BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG G I.1.1 Koridor Jala Jalan lan DI.Panjaitan Dan Jalan Ali Maksum m Yogyakarta Sebagai
Salah Satu u Inti Pelestarian Pelestarria i n Citra Citr traa Yogyakarta Yogy Yo gyak akar a ta DI. Jalan D I Panjaitan I. Panja jait itan dan Jalan Ali Maksum Yogyakarta Yogy Yo g akar arta menujuu Panggung Krapyak, merupakan Yogyakarta Krapya yak, k, m erupak akaan jalan yang dilalui oleh garis ssumbu umbu ffilosofis um ilos il osof ofis Yogya yakarta dengan garis de eng ngan an jarak ak berkisar 2 kilometer. Jalan yang dilalui oleh eh gar aris is ffilosofis ilosofis ini il memiliki me memili iki nilai historis sebagai peninggalan budaya luhur sehingga sehin inggga dilindungi dili lind ndungi gi oleh Undang – Undang PERDA Yogyakarta dan diharapkan diharap pkan ma mampu membentuk mem mbentuk Citra Kawasan Cagar Budaya1-Panggung krapyak krapyyak seba sebagai aga gai Kaw wasan Warisan Budaya dan Citra Keistimewaan Yogyakarta. Kawasan sebuah ringkasan 2008) Pada se sebu buah h ringk g asan n hasil sstudi tuddi yang tu yangg te tterbaru rbar rb aruu (Prasetya, 200 008) 8) mendeskripsikan tentang kawasan n P anggung Krapyak yang dikenal sebagai seba se baga gai Panggung ka kampun ungg santri sant sa ntri ri karena kar aren enaa ad adan anya y pondok pesantren pesa pe sant ntre renn da dann ke kehi hidu dupa pan re reli ligi gius usnnya kampung adanya kehidupan religiusnya yang masih terpelihara. yang ter erpe peli lihaara ra. Se Sektor ppendukung endu en dukung ng pariwisata par ariwis isat ataa di d koridor or iini ni cukup berkemb bang khususnya dibidang dibidan ng jasa seperti cafe, guest hhouse, ouse, dan toko/art berkembang gallery, restoran, warung m akan, jasa percetakan dan lainnya. Panggung makan, Krapyak berada pada poros im majiner kkota ota Yogyakarta yang menghubungkan imajiner Gunung Merapi, Tugu Jogja, Kraton Krato on Yogya, Panggung Krapyak, dan Laut Selatan. Apabila dirunut dari Selatan (Pantai Selatan)
1
Citra Kawasan Cagar Budaya adalah Warisan Budaya menjadi elemen penting penguat identitas kawasan. (Penjelasan PERDA Yogyakarta Nomor 6, 2012, hal. Pasal 12, Ayat 1)
2
menuju ke Utara (Gn.Merapi) berarti kelahiran seorang anak menuju kedewasaan. Utara ke selatan berarti jalan kehidupan manusia setelah dewasa Kawasan dimaknai menuju sang Khalik . Kaw was asan ini dimak akna nai sebagai sebagai buah rahim ibu / Mijen perempuan, ditandai ditan anddai dengan adanya Kampung Mi Mije jen yang artinya sebagai benih atau au bibit seorang anak anakk (L ((Lampiran ampi am pira ran PE P PERDA RDA Yogyakarta ta Nomor 6 Tentang Pelest starian Warisan Bu Buda daya ya dan Cagar Budaya, 201 12) 2). Pelestarian Budaya 2012).
II.1.2 .1.2 Pe Penataan Pena nata taaan R Ruang uang Koridor Jalan DI. Panjaitan d dan a Jal an Jalan alan an Ali Ali l Maksum Mak aksum
Yogyakarta dalam Yogy gyak akarta ad alam Aturan Perundang-Undangan Koridor sebagai Koridor Jalan DI. Panjaitan dan Jalan Ali Maksum Yogyakarta Yogyaakartta se seba b gai jalan jalann yang dilalui oleh jalur sumbu filosofi merupakan salah satu kkoridor oridor jala lann yang yan ng menjadi bagian dari warisan budaya berbentuk bentang garis lurus antara an ra Tugu , Kraton Yogyakarta, Tugu Yogy Yo gyak akar arta ta, dan d n Panggung da ng Krapyak Kra rapy pyak ak (P (PERDA Yogyaka Yogyakarta karta Nomo Nomor or 6, Tahun 2012, hal. Pasal 61).
Koridorr in iinii dilindungi di oleh peraturan undang-undang undang-und ndan ang
sebagai Panggung se eba baga g i bagian dari cagar budaya khas daerah yakni kawasan an P angg an gguung Krapyak, agar tersebut tetap kelestariannya Kr K apyakk, ttujuannya ujuann j nnya ya adalah adalah ag gar kkawasan awas aw asaan tersebu butt te teta tapp tterjaga erjaga j kele est staaria iannya melalui batasan pemerintah dalam me ela lalu lui ba ata tasa san aturan resmi mi pemer rin intah yang dituangkan dit itua uang ngkan da dala lam wujud Rancangan Peraturan Daerah Yogyakartaa serta Ran ncangan Peraturan Daerah – Rencana Tata Ruang Wilayah Yogyakarta. Yogyakarrta. Kawasan Panggung Krapyakk merupakan merupakan salah satu dari 13 lokasi inti pelestarian Citra Kota baik bangunan, rumah, taman, jalan maupun ornamen yang memiliki kekhususan kawasan kota dengan spesifik sebagai yakni Sumbu Krapyak Kraton Tugu (Jalan DI. Panjaitan, Trikora, Ahmad Yani, Malioboro,
Bab I . Pendahuluan
3
Mangkubumi) sebagai jalur kota yang menyiratkan citra filosofis dan peninggalan budaya (Rancangan
PERDA RTRW Kota Yogyakarta Th.2010-2029,
Tentang Penetapan Citra Kota, Pa Pasa sall 73). Pasal
Pengaturan In Inti nti pelestarian Citra Kota meliputi melipuuti beberapa hal antara lain Sumbu Krapyak Krrap apyak – Kraton – Tugu Tuggu (jalan (j D DII Panjaitan, Trikora, Tri riko k ra, Jend. Ahmad Yani, Yani i, Malioboro,Mangkubumi), Malioboro,Ma Mang ngkkubumi m ), ) tidak tid idak k boleh bol oleh eh diubah diu iuba bahh geometri dan dan pandangan dikiri pembentukan ruang bbebas ebas di diki kiri ri kanan jjalan, alan, melalui pemb al mben entukan ru ruan angg jalan dengan perbandingan pe erb rban andi ding n an n aantara ntara lebar jalan dengan tinggi bangunan n ppembatas emba battass se sebesar 2 : 1 atau sumbu arah at au tidak ak melebihi garis imajiner sudut 45 derajat dari sum mbu jjalan alan al an ke ara ah samping. sampin sa ing. Suasana jalur dibentuk dengan pengaturan tata hhijau ijau u sebagai seb ebagaii pengarah peng garah
dan
pembentuk
suasana,
estetika
dengan
tanaman tana amann
yang ng
mencerminkan men ncerminkan tata hijau lingkungan Keraton (Rancangan PERDA RTRW K Kota otta Yo Yogy gyakarta Th.2010-2029, Tentang Penetapan Citra Kota, Pasal 75). Yogyakarta
II.2 I. 2 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN PERMASA SALAHAN I.2.1 I.2. I. 2.11 Pe Peng Pengaruh ngaruh h S Sektor ekto ek torr Ek Ekon Ekonomi onom omii Terhadap Terh had adap ap Kualitas Kua uali lita tass Fi Fisik sik ik B Bangunan angu an guna nan n d dan an Lingkungan Ling Li ngku kung ngan an Penetapan peraturan daerah daerrah tentang ng Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Yogyakarta Tahun 2010 – 2029 2029 diharapkan diharaapkan mampu mendukung pelestarian lingkungan penataan bangunan dan lingkung ngan di ssepanjang epanjang koridor jalan DI Panjaitan dan satu jalan Ali Maksum sebagai salah sa atuu jalur yang mendukung pembentukan citra kota Yogyakarta. Namun, pada situasi yang riil, ditemukan beberapa kondisi fisik yang cukup kontras dan berbeda dengan arahan yang ada dalam undangundang perda DIY ataupun rancangan perda RTRW.
Bab I . Pendahuluan
Koridor jalan DI
4
Panjaitan dan jalan Ali Maksum hingga Panggung Krapyak berkembang cukup pesat khususnya pada sektor ekonomi.
Secara fisik terlihat dengan jelas
perubahan tampilan dan ffungsi ungsi bangunan un an yang yang semula adalah hunian rumah bertambah tinggal bertamba ah fungsi menjadi rumah tinggal dan dan rumah usaha. Selain itu jalan ditemui pula pula penggunaan badan baada dann ja jala lann untuk u tuk parkir kendaraan, un ken endaraan, sebagai konsekuensi yang kons nsekuensi terhadap terhad adap ap uusaha s ha perdagangan yan sa ng ki kian an bberkembang, erkembang, pe ppemanfaatan manfaatan llahan ahan pejalan peja pe jala lann kaki ((trotoar) trootoar) sebagai lahan usaha tr ha ((sektor sektor or nnon-formal). on-f on - ormal)). Sektor ekonomi berkembang ini. ek kon onom omii berk kembang pesat dan mendominasi koridor ini i.
Gambar I.1 Ragam Jenis U Usaha saha dan P Pemanfaatan emanfaatan Lahan Pejalan Kaki di Jl.DI.Panjaiitan – Jl.Ali Maksum Maksum Yogyakarta Jl.DI.Panjaitan Sumb ber : Penelitii , Januari 2013 Sumber
Aktivitas di koridor jalan in ini sema semakin makin beragam karena dilengkapi dengan berbagai fasilitas umum yang cukup cukkup lengkap bagi masyarakat, seperti fasilitas pendidikan (formal dan non-formal) fasilitas kesehatan, bank, rumah ibadah, kantor dan pelayanan pemerintahan / kantor kecamatan.
Bab I . Pendahuluan
5
I.2.2 Kualitas Fisik Bangunan dan Lingkungan Sebagai Representasi Citra dan Makna Sumbu Filosofi Kota Yogyakarta bangunan Pada awalnya bangun nan – bangunan n ya yang berada di koridor sumbu jalan Ali DI.Panjaitan – A li Maksum – Panggung Krapyakk be berfungsi tunggal sebagai tinggal, rumah ting nggal, namun seiring seiriing dengan den enga gann perkembangan p rk pe rkembangan waktu wak aktu t dan kebutuhan masing masi sing – masing penduduk, pend pe ndud uduk, maka hampir sebagian seb ebag agia iann besar besar penduduk uk di koridor ini beralih formal. jjalan alan in ni be bera rali lih ke ssektor ekttor ekonomi formal dan non ek on forma al. l
Gambar Gamb Ga mbar I.2 Rumah Rum umah Tinggal dan Usaha Usaha di Jl.DI.Panjaitan Jl – Jl.Ali Jl.Al Ali Maksum um Yogyakarta Yogyakarta er : Penel lit iti , Januari 2013 Sumber Peneliti
Perkembangan ini berdampakk pada peru perubahan ubahan fasade –fasade bangunan yang diikuti oleh penambahan fungsi ddari ari bbangunan angunan tersebut sebagai tempat usaha. Usaha non formal di koridor ini cukup mendominasi, maka tidak sedikit ditemui rumah tinggal yang berfungsi ganda yakni sebagai tempat tinggal dan tempat usaha..........................................................................................................
Bab I . Pendahuluan
Gambar I.3 Kondisi Fisik Koridor dan Bangunan yang ada di jalan DI Panjaitan dan jalan Ali Maksum Yogyakarta
7
Berikut ini adalah kondisi penataan bangunan di koridor jalan DI Panjaitan dan Ali Maksum Yogyakarta yang digambarkan secara terpisah menjadi 3 berdasarkan perbedaan segmen yang terbagi berdas asar arkkan perbed daa aann ciri fisik yang muncul dari masing – masing segmen. n.
Gambar Gamb Ga mbar I.4 Penggal Pen ngg ggal al JJalan alan l I Sumber : Peneliti, Pen enel eliti, Januari 2013
Bangunan Bangu g nan di penggal pen engg ggal al 1 iini n adalah ni h ba bagi bagian gian an uutara tara ddii Jl ta Jl.DI .DI D Pa Panj Panjaitan njai aita tann yyang ang kurang kura ku rang ng lebih leb ebih ih jaraknya jar arak akny nyaa ½ kilometer k lomeete ki terr dann dipenuhi dipenu di nuhi hi oleh ole lehh bangunan-bangunan bang ba ngun unan an-b -ban angunan diantaranya masih usaha yang beberapa diantaran nya masi sihh memanfaatkan bentukan asli rumah tinggal.
Bab I . Pendahuluan
8
Gambar I.5 Ba Ga Bang Bangunan ngunan ddan an L Lingkungan ingk in gkun u gan di Pen Penggal ngg ggal a I 2013 1 Sumber : Penulis, Januari 20
Berbeda Berb Be rbedaa ddengan engan penggal I, pada penggal II bangunan mulai baru baru de deng dengan ngan jen jenis nis i yang minimalis ya m inimalis dan lebih nampak sebagai bangunan usaha.
Gamb Gambar mbar I.6 Penggal Peenggal Jalan II Sumberr : Penel eliti, Januari 2013 Peneliti,
Bangunan di penggal 2 masih di Jl.DI Panjaitan yang berjarak sekitar ½ kilometer lebih sebelum batas wilayah Kabupaten Bantul. Penggal jalan ini dipenuhi oleh bangunan-bangunan usaha dengan penataan bangunan yang
Bab I . Pendahuluan
9
beragam baik dari ketinggian, luas atau lebar kapling serta gaya fasade yang berbeda.
Gambar I.7 Bangunan di Penggal II Sumber : Peneliti, Januari 2013
Penggal III setiap bangunan hampir seluruhnya adalah bang bangunan gunan an usaha ha nonn formal yang jenis bangunannya awalnya adalah sebagai rum rumah mah tin tinggal nggaal yang menjadi ya ng berkembang me enj njad adii rumah usaha.
Gambar I.8 Penggal Jalan III Sumber : Peneliti, Januari 2013
Bab I . Pendahuluan
10
Bangunan di penggal III ini berada di dua jalan yakni DI Panjaitan dan Ali Maksum yang berarti berada di dua teritori yakni wilayah Yogyakarta dan jalan Bantul. Jarak penggal jala lann iini ni berkisar ar hhampir ampir 1 Kilometer dengan jenis memiliki rumah bangunan yangg m emiliki fungsi ganda sebagai ru uma m h tinggal dan
rumah
usaha.
Gambar I.9 Bangunan di Penggal III Sumber : Peneliti, Januari 2013
Aktivitas Aktivit tas perekonomian per erek ekon onom omiaan yang ya berlangsung berlaang ngsuung ddii se sepa sepanjang panj njan angg jalan DI.Panja DI.Panjaitan ait itan an dan jalan Ali Maksum memberi dampak dam ampak nyata terhadap kualitas ruang – ruang rua uanng publ pu b ik k yang yan angg ada, adaa, seperti ad sepe se pert rtii trotar, trot tr otar ar,, area pejalan an kkaki akii da ak dann la laha hann te terb rbuk uka hi hija jau. u. publik lahan terbuka hijau.
Gambar I.10 Kondisi Pemanfaatan Ruang Publik di Penggal I Sumber : Peneliti, Januari 2013
Bab I . Pendahuluan
11
Setiap aktivitas yang berada di ruang luar bangunan sangat erat kaitannya dengan fasilitas dan elemen-elemen pendukungnya. Menurut (Shirvani, 1985, hal. 28) setiap ruang publik publi likk perlu adanya ya eelemen l men pendukung seperti tanaman le pepohonan pencahayaan/lampu, hijau atau pepoh honan sebagai peneduh, kursi, penca cahhayaan/lampu, kios, jam, memberikan kemungkinan dan elemen en pendukung lain ya yyang ng ddapat ap pat m em mbe b rikan kemung gki k nan rasa nyaman penggunanya. Ruang trotoar bagi gi penggunanya a. Ru Ruan ang publik yang dalam m ha hal in inii adalah trotoa ar di penggal tersedia bagi I masihh te ters rsed edia bag agii pejalan kaki dan dilengkapi dilengk gkap api dengan deng ngan an beberapa beberapa elemen pendukung. pend nduk ukun u g. Sementara Sementara pada penggal II, pada kiri dan n kanan n
jalan ja jala lan mu mulai
terlihat publik te terl rlih ihat berbeda, berbeda, salah satu sisi jalan tidak memiliki ruangg terbuka terbu buka ka publi ik ka na jarak bangunan yang memakan badan jalan. karena
Gambar Ga amb mbar I.11 Kondisii Pemanfaatan P manfaa Pe aatan Ruang Publ Publik blik ik di Penggal Peng ngga gall II Sumber Sumb ber : Peneliti, Peneli liti t , Januari 2013
Berlanjut ke Penggal III yangg hampir set setiap etiap area publik dipadati oleh fasilitas tambahan yang dibawa oleh masing masing-masing g-masing pemilik rumah yang adalah pemilik usaha. Masing –masing pemilik pemilik usaha memanfaatkan ruang publik sebagai pendukung usaha, sehingga di penggal III, sebagian besar area publik dipadati oleh ragam usaha perdagangan. Selain itu, penggal III di bagian jalan Ali Maksum tidak memiliki ruang bagi pejalan kaki, dan bangunan rumah
Bab I . Pendahuluan
12
tinggal berada dekat dengan badan jalan. Sehingga kerap kali pejalan kaki berjalan bersamaan dengan kendaraan umum di jalan yang sama. Beberapaa jjenis enis bangunan di penggal III masih mempertahankan mempertaaha hankan bentuk rumah aslii yang as yan angg berada langsung langssun u g berhadapan dengan denggan badan de an jjalan. alan.. Kondisi in inii memberi penggal warna beragam m padaa pe peng nggal III ka kkarena rena ukuran jenis bangunan baik da ddari ri ffungsi, ungs un gsi, uku ura r n beragam berbeda dan jaraknya juga beraga am da dan be berb r edaa Setiap bangunan satu dengan yang lain. Seti iap ba bang ngun u an warna tekstur, baik fasade yang meliputi war rna , tekst turr, kondisi maupun fungsinya tentu tentu u dapat dapaat merepresentasikan merepr me p es esen enta tasi sika kann ka karakter dari sebuah sebu buah ah wilayah (Garnham, 1985, hal. 49). Ha Hall in ini Gambar G Ga mb barr I.12 I.12 12 Kondisi Kondi disii Pemanfaatan Pema Pe manf nfaa a tan Ruang Publik Penggal Ruan Ru ang g Pu Publ blik ik ddii Pe Pengga al II IIII Sumber S Su mber : Peneliti, Pene Pe neli litti, Januari Janu Ja nuar arii 20 22013 13
tenttu berlaku berl be rlak akuu pu pula la dengan den enga gann sebu uah kkoridor oriidor tentu sebuah yang memiliki gm emil em ilik iki nilai nila ni laii historis. hi
Berbagai Berbbagai aspek baik dari sisi par pariwisata, ariw i isata, sosial, ekonomi, dan budaya secara menjadi hal yang perlu disoroti se ecara arsitektural,
guna mampu
informasi menyelaraskan dan memperkuat at inform masi historis dari sebuah jalan bersejarah. Beberapa penemuan lapangan ddii atas menjadi dasar penelitian terhadap kualitas koridor bersejarah di kawasan Panggung Krapyak, yakni koridor Jalan DI Panjaitan dan Jalan Ali Maksum , Yogyakarta. Tujuannya adalah untuk mendalami lebih lagi tentang pengaruh makna sumbu filosofi terhadap kualitas
Bab I . Pendahuluan
13
fisik penataan bangunan di koridor koridor Jalan DI Panjaitan dan Jalan Ali Maksum , Yogyakarta yang didukung dengan studi pustaka , peraturan daerah dan studi lapangan. Fisik lingkungan lingk gkungan yang baik akan membentuk pemetaan pemet etaa a n kognisi (cognitive mapping) bagi manusia mappin ng) yang ba bbaik ik dan dan berkesan ber erke kesaan ba agi m an nus usia (Hariyono, 2010, hal. 60). Menurut Sp Spreiregen hal.77) penataan bangunan Me pre r iregen en ((1965, 1965, hal. l.77 77)) pe pena nataan bangu guna n n da dalam ruangg kota akan nampak kualitas proporsi namp pak eesensinya s nsin se nya apabila memperhatikan kuali lita tas pr rop opor orsi s dari setiap bangunan lantainya serta kondisi ba ang ngun unan yyang ang terbangun, baik dari dinding maupun lant ntai a nyya se ser rta kond disi kehidupan kehi ke h duppan di antar bangunan yang satu dengan yang lain.
Seyogyanya, S eyog ey ogya y nya, a,
penataan sebuah pena ataan ruang fisik kota, yang dalam pembahasan ini adalah se ebuah ah kkoridor o idor or harus melalui elemenharu us mampu memperlihatkan kualitas estetika yang baik mela alui eleme mennelemen elem men fisik, penataan bangunan dan
lingkungan yang selaras selaaras dengan dengann
karakteristikk kota kota tersebut. ter erse sebu but. t. Bangunan memiliki arti penting
dalam membentuk sebuah jjaringan arin ar inga gan
struktur publik. Bangunan memang dapat berkembang st tru rukt ktur ur jalan jal alan an dan dan aarea reaa pu publ blik ik.. Ba B ngun ng unan an m eman em angg da dapa patt be berk rkem emba bang ng llebih ebih besar kecil besaar at be atau au bbahkan ahka kann lebih keci cil untuk be bentuk dan ttampaknya ampaakn am knya ya ssesuai esuaai dengan es keinginan pemiliknya (Carmona (Carm mona dkk. 2003- dalam Mirsa, 2011, hal. 49), namun perkembangan tersebut tersebu but membawa membaw awa dampak terhadap kondisi ruangruang terbuka untuk penghijauan, penghijaaua u n, pejalan pejalan kaki dan lahan usaha sebagai lingkungan fisik serta lingkungan lingkunga gan non-fisik yang berhubungan dengan kehidupan sosial, budaya dan aktivitas masyarakat. Seiring dengan berjalannya waktu, akan terjadi perkembangan kebutuhan aktivitas dalam masyarakat yang berdampak pada perkembangan sebuah bangunan. Tidak jarang juga akan
Bab I . Pendahuluan
14
terjadi titik jenuh dan kemudian akan terjadi proses perubahan luasan kapling dan bangunan, bisa berupa penambahan, pengurangan atau terbentuknya baru. dlm Carmona bangunan dan kapling bar ru. ((Cozen Cozen dl lm Ca C rmona dkk, 2003Ǧ (Mirsa, 2011, hal. 50). Hal in ini ni sering dijumpai pada lokasi yangg sudah tidak efektif lagi dengan kkegiatan egiatan yang diwadahinya diwad adah ahin nyaa ssehingga ehin eh ingg gga akan terjadi di pperubahan erubahan sesuai dengan Atau deng ngan kebutuhan n dan dan perilaku penggunanya. A tauu apabila lebihh ekstrim lagi ta adalah ppergantian bangunan bangunan menampung erga er gant n ian ba ban ngunan lama menjadi bang ngun unan bbaru aruu ya ar yang men nam a pung aktivitas ak kti tivi vita tass berbeda. berb beda. (Mirsa, 2011, hal. 51) I.3 I..3 RUMUSAN RUMU RU USAN PERMASALAHAN Sebagai salah satu Inti Pelestarian Citra Kota Yogyakarta, Yogyakartaa, bagaimana bag agai aima m na wujudd kualitas fisik penataan bangunan yang ada di koridor Jl.DI.Pa Jl.DI.Panjaitan anjaitan n dan n Ali saat ini ? Alli Maksum Ma
I.4 I 4 TUJUAN I. T JUAN DAN SASARAN PENELITIAN TU I.4.1 I.4. I. 4.11 Tujuan Tuju Tu juan an Penelitian Pen enel elit itia iann Mengidentifikasi mengevaluasi DI. Panjaitan Meng Me ngid ideentifi fika kasi dan men engevaluasi kkondisi ondisi dii Koridor Kor o id dor jalan jal alan an D I.. P anjaitan dan jalan Ali Maksum saat ini, ke kemudian emudian membandingkannya me dengan arahan yang sudah tertuang pada aturan peru perundang-undangan undang-unddangan tentang pengolahan tata ruang bangunan dan wilayah historis ko Yogyakarta kota Yo ogyakarta serta memberi masukan atau saran bermanfaat sebagai dasar perbaikan perbaik ikan bagi penataan bangunan dan lingkungan sebuah koridor yang menjadi salah satu inti pelestarian citra kota Yogyakarta.
Bab I . Pendahuluan
15
I.4.2 Sasaran Penelitian a. Melakukan peninjauan tentang Peraturan Daerah mengenai Rencana Tata Ruang Wil Wilayah ilay ayah h Kota Yogyakarta Yogy Yo gyakarta Tahun 2010-2029 yang mengatur ur pelestarian citra Yogyakarta pada da inti wilayah bersejarah yang adalah koridor DI.Panjaitan ya salah satunyaa ada d la lahh ko kori rido dorr jalan DI.Panja ait itan dan jalan Ali Maksum Yogyakarta. Yog ogya yakarta. b. Mengidentifikasi Meng Me ngidentiifi fika kasi kesesuaian ataupun ketidaksesuaian ketidaksses ke esua uaia iann antaraa aturan perundang-undangan masyarakat peru undang-undangan dengan kondisi lingkungan an dan m asya as yarakaat di koridor koridor jalan DI.Panjaitan dan jalan Ali Maksum Yogyakarta Yogy gyak akaarta dan an faktor apa saja yang melandasi ketidaksesuaian tersebut. c. Mengevaluasi penataan bangunan dan lingkungan di koridor jalan koridor jal lan DI.Panjaitan dan jalan Ali Maksum Yogyakarta me melalui studi elalui stud di identifikasi, tinjauan identifikaasi si, studi stud st udii pustaka, pu tinjaua uann lapangan, lapa la pang ngan, serta peninjauan peni ninj njauan ddata ataa at PERDA terkait daerah citra h yyang angg menjadi salah satu inti pelestariann ci an citr tra kota Yogyakarta
I.5 RU RUANG LINGKUP RUAN A G LI ING NGKUP PENELITIAN PENELI LITIAN a. Hal-hal yang menjadi konsetrasi dalam koonsetrasi da alam penelitian ini adalah pengamatan secara visual tentang ta bangunan tata bangu gunan dan lingkungan pada koridor Jl.DI.Panjaitan dan Ali Maks Maksum Yogyakarta ksum Y ogyakarta dan melibatkan koresponden sebagai salah satu sumber inform informasi data. r asi dalam mendukung kelengkapan data b. Penelitian ini bersifat deskriptif dan evaluasi dokumen-dokumen pemerintah seperti PERDA Yogyakarta Nomor 6 tahun 2012, Peraturan
Bab I . Pendahuluan
16
Walikota Nomor 25 tahun 2013 dan rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Yogyakarta tahun 2010-2029 sebagai kondisi pembanding dengan ko kond ndisi riil dii lapangan, lapa la pangan, serta mencari faktor-faktor perkembangan yang memiliki memil ilik iki pengaruh terhadap perkemba ang ngan kondisi di koridor Jl.DI.Panjaitan Maksum Yogyakarta. Jl.DI. I.P Panjaitan dan Ali Ma Maks ksum um Yo Yogy gyak akarta. Penelitian sesuai dengan c. P enelitian ini ni akan aka kan dilaksanakan sesua uaii de den ngan waktu yyang ang sudah terjadwal sebagai terj jad adwa wall sebaga gaii bberikut erikut :
I.6 METODE PENELITIAN Penulisan ini secara umum um mum akann membahas tentang batasan aturan perundang-undangan
yang
tertuang tte rtuanng
dalam
PERMEN
PU
Nomor
06/PRT/M/200 tanggal 16 Marett 2007 2007 , PERDA RTRW Kota Yogyakarta tahun 2010-2029 dan beberapa aturan lainnya tentang penataan ruang historis di jalan DI Panjaitan dan jalan Ali Maksum. Kemudian melihat kondisi yang ada saat ini di jalan DI Panjaitan dan jalan Ali Maksum dan
Bab I . Pendahuluan
17
menghubungkannya dengan aturan-aturan yang ada. Sifatnya adalah sebagai evaluasi dokumen-dokumen seperti RTRW Kota Yogyakarta, PERDA RAPERDAIS Yogyakarta Nomor 6 tahun un 22012 012 , RA APE PERD R AIS Yogyakarta dan Peraturan Mentri Pekerjaan an Umum
Nomor 06/PRT/M/2000 ta ttanggal nggal 16 Maret 2007
pendefinisian komponen tentang ke kejelasan pendef fin inissia iann ko komp m on onen penataan ko kkonsep nsep identitas lingkungan, ling gkungan, sekaligus sekal alig igus u mengetahui mengetahui apa yang melandasi mel elan anda d si ketidaksesuaian ketidaksesu suaian antara peraturan pemerintah. kkondisi ondisii di lapangan lap apaangan dengan de pemerintahh. Proses Pro rosses evaluasi ev ini akan dilakukan melalui proses prosses e penelitian pen nel elit itia iann dengan deng ngan metode lapangan dengan proses m to me tode vvisual isual survey , yakni mengumpulkan data lapanga an deng ngan an prose es mapping tentang m ppping koridor jalan DI Panjaitan dan jalan Ali Maksum ma m tent ntan angg tata bangunan unsur penting bang ngunan terkait fungsi serta titik vegetasi sebagai salah satu un nsur pentin ingg dalam mendatangi dala am koridor sumbu filosofis. Data-data diperoleh dengan menda atangi llokasi okassi kemudian melakukan kem ke mudian melakuk ukan an
sketching sementara, dibantu sk sket etch c ing langsung ng sebagai seb ebag agai ai data sement tar araa, diban antu tu
dengan photographic recording da dann vi videotaping. Selain itu dalam proses es iini ni akan kepada beberapa ak an dilakukan proses wawancara yang bersifat non-formal kep pad adaa be bebe bera rapa masyarakat m asyarak katt setempat. setem tempa patt.
Selanjutnya merangkum peraturan Selanj njut utny nyaa me mer rangkum m data data – data data t peratu ura rann pada
PERMEN 06/PRT/M/200 PE ERM RMEN PU U Nomor No 06/PRT T/M /M/200 tanggal tan anggal 16 Marett 2007 20 , PERDA PER ERD DA RTRW Kota Yogyakarta tahun 2010-2029 2010--2029 yangg membahas mengenai tata ruang kota sebagai jalur kota yang menyiratkan menyyiratkan ci citra filosofis dan peninggalan budaya yang salah satu jalur tersebut adalah adaalah jalan jalan DI Panjaitan dan jalan Ali Maksum.
Bab I . Pendahuluan
- RTRW B Bantul-Sewon antu an tul-Sewon Th Th.2007
resmi telah di rilis
oleh pemerintah pem merintah
wilayah bersejarah yang salah satunya ya
adalah koridor jalan DI.Panjaitan dan n
jalan Ali Maksum Yogyakarta.
kannya
an yang
antara
ketidaksesuaian
aturan n
dan an
DI.Panjaitan
dan
jalan
Ali li
DI.Panjaitan dan jalan Ali Maksum
Yogyakarta melalui studi identifikasi,
studi pustaka, tinjauan lapangan, serta
peninjauan data PERDA terkait daerah h
yang menjadi salah satu inti pelestarian n
citra kota Yogyakarta
ngkungan
dor yang
lah satu
ian citra
arta.
lingkungan di koridor jalan
Mengevaluasi penataan bangunan dan
tersebut.
saja yang melandasi ketidaksesuaian n
Maksum Yogyakarta dan faktor apa paa
jalan
lingkungan dan masyarakat di koridor orr
perundang-undangan dengan kondisi si
kesesuaian
Mengidentifikasi
bangunan
bagi
au saran
n
serta
oris kota
dan
tata ruang
tentang
rundang-
ng pada
Th.2013 Th .201 20 3
budaya yang secara seca cara
mengatur ur
pelestarian citra Yogyakarta pada inti ti
yang
saat ini,
2010-2029
evaluasi
sebagai pendukung
digunakan yang akan di iguna naka kan
tata studi ta ata bbangunan angu an guna nan n
- Data Daata ppustaka u taka terkait us terk kait it
akan ak kan ddibandingkan iban ib andi d ngk kan n
survey lapangan survvey la su lapa p ngan yang
data da ta olahan dari hasil
- Data Data peraturan dan
real re eal
diperoleh dari daari kondisi
koridor kori rido dorr yang
dan lingkungan ling li n ku k ngan n di
tipologi gi bangunan bangunaan
Pemetaan P emetaan llapangan, a an ap angan,,
di daerah situs cagar
Deskriptif
Videotaping
Record, dan
Minggu
diperlukan di n3
Waktu yang
bantuan manual) manu nual al))
Tulis (sebagai
Laptop Lapt ptop op ddan an Alat
Minggu
diperlukan 3
Waktu yang
Tulis
Camera, Alat
Book, Video
Camera, Sketch
Pendekatan Urban Linkage
Panggung Krapyak Yogyakarta Melalui Melalu
(ISBN) - 2008, Konservasi Kawasan
4. L. Edhi Prasetya, Proceeding
Kota
Mirsa, 3. Rinaldi M irsa ir sa, El Elemen Tata Ruang
Theory Th heo eory ry
22.. Jon Jon Lang, Lang, Creating Creating Architectural Arc rchi hite tecctural
Pardigma Pa Pard rdig igma ma
Perubahan Pembangunan Kota Dan P erubbah ahan n
1.Hariyono Paulus, Perencanaan Perencan naa aann Dan D n Da
Hasil Hasi Ha sill ol olah olahan ahan an ssurvey urvey dan pustaka yakni yaknni : ya
Langsung darii Lapangan Lapang gan (data (da d ta real real) al)
- Peraturan Waliko Walikota kota Yogyakarta No.2 No.25
Th.2013
- PERDA PERD RDA A ISTIMEWA Yogyakarta No.1 No
Sumber : Data Penulis, 2014
Photographic
Sketching,
Mapping,
Visual Survey,
minggu m ng mi nggu u
Dengan waktu 3
Camera
Tahun
Deskriptif Desk De skriptif
2010-2029 20
an jalan
tata bangunan khusus
Flashdisk,
Tata Ruang Wilayah Kota Yogyakarta ta
Kualitatif if ,
- PERDA RTRW Kota Yogyakarta tah tahun
SUMBER DATA
jalan DI.
Ketentuan tentang
PENELITIAN
WAKTU
Peraturan Daerah mengenai Rencana na
tentang g
METODA
DATA
i kondisi
peninjauan
KATEGORI
KEBUTUHAN
Melakukan
SASARAN
ikasi dan
AN
bentuk dari evalasi.
perbandingan sebagai
Pemetaan, tabel
di lapangan (data real)
didata secara langsung
jenis bangunan yang
data-data jumlah dan
gambar sketsa, dan
Gambar dan Video,
UU dan Peta
tentang Dokumen Pasal
Dokumen Soft File
BENTUK DATA
bangunan dan ling
pustaka-pustaka te
kemudian akan di
peraturan atau ara
dan membandingk
lingkungan secara
Analisis bentuk ba
dalam peta (pemet
memetakan kemba
Mengolah data de
tentang kawasan s
penelitian, dan ya
atau pasal, yang m
Analisis bagian –
ANA
19
Alat bantu yang digunakan untuk melakukan visual survey adalah dengan menggunakan instrumen seperti kamera dan video untuk menangkap gambar dan rekaman video padaa jjangka angka waktu ya an yang telah ditentukan. Selanjutnya untuk wawancara tulis wawancar araa akan menggunakan alat tuli is manual serta perekam sederhanaa menggunakan tele telepon eponn ge ggenggam. ngga ng gam. m Hasil penelitian membuat perbandingan Hasil akhir ddari ari pe ar pen nelitian ini adalah dengan d ng de ngan an m embuat perband ndingan pada tiap-tiap p po poin n peraturan peratur uraan pemerintah dan disandingkan disanddin ingk gkan ddengan enga en gann kondisii reall di lapangan ketidaksesuaian lapa pang ngan an kemudian kem mudian memberikan alasan dari setiap keti ida daksesua uaia iann ya yyang ng aada. da. Cara sampai sejauh mana Ca ra inii akan membantu proses penarikan kesimpulan sam mpa p i se seja jauh u man na peraturan diaplikasikan p ratu pe uran pemerintah tentang tata ruang wilayah historis dapatt diapl plik ikas asikan padaa masyarakat setempat, serta aspek apa yang paling berpengaruhh saat ini. KEASLIAN I.7 KE EASLIAN PENELITIAN tahun Penelitian pada pada llokasi okas ok asii ini in sebelumnya ya ssudah udah ud ah ppernah ernah dilakukann ppada er ada tah hun 2007, hanya saja konsentrasi darii pe penelitian Kawasan pene nellitian ini lebih ditekankan pada Kaw was asan an Panggung Kawasan Pang Pa nggu g ng Krapyak untuk dikonservasi. Data penelitian tentang ng K awas aw asan Panggung Krapyak Pa K rapyyak yyakni akni : ak 1. 1 Re-emphasize Re-emp mpha hasize Conservating
Urban
Linkage ge
Panggung Pangggung
Continuity As
Krapyak Krap apyak
Yogyakarta.
An
Effort Ef
Tahun
For 2007
presentasikan pada Seminar Internasional-Univ.Sumatera Sem minar Inter rnasional-Univ.Sumatera Utara (USU) Peneliti
: L.Edhi Prasetya. Prassetyaa. ST. MT (Dosen Un.Pancasila, Jakarta
Selatan)
Bab I . Pendahuluan
20
2. Konservasi
Kawasan
Panggung
Krapyak
Yogyakarta
Melalui
Pendekatan Urban Linkage. Tahun 2008. Dijadikan sebagai Prosiding Merdeka Malang. (ISBN) di Universitas Universiita tass M erdeka , Ma Mala l ng. Peneliti
: L. Edhi Prasetya. ST. MT (Dosen (D Dos osen e Un.Pancasila, Jakarta
Selatan) Se ela latan) Penelitian tersebut memiliki P enelitian te erseb ebut ut di atas memilik ki kesamaan kesa ke sama maan lokasi, nnamun a un skala am penelitian Selain peneliti ian dan dan fokus us penelitiannya berbeda. Se Sela l in itu tu penelitian pen enel e itian te terhadap kawasan Panggung imajiner kawa wasa sann Pa anggung Krapyak terkait dengan sumbu imaj jin iner er jjuga u a te ug telah dilakukan berjudul di dila lakkukaan pada tahun 2011 yang dijadikan sebagai bahan tesiss yyang angg be berj rjudul : Kawasan 3.. Kajian Pengaruh Filosofi Sumbu Imajiner Dan Penataan n Kaw awas asan an Dii Tugu Yogyakarta, Studi Kasus Kawasan Panggung Krapyak - Tug gu Penulis
: Suprihana
Tesis
Program Magister : Pr Prog ogra ram m Studi Magist ster er Teknik Tek ekni nikk Arsitektur Program Pro rogr gram Pasca Pas asca ca
Yogyakarta Sarjana Univ.Atma Jaya Y ogya og yakkarta SISTEMATIKA I.8 SI I.8 SIST S EMATIKA PENULISAN BAB Pendahuluan, Latar Belakang Penelitian, Latar BA B B I P endah dahul ulua uan n, membahas memb mbah ahas as ttentang enta en tang Lat tar B elakang k P eneliti tian an, L atar Belakang Permasalahan, Lingkup Permasalahan, Be Bela laka k ngg Per erm masalahan, Ruang ng Lingk kup Permasalaha hann, Tujuan Tujjuann dan da Sasaran Pembahasan, Penelitian, Ruang Lingkup P embahasan n, Metodologi Penelitian, dan Kaslian Penelitian. BAB II Tinjauan Teori membahas memba bahas ttentang entang referensi pustaka terkait penataan yang ideal. bangunan pada sebuah perkotaan yan a g ideal BAB III Metode Penelitian menjelaskan mengenai proses penelitian, pembahasan hingga penarikkan kesimpulan.
Bab I . Pendahuluan
21
BAB IV Kajian Data dan Analisis Tinjauan mengenai peraturan – peraturan yang membahas tentang Jalan DI.Panjaitan dan Jalan Ali Maksum Yogyakarta yakni RTWR Yogyakartaa tahun tahhun 2010-2029, ta 2010-202 2029, PERDA Yogyakarta Nomor 6 mengenai Peraturan tahun 2012 men enggenai Penetapan Citra Kota, Pera raturan Mentri Pekerjaan Kejelasan Umum Nomor Nomor 06/PRT/M/200 06/PRT/M//20 2 0 tanggal t ng ta ngga gall 166 Maret 2007 tentang te Pendefini Komponen Penataan Identitas Lingkungan, RTRW Pend ndefini Kompon onen n P enataan Konsep Ide d nt ntit itas as L ingkungan, R T W Bantul TR tahun tahun 2007, 2007 20 07, Rancangan R ncan Ra nga gan Peraturan Daerah Istimewa Istim imew ewa Yogyakarta Yoogy gyak akar a ta tah hun 2013 tentang Tata Ruang tent ntan angg T ata R uang dan peraturan pendukung lainnya. BAB perkembangan Jalan BA B V Pembahasan yakni analisis tentang kondisi perke kemban anga gan Jala an DI.Panjaitan D .Paanjaitan dan Jalan Ali Maksum Yogyakarta yang disesuaikan DI disesuuai a kaan dengan denngan de peraturan-peraturan pera aturan-peraturan yang telah dibahas pada Bab IV. BAB singkat tentang BA AB VI Kesimpulan dan Saran , yakni membahas secara sing gkat te entangg hasil melakukan hasi ha sill dari pembahasan pembaha hasa sann dan dan temuan-temuan temuan-temua uann yang yang didapat didapat setelah h m elakukkan masukkan analisis serta memberikan masuk kka kann ssaran aran .
Bab I . Pendahuluan