BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Penelitian Organisasi adalah kumpulan unit-unit pengambilan keputusan untuk
mewujudkan tujuan-tujuan. Sebagai sistem, setiap organisasi menerima masukanmasukan dan mengubah menjadi keluaran-keluaran dalam bentuk produk atau jasa. Organisasi menggantungkan diri pada sistem informasi untuk mempertahankan kemampuan berkompetensi. Informasi pada dasarnya adalah sumber daya seperti halnya pabrik dan peralatan. Produktivitas, sebagai suatu hal yang penting agar tetap kompetitif, dapat ditingkatkan melalui sistem informasi yang lebih baik. Akuntansi, sebagai
suatu
sistem
informasi,
mengidentifikasikan,
mengumpulkan,
dan
mengkomunikasikan informasi ekonomik mengenai suatu badan usaha kepada beragam orang. Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Sistem adalah kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. (Bodnar dan Hopwood, 1996 : 1). Informasi dihasilkan dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar dan dalam, maka disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sistem informasi akuntansi dapat diproses secara manual atau 1 Universitas Kristen Maranatha
menggunakan mesin pembukuan sederhana sampai dengan komputer. (Baridwan, 1985 : 3) Tujuan umum dari pengembangan sistem informasi akuntansi adalah untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha, untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, untuk memperbaiki tingkat keandalan informasi akuntansi dan menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan (Mulyadi, 2001). Perusahaan industri membutuhkan suatu sistem informasi akuntansi yang terkoordinasi dengan baik. Hal tersebut dapat membantu perusahan dalam mencapai tujuan utamanya yaitu memperoleh laba yang optimal dan dapat membantu kelancaran operasi perusahaan (La Midjan dan Susanto, 2001). CV. X merupakan suatu home industry yang bergerak di bidang rancang bangun, yang melayani pembuatan penjualan bahan baku bangunan, pemasangan gypsum, profil, dan lain sebagainya. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, proses produksi dan penggunaan bahan baku yang efisien dalam proses pengerjaan memiliki peranan penting bagi perusahaan. Siklus produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk. Kekurangan sistem informasi yang digunakan untuk mendukung aktivitas siklus produksi dapat menimbulkan masalah bagi sebuah organisasi. Kertersediaan informasi terbaru dan akurat mengenai biaya produksi merupakan hal yang sangat penting untuk dapat secara efektif mengelola siklus produksi (Romney dan Steinbart, 2005). 2 Universitas Kristen Maranatha
Sistem informasi siklus produksi mengirimkan informasi ke siklus pendapatan mengenai barang jadi yang telah dibuat dan tersedia untuk dijual. Informasi mengenai kebutuhan bahan baku dikirim ke sistem informasi siklus pengeluaran dalam bentuk formulir permintaan pembelian. Sebagai gantinya, sistem informasi siklus pengeluaran memberikan informasi mengenai perolehan bahan baku dan juga mengenai pengeluaran lain yang dimasukkan ke dalam overhead pabrik. Informasi mengenai tenaga kerja yang dibutuhkan akan dikirim ke siklus sumber daya manusia, yang selanjutnya akan memberikan data mengenai biaya dan ketersediaan tenaga kerja. (Romney dan Steinbart, 2005 : 139) Sistem pengawasan produksi ditujukan untuk mengawasi pelaksanaan order produksi yang dikeluarkan oleh fungsi produksi. Pengendalian intern atas persediaan dan produksi didasarkan pada fungsi-fungsi terpisah dan catatan-catatan dasar dan dokumentasi. Perlindungan terhadap persediaan dari pencurian fisik meliputi pengamanan terhadap persediaan seperti juga dilakukannya perhitungan fisik periodik dan pengujian terhadap catatan secara independen. Pengendalian terhadap persediaan mencakup metode-metode penyimpanan dan penganganan. Penyimpanan dan penanganan barang harus memberikan jaminan keamanan terhadap adanya penggelapan, perlindungan terhadap kerusakan, terhindar dari keusangan, dan jaminan adanya pengendalian yang memadai. Sistem pengendalian persediaan harus menyajikan laporan status produk aktif sehingga perusahaan dapat memenuhi permintaan-permintaan pelanggan (Bodnar dan Hopwood, 2000).
3 Universitas Kristen Maranatha
Sistem informasi akuntansi sebuah perusahaan memainkan peranan penting dalam siklus produksi. Informasi akuntansi biaya yang akurat dan tepat waktu merupakan input penting dalam keputusan mengenai hal-hal berikut ini (Romney dan Steinbart, 2005 : 140) : •
Bauran produk (apa yang akan diproduksi)
•
Penetapan harga produk
•
Alokasi dan perencanaan sumber daya
•
Manajemen biaya (merencanakan dan mengendalikan biaya produksi, mengevaluasi kinerja)
Keputusan-keputusan ini membutuhkan lebih banyak informasi terinci mengenai biaya daripada data yang dibutuhkan untuk mempersiapkan laporan keuangan. Jadi, desain sistem informasi akuntansi siklus produksi perusahaan harus mencakup informasi yang jauh lebih banyak dari hanya demi memenuhi persyaratan pelaporan keuangan ke pihak luar. Melalui penyusunan tugas akhir ini, penulis berusaha untuk menganalisa pokok permasalahan yang terdapat pada sistem informasi akuntansi siklus produksi pada CV. X. Penulis bermaksud untuk menganalisa sistem informasi siklus produksi yang telah ada dan kemudian membuat suatu sistem informasi yang baru agar dapat lebih meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan bahan baku dalam siklus produksinya. Berdasarkan hal tersebut maka penulis bermaksud untuk menyusun Tugas Akhir dengan judul “ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4 Universitas Kristen Maranatha
INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PRODUKSI DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI DAN PENGENDALIAN PENGGUNAAN BAHAN BAKU PADA CV. X”
1.2.
Identifikasi Masalah Berdasarkan
latar
belakang
yang
telah
diuraikan,
maka
penulis
mengidentifikasi permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana sistem informasi akuntansi siklus produksi yang telah diterapkan oleh CV. X? 2. Bagaimana sistem informasi akuntansi siklus produksi yang sebaiknya diterapkan oleh CV. X di masa mendatang dalam rangka meningkatkan efisiensi dan pengendalian penggunaan bahan baku?
1.3.
Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah penulis merumuskan tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Untuk memahami dan mempelajari sistem informasi akuntansi siklus produksi yang telah diterapkan oleh CV. X. b. Untuk membuat rancangan baru sistem informasi akuntansi siklus produksi yang sebaiknya diterapkan oleh CV. X di masa mendatang.
5 Universitas Kristen Maranatha
1.4.
Manfaat Penelitian Manfaat yang didapat dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah
sebagai berikut : a. Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat membantu memahami bagaimana teori-teori yang telah dipelajari selama perkuliahan dipraktikkan dalam operasional sesungguhnya perusahaan. Selain itu, penyusunan tugas akhir ini juga ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Pendidikan Sarjana (S-1) Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Kristen Maranatha. b. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kondisi sistem pengendalian akuntansi atas siklus produksi yang sedang diterapkan oleh perusahaan, mengidentifikasi kelemahan-kelemahan yang memang sudah terjadi atau berpotensial menjadi kelemahan, dan berusaha memberikan informasi untuk mengatasi dan mencegah terjadinya kelemahan-kelemahan tersebut. c. Bagi pembaca, rekan mahasiswa, dan pihak-pihak lainnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan, dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian topik yang sama, dan dapat digunakan sebagai dasar penelitian lebih lanjut dengan bidang yang sama.
6 Universitas Kristen Maranatha
1.5.
Rerangka Pemikiran Karena kita hidup dalam dunia yang sangat kompetitif dan sering berubah,
organisasi terus berhadapan dengan kebutuhan atas cara mendapatkan informasi yang baru, lebih cepat dan lebih andal. Demi memenuhi kebutuhan ini, sistem informasi harus terus mengalami perubahan, dari penyesuaian kecil hingga ke pergantian besar. Kadang kala, perubahan yang dibutuhkan begitu drastisnya hingga sistem yang lama dibuang serta diganti semuanya dengan sistem yang baru. Perubahan begitu konstan dan sering hingga sebagian besar organisasi senantiasa terlibat dalam beberapa peningkatan atau perubahan sistem (Romney dan Steinbart, 2005). Sistem informasi akuntansi merupakan suatu kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen data yang lainnya terhadap kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar untuk pengambilan keputusan (Jogiyanto, 1999 : 35). Penyusunan
sistem
akuntansi
untuk
suatu
perusahaan
perlu
mempertimbangkan beberapa faktor penting sebagai berikut (Baridwan, 1991 : 7) : 1. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip cepat, yaitu bahwa sistem akuntansi harus menyediakan informasi yang diperlukan tepat pada waktunya.
7 Universitas Kristen Maranatha
2. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip aman, yang berarti bahwa sistem akuntansi harus dapat membantu menjaga keamanan harta milik perusahaan. 3. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip murah, yang berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem akuntansi itu dapat ditekan sehingga relatif tidak mahal. Prosedur pengawasan produksi adalah prosedur yang dimulai dari dikeluarkannya order produksi, mengikuti pelaksanaannya dan kalau perlu mengadakan penyesuaian-penyesuaian. Ada dua jenis pengasawan produksi sebagai berikut (Baridwan, 1991 : 239) : 1. Prosedur pengawasan order produksi khusus, yaitu prosedur di mana sebuah order produksi dikeluarkan untuk memerintah pabrik agar memproduksi sejumlah produk tertentu. Prosedur ini digunakan apabila produk dapat diikuti dan dipisah-pisahkan dari proses yang lain. Biasanya prosedur ini digunakan dalam keadaan sebagai berikut : a. Produk dibuat berdasarkan pesanan pembeli. b. Dalam perusahaan assembling. c. Dalam perusahaan yang proses produksinya kontinyu di mana produk dibuat berdasarkan rumus. 2. Prosedur pengawasan order produksi berulang, yaitu prosedur di mana sebuah order produksi dikeluarkan untuk memerintah pabrik agar memproduksi produk tertentu selama satu periode yang akan datang. 8 Universitas Kristen Maranatha
Prosedur ini digunakan apabila produk tidak dapat diikuti atau dipisahpisahkan dari proses yang berurutan. Untuk melakukan pengawasan persediaan digunakan prosedur persediaan buku (perpetual inventory), yaitu prosedur di mana tiap-tiap jenis persediaan dibuatkan satu kartu yang menunjukkan kuantitas dan harga pokoknya. Kartu ini didebit dari pembelian dan dikredit dengan jumlah yang dikeluarkan dari gudang. Kuantitas yang dicatat dalam kartu persediaan erat hubungannya dengan prosedur pengawasan produksi yaitu untuk menentukan kapan bahan-bahan harus dibeli sedangkan harga pokoknya dihubungkan dengan sistem biaya produksi. Jadi analisis dan perancangan sistem akan dilakukan pada sistem informasi akuntansi siklus produksi. Sistem informasi akuntansi siklus produksi akan dianalisis untuk melihat aktivitas yang telah dijalankan perusahaan selama ini dan kemudian diidentifikasi kelemahannya dan juga mencari celah yang mungkin potensial terjadinya kesalahan. Dari hasil analisis tersebut kemudian akan dibuat suatu rancangan sistem informasi akuntansi siklus produksi yang baru dan memadai agar proses produksi dapat berjalan dengan baik dan penggunaan bahan baku dapat menjadi lebih efisien serta lebih terkendali.
1.6.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan tugas akhir ini
adalah metode deskriptif-analitis, yaitu suatu metode yang berusaha mengumpulkan, menginventarisasikan, dan menyajikan data yang disertai dengan analisa gambaran 9 Universitas Kristen Maranatha
yang cukup jelas atas objek yang dipilih berdasarkan fakta-fakta yang ada pada perusahaan dan pada akhirnya dapat disimpulkan (Nazir, 1999 : 63).
1.6.1. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut (Indrianto dan Supomo, 1999) : 1. Penelitian Lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung terhadap perusahaan sebagai objek penelitian untuk memdapatkan data primer sehubungan dengan masalah yang diteliti. a. Observasi (Observation) Teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati secara langsung objek yang menjadi sumber datanya. b. Wawancara (Interview) Komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden. Penulis akan melakukan wawancara personal dengan pimpinan perusahaan yang merancang sistem sejak awal perusahaan didirikan. c. Analisa Dokumen Mempelajari dokumen, formulir, dan catatan mengenai sistem dan prosedur yang digunakan dalam aktivitas prouksi perusahaan. 2. Penelitian Pustaka (Library Research), yaitu penelitian dengan cara mempelajari literatur buku-buku ilmiah, catataan-catatan kuliah yang berhubungan dengan topik yang akan dibahas, teori-teori yang mendukung, dan buku-buku pedoman 10 Universitas Kristen Maranatha
lainnya yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti untuk mendapatkan data sekunder serta digunakan untuk bahan perbandingan.
1.7.
Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis akan melakukan penelitian pada CV. X yang berlokasi di daerah
Taman Kopo Indah. CV. X adalah suatu home industry yang bergerak di bidang rancang bangun, yang melayani pembuatan penjualan bahan baku bangunan, pemasangan gypsum, profil, dan lain sebagainya. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada awal bulan September.
11 Universitas Kristen Maranatha