BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah pembangunan nasional yang bertujuan meningkatkan derajat kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan, diperlukan dukungan Sistem Kesehatan Nasional yang tangguh. Indikator kinerja Sistem Kesehatan Nasional ditentukan oleh tiga determinan, yang salah satunya adalah distribusi kesehatan disuatu negara ditinjau dari angka kematian (Hidayat, 2009). Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 (1), pendidikan didefinisikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya (Syah, 2010). Pendidikan berkualitas sangat dipengaruhi oleh kualitas raw input, proses belajar mengajar dan kualitas out put, kualitas out put mahasiswa dapat dilihat dari hasil Indeks Prestasi Kumulatif pada saat lulusan atau Indeks Prestasi (IP) pada setiap semester yang tertuang dalam Kartu Hasil Studi (KHS), prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh banyak faktor yang berasal dari diri individu (internal) 1
2 dan faktor dari luar (eksternal), yang termasuk dalam faktor internal diantaranya adalah motivasi, motivasi merupakan alat yang pokok untuk menggerakan terjadinya proses belajar guna mencapai prestasi belajar (Purwanto, 2006). Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Hal tersebut berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan amat bergantung pada proses belajar yang dialami peserta didik, baik ketika ia berada di lingkungan pendidikan seperti sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi munculnya peserta didik yang berprestasi tinggi atau rendah atau mungkin gagal sama sekali (Syah, 2010). Beberapa psikologi menyebut motivasi sebagai konstruk hipotesis yang digunakan untuk menjelaskan keinginan, arah, intensitas, yang diarahkan oleh tujuan. Dalam motivasi mencakup konsep-konsep, seperti kebutuhan untuk beprestasi, kebiasaan, dan keinginan seseorang tehadap sesuatu (Uno, 2007). Tumbuhnya motivasi pada seseorang senantiasa dilandasi kesadaran akan diri berkenaan dengan hakikat dan keberadaan kehidupannya masing-masing. Motivasi memiliki peranan yang penting ketika seorang peserta didik melanjutkan jenjang pendidikannya ke tingkat lebih tinggi, termasuk melanjutkan pendidikannya ke studi Kebidanan. Setiap peserta didik memiliki motivasi yang berbeda-beda dalam melanjutkan jenjang pendidikannya ke studi Kebidanan. Salah satu motivasinya adalah untuk menjadi seorang bidan.
3 Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Akbid Pemkab Karo Kabanjahe, pada mahasiswa semester lima angkatan ke tiga belas, hasil wawancara dengan 10 mahasiswa diperoleh data mengenai motivasi masuk program studi kebidanan yaitu, 5 mahasiswa dengan alasan dorongan orang tua, 3 mahasiswa dengan motivasi pribadi, dan 2 mahasiswa karena teman. Berdasarkan data yang peneliti peroleh dari bagian pendidikan, nilai tertinggi mahasiswa semester V yaitu 3,53 dan nilai terendah 2,71, dan dari data kemahasiswaan tahun 2011-2014 ada satu mahasiswa yang keluar karena tidak didasari dengan motivasi pribadi. Melihat data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa adanya mahasiswa yang keluar atau tidak mau menyelesaikan pendidikanan dikarenakan oleh banyak faktor diantaranya karena dipaksa orang tua, ikut-ikutan teman, dari pada tidak sekolah, tidak diterima di perguruan tinggi negeri dan hanya sebagian kecil yang memang merupakan cita-cita sejak kecil. Dari kenyataan tersebut dapat diperkirakan banyak peserta didik yang masuk tidak disertai dengan motivasi yang tinggi. Hal ini tentu sedikit banyaknya akan berpengaruh terhadap proses belajar mengajar seperti rendahnya semangat untuk belajar, tidak aktif, tidak disiplin yang pada akhirnya prestasi yang diperoleh kurang memuaskan bahkan putus ditengah jalan. Berdasakan pada hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul ” Hubungan Motivasi Masuk Program Studi Kebidanan Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Tingkat III Semester I-V di Akademi Kebidan Pemkab Karo Kabanjahe”
4 B.
Rumusan Masalah Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana hubungan motivasi masuk program studi kebidanan dengan prestasi belajar mahasiswa tingkat III semester I-V di akademi kebidanan Pemkab Karo Kabanjahe”
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan motivasi masuk program studi kebidanan dengan prestasi belajar mahasiswa Akbid Pemkab Karo Kabanjahe. 2. Tujuan khusus a. Untuk mediskripsikan motivasi mahasiswa masuk program studi kebidanan Pemkab Karo Kabanjahe tahun 2013. b.
Untuk mengetahui prestasi belajar mahasiswa kebidanan tingkat III semester I-V di Akademi Kebidanan Pemkab Karo Kabanjahe tahun 2013.
c.
Untuk mengetahui hubungan motivasi dengan prestasi belajar mahasiswa di Akademi Kebidanan Pemkab Karo tahun 2013.
5 D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan menambah ilmu pengetahuan serta dapat mengetahui motivasi mahasiswa yang terkait dengan prestasi belajar mahasiswa. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Institusi 1). Dapat memberikan informasi bagi Institusi Program studi kebidanan Pemkab Karo Kabanjahe tentang gambaran motivasi terhadap prestasi belajar mahasiswa. 2). Dapat digunakan sebagai acuan bagi Institusi program studi kebidanan Pemkab Karo Kabanjahe. b. Bagi Mahasiswa Dapat menjadi rujukan mahasiswa kebidanan Pemkab Karo Kabanjahe untuk meningkatkan motivasi masuk program studi kebidanan mencapai prestasi belajar yang diharapkan. c. Bagi Dosen Dapat menjadi acuan dalam metode pelaksanaan kegiatan pembelajaran berdasarkan
motivasi
terhadap
prestasi
belajar
mahasiswa.