BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan persaingan bisnis yang
semakin ketat memaksa perusahaan untuk mengubah cara berbisnis supaya perusahaan terus bertahan sesuai asumsi going concern, Para pelaku bisnis mulai menyadari bahwa kemampuan bersaing tidak hanya terletak pada kepemilikan mesin-mesin industri, tetapi lebih pada inovasi, informasi, dan knowledge sumber daya manusia yang dimilikinya, dengan kata lain, aktiva tak berwujud (intagible assets) mendapat perhatian yang lebih serius jika dibandingkan dengan aktiva berwujud (tangible assets). Istilah-istilah seperti knowledge management, intellectual capital, knowledge organization, human capital banyak bermunculan seiring dengan perubahan atas nilai ekonomis suatu organisasi. Istilah-istilah tersebut juga mewakili perubahan paradigma atas keunggulan kompetitif organisasi yang sekarang ini menitikberatkan pada kemampuan individu dalam suatu organisasi. Munculnya teknologi informasi juga ikut memicu pertumbuhan organisasi yang berbasis knowledge, dimana knowledge menjadi senjata untuk memenangkan persaingan bisnis dan perusahaan-perusahaan harus dengan cepat mengubah strateginya dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor based business) menuju knowledge based business (bisnis berdasarkan pengetahuan), sehingga karakteristik utama perusahaannya menjadi perusahaan berbasis ilmu pengetahuan.
1
2
Hal ini dapat ditunjukkan dari perkembangan beberapa perusahaan yang mengalami pengembangan Intellectual Capital sebagai contoh kita dapat melihat Negara Swiss, Swiss merupakan Negara yang terkenal dengan perusahaanperusahaan penghasil coklat terbaik didunia, uniknya di Negara ini tidak ada satupun lahan pohon kakao penghasil coklat, tetapi mereka mendatangkannya dari Negara lain seperti Pantai Gading dan Ghana.Hal ini membuktikan bahwa selain sumber daya/aktiva fisik,sumber daya tidak berwujud dalam pengertian ini intellectual capital adalah merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan.Sesuai yang tertulis dalam website www.portalhr.com (2007),dapat kita lihat dari deretan perusahaan raksasa seperti Toyota Motor Company, Samsung Group, Yahoo dan Unilever, rasanya setiap orang tidak meragukan lagi keberhasilan strategi yang mereka terapkan. Percaya atau tidak, perusahaanperusahaan ini memulai keberhasilan mereka dengan memfokuskan strategi bukan hanya ke hal-hal yang bersifat pencapaian target dan revenue semata tetapi membangun perusahaan berbasis pengetahuan atau knowledge based enterprise. Bagi perusahaan yang sudah menjalankan konsep knowledge based enterpris ini, pengetahuan menjadi sumber daya yang paling penting dalam strategis bagi perusahaan. Firer dan Williams (2005) menginvestigasi hubungan struktur kepemilikan perusahaan dan intellectual capital disclosure. Adapun variabel yang diteliti adalah konsentrasi kepemilikan, persentase kepemilikan direktur perusahaan, kepemilikan pemerintah dan intellectual capital disclosure index (ICDI). Penelitian dilakukan pada 390 perusahaan yang terdaftar di Singapura tahun
3
2000.Penelitian
ini
menghasilkan
bahwa
konsentrasi
kepemilikan
dan
kepemilikan direktur perusahaan berpengaruh negatif terhadap ICDI sedangkan kepemilikan pemerintah berhubungan positif terhadap ICDI. Barako (2007) meneliti hubungan antara atribut corporate governance dengan pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan. Variabel yang digunakan adalah komposisi dewan, struktur kepemimpinan ganda, komite audit, konsentrasi pemegang saham, kepemilikan asing, kepemilikan institusi, ukuran perusahaan, leverage, auditor eksternal, profitabilitas, likuiditas dan tingkat pengungkapan sukarela. Sampel yang digunakan adalah 43 perusahaan yang terdaftar di Nairobi Stock Exchange (Kenya) tahun 1992-2001. Hasilnya menunjukkkan bahwa karakteristik tata kelola, struktur kepemilikan dan karakteristik perusahaan berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan sukarela. Penyelidikan tentang pengaruh corporate governance terhadap intellectual capital disclosure juga dilakukan oleh Li dan Qi (2008). Variabel yang diuji adalah kepemilikan manajerial, konsentrasi kepemilikan dan pengungkapan sukarela. Seratus perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Cina tahun 20032005 dijadikan sampel penelitian. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa kepemilikan manajerial dan konsentrasi kepemilikan berpengaruh positif terhadap tingkat pengungkapan sukarela. Li, et al. (2008) melakukan penelitian untuk menguji pengaruh faktor tata kelola perusahaan terhadap intellectual capital disclosure dan terdiri dari subkategorinya, menggunakan variasi pengukuran pengungkapan. Li, et al. (2008) berhipotesis bahwa ada hubungan yang signifikan antara intellectual capital
4
disclosure dalam laporan tahunan dan komposisi dewan, dualitas peran, konsentrasi kepemilikan, ukuran komite audit serta frekuensi rapat komite audit, pengendalian untuk usia listing, ukuran perusahaan dan profitabilitas. Penelitian ini menggunakan 100 perusahaan terdaftar di UK. Dan hasil dari penelitian Li,et al.(2008) adalah komposisi dewan,ukuran kimite audit dan frekuensi pertemuan komite audit berpengaruh positif terhadap intellectual capital disclosure sedangkan struktur kepemilikan berpengaruh negatif.Dualitas peran tidak berpengaruh terhadap intellectual capital disclosure. Bangkit Nugroho (2011) melakukan penelitian Pengaruh
Struktur
Corporate Governance Terhadap Intellectual Capital Disclosure Pada Perusahaan Yang Terdaftar komisaris
di
Bursa
Efek
Indonesia berhipotesis bahwa Proporsi
independen berpengaruh positif terhadap intellectual capital
disclosure, Konsentrasi saham berpengaruh negative terhadap intellectual capital disclosure, Ukuran komite audit berpengaruh positif terhadap intellectual capital disclosure, Jumlah
rapat
komite
audit
berpengaruh positif terhadap
intellectual capital disclosure, Auditor eksternal berpengaruh positif terhadap intellectual capital disclosure, Kepemilikan manajemen berpengaruh positif terhadap intellectual capital disclosure, Kepemilikan
institusi
berpengaruh
positif terhadap intellectual capital disclosure. Modal intelektual telah menjadi asset yang sangat bernilai dalam dunia bisnis modern. Hal ini menimbulkan tantangan bagi para akuntan untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengungkapkannnya dalam laporan keuangan. Selain itu, penelitian mengenai modal intelektual dapat membantu Bapepam dan
5
Ikatan Akuntan Indonesia menciptakan standar yang lebih baik dalam pengungkapan modal intelektual.maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian ini dan mengangkatnya dalam Skripsi dengan Judul ”Pengaruh Auditor eksternal,kepemilikan manajemen
dan kepemilikan institusi
terhadap intellectual capital disclosure” B.
Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian di atas maka dapat dibuat suatu perumusan masalah yaitu: 1. Apakah
auditor
eksternal
berpengaruh
signifikan
terhadap
intellectual capital disclosure? 2. Apakah kepemilikan manajemen berpengaruh signifikan terhadap intellectual capital disclosure? 3. Apakah kepemilikan institusi berpengaruh signifikan terhadap intellectual capital disclosure? C.
Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah: a. Untuk
menganalisa
pengaruh
auditor
eksternal
terhadap
intellectual capital disclosure? b. Untuk menganalisa pengaruh kepemilikan manajemen terhadap intellectual capital disclosure? c. Untuk menganalisa
pengaruh kepemilikan institusi terhadap
intellectual capital disclosure?
6
2. Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan mempunyai kontribusi sebagai berikut: a. Bagi khasanah pengetahuan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi berupa informasi tentang intellectual capital sehingga dapat memperkaya ilmu pengetahuan di Indonesia. b. Bagi Bapepam-LK maupun Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Penelitian ini diharapkan dapat mendorong adanya penelitian dan pengembangan tentang standar pelaporan untuk intellectual capital disclosure pada perusahaan yang terdaftar di BEI. c. Bagi stakeholder •
Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi tentang kekayaan perusahaan yang berupa intellectual capital dan bagaimana perusahaan mempublikasikan intellectual capital disclosure.
•
Penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak-pihak yang berkepentingan dalam perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan bisnis apakah mengubah strateginya dari bisnis yang didasarkan pada tenaga kerja (labor based business) menuju knowledge based business (bisnis berdasarkan pengetahuan), sehingga karakteristik utama perusahaannya menjadi perusahaan berbasis ilmu pengetahuan.
7
d. Bagi akademis Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi bagi pihak-pihak yang membutuhkan, terutama yang berkaitan dengan masalah yang terjadi dalam penelitian ini. e. Bagi peneliti •
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan pengetahuan tentang intellectual capital.
•
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pembanding antar teori yang diterima selama di bangku kuliah dengan praktik yang dilakukan di perusahaan.