BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, perusahaan menghadapi tantangan yang berat dan beragam. Persaingan yang ketat antara pelaku bisnis telah mendorong para produsen untuk terus berkembang demi mempertahankan diri di pasar. Perusahaan harus mampu memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki agar dapat bersaing secara sehat dengan perusahaan lain. Fokus perekonomian dunia telah berubah dari industri berbasis modal dan tenaga kerja ke industri berbasis tekhnologi dan pengetahuan (Su, 2014). Ilmu pengetahuan merupakan aset utama dari bisnis modern dan merupakan kunci untuk bersaing secara berkelanjutan (Hansen et al., 1999). Jika di masa yang lampau perusahaan mengedepankan modal dan tenaga kerja sebagai aset yang harus dikembangkan, saat ini perusahaan lebih mengutamakan perkembangan tekhnologi serta ilmu pengetahuan agar perusahaan dapat bersaing dan memberikan keuntungan kepada pemilik perusahaan (Pramelasari, 2010). Su (2014) menyatakan bahwa ilmu pengetahuan merupakan komponen sangat penting dalam meningkatkan produktivitas, melebihi kekuatan modal dan tenaga kerja. Terdapat berbagai jenis sumber daya tekhnologi dan ilmu pengetahuan yang dapat dikembangkan oleh perusahaan. Salah satu sumber daya tersebut adalah modal intelektual. Terdapat berbagai definisi modal intelektual yang dipaparkan oleh para ahli. Watson and Stanworth (2006) menyatakan bahwa modal intelektual adalah materi tak berwujud yang dapat diformalisasikan, diraih, dan mempengaruhi perusahaan dalam menciptakan kekayaan. Modal intelektual terdiri dari modal organisasi, modal sosial, dan modal manusia (Yound et
al., 2004). Senada dengan Yound et al., Guthrie et al. (2006) membagi modal intelektual menjadi 3 kategoris: kompentensi individual, struktur eksternal, dan struktur internal. Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah (Velasquez, 2005). Etika bisnis merupakan refleksi etika dari lingkungan bisnis terhadap perilakunya. Refleksi ini dapat ditunjukkan oleh perusahaan lewat penekanan pada nilai-nilai integritas, akuntabilitas, kejujuran, kepercayaan, keadilan, tanggung jawab, profesionalitas, dan komunikasi yang terbuka (Schwartz, 2005). Bagi karyawan dan pemegang saham, Su (2014) menyatakan bahwa penerapan etika bisnis yang baik dapat memberikan lingkungan kerja yang lebih baik, memangkas diskriminasi, serta dapat meningkatkan transparansi informasi. Velasquez (2005) menyatakan bahwa penerapan etika bisnis memiliki manfaat bagi konsumen karena dapat menekan ancaman lingkungan serta memberikan keamanan dalam pemakaian produk. Su (2014) menyatakan bahwa penerapan etika bisnis berhubungan dengan seluruh komponen modal intelektual: modal organisasi, modal sosial, dan modal manusia. Pendekatan etika dalam bisnis dapat memacu karyawan untuk berkomunikasi secara terbuka, saling bertukar pengetahuan, serta saling membantu dalam memecahkan masalah sehingga meningkatkan modal organisasi. Pendekatan etika juga dapat mempererat hubungan antara suplier, pelanggan, dan stakeholder lainnya sehingga meningkatkan modal sosial. Selain itu, pendekatan etika juga dapat mempertahankan bahkan mengembangkan keahlian karyawan sehingga modal manusia meningkat. Studi yang telah dilakukan oleh Su (2014) telah memberikan bukti empiris bahwa penerapan etika bisnis dapat membantu perusahaan untuk mengembangkan bakat karyawan, meningkatkan citra perusahaan, mendirikan budaya yang beretika dan terpercaya,
menciptakan komunikasi yang terbuka, dan berujung pada peningkatan operasional dalam pengembangan produk. Su (2014) menyatakan bahwa penelitian yang dilakukannya merupakan penelitian pertama yang menginvestigasi mengenai pengaruh penerapan etika bisnis terhadap perkembangan modal intelektual, khususnya modal organisasi, modal sosial, dan modal manusia. Penelitian terdahulu umumnya berfokus pada bagaimana etika bisnis dapat meningkatkan komponen modal intelektual seperti pengaruh hubungan antar pemegang saham pada perkembang modal sosial (Strong et al., 2001) ataupun pengaruh kepuasan karyawan pada perkembangan modal manusia (Koonmee et al., 2010). Penelitian ini mereplikasi penelitian yang dilakukan oleh Su (2014). Yang menjadi pembeda dengan penelitian tersebut adalah data penelitian ini didapat dari perusahaan padat modal intelektual yang ada di Indonesia. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka penelitian ini akan mengambil judul “PENGARUH ETIKA BISNIS TERHADAP MODAL INTELEKTUAL”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya, dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Apakah
etika bisnis berpengaruh positif terhadap modal organisasi
perusahaan? 2. Apakah etika bisnis berpengaruh positif terhadap modal sosial perusahaan? 3. Apakah etika bisnis berpengaruh positif terhadap modal manusia perusahaan?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan pada rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris apakah penerapan etika bisnis yang baik memiliki pengaruh positif terhadap perkembangan modal intelektualyang mencakup modal organisasi, modal sosialdan modal manusia perusahaan tersebut. Penelitian ini mengadopsi model penelitian yang dikembangkan oleh Su (2014). 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Bagi dunia akademis sebagai bukti empiris bahwa penerapan etika bisnis yang baik dapat memberi pengaruh positif terhadap perkembang modal intelektualyang mencakup modal organisasi, modal sosial dan modal manusia. Selain itu, penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi penelitian berikutnya.
2. Bagi manajemen perusahaan, jika terbukti bahwa terdapat hubungan antara
penerapan etika bisnis dengan perkembang modal intelektualyang mencakup modal organisasi, modal sosial dan modal manusia, manajemen perusahaan dapat menanamkan etika bisnis yang baik dalam menjalankan perusahaan. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penilitian ini terdiri dari lima bab sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan Bab II Landasan Teori
Bab ini terdiri dari penjabaran teori yang dianggap sesuai dan dapat dijadikan acuan untuk mendukung penelitian ini. Bab III Metodologi dan Pengembangan Hipotesis Bab ini terdiri dari desain penelitian, populasi dan sample penelitian, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel, serta metode analisis data. Bab IV Analisis dan Pembahasan Bab ini berisi analisis hasil penelitian yaitu pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian. Bab V Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran yang dapat dipertimbangkan untuk penelitian selanjutnya.