BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Permasalahan Minyak bumi dan gas alam adalah sumber daya alam yang bernilai
ekonomis dan memberikan kontribusi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Teknologi canggih atau modern mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan suatu industri. Setiap industri tidak akan menghasilkan suatu produk yang maksimal tanpa didukung oleh peralatan memadai. Meskipun setiap industri telah berusaha untuk menghasilkan produk yang baik, tetap saja mengalami kendala dalam mengoperasikan suatu mesin produksi, hal ini dapat terjadi karena faktor alam, faktor peralatan yang digunakan, maupun faktor manusia itu sendiri. PT. Arun LNG merupakan aset milik Pertamina, termasuk alat berat. Untuk menjaga pabrik yang digunakan tetap terjaga kondisinya maka departemen maintenance membentuk suatu area, dimana area tersebut dijadikan tempat pemeliharaan. Dalam kegiatan pemeliharaan ada bagian yang masing-masing dikepalai oleh seorang Superintendent terbagi lagi menjadi 5 bagian yang masingmasing dikepalai oleh Supervisor. Bagian- bagian tersebut adalah: 1. Welding Shop, yaitu bagian pemeliharaan yang bertugas untuk berbagai macam pengelasan. 2. Mechanical Shop, yaitu bagian pemeliharaan yang bertugas untuk berbagai macam bentuk pembubutan peralatan pabrik.
Universitas Sumatera Utara
3. Instrument & Electrical Shop, yaitu bagian pemeliharaan yang bertugas untuk merawat segala jenis peralatan yang berkaitan dengan instrument dan electrical pabrik. 4. Harbour Facility Maintenance, yaitu bagian pemeliharaan yang bertugas untuk pemeliharaan segala jenis peralatan yang berada di sekitar pelabuhan kapal PT. Arun LNG. 5. Automotive & Heavy Equipment, yaitu bagian pemeliharaan yang bertugas untuk merawat segala jenis kendaraan untuk pabrik, mulai dari kendaraan yang memiliki kapasitas kecil sampai kendaraan yang memiliki kapasitas yang besar. Fungsi dari Bagian Automotive dan Equipment adalah memelihara, memperbaiki dan mengadakan tindakan koreksi terhadap kendaraan dan alat-alat berat sesuai dengan desain aslinya. Masalah yang dihadapi dalam bagian Automotive dan Equipment yaitu bagaimana cara menerapkan pemesanan spare part dengan tepat. Selama ini PT. Arun LNG menggunakan pemesanan dengan cara Normal MR (Material Requisitions) Procedure yang merupakan prosedur yang selama ini digunakan untuk memenuhi pemesanan akan part/peralatan yang dibutuhkan dalam pemeliharaan (maintenance) dan perbaikan (repair). Ternyata pada prosedur Material Requisitions ini ditemukan adanya kelemahan. Diantaranya adalah: 1. Proses tender untuk setiap kali mengadakan pemesanan relatif lama. 2. Waktu tenggang diberikan kepada pemasok relatif panjang. 3. Biaya persediaan dan tingkat persediaan relatif besar.
Universitas Sumatera Utara
4. Tidak tersedianya suku cadang (spare part) jika terjadi kerusakannya tidak terduga. Suatu sistem penyimpanan hanya menyelesaikan persoalan pesanan sedikit untuk barang-barang yang digunakan berulang-ulang. Blanket atau open-end, sistem pemesanan yang membantu menyelesaikan masalah untuk ribuan barangbarang yang sungguh-sungguh tidak dapat dimasukkan ke dalam persediaan, meskipun beberapa di antaranya sebetulnya dapat. Pemesanan Blanket hanya menunjukkan perkiraan pemakaian selama periode tertentu. Mencantumkan juga pernyataan bahwa semua permintaan yang dikirim akan diterima sepanjang pemesanan yang dikeluarkan oleh pembelanja. Pada formulir yang dikeluarkan dicantumkan nomor pemesanan Blanket, jumlah barang dan jumlah untuk dikirim. Laporan penerimaan disimpan dengan arsip pemesanan asli dan diakhir periode, pemesan dapat diperbaharui atau dipesan dengan pemasok lainnya, tergantung kepada catatan kerja pemasoknya. Sistem pemesanan Blanket Order mempunyai keuntungan yaitu: a. Menghemat pemakaian surat pemesanan dan mengurangi pekerjaan administrasi di Purchasing, akuntan dan penerimaan. b. Mengurangi pekerjaan rutin pembelanja, sehingga mereka dapat lebih mengkonsentrasikan diri pada pekerjaan yang lebih utama. c. Mengizinkan jumlah dan harga yang diperoleh dengan penggabungan dan pengelompokan permintaan. d. Dapat meningkatkan alur informasi umpan balik, karena pengelompokan material dan pemasok.
Universitas Sumatera Utara
e. Mengurangi waktu tunda (lead time) dan tingkat persediaan, karena beberapa pemasok akan menyediakan persediaan lebih awal.
1.2.
Perumusan Masalah Salah satu masalah yang dihadapi pada perusahaan PT Arun LNG pada
bagian Automotive dan Equipment ini adalah sering mengalami keterlambatan waktu pada proses pemesanan. Perumusan masalah tersebut diuraikan sebagai berikut: 1. Bagaimana perusahaan dapat mengetahui lamanya proses pemesanan terhadap kebutuhan spare part. 2. Bagaimana memproteksi kenaikan harga selama periode kontrak dan mendapatkan potongan harga 3. Berapa jumlah komponen spare part yang rusak pada waktu proses produksi terhenti. Maka untuk menghindari lamanya permesanan kebutuhan spare part. Pemakaian sistem
Blanket Order ini diharapkan dapat membuat proses
pemesanan dapat lebih cepat.
1.3. Tujuan Penelitian Dalam suatu penelitian langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan menentukan tujuan penelitian yang baik dan benar akan memudahkan bagi penjabaran dari langkah-langkah selanjutnya serta akan menentukan penelitian ke dalam penelitian yang sesuai dengan apa yang diinginkan.
Universitas Sumatera Utara
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 4. Mengetahui cara pemesanan material dengan menggunakan Blanket Order. 5. Mengetahui ukuran pemesanan Spare Part dengan menggunakan sistem Blanket Order. 6. Membandingkan cara sistem pemesanan Blanket Order dengan sistem pemesanan dengan MR (Material Requisitons) Procedure yang selama ini digunakan oleh PT. Arun LNG.
1.4.
Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh apabila tujuan penelitian ini dicapai adalah
sebagai berikut: 1. Untuk memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam menentukan pesanan material yang harus dibuat untuk memenuhi sasaran yang telah ditetapkan sehingga pada akhirnya perusahaan mendapatkan keuntungan yang maksimal. 2. Memudahkan perusahaan dalam merencanakan pemesanan untuk seluruh kegiatan produksi. 3. Mengatasi kelemahan pada sistem pemesanan yang digunakan pada MR (Material Requisitons) Procedure.
Universitas Sumatera Utara
1.5.
Ruang Lingkup dan Asumsi Faktor yang selalu tidak dapat dihindarkan dalam melakukan penelitian
adalah waktu, dana, dan keterbatasan fasilitas. Faktor itu pula yang menyebabkan penulis perlu melakukan pembatasan masalah agar hasil yang diperoleh tidak menyimpang dari tujuan yang diinginkan. Ruang lingkup yang perlu diambil dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian dilakukan pada bagian Automotive dan Heavy Equipment. Departemen Maintenance (pemeliharaan ). 2. Pemecahan masalah berdasarkan dengan teori penentuan pola distribusi kebutuhan barang dan teori penentuan pemakaian kebutuhan spare part dengan menggunakan Blanket order. 3. Penelitian dilakukan untuk material yang termasuk dalam kegiatan pemeliharaan dan perbaikan dibagian tersebut yaitu; Brake dan Timing Belt. Sedangkan asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kebijaksanaan perusahaan dalam pembelian material tidak mengalami perubahan selama penelitian berlangsung. 2. Proses produksi berjalan normal. 3. Fasilitas gudang cukup untuk mengantisipasi jumlah persediaan. 4. Harga kebutuhan spare part adalah tetap. 5. Lead time pemesanan kebutuhan spare part dapat diketahui. 6. Dana untuk pemesanan spare part dianggap cukup tersedia.
Universitas Sumatera Utara
1.6.
Sistematika Penulisan Karya Akhir Agar lebih mudah untuk dipahami dan ditelusuri maka sistematika
penulisan karya akhir ini akan disajikan dalam beberapa bab sebagai berikut:
BAB I
: PENDAHULUAN Meguraikan latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup, dan asumsi yang digunakan.
BAB II
: GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Menjelaskan secara singkat dan padat berbagai atribut dari perusahaan yang menjadi objek penelitian, jenis produk dan spesifikasinya, bahan baku, proses produksi, mesin dan peralatan yang digunakan dalam menunjang proses produksi, serta organisasi dan manajemen.
BAB III
: LANDASAN TEORI Menyajikan dan menampilkan tinjauan kepustakaan yang berisi teori dan pemikiran yang digunakan sebagai landasan dalam pembahasan dan pemecahan masalah.
BAB IV
: METODOLOGI PENELITIAN Mengemukakan langkah-langkah yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian meliputi tahapan-tahapan penelitian dan penjelasan tiap tahapan secara ringkas disertai diagram alirnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB V
: PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Melakukan identifikasi data dan pengolahan data yang digunakan sebagai dasar pada pembahasan masalah.
BAB VI
: ANALISIS DAN EVALUASI Menganalisis hasil pengolahan data dan untuk mengevaluasi penyelesaian dari masalah yang ada.
BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis pemecahan masalah maka dapat diambil kesimpulan dan saran.
Universitas Sumatera Utara