BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Paradigma baru telah mengantarkan perguruan tinggi
(PT)
pada orientasi
sekedar pada tersebut
persaingan, bukan hanya
level nasional, tapi orientasi persaingan
kini
telah bergeser
pada persaingan
antar perguruan tinggi secara global. Fakta kekinian menunjukan banyak PT asing yang masuk ke Indonesia bukan
lagi
sebatas
studi
banding
atau
menjalin
kerjasama, namun melakukan promosi besar-besaran. (Hamid, 2013). Dalam persaingan yang semakin ketat ini Perguruan Tinggi harus dikelola dengan manajemen yang
baik dan berkualitas,
karena
keberadaan PT
tersebut
tergantung dari daya saing di pasaran,
sehingga
PT yang bermutulah yang bisa bertahan,
karena
dengan
keberadaan
PT
yang
bermutu
kepercayaan masyarakat semakin tinggi. (Ghafur, 2008). Menurut Hedwig (2007) Mutu pendidikan tinggi merupakan
proses penerapan, pemenuhan standar
mutu pengelolaan, pendidikan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholder (mahasiswa, orang tua, dunia kerja, pemerintah, dosen tenaga penunjang memperoleh
serta
pihak
kepuasan.
lain
yang
Adapun
berkepentingan)
ciri-ciri
perguruan
tinggi yang berkualitas adalah materi perkuliahan dan
kurikulum sesuai dengan kebutuhan dunia industri, kompetensi
dosen
yang
sesuai
terakreditasi BAN-PT, fasilitas
dan
berkualitas,
sarana dan prasarana
yang memadahi, termasuk fasilitas perpustakaannya. Dengan ditunjang fasilitas perpustakaan yang memadai, para mahasiswanya dapat dengan mudah, murah dalam mencari informasi (ilmu pengetahuan) yang diperlukan,
sehingga
dengan
pengetahuan
dan
ketrampilan yang dimiliki para alumnusnya nanti akan dapat bersaing di pasaran kerja. Dalam Undang-undang
No. 43 tahun 2007
tentang Perpustakaan, pasal 24 dikemukakan bahwa : ayat 1.
Setiap Perguruan Tinggi menyelenggarakan
perpustakaan
yang
memenuhi
Standar
Nasional
Perpustakaan (SNP 010:2011) dengan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan, selanjutnya dalam pasal 2 : Perpustakaan sebagaimana dalam ayat 1 (memiliki koleksi,
baik
jumlah
judul
maupun
jumlah
eksemplarnya, yang mencukupi untuk pelaksanaan pendidikan,
penelitian
dan
pengabdian
kepada
masyarakat). Selanjutnya dalam penjelasan ayat 2, pasal 24 : jumlah judul dalam tinggi
untuk
koleksi perpustakaan perguruan
mendukung
pelaksanaan
pendidikan
diperhitungkan berdasarkan kebutuhan untuk bacaan wajib,
bacaan
penunjang
dan
bacaan
pengayaan
wawasan keilmuan yang terkait dengan matakuliah yang disajikan. Jadi perpustakaan perguruan tinggi harus berstandar nasional artinya adalah perpustakan
PT harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Pemerintah, sehingga perpustakaan tinggi
tersebut
senantiasa
harus
dapat
dikelola
menunjang
mengutip pendapat Zulfikar perpustakaan
manajemen
yang
instansi
baik,
harus
agar
induknya,
(Sutarno, 2006)
mutu layanan perpustakaan : layanan
dengan
perguruan
tentang
Meningkatkan mutu dilakukan
handal.
Oleh
dengan karenanya,
perpustakaan memerlukan penataan manajemen yang baik dan bermutu. Sistem
Manajemen
Mutu,
mengatur
semua
kegiatan dan aktivitas harus selalu dalam kondisi terukur, sehingga sasaran mutu dapat tercapai, yang pada
akhirnya
perpustakaan Perpustakaan
kepuasan
pelanggan/pengguna
(pemustaka) dikatakan
baik
dapat dan
terpenuhi.
bermutu
bila
pemustakanya mendapat pelayanan yang cepat, tepat, dan akurat akan sumber informasi yang diperlukan. (Basuki, 1997). Selain itu mutu sebuah perpustakaan juga dapat dilihat dari tertib administrasinya. Adapun salah satu bentuk tertib administrasi adalah adanya mekanisme kerja yang efektif dan efisien, baik secara vertikal maupun horizontal (Danim, 2006). Dengan memberikan layanan
yang
bermutu
meningkatkan mutu
kepada
pemustaka
akan
suatu perpustakaan, penilai
terhadap kelayakan dan kinerja yang dilakukan oleh segenap staf perpustakaan (pustakawan) mulai dari yang
staf
paling
rendah
sampai
pimpinan
suatu
perpustakaan meningkatkan
di arah kepada kepuasan pemustaka, kinerja
yang
terus-menerus
dan
berkesinambungan tidak terlepas dengan manajemen mutu perpustakaan (Mulyono, 2008). Meningkatkan
layanan
yang
bermutu
oleh
perpustakaan diperlukan manajemen yang tepat dan berstandar internasional agar organisasi perpustakaan dapat mencapai kualitas atau mutu yang diharapkan, olah karena itu kemampuan dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan digunakan sistem manajemen mutu yang di keluarkan oleh organisasi internasional yang bernama ISO 9001. Dalam ISO 9001: 2008 lembaga
jasa
berdasarkan
seperti pada
perpustakaan
suatu
model
dikembangkan proses
dengan
menggunakan delapan prinsip manajemen mutu yang menunjang
suatu
evolusi
perpustakaan yang baik
menuju
lembaga
dengan menekankan pada
kepuasan pemustaka. Hasil penelitian
yang dilakukan oleh Purwono
(2011) tentang ISO 9001, terbukti
bermanfaat bagi
lembaga yang menjadi subjek penelitiannya. Hasil penelitian Purwono (2011) tentang Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008, di SMK Negeri 1 Temanggung ada peningkatan signifikan bagi guru/karyawan dalam pengelolaan administrasi sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing dibandingkan sebelum penerapan SMM ISO 9001 : 2008. Dampak penerapan SMM ISO 9001 : 2008 adalah adanya ketertiban administrasi, terukurnya tingkat kepuasan pelanggan, mutu hasil kerja selalu terjaga, , pelayanan publik dan image sekolah meningkat, serta efisiensi pengendalian organisasi
dengan adanya kejelasan tugas dan wewenang. Strategi yang dilakukan adalah penerapan SMM ISO 9001:2008 dengan selalu menjaga kepuasan pelanggan dan meningkatan mutu berkelanjutan.
Organisasi berhasil
sesuai
seperti
perpustakaan
dengan
misi
dan
bila
ingin
visinya
harus
berobsesi pada mutu (Usman, 2006). Mutu suatu perpustakaan fokus
harus sesuai dengan persyaratan dan
pada keinginan
pemustaka.
Mutu
adalah
keinginan pemustaka bukan keinginan perpustakaan. (Tampubolon, 2001). Tanpa pelayanan yang bermutu sesuai dengan keperluan pemustaka,
perpustakaan akan kehilangan
pemustakanya, dengan adanya e-book dan e-journal dapat di akses dengan mudah dan murah tanpa harus datang ke perpustakaan, hal tersebut merupakan salah satu sebab pemustaka enggan datang ke perpustakaan, akibat perpustakaan bagaikan gudang buku. Oleh karena
itu,
sistem
diperlukan
manajemen
dalam
dunia
mutu
sangatlah
perpustakaan,
agar
perpustakaan tetap eksis sesuai dengan tujuannya sebagai sumber informasi. Penerapan konsep untuk mengaplikasikan SMM ISO
9001
:
2008
di
Perpustakaan
Universitas,
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dimulai tahun 2011 lalu. Dengan penerapan manajemen mutu tersebut
diharapkan
meningkat,
kinerja
sehingga
staf
perpustakaan
kepuasan pemustaka dapat
tercapai. Sehubungan (pemustaka),
dengan
peneliti
kepuasan
mengadakan
pengguna prapenelitian
tentang kepuasan pengguna, sehingga dapat diketahui tingkat efektivitas dalam
penerapan SMM ISO 9001 :
2008 , hasil survei nanti akan digunakan sebagai dasar pertimbangan evaluasi pelaksanaan SMM ISO 9001 : 2008 di Perpustakaan Universitas UKSW.
Dalam prapenelitian ini, peneliti mengambil 40 orang pengunjung perpustakaan (pemustaka) sebagai sampel penelitian, survey ini dilakukan pada hari Selasa, 22 Oktober 2013, antara jam 10.00 – 12.00, pada empat titik layanan yaitu di ruang Referens, Reserve, Serial dan Sirkulasi. Dalam pelaksanaan prapenelitian ini, peneliti memberi skor untuk : 1 = sangat tidak puas; 2 = tidak puas; 3 = cukup puas (biasa-biasa); 4= puas; 5 = sangat puas, maka hasil penelitian adalah sebagai berikut :
Sumber : Hasil Survei, 2013
Gambar 1.1. Hasil Survei Kepuasan Pengguna Berdasarkan
hasil
prapenelitian
tentang
kepuasan pengguna, menunjukkan bahwa penerapan
SMM ISO 9001 : 2008, di Perpustakaan Universitas, UKSW
belum
berjalan
efektif
(52,84%),
hal
ini
membuktikan masih banyak kendala yang dihadapi. Hasil prapenelitian ini akan menjadi masukan dan memperkuat untuk melakukan penelitian lebih lanjut. Dalam
penelitian
menganalisis
selanjutnya
lebih
mendalam
berjalan efektif dan
peneliti
agar
akan
penerapannya
mampu memberikan kepuasan
yang tinggi kepada pemustaka. 1.2. Rumusan Masalah : a. Bagaimanakah efektivitas penerapan SMM ISO 9001:2008
di
Perpustakaan
Universitas,
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga? b. Apa saja kendala yang terjadi dalam penerapan SMM ISO 9001:2008 ?
1.3. Tujuan Penelitian : Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian ini adalah: a.
Mengetahui efektivitas penerapan SMM ISO 9001:2008
di
Perpustakaan
Universitas,
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. b.
Mengetahui kendala yang terjadi dalam penerapan SMM ISO 9001:2008.
1.4. Manfaat Penelitian : Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini secara teoritis adalah:
memberikan pengetahuan
lebih dalam tentang SMM 9001:2008. Sementara itu penelitian ini juga dapat menjadi bahan acuan atau
referensi
bagi
penelitian
selanjutnya.
Sedangkan manfaat praktisnya adalah : a. Sebagai
masukan
Universitas,
UKSW
bagi pada
Perpustakaan khususnya,
dan
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga pada umumnya, untuk mengetahui hasil penerapan SMM ISO 9001 : 2008 yang telah dilaksanakan. b. Menumbuhkan perpustakaan
kesadaran betapa
pada
seluruh staf
pentingnya
ikut
serta
dalam peningkatan mutu layanann dengan cara melaksanakan penerapan SMM ISO 9001 : 2008, agar kualitas layanan dapat terjaga dengan baik sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. c. Meningkatkan
mutu
layanan
secara keseluruhan dan
perpustakaan
berkelanjutan
untuk
kepuasan pemustakanya.
1. 5. Sistematika Penulisan Sistematika pembahasan
lebih
penulisan runtut,
bertujuan logis,dan
agar mudah
dipahami maka penulisan tesis disajikan dengan sistematika sebagai berikut : BAB I :
Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,, tujuan penelitian,, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II :
Telaah pustaka
menguraikan tentang,,
pengertian manajemen mutu, sistem manajemen
mutu
ISO
9001:2008,
sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008
di
perpustakaan,
efektivitas
penerapan SMM ISO 9001 : 2008 di perpustakaan, kendala
yang mungkin
akan terjadi dalam penerapan SMM ISO 9001:2008 di Perpustakaan. BAB.III
:
Metode
penelitian
pendekatan
menguraikan
penelitian
yaitu
jenis
penelitian, lokasi penelitian, responden, obyek penelitian, data dan prosedur pengumpulan data,, analisis data. BAB IV : Analisis dan pembahasan menguraikan hasil yang diperoleh dalam penelitian , gambaran
umum
gambaran
lokasi
responden,
penelitian, analisis,
pembahasan. BAB V :
Penutup
berupa
:
Kesimpulan,
Implikasi, Saran penelitian mendatang.