1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada pendidikan di sekolah dasar, proses pembelajaran mempunyai fungsi dan pengaruh yang sangat besar dalam membangun konstruksi kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa. Semua kegiatan pembelajaran di jenjang pendidikan sekolah dasar hendaknya dikelola dengan baik, berdaya guna, dan berhasil guna dengan bimbingan yang cermat, pendekatan yang tepat, dan permahaman yang memadai kondisi psikologis siswa di sekolah dasar; yang memang pada dasarnya memerlukan perhatian dan wawasan yang cukup. Pada umumnya, siswa di sekolah dasar mengalami kesulitan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) bidang studi Matematika. Jenning dan Dunne (1999) mengatakan bahwa, kebanyakan siswa mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan matematika ke dalam situasi kehidupan real. Hal lain yang menyebabkan sulitnya matematika bagi siswa adalah karena pembelajaran matematika kurang bermakna. Guru dalam pembelajarannya di kelas tidak mengaitkan dengan skema yang telah dimiliki oleh siswa dan siswa kurang diberikan kesempatan untuk menemukan kembali dan mengkonstruksi sendiri ide-ide matematika. Mengaitkan pengalaman kehidupan dilakukan agar pembelajaran bermakna (Soedjadi, 2000; Price,1996; Zamroni, 2000). Menurut Van de Henvel-Panhuizen (2000), bila anak belajar matematika terpisah dari pengalaman mereka sehari-hari maka anak akan cepat lupa dan tidak dapat
2
mengaplikasikan matematika. Kesulitan yang berkembang pada diri hampir
keseluruhan siswa di tingkat sekolah dasar pada bidang studi matematika ini yaitu kesulitan dalam menyelesaikan operasional yang berhubungan dengan keterampilan dasar matematika. Keterampilan dasar pada bidang studi matematika meliputi : (a) operasi penjumlahan; (b) operasi pengurangan; (c) operasi perkalian; (d) operasi pembagian. Bidang studi matematika sering kali menjadi pilihan atau salah satu mata pelajaran yang kurang disukai dan diminati siswa bahkan bisa dikatakan ditakuti oleh siswa. Bidang studi matematika yang memiliki hubungan langsung dengan keterampilan dasar berhitung ini menempati urutan pertama pada daftar mata pelajaran yang menjadi “hantu” pada siswa di hampir semua lembaga pendidikan di berbagai jenjang, baik di tingkat sekolah dasar, tingkat lanjutan pertama maupun tingkat lanjutan atas. Permasalahan tersebut di atas sama dengan yang peneliti temui di kelas IV SDN Padangan IV tempat peneliti mengajar, pada kenyataanya sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan operasional hitung yang berhubungan dengan keterampilan dasar matematika, terutama adalah operasi hitung perkalian. Sebagai bukti masih lemahnya kemampuan siswa kelas IV SDN Padangan IV dalam menyelesaikan operasi hitung perkalian adalah pada tahun pelajaran 2009/2010 ini, dari hasil ulangan harian tentang operasi hitung perkalian menunjukkan bahwa skor rata-rata kelas 60, ada 20 dari 36 anak mendapatkan nilai di bawah KKM yang telah ditetapkan yakni 65, berarti lebih dari 56% peserta didik kelas IV SDN Padangan IV
3
tahun pelajaran 2009/2010 masih mengalami kesulitan dalam berhitung perkalian. Kenyataan tersebut di atas, pada umumnya dikarenakan oleh rendahnya motivasi belajar siswa pada bidang studi matematika dan strategi pembelajaran yang diterapkam oleh guru belum dapat mengenai sasaran serta belum mampu menciptakan suatu pembelajaran yang berdaya guna dan berhasil guna. Dalam upaya menuju ke arah peningkatan kemampuan dan keterampilan siswa dalam berbagai operasional matematis, guru hendaknya mengembangkan sebuah strategi pembelajaran yang mengenai sasaran, berdaya guna dan berhasil
guna, serta dapat memberikan persepsi baru
bahwa bidang studi matematika bukanlah mata pelajaran yang “menakutkan” dan belajar matematika itu sebenarnya mudah (Suryadi, 1989). Oleh karena itu dalam penelitian ini , peneliti berusaha memecahkan kesulitan-kesulitan siswa dalam operasi hitung perkalian dengan menerapkan metode penugasan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam berbagai operasional matematis terutama adalah operasional perkalian. Dengan metode penugasan, siswa memiliki banyak kesempatan untuk berlatih menyelesaikan soal-soal perkalian, menyelesaikan soal-soal cerita yang berkaitan dengan operasi perkalian, sehingga siswa memiliki kemampuan dan keterampilan mengalikan suatu bilangan pada khususnya dan keseluruhan operasional matematis umumnya. Hal ini berdasarkan realties bahwa secara prinsipil bidang studi matematika merupakan mata pelajaran yang sangat penting dan perlu sekali untuk
4
dikuasai siswa karena berhubungan langsung dengan salah satu aspek kecerdasan individu, dalam pengertian yang luas (Moesono, 2000:04). Sejalan dengan kerangka berpikir seperti tersebut di atas, peneliti merasa tepat dan mantap untuk mengetengahkan serta mendeskripsikan proses dan hasil dari penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul ”Penerapan Metode
Penugasan Untuk Meningkatkan Kemampuan
Menghitung Perkalian Siswa Kelas IV SDN Padangan IV Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalahnya adalah : “Apakah dengan penerapan metode penugasan dapat meningkatkan kemampuan menghitung perkalian bilangan pada bidang studi matematika siswa kelas IV SDN Padangan IV Kecamatan Padangan Kab. Bojonegoro?” 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menghitung perkalian siswa
kelas IV SDN Padangan IV Kecamatan
Padangan IV Kabupaten Bojonegoro Tahun Pelajaran 2009-2010 melalui metode penugasan.
5
1.4 Manfaat Penelitian Setelah dilaksanakan penelitian, peneliti berharap hasil hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi siswa, guru, kepala sekolah, dan sekolah. 1.
Bagi Siswa Hasil penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan menghitung perkalian siswa kelas IV SDN Padangan IV Kecamatan Padangan IV sebagai salah satu tolak ukur tingkat keberhasilan atau peningkatan prestasi belajar siswa kegiatan belajar mengajar (KBM) bidang studi matematika yang telah dilakukan bersama antara guru dan siswanya.
2.
Bagi guru Hasil penelitian ini, dapat menjadi acuan dalam peningkatan proses pembelajaran di kelas.
3.
Bagi Kepala Sekolah Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam mengambil suatu kebijakan.
4.
Bagi sekolah Hasil penelitian ini, dapat meningkatkan mutu pembelajaran khususnya pembelajatan matematika tentang operasi hitung pekalian .
1.5 Hipotesis Tindakan “Jika pembelajaran dilakukan dengan metode penugasan maka peningkatan kemampuan menghitung perkalian siswa kelas IV SDN Padangan IV Bojonegoro akan meningkat.
6
1.5 Batasan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SDN Padangan IV Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro, tentang operasi hitung perkalian bilangan melalui metode penugasan 1.6 Batasan Istilah Agar terjadi persamaan persepsi antara penulis dan pembaca dalam penelitian ini, maka perlu penulis tegaskan beberapa istilah berikut ini : 1. Kemampuan menghitung Kemampuan menghitung adalah salah satu bentuk keterampilan dasar yang harus dimiliki atau dikuasai oleh siswa yang terdiri atas operasi penjumlahan, operasi pengurangan, operasi perkalian, dan operasi pembagian yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya kegiatan belajar mengajar (KBM) bidang studi matematika. 2. Metode penugasan Metode penugasan yaitu merupakan metode pendekatan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan siswa dalam operasional matematika yang menitikberatkan pada kegiatan penyampaian materi pembelajaran yang dikemas dalam bentuk pemberian tugas atau pekerjaan dalam
bentuk-bentuk
latihan
pembelajaran bersifat remedial.
soal dengan
disertai evaluasi
dan
7
3. Perkalian di Sekolah Dasar Fakta dasar perkalian adalah bahwa perkalian merupakan penjumlahan berulang. Contoh : 3 x 4 = 4 + 4 + 4 = 12 4 x 2 = 2 +2 + 2 + 2 = 8 Penguasaan fakta dasar ini dapat dilakukan dengan cara sering mengulang – ulang ingatan siswa terhadap fakta – fakta dasar tersebut. Agar siswa lebih mudah menghafalkan perkalian dapat menggunakan tabel perkalian sebagai berikut: TABEL PERKALIAN X
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
3
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
4
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
5
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
6
6
12
18
24
30
36
42
48
54
60
7
7
14
21
28
35
42
49
56
63
70
8
8
16
24
32
40
48
56
64
72
80
9
9
18
27
36
45
54
63
72
91
90
10
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100