BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penyakit tidak menular telah berkembang menjadi suatu permasalahan pada abad ini. Dijelaskan oleh WHO, di dunia penyakit tidak menular telah menyumbang 3 juta kematian dan pada tahun 2005 dimana 60% kematian diantaranya terjadi pada penduduk dengan usia dibawah 70 tahun. Penyakit tidak menular yang sering menjadi masalah kesehatan di Indonesia salah satunya adalah Hipertensi. Hipertensi merupakan kelainan pada system kardiovaskular yang masih menjadi beban kesehatan di masyarakat karena prevalensinya yang tinggi. Hipertensi dikenal sebagai salah satu penyebab utama kematian di Amerika Serikat (Mukhtar, 2007). Berdasarkan data WHO diperkirakan penderita hipertensi di seluruh dunia berjumlah 600 juta orang dengan 3 juta kematian tiap tahunnya. Menurut survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), prevalensi hipertensi di Indonesia pada orang berusia diatas 35 tahun adalah lebih dari 15,6%. Survey faktor resiko penyakit kardiovascular (PKV) oleh proyek WHO di Jakarta menunjukan angka prevalensi hipertensi dengan tekanan darah 160/90 mmHg masing-masing pada pria adalah 12,1% dan pada wanita adalah 12,2%. Secara umum, prevalensi hipertensi pada usia lebih dari 50 tahun berkisar antara 15%-20% (Depkes, 2010). Hipertensi juga menempati peringkat ke 2 dari 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di rumah sakit di Indonesia dengan
1
2
prevalensi
sebesar
4,67%
(Depkes,
2010).
Data
Riskesdas
menyebutkan bahwa hipertensi sebagai penyebab kematian nomor 3 setelah stroke dan Tuberculosis yang jumlahnya mencapai 6,8% dari proporsi penyebab kematian pada semua umur di Indonesia (Depkes, 2010). Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo tahun 2011 menunjukkan jumlah kasus hipertensi esensial di Puskesmas Kartasura Sukoharjo yaitu sebesar 14,71% dan merupakan salah satu puskesmas yang memiliki angka tertinggi untuk kasus hipertensi (tekanan darah tinggi) di Kabupaten Sukoharjo (DKK Sukoharjo, 2011). Data profil kesehatan di Puskesmas Kartasura Sukoharjo pada bulan Maret 2013 menunjukkan di Kelurahan Makamhaji Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo sebesar 23% lansia mengalami tekanan darah tinggi (hipertensi). Kelurahan Makamhaji ini merupakan kelurahan yang memiliki jumlah penderita hipertensi tertinggi di Kecamatan Kartasura (Puskesmas Kartasura Sukoharjo, 2013). Sedangkan
kekambuhan
hipertensi
merupakan
keadaan
klien
hipertensi dimana muncul gejala yang sama seperti sebelumnya dan mengakibatkan klien hipertensi harus dirawat kembali. Kekambuhan penyakit hipertensi atau peningkatan tekanan darah kembali disebabkan oleh beberapa hal yang tidak terkontrol secara teratur, tidak menjalankan hidup sehat, seperti diet yang tepat, olahraga, berhenti merokok, mengurangi alkohol atau kafein, serta mengurangi stres (Marliani, 2007). Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian hipertensi dibagi dalam dua kelompok besar yaitu faktor melekat atau tidak dapat diubah seperti
3
jenis kelamin, umur, genetik dan faktor yang dapat diubah seperti pola makan, kebiasaan olah raga dan lain-lain. Untuk terjadinya hipertensi perlu peran faktor risiko tersebut secara bersama-sama (common underlying risk factor), dengan kata lain satu faktor risiko saja belum cukup menyebabkan timbulnya hipertensi (Depkes, 2008). Dampak atau kerugian-kerugian yang diderita apabila seseorang terserang hipertensi dan penyakit-penyakit yang ditimbulkannya sangat luas. Dari sisi ekonomi, setidaknya terdapat dua kelompok kerugian yang dialami penderita. Pertama adalah kerugian ekonomi yang terbagi menjadi 4 bagian, yaitu dampak penyakit terhadap konsumsi sehat, interaksi sosial, produktivitas jangka pendek dan produktivitas jangka panjang. Kerugian yang kedua adalah adanya dampak penyakit yang mempengaruhi variabel-variabel penting dalam kegiatan ekonomi jangka pendek dan jangka panjang, seperti dampak penyakit terhadap konsumsi, pendapatan, saving, investasi rumah tangga dan investasi untuk sumber daya manusia (human capital investment). Dari sisi sosial dan budaya, penyakit dipandang sebagai pengakuan sosial, dimana seseorang yang mengidap penyakit tertentu tidak bisa menjalankan peran normalnya secara wajar, dan bahwa harus dilakukan sesuatu terhadap situasi tersebut (Depkes, 2008). Berkaitan dengan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan kajian data dalam bentuk survei faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kekambuhan pada penderita hipertensi.
4
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan permasalahan dalam penelitin ini adalah: Apakah faktor-faktor yang berhubungan dengan kekambuhan penderita hipertensi di Puskesmas Kartasura?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kekambuhan penderita hipertensi di Puskesmas Kartasura. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui kebiasaan tidur penderita hipertensi di Puskesmas Kartasura. b. Mengetahui kebiasaan merokok penderita hipertensi di Puskesmas Kartasura. c. Mengetahui tingkat obesitas penderita hipertensi di Puskesmas Kartasura. d. Mengetahui pola konsumsi garam penderita hipertensi di Puskesmas Kartasura. e. Mengetahui tingkat kekambuhan penderita hipertensi di Puskesmas Kartasura f. Menganalisis hubungan faktor kebiasaan tidur dengan tingkat kekambuhan pada penderita hipertensi. g. Menganalisis hubungan faktor merokok dengan tingkat kekambuhan pada penderita hipertensi.
5
h. Menganalisis hubungan faktor obesitas dengan tingkat kekambuhan pada penderita hipertensi. i. Menganalisis hubungan faktor pola konsumsi garam dengan tingkat kekambuhan pada penderita hipertensi.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi institusi pendidikan untuk menambah pengetahuan tentang penyakit-penyakit yang masih sering terjadi di masyarakat tentang penyakit hipertensi. 2. Bagi Profesi Bagi ilmu keperawatan hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan serta memperdalam pengetahuan tentang penyakit hipertensi yang terjadi di masyarakat dan sebagai masukan bagi profesi dalam mengembangkan perencanaan keperawatan yang akan dilakukan karena faktor risiko yang berhubungan dengan kekambuhan pada penderita hipertensi. 3. Bagi Peneliti Penelitian ini akan bermanfaat bagi peneliti yaitu menjadi sebuah pengalaman yang berharga dan menjadi sebuah kebanggaan dan kepuasan tersendiri ketika mampu memberikan suatu hal yang berarti bagi perkebangan ilmu keperawatan.
6
E. Keaslian Penelitian Penelitian tentang faktor risiko yang berhubungan dengan kekambuhan pada penderita hipertensi di puskesmas kartasura belum pernah dilakukan, adapun penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini pernah dilakukan oleh: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Bety (2011) dengan judul Hubungan antara stress dengan tingkat kekambuhan pada penderita hipertensi di wilayah kerja UPT puskesmas Purwosari Surakarta. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional, Tehnik sampling yang digunakan adalah simple random sampling dengan tehnik undian, besar sampel 117 reponden. Metode pengumpulan data pada penelitian ini dalah kuisioner A untuk mengetahui seberapa besar intensitas stress yang dialami dan kuisioner B untuk mengahui seberapa besar intensitas kekambuhan yang dialami. Dengan hasil ada hubungan antara stress dengan tingkat kekambuhan pada penderita hipertensi di wilayah kerja UPT Puskesmas Purwosari Surakarta. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Kamil et al (2012) dengan judul Model log-linier Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hipertensi Di RSUD Abdoe Rahem Situbondo. Dalam penelitian ini total sampling nya adalah 137 orang, metode analisa data menggunakan regresi log-linier. Langkahlangkah analisis adalah : (1) Melihat pengaruh orde dari model dengan uji K–way (2) Menguji pengaruh tiap-tiap peubah bebas (umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, merokok, dan obesitas) terhadap peubah respon (hipertensi)
menggunakan
uji
asosiasi
parsial.yang
berpengaruh
menggunakan nilai adjusted residual (3) Menentukan kategori-kategori
7
dari faktor-faktor; (4) Menentukan model terbaik dengan metode backward; dan (5) Menginterpretasikan model terbaik yang diperoleh. Dan didapat hasil terdapat hubungan yang memengaruhi hipertensi yaitu faktor-faktor yang tidak dapat diubah diantaranya jenis kelamin (U1), umur (U2), dan riwayat keluarga (U3), sedangkan faktor-faktor yang dapat diubah diantaranya kebiasaan merokok (U4), dan obesitas (U5). Terlihat pula interaksi diantara faktor-faktor yang memengaruhi risiko terkena hipertensi, seperti U145(ilm) yaitu jenis kelamin berinteraksi dengan kebiasaan merokok dan obesitas, sedangkan U234 (ijl) yaitu umur berinteraksi dengan riwayat keluarga (keturunan) dan merokok.