BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan alam yang sangat besar, dimana terdiri dari beribu-ribu pulau yang tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga dengan adanya kekayaan alam tersebut Indonesia memiliki banyak sekali lokasi objek pariwisata. Dengan adanya potensi wisata yang melimpah tentu saja akan menjadi daya tarik tersendiri yang pada akhirnya akan dapat digunakan sebagai sumber pemasukan bagi negara ataupun bagi daerah objek wisata tersebut. Di negara-negara lain, objek pariwisata sangat dikembangkan dengan baik, karena bisa dijadikan sebagai daya tarik wisatan lokal maupun asing agar bisa mendongkrak pendapatan negaranya. Oleh karena itu, pengembangan industri pariwisata ini sangat bagus untuk dikembangkan karena untuk mempromosikan suatu daerah agar lebih dikenal luas sebagai desa wisata. Sektor pariwisata pada saat ini sangat bagus untuk dikaji karena banyak sekali unsur-unsur yang saling berhubungan satu dengan yang lain, antara lain unsur budaya, transportasi, akomodasi, objek wisata tersebut serta keadaan penduduk di sekitaran objek wisata.
1
2
Dewasa ini di era otonomi daerah, setiap Kabupaten atau Kota telah mendapat kewenangan masing-masing untuk mengembangkan, menggali, dan juga mengelola potensi yang dimiliki daerahnya sebagai salah satu modal untuk melaksanakan pembangunan Kabupaten atau Kota tersebut. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 dalam pasal 87 yang menjelaskan bahwa desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Dimana
hasil
dari
BUMDes
dimanfaatkan
untuk
pengembangan usaha, pembangunan desa, pemberdayaan masyarakat desa dan pemberian bantuan untuk masyarakat miskin melalui hibah, bantuan sosial dan kegiatan dana bergulir yang ditetapkan dlam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. Sektor pariwisata ini merupakan salah satu sektor potensial untuk dikembangkan. Pariwisata sangat berperan besar dalam meningkatkan pendapatan asli desa dan juga memajukan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat di sekitaran objek wisata tersebut. Dengan berkembangnya sektor pariwisata ini akan berdampak luas bagi sektorsektor lain seperti sektor ekonomi dan juga perdagangan. Pengembangan objek pariwisata sebagai salah satu sektor andalan untuk meningkatkan pendapatan asli desa kini banyak sekali dilakukan di berbagai daerah, tidak terkecuali desa Ponggok Kabupaten Klaten. Sebagai salah satu desa di Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten, desa Ponggok ini diharapkan mampu untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya terutama di bidang pariwisata. Usaha yang dimiliki oleh Desa Ponggok
3
diantaranya wisata alam (Umbul Ponggok), kolam perikanan, pengelolaan air bersih, kios kuliner, dan perkreditan. Salah satu wisata unggulan di desa Ponggok adalah Pemandian Umbul Ponggok. Dengan wisata unggulan Umbul Ponggok ini, diharapkan desa Ponggok mampu mengembangkan nilai ekonomis dari potensi yang dimilikinya. Atas dasar pengembangan tersebut desa Ponggok kemudian mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri, sebagai pihak pengelola Umbul Ponggok. BUMDes ini didirikan pada tanggal 15 Desember 2009. Dengan didirikannya BUMDes Tirta Mandiri, penulis tertarik untuk menelitinya karena BUMDes Tirta Mandiri ini memang benar-benar murni dikelola oleh mayarakat desa Ponggok dengan dibantu pemerintah desa, sehingga dalam pengelolaannya tidak ada campur tangan dengan pihak lain, terlebih lagi untuk pengelola BUMDes Tirta Mandiri ini belum begitu memahami IT akan tetapi dalam mengembangkan Umbul Ponggok sudah cukup bagus. Adapun landasan hukum didirikannya BUMDes Tirta Mandiri ini berdasarkan AD/ART terbarunya adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa pada Pasal 87, bahwa Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa, dengan dikelola dengan semangat kekeluargaan dan kegotongroyongan. BUMDes Tirta Mandiri didirikan dengan tujuan untuk mendorong atau menampung seluruh kegiatan peningkatan pendapatan masyarakat, baik yang berkembang menurut adat istiadat / budaya setempat, maupun kegiatan perekonomian yang diserahkan untuk dikelola oleh masyarakat
4
melalui program proyek pemerintah dan pemerintah daerah. Sebelumnya, wisata Umbul Ponggok ini hanya dikelola oleh Kantor kelurahan Ponggok saja, namun karena pengelolaannya sangat kurang produktif dan juga dikarenakan Kelurahan Ponggok sendiri sudah sangat sibuk dengan tugasnya dalam melayani masyarakat, maka diadakan rapat koordinasi dengan seluruh warga Desa Ponggok, dan pada akhirnya disetujui bahwa BUMDes Tirta Mandiri sebagai pengelola utama objek wisata Umbul Ponggok, dengan durasi kontrak selama tiga tahun dan jika hasilnya sangat memuaskan maka dari pihak Kantor Kelurahan Ponggok akan melanjutkan kontrak tersebut, dan juga pengurus-pengurus BUMDes Tirta Mandiri semuanya diserahkan kepada warga Desa Ponggok. Umbul Ponggok merupakan salah satu objek wisata andalan di Desa Ponggok yang biasa dimanfaatkan sebagai pemandian, kolam renang dan melihat keindahan pemandangan bawah air yang ada. Kolam Umbul Ponggok berukuran panjang 70 m dan lebar 40 m dengan kedalaman kolam sekitar 1,5 meter sampai 3 meter, mata air terletak pada dasar kolam dan terus mengalirkan air sehingga kolam Umbul Ponngok cenderung jernih. Selain itu, akhir-akhir ini Umbul Ponggok sering dijadikan lokasi untuk foto bawah air karena pada dasar kolam terdapat ikan dan batu-batuan yang pemandangannya sangat indah. Wisata Umbul Ponggok mempunyai fasilitas yang cukup lengkap, diantaranya kolam renang anak, kolam renang dewasa, arena bermain anak,
5
scuba diving, foto bawah air, warung makan, penyewaan alat-alat renang, ruang ganti & bilas, toilet, mushola dan tempat parkir. Tabel 1.1 Daftar Harga Persewaan Alat Renang
No. Alat
Harga / Pcs
1
Snorkle
2
Pelampung
Rp.
7.000,-
3
Kaki Katak
Rp.
7.000,-
4
Kamera
Keterangan
Rp. 13.000,-
½ jam
Rp. 60.000,-
1 jam
Rp.100.000,-
5
Diving
Rp.200.000,-
Free foto dan pendamping
6
Paket / event tertentu
Rp. 20.000,-
1 snorkle, 1 pelampung, free tiket masuk
Sumber : Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri Selain wisata alam, BUMDes Tirta Mandiri juga memiliki potensi dalam bidang pengelolaan air bersih, perkreditan, perikanan dan toko, kios kuliner, dan jasa. Semua usaha tersebut digunakan untuk mendukung berkembangnya kegiatan perekonomian masyarakat desa, meningkatkan kreativitas dan peluang usaha ekonomi produktif (berwirausaha) anggota masyarakat desa yang berpenghasilan rendah dan juga mendorong
6
berkembangnya usaha kecil untuk penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat di desa yang terbebas dari pengaruh-pengaruh rentenir. Wisatawan Umbul Ponggok dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan, terlebih lagi sejak Umbul Ponggok sering dijadikan sebagai lokasi foto bawah air. Berikut data perkembangan pengunjung objek wisata Umbul Ponggok dalam enam tahun terakhir : Tabel 1.2 Perkembangan Pengunjung Masuk Umbul Ponggok No. Tahun
Orang
1
2010
5.362
2
2011
33.604
3
2012
41.865
4
2013
65.000
5
2014
167.445
6
s/d Agustus 2015
240.000
Jumlah
553.276
Sumber : Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa BUMDes mampu mengembangkan objek wisata Umbul Ponggok. BUMDes Tirta Mandiri merupakan organisasi desa yang memiliki wewenang dengan bantuan dari berbagai pihak untuk mengembangkan wisata Umbul Ponggok melalui program-program pengembangan sesuai dengan peraturan dari Kantor Kelurahan Desa Ponggok sebagai pemegang kuasa penuh.
7
Berbagai upaya pengembangan telah dilakukan oleh BUMDes Tirta Mandiri untuk memperbaiki dan mengembangkan Umbul Ponggok, antara lain penataan lahan parkir, penataan kios pedagang di dalam lahan Umbul Ponggok agar lebih tertib, pembuatan website Umbul Ponggok sebagai tempat untuk mempromosikan wisata Umbul Ponggok, penambahan petugas keamanan untuk hari sabtu / minggu ataupun kegiatan besar lain untuk operator kamera CCTV, dan juga peningkatan pelayanan satu pintu, salah satunya dengan penyewaan alat-alat renang dalam satu loket agar lebih memudahkan pengunjung dalam menyewa peralatan yang akan digunakan. Semua upaya yang sudah dijalankan oleh BUMDes Tirta Mandiri untuk mengembangkan objek wisata Umbul Ponggok ini masih dalam program-program tahunan. Selain itu, perkembangan objek wisata Umbul Ponggok ini dapat dilihat berdasarkan jumlah pendapatan dari tahun ke tahun yang selalu mengalami peningkatan meskipun baru sekedar pemasukan dari tiket masuk dan belum termasuk persewaan alat-alat renang, seperti tabel di bawah ini :
8
Tabel 1.3 Perkembangan Jumlah Retribusi Masuk dari Umbul Ponggok No
Tahun
Orang
Harga Tiket
Jumlah Pendapatan
1
2010
5.362
Rp. 2.000,-
Rp.
10.724.000
2
2011
33.604
Rp. 2.000,-
Rp.
67.208.000
3
2012
41.865
Rp. 3.000,-
Rp.
125.595.000
4
2013
65.000
Rp. 4.000,-
Rp.
260.000.000
5
2014
167.445
Rp. 5.000,-
Rp.
837.225.000
6
s/d Agustus 2015
240.000
Rp. 8.000,-
Rp. 1.920.000.000
553.276
-
Rp. 3.220.752.000
Jumlah
Sumber : Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa setiap tahunnya selalu terjadi peningkatan baik itu dari jumlah pengunjung, harga tiket maupun jumlah pendapatan yang diperoleh. Dengan hal ini tentu saja merupakan suatu prestasi yang patut dibanggakan oleh BUMDes Tirta Mandiri, dimana mereka paling tidak bisa meningkatkan pendapatan asli desa Ponggok. PAD memiliki peran yang sangat penting dalam rangka pembiayaan pembangunan di daerah, karena dengan adanya peningkatan pendapatan asli desa ini akan dapat meningkatkan kemampuan keuangan daerah yang digunakan untuk memajukan daerahnya tersebut. Akan tetapi untuk meningkatkan pendapatan asli desa tersebut tetap saja BUMDes Tirta Mandiri masih harus selalu melakukan pengembangan agar objek wisata
9
Umbul Ponggok tetap menjadi prioritas utama tujuan wisata baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010 tentang Badan Usaha Milik Desa dijelaskan bahwa BUMDes diwajibkan melakukan program pembangunan dan pemberdayan masyarakat. Oleh karena itu perumusan strategi oleh BUMDes Tirta Mandiri merupakan langkah ke depan yang harus dilakukan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis serta merancang strategi untuk mencapai tujuan khususnya dalam pengembangan objek wisata Umbul Ponggok. Oleh karena itu, berdasarkan potensi wisata yang dimiliki Umbul Ponggok, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Strategi Pengembangan Objek Wisata Umbul Ponggok Oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini peneliti mengajukan perumusan masalah yaitu : 1. Bagaimanakah strategi pengembangan objek wisata Umbul Ponggok oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten ? 2. Apa sajakah faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi dalam pengembangan Objek Wisata Umbul Ponggok tersebut ?
10
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Operasional Untuk mengetahui strategi pengembangan yang tepat untuk digunakan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri dalam pengembangan objek wisata Umbul Ponggok di Desa Ponggok Kecamatan Polanharjo Kabupaten Klaten. 2. Tujuan Fungsional Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan oleh lembaga pemerintahan, organisasi maupun semua pihak untuk mengatasi permasalahan sosial yang sedang dihadapi.
D. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : 1. Manfaat Akademis a. Diharapkan penelitian ini dapat memberi kontribusi ilmiah, pengetahuan dan pengalaman dalam mengkaji dan mengembangkan daya tarik wisata khususnya di kawasan Klaten. b. Dapat menambah literatur bahan kajian penelitian dalam pengembangan sebuah daya tarik wisata kepada peneliti-peneliti selanjutnya.
11
2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti dan pembaca diharapkan dapat memperluas pengetahuan dalam bidang kepariwisataan, khusunya Umbul Ponggok. b. Memberi gambaran dan masukan kepada masyarakat, pemerintah, dan
stakeholders
terkait
strategi
pengembangan wisata Umbul Ponggok.
yang
diterapkan
untuk