BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Budaya baca merupakan persyaratan yang sangat penting dan mendasar yang harus dimiliki oleh setiap warga negara apabila kita ingin menjadi bangsa yang maju. Melalui budaya baca, mutu pendidikan dapat ditingkatkan sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Jadi membaca merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan kreativitas dalam mengembangkan IPTEK diperlukan kreativitas yang tinggi. Bila tidak ingin menjadi konsumen IPTEK yang dikembangkan oleh negara-negara maju, maka harus melakukan usaha-usaha untuk mendorong masyarakat menjadikan membaca sebagai kebutuhan sehari-hari
Pemerintah Republik Indonesia bahkan menanggapinya sebagai strategi mendasar yang sangat penting untuk membangun bangsa. Terbukti dan tertuang dalam tujuan pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam undang-undang nomor 2 tahun 1989, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, dan untuk mencapai tujuan tersebut
1
2
kebiasaan membaca perlu ditanamkan pada setiap warga negara pada umumnya dan pada anak-anak didik pada khususnya.1
Namun sayangnya, dewasa ini budaya membaca sudah semakin memudar terutama di kalangan remaja. Karena banyaknya inovasiinovasi dan iptek yang semakin berkembang, maka para remaja sudah mulai terlena menghabiskan waktu mereka untuk hal-hal lain seperti menjelajah di dunia jejaring sosial facebook, nongkrong sama temnateman, jalan-jalan, dan berbagai aktivitas lainnya hingga mereka lupa dan sudah tak mempunyai waktu untuk membaca buku. Apabila di hadapkan dengan buku, terlebih bila yang dihadapkan adalah buku yang jumlah halamannya lumayan banyak, mereka seakan-akan dihadapkan dengan sesuatu yang mengerikan.
Apabila di tanya mengapa mereka tidak suka membaca, berbagai macam alasan di kemukakan. Mulai dari karena sudah banyak sarana elektronik seperti TV dan radio yang dapat digunakan sebagai sumber informasi, ada yang mengungkapkan bahwa budaya menonton lebih mendominasi dari pada budaya baca, mahalnya harga kertas yang berimbas harga-harga buku menjadi mahal, dan kurangnya sosialisasi dari pemerintah tentang pentingnya membaca buku. Dan kebanyakan dari mereka menganggap bahwa remaja yang suka membaca buku adalah remaja yang kuper dan cupu. Ada pula yang mengatakan bahwa gemar membaca tumbuh hanya pada anak-anak yang memang
1
www.duniaperpustakan.com
3
telah ditakdirkan untuk gemar membaca. Tetapi sebenarnya pendapat itu salah. Kegemaran membaca tidak muncul dengan seketika. Semua itu membutuhkan proses dan pembiasaan. Seperti kata pepatah “kita bisa karna biasa”. Sebenarnya alasan utama mengapa mereka tidak gemar membaca adalah “malas”. Mereka kurang memperhatikan dan kurang dapat meluangkan waktu mereka untuk membaca.2 Selain kalangan remaja kurangnya minat baca, pada kalangan anak-anak juga dipengaruhi beberapa hal. Di antaranya, sistem pembelajaran di Indonesia yang tidak mendorong siswa untuk membaca, banyaknya jenis hiburan, permainan, dan tayangan televisi, banyaknya tempat hiburan, seperti taman hiburan dan mall.3
Pemerintah Republik Indonesia periode 2005 - 2009 dibawah pimpinan Presiden R.I Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden R.I. Muhammad Yusuf Kalla, diharapkan punya kepedulian terhadap minat baca bangsa, karena itu diharapkan dalam masa kepemimpinannya terdapat bukti keberpihakan dan kepedulian pemerintah terhadap, dalam pidatonya SBY mengatakan bahwa, “ budaya baca bangsa ”, kita semua butuh perubahan........ 'Bersama kita maju'. 4
Kampanye yang dilakukan untuk membudayakan minat baca pada masyarakat Indonesia sudah pernah dilakukan salah satunya 2
http://anaksoroako.blogspot.com
3
http://www.wawasandigital.com/index.php?option=com_content&task=view&id=2468 9&Itemid=32 4 http://www. dunia perpustakaan.com
4
adalah world book day, yang didirikan UNESCO pada tanggal 23 april 1995 ini dicanangkan UNESCO sebagai sebuah perayaan buku dan literasi tingkat dunia. Sejarah awal perayaan ini, bermula dari perayaan Hari Saint George di wilayah Katalonia. Sejak abad pertengahan para pria memberikan mawar kepada kekasihnya. Namun sejak tahun 1923 para pedagang buku mempengaruhi tradisi ini untuk menghormati Miguel de Cervantes, seorang pengarang yang meninggal dunia pada tanggal 23 April. Sejak tahun 1925, para perempuan memberikan sebuah buku sebagai pengganti mawar yang diterimanya. Pada masa itu lebih dari 400.000 buku terjual dan ditukarkan dengan 4 juta mawar. World Book Day sendiri merupakan bentuk penghargaan dan kemitraan antara pengarang, penerbit, distributor, organisasi perbukuan serta komunitas–komunitas yang semuanya bekerja sama mempromosikan buku dan literasi sebagai bentuk pengayaan diri dan meningkatkan nilai–nilai sosial budaya kemanusiaan. Secara umum, tujuan diselenggarakannya World Book Day sebagai sebuah world event adalah untuk menyemangati masyarakat, terutama kalangan anak–anak dan remaja untuk mengeksplorasi manfaat dan kesenangan yang bisa didapat dari buku dan membaca.
Perayaan World Book Day di Indonesia telah dimulai tahun 2006 oleh Forum Indonesia Membaca. Melalui kerjasama dengan pekerja perbukuan, komunitas literasi, penulis dan masyarakat umum, World Book Day Indonesia terus mendapat sambutan yang hangat di
5
masyarakat. Setiap tahunnya World Book Day Indonesia terus dirayakan sebagai sebuah tradisi perayaan perbukuan di Indonesia yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan kesadaran membaca dan mengapresiasi dunia perbukuan Indonesia.5
Contoh kampanye yang dilakukan UNESCO dan kampanye yang dilakukan di indonesia
Gambar 1.1 http://www.worldbookday.com/
Gambar 1.3 www.indonesiamembaca.wordpress.com/
5
http://worldbookdayindonesia.blogspot.com/
gambar 1.2 www.library.northwestern.edu/
gambar 1.4 www.worldbookdayindonesia.org
6
Dalam hal ini Toko Buku Aneka C atau yang biasa disebut Aneka C ini berlokasi di Jl. KH Maulana Hasanudin (Depan SMP/SMA Muhammadiyah) Cipondoh-Tangerang, filosofi Aneka C merupakan usaha tamanan bacaan turun-menurun yang sudah berdiri dari tahun 1999, yang mempunyai visi meningkatkan minat baca pada masyarakat dan misi Aneka C ada untuk masyarakat dan memberikan pelayanan yang terbaik, Aneka C merasa terdorong untuk ikut adil dalam melakukan kampanye sosial untuk membudayakan minat membaca pada masyarakat yang sudah menjadi isu dunia salah satunya adalah UNESCO yang menyelenggarakan kampanye dengan tema WORLD BOOK DAY, selain itu untuk melakukan promosi logo baru Aneka C yang akan dikenalkan kepada masyarakat.
Untuk itu penulis tertarik untuk membuat sebuah Kampanye Sosial yang bertema “Gemar Membaca Bersama Taman Bacaan Aneka C” dalam skripsi aplikatif ini. Yang bertujuan untuk mendukung WORLD BOOK DAY yang diselenggarakan oleh UNESCO, Dimana indonesia ikut andil dalam penyelenggaraannya.
1.2 Perumusan Masalah Permasalahan yang diangakat dalam skripsi aplikatif ini adalah Dewasa ini budaya membaca sudah semakin memudar bukan hanya pada kalangan anak-anak maupun remaja tetapi juga pada orang tua dan para pengajar .
7
Kampanye–kampanye sosial tentang kurangnya minat baca dikalangan masyarakat telah banyak diselerenggarakan. Seperti yang dilakukan oleh UNESCO melalui program World Book Day. Jadi fenomena kurangnya minat baca tidak hanya menjadi masalah diindonesia tetapi sudah mencuri perhatian dunia.
Untuk itu saya tertarik dalam membuat sebuah Kampanye Sosial yang bertema “Gemar Membaca Bersama Taman Bacaan Aneka C” dalam skripsi aplikatif ini. Yang bertujuan untuk mendukung WORLD BOOK DAY yang diselenggarakan oleh UNESCO, Dimana indonesia ikut andil dalam penyelenggaraannya.
Dalam hal ini saya bekerja sama dengan Taman Bacaan Aneka C karena merupakan usaha tamanan bacaan turun-menurun yang sudah berdiri sejak tahun 1960-an, yang mempunyai visi meningkatkan minat baca pada masyarakat dan misi Aneka C ada untuk masyarakat dan memberikan pelayanan yang terbaik, Aneka C merasa terdorong untuk
ikut
adil
dalam
melakukan
kampanye
sosial
untuk
membudayakan minat membaca pada masyarakat yang sudah menjadi isu dunia, Serta melakukan promosi logo baru Aneka C yang akan dikenalkan kepada masyarakat.
Ditinjau kaitannya dengan bidang studi Desain Komunikasi Visual (Riset Tugas Akhir), Dari data yang ada di atas “ Taman Bacaan Aneka C “ akan melakukan suatu kampanye sosial yang
8
bertema gemar membaca yang ditujukan kepada masyarakat indonesia umumnya dan khususnya masyarakat cipondoh.
1.3 Tujuan dan maksud perancangan Tujuan dan maksud perancangan kampanye sosial gemar membaca adalah 1. Membuat suatu promosi oleh Taman Bacaan Aneka C yang bertujuan untuk membudayakan minat baca masyarakat indonesia secara umumnya masyarakat cipondoh secara khususnya dalam bentuk kampanye sosial. 2. Mendukung WORLD BOOK DAY yang diselenggarakan oleh UNESCO,
Dimana
indonesia
ikut
andil
dalam
penyelenggaraannya. 3. Serta melakukan promosi logo baru Aneka C yang akan dikenalkan kepada masyarakat.
1.4 Pembatasan masalah Mengingat luasnya permasalahan dalam laporan pengantar tugas akhir ini, penelitian membatasi permasalahan hanya pada kampanye sosial dan promosi logo baru Taman Bacaan Aneka C yang ditunjukan kepada masyarakat Indonesia khususnya pada wilayah cipondoh pada umumnya.
9
1.5 signifikasi dan perancangan penelitian Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Menurut Husaini Usman pendekatan ini bersifat faktual dan akurat mengenai faktor-faktor dan sifat-sifat populasi tertentu.
6
Didalam penelitian
deskriptif ditujukan untuk : 1.
Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada.
2.
Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku.
3.
Membuat perbandingan atau evaluasi, menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang. 7
Sedangkan Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lainlain, secara holistik, dan dengan cara deskriptif dalam bentuk katakata dan bahasa, pada suatu konteks khusus alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah8. Pendekatan
deskriptif
kulitatif
ini
bertujuan
untuk
menggambarkan sebuah fenomena yang ada dimasyarakat terhadap
6
Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial, Bumi aksara 2000, Hal 4 Jalaludin rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Cetakan keenam, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung 1997. Hal 25 8 Lexy J Moleong. 2004. METODE PENELITIAN KUALITATIF. Pt. Remaja Rosdakarya. Bandung. Edisi Revisi. Hal 6 7
10
budaya membaca yang sudah mulai memudar untuk itu perlu diadakan sebuah penggugahan kembali seperti kampanye sosial gemar membaca bagi masyarakat baik para orang tua maupun pengajar untuk membudayakan gemar membaca.