat yang terjadi pada saat kontraksi, kerapkali menyebabkan para ibu tegang dan cemas. Menurut Suririnah melahirkan adalah hal yang menyakitkan bagi seorang wanita dan setiap wanita memiliki tingkat nyeri yang berbeda-beda. Yang paling penting ibu yang berada pada proses persalinan harus memiliki keoptimisan bahwa Ia mampu menghadapinya. Menurut Mander (2004) dengan makin sering dan efektifnya kendali nyeri, hubungan persalinan dan nyeri menjadi semakin kuat. Masih adanya asumsi dan menimbulkan suatu konsep bahwa nyeri tidak dapat dihindari dalam proses persalinan sehingga ibu memikirkan metode pengendalian nyeri yang Ia inginkan, sebelum ibu melihat bahwa persalinan itu merupkan proses yang akan terjadi dan menganggap persalinan adalah yang utama yang diiringi oleh nyeri dan usaha yang keras untuk menjalaninya. Metode pengendalian nyeri terbagi menjadi dua yaitu metode farmakologis dan nonfarmakologis. Metode farmakologis tentu hanya dokter yang bertindak untuk mengatasinya. Berbagai obat disuntikan ke ibu, baik itu anastesis umum yang disuntikan epidural, spinal ataupun sekedar regional. Metode nonfarmakologis adalah metode pengendalian nyeri yang tidak menggunakan medikasi atau obat-obatan.
Untuk pengurangan rasa nyeri persalinan dengan metode nonfarmakologis biasanya sering digunakan teknik relaksasi, massage, hypnoterapi, dan berendam dengan air panas, ada pula teknik pengurangan rasa nyeri yang lain seperti memperdengarkan musik, karena ternyata musik bersifat terapeutik. Menurut Danuatmaja (2004) teknik auditory dan imej visual adalah cara lain untuk mengatasi rasa nyeri persalinan. Sebelum melakukan teknik ini ibu harus memahami apa yang sedang terjadi dalam tubuhnya. Misalnya, apa yang terjadi pada persalinan fase persiapan, persalinan fase transisi, dan seterusnya. Pada saat merasakan sakit, ibu berusaha memisahkan diri dari rasa sakit yang dideritanya, yaitu dengan menggunakan sensasi kelahiran untuk menciptakan imej atau khayalan yang terjadi didalam tubuhnya. Sebagai contoh ibu dapat membayangkan pembukaan leher rahimnya setiap kali mengalami
kontraksi.
Teknik
ini
merupakan
pengembangan
dari
teknik
psychoprophylaxis yang dikembangkan di Rusia. Teknik psychoprophylaxis berusaha menghapus citra seram yang melekat dipikiran ibu sejak kehamilan terjadi dan menggantinya dengan citra yang lebih positif. Merritt (2003) menyatakan perasaan ketidaknyamanan dapat berkurang bahkan hilang, jika musik digunakan sebagai terapi. Kita bisa merasakan bagaimana musik memelihara kita dan mengembalikan kontak dengan sumber utama keberadaan kita. Menurut
Manson
(2009)
terapi
musik
adalah
bentuk
pelaksanaan
dengan
memperdengarkan musik dan lagu secara terpadu dan terarah untuk membimbing ibu selama kehamilan dengan tujuan agar ibu hamil merasa rileks, stimulasi dini pada janin, dan menjalin hubungan emosional antar ibu dan janinnya. Kemurnian musik klasik dapat membawa pendengarnya merasa tenang dan nyaman, namun teknik terapi musik klasik masih jarang digunakan. Oleh sebab itu maka peneliti
tertarik melakukan penelitian tentang ‘Efek Terapi Musik Klasik Terhadap Nyeri Persalinan’. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas maka masalah yang dapat dirumuskan adalah “Adakah Efek Terapi Musik Klasik Dalam Menurunkan Intensitas Nyeri Persalinan ?”. C. Tujuan Penelitian 1.
Tujuan Umum Untuk mengetahui efek terapi musik klasik dalam menurunkan intensitas nyeri
persalinan. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi karakteristik responden. b. Mengidentifikasi intensitas nyeri ibu inpartu sebelum diberikan terapi musik klasik. c. Mengidentifikasi intensitas nyeri ibu inpartu setelah diberikan terapi musik klasik. d. Membandingkan skala nyeri ibu inpartu sebelum dan setelah diberikan terapi musik klasik.
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi : 1. Pelayanan Kebidanan
Sebagai masukan dalam melakukan upaya promontif bagi pelayanan kebidanan sehingga institusi terkait bisa lebih memperhatikan teknik pengurangan rasa nyeri pada masa persalinan. 2. Pendidikan Kebidanan Sebagai informasi atau masukan tentang efek terapi musik klasik dalam menurunkan intensitas nyeri persalinan. 3. Penelitian Sebagai gambaran informasi bagi peneliti selanjutnya terutama mahasiswa D-IV bidan pendidik khususnya yang berkaitan dengan efek terapi musik klasik dalam menurunkan intensitas nyeri persalinan.