Sekilas
Pusat PeneMan Penyakit Tidak Menular Oteh Sermi Hsryono, SHdanDrh H. Rustem Aisyawiya Pusat Penelitian Penyakit Tdak Menular, Badan Litbangkes
PENOAHULUAN EJARAH terbentuknya Pusat Penefttian Penyakit Tick* Menular cfi Rngkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, berkartan erat dengan adanya perubahan struktur organisasi dan tata kerja Departemen Kesehatan itu sendiri.
2. Dr.Suriadi Gunawan, DPH, tahun 1981 s/d tahun 1987. 3. Dr. Rudy Salan, tahun 1987 s/d tahun 1993. 4. Dr.Guntur Bambang Hamurwono, tahun 1993 s/d sekarang
SUSUNAN, TUGAS DAN FUNGS ORGANISASI
Perubahan ini terjadi sejak dicabutnya Surat Keputusan Merrteri Kesehatan Nomor 125/1V/ Kab/BU/75 tentang struktur organisasi dan tata kerja Departemen Kesehatan lama yang dianggap tidak lagi dapat menampung perkembangan dibidang kesehatan dewasa ini dan diganti dengan struktur organisasi yang baru yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 558/MenKes./SK/1984 yang berlaku sejak tanggal 31 Oktober 1984, maka Pusat Penelitian Kanker dan Pengembangan Racfiotogi berubah nama menjadi Pusat Penetttian Penyakit Tidak Menular. Wadah ini diharapkan dapat menampung perkembangan upaya kesehatan agar dapat berhasfl guna dan berdayaguna. Para Kepala Pusat Penetttian yang menduduki jabatan sebagai Kepala Puslrt baik pada masa Pusat Penetttian Kanker dan Pengembangan Radiologi maupun pada masa Pusat Penettfian Penyakit Tidak Menular, adalah: 1. Dr.Soekoyo Saleh, tahun 1975 s/d tahun 1981. Media UOxmgkesVol.lv No. 02^1994
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 558Men.Kes./SK/1984 dan Surat Keputusan Kepala Badan Penefitian dan Pengembangan Kesehatan Nomor 40/BPPK/ SK/1988 tentang organisasi dan tata kerja Badan Penetttian dan Pengembangan Kesehatan, Pusat Penetttian Penyakit Tidak Menular (Pusit PTM) merupakan saiah satu satuan kerja dari Badan Ubang Kesehatan yang mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan penelitian penyakit tidak menular berdasarkan kebijaksanaan tekhnis yang ditetapkan oteh Kepala Badan LJtbang Kesehatan dan peraturan pemrKteng-undangan yang berlaku. Untuk melaksanakan tugas tersebut Puslit PTM mempunyai fungsi: a. Melaksanakan tata operasional penelitian, pemberian pelayanan administrasi penelitian, perencanaan dan penyediaan sarana. b. Melaksanakan penelitian penyakit tidak menular.
DidaJam melaksanakan tugas pokoknya tersebut Puslit PTM didukung oteh 2 kekxnpok utama, yaitu : Kekxnpok fungsional (penefiti) dan Ketompok Struktural (administrasi). 1. Ketompok fungsional (penetiti) Kekxnpok peneHti bidang penefitian penyakit bdak menular bertugas melaksanakan kegiatan penelitian di bidang penyakit tidak menular. Kekxnpok program peneHtian penyakit tidak menular ini terdiri dari 5 Kekxnpok Program PeneBti (KPP) yaitu : KPP penyakit jantung, KPP Ranker dan kesehatan radiasi, KPP kecetakaan dan cidera, KPP penyakit jiwa syaraf dan pancaindera, dan KPP penyakit tidak menular lainnya.
daya manusia yang didukung IPTEK dalam menciptakan kemandirian. Misi Puslit PTM adalah mengacu pada paradigma sumber daya manusia sebagai pelaku pembangunan yang menguasai IPTEK sesuai dengan kepribadian bangsa yaitu untuk menghasilkan IPTEK dan intbrmasi lain mengenai penyakit tidak menular.
Dalam memasuki PJP II kecenderungan peningkatan penyakit tidak menular semakin meningkat sehingga pertu diantisipasi dengan meiakukan penefetian dan pengembangan untuk memantapkan pengambilan keputusan serta impternerrtasinya dalam bentuk intervensi yang rasionai, efektif, efisten dan optimal untuk ikut memacu percepatan pembangunan kesehatan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional.
2. Ketompok Struktural (administrasi) Kekxnpok administrasi disebut Bidang Tata Operasional Penelitian atau Bidang TOP, diptmoin oteh seorang Kepala Bidang TOP atau disebut Kabid TOP bertugas memberikan pelayanan tata operasional penelitian di bidang administrasi penelitian, perencanaan dan penyediaan sarana. Untuk melaksanakan tugas tersebut Bidang TOP dibantu oleh 3 Sub Bidang yaitu: 1). Sub Bidang Pelayanan Administrasi 2). Sub Bidang Perencanaan 3). Sub Bidang Sarana Yang beriungsi: a. Memberikan pelayanan administrasi b. Memberikan pelayanan penyusunan rencana penelitian c. Melakukan penyediaan sarana dan prasarana penelitian TUJUAN DAN SASARAN PUSLJT PTM DALAM PEUTAVI
Pefita VI adalah awal PJPII yang merupakan kebangkrtan Nasional II yang menekankan pembangunan ekonomi seiring dengan sumber
Sasaran Puslit PTM adalah mengacu pada Pancakarsa Husada yaitu dihasilkannya IPTEK dan informasi lain di bidang PTM dikaitkan dengan peningkatan:
1. Kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri. 2. Peiestarian lingkungan sehat agar tercegah dari PTM. 3. Gizi sehat agar tercegah dari penyakit tidak menular. 4. Pengendalian obat dan makanan agar tercegah dari penyakit tidak menular. 5. Terciptanya Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) berkaitan dengan Penyakit Tidak Menular.
Untuk mencapai sasaran tersebut Puslit PTM membuat kebijaksanaan teknis sebagai berikut: 1. Peningkatan instftusi: H.Fisik: -Gedung -Peralatan - Transportasi - Alat komunikasi - Laboratorium acuan - Unit (Diponegoro) 1.2. Sumber Daya Manusia: MetiaLitbangkesVol.fVNo.02/19B4
1.2.1. Pengetola PeneHtian yang terdiri dari: Pelayanan Administrasi Penelitian (PAP), Perencanaan dan Sarana. 1.2.2. Penefiti : Memenuhi kebutuhan 5 Kekxnpok Program Penefiti.
STRATEGI PUSUT PTM DALAM MENCAPAI TUJUANPEUTAVI 1. Penentuan area penelrtian 5 KPP dengan penekanan pada:
1.3. Pendanaan: - DIK : Meningkatkan anggaran rutin agar sesuai dengan tugas dan fungsi Puslit PTM. - DIP: Untuk menunjang proyek Puslit PTM sesuai dengan sasaran Pelita VI penelitian kesehatan di bidang PTM. - WHO : Pengembangan model/ inovasi IPTEK PTM yang belum tertampung dalam DIK dan DIP, peningkatan kemampuan staf Puslit PTM, dan mendatangkan konsultan balk dalam maupun luar negeri termasuk sarana fisik yang dibutuhkan di luar DIK dan DIP. - Dan Lain-lain : Melalui kerja sama dengan unsur lain yang terkait. 1.4. Manajemen/Hukum - Sistem Jnformasi (clearing house). - Pengembangan peraturan perundangundangan di bidang PTM. - Peningkatan manajemen penelrtian dan teknis penefitian. 2. Program Penelrtian mendukung:
pengembangan, pelayanan, dan diklat,
oteh 5 KPP agar
2.1. Safe mothemood. 2.2. Child Survival. 2.3. Upaya Kesehatan Sekoiah. 2.4. Upaya Kesehatan Kerja. 2.5. Upaya Kesehatan Lansia. 2.6. Pengobatan Tradisional. 3. Networking Kerja sama dengan unsur pemerintah dan masyarakat di bidang penelitian dan Media LJtbangkes Vol. IV No. 02^1994
1.1. Safe motherhood. 1.2. Child Survival. 1.3. Upaya Kesehatan Sekoiah. 1.4. Upaya Kesehatan Kerja. 1.5. Upaya Kesehatan Lansia. 1.6. Pengobatan Tradisional. 2. Pengembangan Laboratorium Acuan di bidang toksikotogi, mikotoksin, animal house. 3. Karena adanya keterbatasan kualitas dan kuantrtas SDM maka dalam Pelita VI perlu adanya peningkatan kerja sama dengan organisasi profesi (Pakar), pemegang program, LSM yang terkait dengan penyakit tidak menular. Secara khusus perlu ditingkatkan hubungan kerja sama dengan unsur-unsur antara pengelola dan pelaku IPTEK 4. Peningkatan profesionalisme SDM Puslit PTM sesuai dengan latar belakang pendidikannya dan searah dengan program kerja Puslit PTM melalui: 4.1. Diklat Dalam dan Luar Negeri 4.2. Mengikuti seminar-seminar, workshop dalam dan luar negeri. 4.3. Melibatkan seluruh staf Puslit PTM baik peneliti maupun pengelola penelitian dalam kegiatan penelitian baik yang dilaksanakan oteh Puslit PTM ataupun bersama-sama unsur lain terkait KETENAGAAN Potensi Puslit Penyakit Tidak Menular dalam art jumiah personil sampai saat ini tahun 1994 berjumlah 64 orang termasuk Unit Penelitian Diponegoro dengan berbagai bidang keahlian/ kejuruan antara lain:
LMenurutgolongan
Ketua Ketompok PeneNti:
Golongan I sebanyak 2 orang, gdongan II sebanyak 22 orang, goiongan III sebanyak 30 orang dan goiongan IV sebanyak 10 orang.
- Kelompok Program PeneStian Penyakit Jantung dan Pembuluh darah. Dr. Suhud Malik, MSc.
2. Menurut pendkfikan
SD 1 orang, SLIP 2 orang, SLTA 23 orang, D3 6 orang, 04 1 orang, S1:19 orang (dokterS orang, dokterhewan 1 orang, doktergigi2orang, SKM 4 orang, bidogi 1 orang, antropotogi 1 orang, timia 1 orang, adrrimstrasi 1 orang, hukum 1 orang, psikologi 1 orang dan IKIP 1 orang), S2 : 10 orang (doWer 8 orang, dokter hewan 1 orang, biologi 1 orang), S3 : 2 orang (dokterhewan 1 orang dan gizi 1 orang).
- Kelompok Program Penefitian Kanker dan Kesehatan Radiasi: Dr. Suhard, MPH.
- Kelompok Program PeneRtian Kecelakaan dan Cidera: Pjs. Dr. FaridaJalal - Kelompok Program Penelitian Penyakit Jiwa. Dr. Rudy Safe/7
- Kelompok Program Penefitian Penyakit Lain-lain : Dr. Iwan T. Budiarso FASILITAS PENUNJANG
3. Jumlah tenaga peneKti: 27 orang Sarana Gedung
- Yang sudah menjadi penefiti 16 orang (59.3%). - Caton peneliti 11 orang (40.7%). Dltinjau dan pangkatnya: -Asisten peneliti muda 3 orang (11.1%). - Asisten peneliti madya 2 orang (7.4%). - Ajun peneliti muda 5 orang (18.5%). - Peneliti muda 3 orang (11.1%).
- Ahli penefiti muda 2 orang (7.4%). - Ahli peneliti utama 1 orang (3.7%). PMPVJAN
- Kepala Pusat Penefitian Penyakit Tidak Menular : Dr.GunturBambang Hamurwono, DSM - Kepala Bidang Tata Operasional Penefitian: Dr. Chasiati Card/to, MA
- Kepala Sub Bidang Peiayanan Administrasi Penelitian: Slamet,BSc. - Kepala Sub Bidang Perencanaan: HM Syachran, SKM - Kepala Sub Bidang Sarana: Drh. H. Rustam AKsyawiya
Sejak Pusat Penefitian Penyakit Tidak Menular masih bernama Pusat Penelitian Kanker dan Pengembangan Radiologi yang berdiri pada tahun 1975 sampai dengan tahun 1992 menggunakan sarana gedung di kompteks Badan Penefitian dan Pengembangan Kesehatan Jalan Percetakan Negara No. 29 Jakarta Pusat gedung A lantai I yang terdiri dan 1 ruangan seluas 20 m2 yang digunakan untuk ruang kerja bagian tata usana.
Pada tahun 1977 mendapat tambahan 2 ruangan yartu pada lantai yang sama, 1 ruangan digunakan untuk Kapusfit, 1 ruangan untuk Kabag TU beserta staf dan 1 ruangan untuk sta Bagian Keuangan. Pada tahun 1983 seluruh lantai I gedung A yang terdiri dan 11 ruangan dipergunakan seluruhnya untuk kepentingan Puslrt PTM dan sejak Maret 1992 Pusa Penelitian Penyakit Tidak Menular menempat gedung di Jalan Percetakan Negara No. 23 A Jakarta Pusat lantai II seluas lebih kurang 860 m2 Kendaraan
Roda 2 satu buah merk Yamaha tahun 1981 danroda4 L-3001 buah tahun 1982.
Me&aLJtbangkes Vol. IV No. 02/1994
Sarana Pengoiahan Data - 1 (satu) unit PC-XT IBM comp. ditengkapt hardisk 20MB. - 2 (dua) unit ACER comp. ditengkapi hardisk 40 MB. - 3 (tiga) unit ICM comp. ditengkapi hardisk 200
MB. -2 (dua) unftWPC comp. ditengkapi harcfek 120
penelitian, kelompok penyakit tidak menular lainnya 25 judul penelitian dan di tambah dengan peneftan tahun 19937 1994 sebanyak 11 judul penelitian. Sehingga sampai dengan 1994 penelitian yang telah diJakukan sebanyak 127 buah penelitian dan hasil-hasilnya telah disebartuaskan/dimasyarakatkan melalui majalah-majalah, pertemuan-pertemuan ilmiah bade tingkat Nasionai, Regional maupun Intemasional
MB
-1 (satu) unit printer LQ 1050 -1 (satu) unit printer LQ1170 -1 (satu) unit printer LQ 100 -1 (satu) unit Laser EPL 4200
B. Kegtatan yang sedang dtekukan Kegiatan yang sedang dilakukan senantiasa melibatkan mufti tembaga dan bersifat multi years yang mengacu kepada prioritas program.seperti:
Perangkat Lunak 1. Upaya kesehatan kerja - Statistik packages: SPSS/PC Basic Advance, ABSlat - Data entry : SPSS data entry, Dbase IV data entry. - Speadsheed: Lotus 123. - Word Processor : WS4, WS6, WS7, Word Perfect, HG3. KEGIATAN MENULAR
PUSUT
PENYAKIT
TIDAK
Telah dihasilkan Rencana Strategis (RENSTRA) dan seminar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang bertema Peranan Ubangkes Dalam Meningkatkan Pembinaan dan Pemeliharaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja dengan meiibatkan unsur Pemerintah, Perguruan Tinggi, Badan Usaha, dan LSM yang ditindaManjuti dengan pembentukan POKJA K3 untuk menyetenggarakan kegiatan penelitian K3 serta pemarrfaatan hasS-hasilnya.
A. Kegiatan yang telah cfitakukan 2. Kesehatan LANSIA Pada saat instansi ini bemama Pusat Penelitian Kanker dan Pengembangan Radblogi, melalui peneStian terapan telah menghasilkan suatu sistem registrasi penyakit Ranker, dan teiah dilakukan sebanyak 48 buah penelitian. Kemudian pada waktu bemama Pusat Penelitian Penyakit Tidak Menular kegiatan dikonsentrasikan kepada pelaksanaan penetrtian yang mencakup masalah kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan penyakit-penyakit tidak menular seperti jantung, kanker, jiwa, penyakit akibat kecelakaan dan penyakit tidak menular lainnya. Tahun 1989 sampai dengan 1993 telah dihasilkan sebanyak 67 judul penelitian antara lain: kelompok cardbvaskuter 10 judul penelitian, kelompok penyakit kanker dan radiasi 12 judul penelitian, kelompok cedera dan kecelakaan 2 judul penelitian, kelompok penyakit jiwa 17 judul Media LJtoangkes Vol. IV No. 02H994
Menindaklanjuti SK bersama antara Menko Kesra dan Menkes tentang Program Kesehatan Lansia dengan tujuan untuk menunda proses penuaan serta rnempertahankan produktivHas kerja termasuk peningkatan kualitas hidup LANSIA. 3. Toxoplasma - Dikaitkan dengan kejadian keguguran pencegahan kecacatan dan upaya penanggulangannya - Sedang dibuat POKJA Toxoplasmosis dari hasil seminar Aspek Toxoplasmosis dalam Kesehatan Masyarakat dengan meiibatkan unsur lain yang terkait seperti: pendidikan, dan latihan pelayanan dan penelitian terkait.
4. Pengobatan tracKsional - Pada penderita patah tdang sedang diteliti untuk mengetahui efisiensi dan efektfvttas pengobatan tradisional khususnya di Cimande. - Tengah dtsiapkan penentuan area penelitian di bidang pengobatan tradisional. 5. Survei SUTET (Sakiran Udara Tegangan Ekstra Tmggi) Dilakukan penetttian untuk mengetahui karakteristik dan poia penyakft penduduk yang tempat tinggalnya diSalui/dekat SUTET di wilayah Kabupaten Bekasi dan Bogor dengan bekerjasama antara Puslrt PTM dengan Pusfit Ekologi Kesehatan. Penefitian ini juga melakukan pengukuran tentang kuat medan magnet dan medan listrik yang timbul. Yang selanjutnya akan drtindak lanjuti dengan penehtian SUTET lainnya untuk mengantisjpasi perkembangan IPTEK yang berkaitan dengan tegangan tinggi. C. Kegiatan yang akan cHaksanakan
program, D$en Yanmed, Apro, serta Protesi (Ikatan AhH Radiotogi Indonesia) untuk mengembangkan peneMan/pengembangan kesehatan radiasi antara lain penelitian Aberasi Chromosom untuk mengantisifasi pengaruh negatif dari dampak radiasi pada kesehatan masyarakat khususnya dikaMcan dengan Sumber Daya Manusia (SDM). 4. PeneWan kesehatan Mra (THT dan Mata)
Bekenasama dan didanai oteh Diljen Binkesmas di Proprtsi Jawa Barat Jawa Tengah, Sumatera Selatan dan Sulawesi Selatan. S.Gigi
Pengembangan model intervensi kesehatan gigi paripuma di Propinsi Kalimantan Barat bekerja sama dengan DHjen Yanmed.
6. PenoMtian yang berkaitan dengan Etos dan Disiplin Kerja pada Karyawan Depkes dan Swasta tertentu sesuai anjuran hjen Depkes
7. Pengembangan Iptek dan informasi keperawatan terutama dMujukan kepada safe motherhood dan child survival
1. Kanker 8. Gizi Mengembangkan reojstrasi kanker nasional dan IPTEK penanggulangan kanker terpadu paripuma dakukan di Kabupaten Sidoardjo bekerjasama dengan FKUI/ RSCM, Protesi, Yayasan Kanker Indonesia dan Dttjen Yanmed. Bersama YKI sedang cfisiapkan program kerjasama penanggulangan kanker terpadu paripuma dalamkurunPelita VI.
9. Upaya pengembangan laboratorium animal house menuju ke arah pengembangan swadana.
Z Cardiovaskuter
KEGIATAN MANAJER1AL, ANTARA LAIN:
Mempersiapkan kegiatan candiovaskuter dengan melibatkan Yayasan Jantung Harapan Kita, pakar-pakar dan para pemegang program sertaLSMterkarL
a. Peningkatan monitoring penelitian dengan cara mengadakan rapat-rapat setiap tiga bulan dengan ketua pelaksana penelitian. b. Rapat koordinasi dengan pelaksana program terkait. c. Rapat rutin dengan staf peneliti setiap hari Rabu.
3. Kesehatan radiasi Dlsiapkan kerjasama dengan melibatkan 6
Pengembangan IPTEK gizi dikaitkan dengan mikotoksin (aflatoksin) dan toksikologi serta gizi salah dkaitkan dengan penyakfttidak merajlar.
Media LJtbangkes Vol. IV No. 02/1994
d. Pembinaan tenaga peneiiti dan penunjang penelitian meialui diskusi dan kegiatan iimiah lainnya serta mengikuti diklat baik dalam dan luar negeri. e. Penyusunan uraian tugas masing-masing staf. f. Menyusun juknis pelaksanaan penelitian.
Menjabarkan buku pentujuk untuk angka kredit bagi jabatan peneiiti yang dikeluarkan oieh LIPI ke dalam bahasa operasional serta meningkatkan kerjasama dengan pihak LIPI untuk memperiancar kenaikan pangkat fungsional peneiiti.
g. Menyusun prosedur penelitian.
SmUKTURORGANISASIPUSATPENEUTlANPENYAKrrTDAKMENULAR
PUSAT PENELITIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
BIDANG Tata Operasional Penelitian
1. JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH 2.. KANKER DAN KESEHATAN RAD1ASI KELOMPOK PENELITl
SUB BIDANG Pelayaran AdmMstrasi PeneHtfam
3. KECELAKAAN DAN CEDERA 4.JMM 6. PENYAWT LARAIN
SUB BIDANG Perencanaan
SUB BIDANG Sarana
Mecfa Utbangkes VoL IVNo. 02/1904