BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah Pendidikan Dasar dan Menengah adalah salah satu jenjang pendidikan
yang memiliki peranan penting dalam rangkaian pembelajaran formal yang dilalui setiap peserta didik. Sekolah sebagai organisasi yang menyelenggarakan proses dan sarana belajar mengajar perlu mengatur dan menyediakan tatacara dan aturan yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan. Hal ini sesuai dengan UndangUdang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa setiap anak berhak mendapat pendidikan yang sama dari setiap guru pengajar sesuai dengan amanat. Narada School merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang ada di Jakarta. Lembaga ini menyediakan tingkat pendidikan dari jenjang paling dasar hingga tingkat menengah atas. Berdiri sejak tahun 2005 Narada School telah mengalami beberapa proses pasang surut. Narada School membuka jenjang pendidikan secara bertahap, yaitu dimulai dari TK dilanjutkan tahun berikutnya SD dan setelah ada lulusan SD membuka kelas SMP dan seterusnya. Tingkat atau jenjang yang tersedia di Narada School adalah Taman Kanak-anak 1-6 tahun (Preschool), Sekolah Dasar 6-12 tahun (Elementary), Sekolah Menengah Pertama 12-16 tahun (Junior High) dan Sekolah Menengah Atas 16-20 tahun (Senior High).
1 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
837 780
Gambar 1.1 Penerimaan siswa baru Narada School Sumber: Sub. Bagian Akademik Narada School (2016)
Gambar 1.1 Penerimaan siswa baru di Narada School dari tahun 2005 ke tahun 2015 menunjukkan peningkatan. Terbukti dengan jumlah siswa yang terus bertambah di setiap jenjang yang ada. Meningkatnya jumlah siswa yang di Narada School menuntut manajemen Narada School menambah jumlah sumber daya manusianya (SDM) guru dan tenaga pendidik (back office). Guru dan tenaga pendidik adalah garda terdepan dari sumber daya manusia yang menggerakkan pendidikan di sekolah dasar dan menengah. Guru dan tenaga pendidikan adalah profesi yang mengedepankan profesionalitas yang dapat dipertanggungjawabkan. Komitmen sebagai seorang guru dan tenaga pendidik adalah hal yang penting karena menjadi tenaga pendidik memang tidak mudah perlu kesabaran yang tinggi, pengetahuan luas, dan kerja sama dengan tim pendidik yang lainnya. Pendidikan tidak akan berlangsung dengan baik tanpa adanya kerjasama antara tenaga pendidik dan manajemen sekolah. Struktur organisasi dalam
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
sekolah harus sehat dan berjalan sesuai dengan tugas dan fungsi yang sebaharusnya. Manajemen sekolah tidak hanya memperhatikan regulasi pemerintah tetapi juga perlu memperhatikan segala kebutuhan dasar pendidikan dan tuntutan zaman yang semakin berkembang. Permasalahan yang terjadi belakangan ini adalah semakin bertambahnya SDM yang dibutuhkan semakin bertambah pula tingkat turnover yang ada di Narada School. Tingkat turnover di Narada School rata-rata adalah 25% sejak tahun 2013 sampai dengan 2015. Meningkatnya angka turnover menjadi pertanyaan besar bagi penulis. Komitmen karyawan menjadi pertanyaan saat turnover semakin lama semakin meningkat. Berikut ini adalah data yang penulis dapat dari divisi HRD Narada School.
Jml Turnover
% Turnover
60 40
48
38 25 20%
20
27%
29% % Turnover
0 Sept. 2013
Jml Turnover Sep. 2014 Sep. 2015
Gambar 1.2 Turnover di Narada School Sumber : Divisi HRD Narada School (2016)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
Gambar 1.2 menunjukkan meningkatnya jumlah turnover di Narada School dari tahun 2013 ke tahun 2015. Berdasarkan grafik ini penulis berkeinginan meneliti apakah penyebab dari turnover yang terjadi. Apakah ada permasalahan dengan komitmen organisasi dari karyawan (employee) yang ada di Narada School. Penulis
mencoba
melakukan
pra-penelitian
(pre-reseach)
untuk
meyakinkan apakah ada permasalahan tentang komitmen organisasi di Narada School. Penulis melakukan pre-reseach kepada sejumlah orang yang bekerja di Narada School sebagai perwakilan dari setiap divisi yang ada. Terdapat 15 orang karyawan (tenaga pendidik) yaitu dari unit Pre-School 3 orang, Elementary 3 orang, Junior High 3 orang, Senior High 3 orang, dan Back Office 3 orang
Tabel. 1.2. Hasil Pre-Reseach Permasalan Yang Muncul di Narada School Variabel
Jumlah orang
Presentase
Gaya kepemimpinan
3
20
Budaya organisasi
2
13
8
53
Kepuasan kerja
1
6,7
Motivasi kerja
1
6,7
Komitmen organisasi a. Komitmen Affective b. Komitmen Countinuence c. Komitmen Normative
Sumber: Data diolah April (2016)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
Tabel 1.2 di atas menunjukkan bahwa permasalahan yang sering muncul berdasarkan pre-reseach adalah terkait komitmen organisasi yaitu sebanyak 53%. Permasalahan komitmen organisasi tersebut terkait dengan Komitmen Affective, Komitmen Countinuence, dan Komitmen Normative para karyawan Narada School. Fenomena yang terjadi inilah yang mendorong penulis melakukan penelitian tentang pengaruh komitmen organisasi (Komitmen Affective, Continuance, dan Normative) terhadap turnover intention di Narada School.
1.2. Identifikasi Perumusan dan Batasan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah a) Turnover Employee di Narada School dari tahun 2013-2015 mengalami peningkatan 25% setiap tahunnya. b) Permasalahan yang sering muncul adalah komitmen organisasi karyawan di Narada School sebanyak 53%. 1.2.2. Rumusan masalah a) Apakah komitmen organisasi Affective berpengaruh terhadap Turnover Intention di Narada School? b) Apakah komitmen organisasi Countinuace berpengaruh terhadap Turnover Intention di Narada School? c) Apakah komitmen organisasi Normative berpengaruh terhadap Turnover Intention di Narada School?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
1.3.
Maksud dan Tujuan Tesis Penelitian ini bertujuan untuk:
a) Mengetahui dan menganalisis pengaruh Komitmen organisasi Affective terhadap Turnover Intention di Narada School. b) Mengetahui dan menganalisis pengaruh Komitmen organisasi Countinuace terhadap Turnover Intention di Narada School. c) Mengetahui dan menganalisis pengaruh Komitmen organisasi Normative terhadap Turnover Intention di Narada School.
1.4.
Manfaat dan Kegunaan Penelitian Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat yang
seluas-luasnya bagi semua kalangan. Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidaklah mampu menjawab semua permasalahan yang ada, maka penulis mengecilkan cakupan manfaat dan kegunaan penelitian ke dalam tiga bagian yang di antaranya: 1.
Bagi Praktisi Penulis berharap hasil penelitian ini dapat memberi masukan bagi para
praktisi pendidikan dalam usaha menanamkan kesadaran komitmen dalam organisasi baik Komitmen Affective, Komitmen Continuance, dan Komitmen Normative serta Turnover Intention yang terjadi dalam suatu organisasi. Penelitian ini akan memberikan warna tersendiri dari hasil penelitian yang dilakukan di Narada School. Praktisi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah orang-orang yang dalam kesehariannya berkecimpung dalam dunia
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
organisasi. Organisasi yang mengedapankan komitmen sebagai landasan perjuangan untuk mencapai tujuan bersama. 2.
Bagi Akademisi Penulis akan mendedikasikan penelitian ini untuk para akademisi baik itu
mahasiswa ataupun dosen Universitas Mercu Buana. Penulis juga berharap penelitian ini dapat memberikan pendapat lain bagi para akademisi tentang bagaimana pengaruh komitmen organisasi baik Komitmen Affective, Komitmen Continuance, dan Komitmen Normative serta Turnover Intention yang berdampak pada suatu organisasi. Hasil dari penelitian ini baik ataupun buruk, berpengaruh atau tidaknya sebuah komitmen terhadap Turnover Intention tergantung dari para akademisi menilai dan memanfaatkan untuk penelitian selanjutnya. 3.
Bagi Pihak Lain Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat tidak hanya di
Universitas Mercu Buana tetapi juga dapat berguna bagi pihak lain. Pihak lain yang dimaksudkan adalah universitas-universitas yang berada di Indonesia bahkan di negara lain. Pihak lain ini juga dapat diartikan sebagai pihak-pihak yang tidak berkecimpung dalam ranah ilmu manajemen. Penulis berharap hasil penelitian ini dapat menjangkau permasalahan-permasalahan yang juga dihadapi oleh organisasi yang ada di rumah sakit, di hotel, atau organisasi-organisasi jasa lainnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/