1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Menurut Jones (Daldjoeni, 1986 : 9), “geografi menelaah aspek-aspek dari kehidupan manusia yang menciptakan bentang-bentang alam serta wilayah-wilayah yang berbeda-beda, melalui proses interaksi yang terus-menerus dengan alam dan segala bentuknya”. Berdasarkan pengertian di atas, dapat diartikan bahwa geografi mengkaji pengaruh lingkungan alam terhadap manusia dalam arti upaya manusia mempengaruhi lingkungan alam melalui kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki oleh manusia. Salah satu hal yang penting dalam geografi manusia adalah mengenai kependudukan. Dalam mengkaji masalah kependudukan yang beraneka ragam di permukaan bumi, menurut Daldjoeni (198:4), “para geograf berpendapat bahwa penduduk merupakan penyebab dari kemungkinan adanya kegiatan perekonomian, dimana kondisi alam yang menentukan keberlangsungan hidup manusia”. Masalah kependudukan dalam geografi dipelajari oleh cabang geografi sosial yaitu geografi penduduk. Menurut Clarke (1972:2), Population geography or geography of population the terms have the same meaning is concerned with demonstrating how spatial variations is the disribution, composition, migrations and growth of populations is related to spatial variations in the nature places.
1 Atika Maeitasari, 2012 Pertisipasi Masyarakat Dalam ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2
Geografi penduduk berbeda dengan demorafi, geografi penduduk mempelajari penduduk dengan menghubungkan angka-angka yang dihubungkan dengan variasi keruangan yang diolah secara kartografis. Dalam geografi juga dipelajari mengenai sumber daya manusia atau penduduk. Sumber daya manusia terdiri atas keadaan penduduk, proses penduduk, lingkungan sosial penduduk, dan pola atau lingkungan binaan. Hal yang menjadi penyebab utama masalah kependudukan adalah mengenai proses penduduk atau pertumbuhan penduduk yang akan menyebabkan masalah pencemaran, dan kemelaratan. Proses penduduk atau pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk, secara terus menerus pertumbuhan penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (fertilitas). Tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian (mortalitas) yang terjadi pada semua golongan umur, serta perpindahan penduduk (mobilitas) juga akan mempengaruhi bertambah atau berkuranggnya jumlah penduduk di suatu daerah atau negara. Menurut Meadows dkk (Sumaatmadja, 1988 : 225), Penduduk bumi tumbuh secara eksponensial yang luar biasa. Waktu pergandaan semakin singkat, sebagai akibat pertumbuhan penduduk yang cepat itu, terjadi berbagai masalah seperti masalah lingkungan, masalah kependudukan, dan masalah sosial lainnya.
Kecenderungan pertumbuahan yang sangat
pesat akan memaksa sektor industri
bergerak cepat dalam memenuhi kebutuhan manusia terutama pangan dan sumber
Atika Maeitasari, 2012 Pertisipasi Masyarakat Dalam ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3
daya mineral. Pangan dan sumber daya mineral tergantung pada sumberdaya alam yang jumlahnya terbatas, dengan tingkat pertumbuhannya berupa deret hitung. Oleh karena itu, dibutuhan adanya upaya pembatasan dan pengendalian pertumbuan penduduk agar tidak terjadi kerusakan lingkungan yang lebih parah di permukaan bumi. Di Indonesia sendiri, tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2010 sebesar 1,49℅ per tahun. Angka ini lebih besar dari angka sebelum masa reformasi hal ini memberikan dampak yang luas antara lain pada penyediaan bahan pangan, pendidikan, kesehatan, dan lapangan kerja serta terhadap lingkungan. Seperti yang diungkapkan oleh Malthus dalam Mantra (2003:9): … Human species would increase as the number 1 ,2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, 258 and substance as 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. In two centuries the population would be to the means of subsistence as 236 to 9; in three centuries as 4096 to 13 and in two thousand years the difference would be almost incalculable…. Hal ini berarti pertumbuhan penduduk erat kaitannya dengan persediaan lahan yang menghasilkan pangan, karena pangan merupakan hal yang sangat penting dalam kelangsungan hidup manusia. Apabila pertumbuhan penduduk meningkat maka kebutuhan akan pangan pun akan meningkat pula sehingga kebutuhan akan lahan pun ikut meningkat. Oleh karena itu, untuk dapat memenuhi kebutuhan untuk kelangsungan hidupnya, manusia melakukan berbagai upaya salah satunya yaitu dengan melakukan pembukaan lahan yang berakibat pada kerusakan lingkungan. Kebijakan kependudukan dan program pembangunan yang dilaksanakan Indonesia selama tiga dekade yang lalu telah berhasil menurunkan angka kelahiran
Atika Maeitasari, 2012 Pertisipasi Masyarakat Dalam ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4
dan kematian, sehingga mampu menghambat laju pertumbuhan penduduk dari 2,3% pada periode 1971-1980 menjadi 1,4% per tahun pada periode 1990-2000 dan menjadi naik lagi menjadi 1, 49% pada periode 2000 – 2010. Ini terbukti pada saat ini, setiap tahunnya terjadi kelahiran sekitar 4,5 juta bayi. Bayi-bayi ini akan berkembang dan mempunyai kebutuhan yang berbeda sesuai dengan peningkatan usianya. Pada saat ini dari 100 persen anak-anak yang masuk sekolah dasar, 50% diantaranya tidak dapat melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi setelah lulus SMP.
Mereka akan putus sekolah dan menuntut pekerjaan, padahal tidak
mempunyai ketrampilan yang memadai. Sempitnya lapangan kerja membuat para pemuda-pemudi putus sekolah menciptakan pekerjaannya sendiri di sektor informal. Oleh karena itulah, diperlukan adanya partisipasi masyarakat dalam pengendalian pertumbuhan penduduk agar tidak menyebabkan kompleksitas masalah, salah satu caranya yaitu dengan program Keluarga Berencana (KB). KB merupakan upaya peningkatkan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang bahagia sejahtera. Partisipasi masyarakat terhadap keberadaan program keluarga berencana diharapkan dapat memberikan dampak yang positif, yaitu penurunan angka kematian ibu dan anak, kesejahteraan masyarakat menjadi tinggi, terpenuhi kebutuhan pangan dan kebutuhan hidup, serta kelestariaan lingkungan tetap terjaga yaitu dengan pemanfaatan
lingkungan
sesuai
dengan
kententuan
memperhatikan segala akibat yang akan terjadi.
Atika Maeitasari, 2012 Pertisipasi Masyarakat Dalam ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yang
berlaku
dengan
5
Kecamatan Ajibarang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Banyumas. Kecamatan ini memiliki laju perumbuhan penduduk yang dinamis di mana tingkat pertumbuhan penduduknya semakin meningkat tiap tahunnya. Pertumbuhan penduduk secara alami Kecamatan Ajibarang dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.1 Pertumbuhan Penduduk Kecamatan Ajibarang Tahun 1998-2008 Pertumbuhan Pertumbuhan Penduduk Penduduk (%) 1998 82.016 746 0,92 1999 82.576 560 0,68 2000 83.393 817 0,99 2001 84.252 859 1, 03 2002 84.981 729 0,87 2004 86.577 859 0,99 2005 87.264 687 1,00 2006 87.641 377 1,00 2007 88.110 469 1,01 2008 88.731 621 1,01 Sumber: Kecamatan Ajibarang dalan Angka 2009
Tahun
Penduduk
Atika Maeitasari, 2012 Pertisipasi Masyarakat Dalam ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
6
Sedangkan jumlah penduduk di Kabupaten Banyumas Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin se-Kabupaten Banyumas Jenis Kelamin Jumlah No Nama Kecamatan Penduduk Laki-laki Perempuan 1. Lumbir 27.543 26.941 54.484 2. Wangon 46.142 44.615 90.757 3. Jatilawang 37.816 36.441 74.257 4. Rawalo 29.450 28.980 58.430 5. Kebasen 35.952 35.087 71.039 6. Kemranjen 39.702 38.728 78.430 7. Sumpiuh 32.128 31.543 63.671 8. Tambak 27.993 27.812 55.805 9. Somagede 19.773 19.808 39.581 10. Kalibagor 29.056 28.569 57.625 11. Banyumas 28.292 28.021 56.313 12. Patikraja 30.591 30.152 60.743 13. Purwojati 20.426 19.863 40.289 14. Ajibarang 53.329 51.805 105.134 15. Gumelar 29.169 28.601 57.770 16. Pekincen 40.793 39.412 80.205 17. Cilongok 62.677 61.244 123.921 18. Karang Lewas 32.491 31.391 63.882 19. Sokaraja 44.626 44.412 89.038 20. Kembaran 41.300 40.129 81.429 21. Sumbang 44.541 43.625 88.166 22. Baturaden 26.954 26.599 53.553 23. Kedung Banteng 30.556 29.727 60.283 24. Purwokerto Selatan 38.037 37.620 75.657 25. Purwokerto Barat 27.498 28.019 55.517 26. Purwokerto Timur 30.689 31.395 62.084 27. Purwokerto Utara 24.659 24.494 49.153 Jumlah 932.183 915.033 1.847.216 Sumber: Kabupaten Banyumas dalam Angka Tahun 2011 Berdasarkan tabel 1.2, terlihat bahwa penduduk di Kecamatan Ajibarang tiap sebesar 105.134jiwa dan menempati urutan kedua setelah Kecamatan Cilongok dengan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 1,01%. Meskipun pertumbuhan Atika Maeitasari, 2012 Pertisipasi Masyarakat Dalam ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
7
penduduk di Kecamatan Ajibarang lebih rendah dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan nasional yang sebesar 1,49%.
Namun, jika dibandingkan dengan
tingkat pertumbuhan penduduk tingkat Kabupaten Banyumas yang sebesar 0,58% pada tahun 2010, Kecamatan Ajibarang memiliki pertumbuahan penduduk yang tinggi. Oleh karena itu, peneliti merasa perlu melakukan penelitian dengan judul PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGENDALIAN PERTUMBUHAN PENDUDUK MELALUI PROGRAM KB DI KECAMATAN AJIBARANG KABUPATEN BANYUMAS.
B. Rumusan Masalah Pertumbuhan penduduk di pengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (fertilitas), tetapi secara bersamaan pula akan dikuranggi oleh jumlah kematian (mortalitas) yang terjadi pada semua golongan umur, serta perpindahan penduduk (mobilitas) juga akan mempengaruhi bertambah atau berkuranggnya jumlah penduduk. Mengingat permasalahan pertumbuhan sangatlah luas, sebagai batasan masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini, penulis mengajukan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah tingkat dan bentuk partisispasi masyarakat yang dilakukan dalam pengendalian penduduk melalui program KB di Kecamatan Ajibarang? 2. Bagaimanakah hubungan kondisi sosial ekonomi masyarakat dengan partisipasi masyarakat dalam pengendalian penduduk melalui program KB di Kecamatan Ajibarang ?
Atika Maeitasari, 2012 Pertisipasi Masyarakat Dalam ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
8
3. Berapakah jumlah dan persebaran pos–pos pelayanan terpadu KB di kecamatan Ajibarang?
C. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penuliasan ini adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi tingkat dan bentuk partisispasi masyarakat yang dilakukan dalam pengendalian penduduk melalui program KB di Kecamatan Ajibarang. 2. Mengidentifikasi hubungan antara partisipasi masyarakat dalam pengendalian penduduk melalui program KB dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan Ajibarang 3. Mengidentifikasi jumlah dan persebaran pos–pos pelayanan terpadu KB di kecamatan Ajibarang.
D. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dikemukakan, manfaat yang diperoleh dari penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat mengidentifikasi tingkat dan bentuk partisispasi masyarakat yang dilakukan dalam pengendalian penduduk melalui program KB di Kecamatan Ajibarang.
Atika Maeitasari, 2012 Pertisipasi Masyarakat Dalam ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
9
2. Dapat
mengidentifikasi
hubungan
antara
partisipasi
masyarakat
dalam
pengendalian penduduk melalui program KB dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan Ajibarang. 3. Dapat diperolah data untuk memetakan jumlah dan persebaran pos–pos pelayanan terpadu KB di kecamatan Ajibarang.
E. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan dan penyimpangan dalam menafsirkan judul tesebut di atas, maka penulis mendeskriptifkan masing-masing konsep yang terdapat dalam judul tersebut, sebagai berikut: 1. Partisipasi Masyarakat Menurut Wazir, et al. (1999: 29), partisipasi bisa diartikan sebagai “keterlibatan seseorang secara sadar ke dalam interaksi sosial dalam situasi tertentu”. Dengan pengertian itu, seseorang bisa berpartisipasi bila ia menemukan dirinya dengan atau dalam kelompok, melalui berbagai proses berbagi dengan orang lain dalam hal nilai, tradisi, perasaan, kesetiaan, kepatuhan dan tanggung jawab bersama. Mubyarto (1984:29) menyebutkan bahwa “partisipasi adalah kesedian untuk membantu berhasilnya setiap program pembangunan sesuai dengan kemampuan setiap
orang
atau
anggota
masyarakat
kepentingannya sendiri maupun masyarakat”.
Atika Maeitasari, 2012 Pertisipasi Masyarakat Dalam ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
tanpa
disertai
mengorbankan
10
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, masyarakat diartikan sebagai sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh satu kebudayaan yang mereka anggap sama. Jadi, partisipasi masyarakat diartikan sebagai keterlibatan dari seorang individu untuk membantu keberhasilan setiap program pembangunan dengan mengorbankan kepentingannya sendiri demi kepentingan bersama. Skripsi ini membahas mengenai bentuk dan tingkat partisipasi. Satropoetro ﴾1986:47) mengemukakan tingkatan partisipasi masyarakat ada 3 tingkatan, yaitu: 1. Tingkatan saling mengerti. 2. Tingkat penasihat/sugesti 3. Tingkat otoritas. Sedangkan bentuk partisipasi dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu bentuk partisipasi yang diberikan dalam bentuk nyata (memiliki wujud) dan juga bentuk partisipasi yang diberikan dalam bentuk tidak nyata (abstrak). 2. Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan adalah perubahan pada diri individu yang bersifat fisik, dan dapat diukur secara kuantitatif, seperti perubahan tinggi badan yang dapat diukur dengan meter, perubahan berat badan yang dapat diukur dengan kilogram. Penduduk menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai orang atau orang-orang yang mendiami satu tempat. Jadi, pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu atau perubahan jumlah penduduk dari tahun ke tahun yang dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” di suatu daerah.
Atika Maeitasari, 2012 Pertisipasi Masyarakat Dalam ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
11
Dalam skripsi ini, pertumbuhan penduduk menurut Mantra (2003: 85-89), pertumbuhan penduduk terdiri atas 4 macam, yaitu: “pertumbuhan penduduk berimbang,
pertumbuhan
penduduk
geometris,
pertumbuhan
penduduk
eksponensial, dan pertumbuhan penduduk di daerah perkotaan”. 3. Pengendalian Penduduk Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 10 tahun 1992, yang dimaksud dengan penduduk adalah orang-orang dalam matranya sebagai pribadi, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga negara, dan himpunan kuantitas yang bertempat tinggal di suatu tempat dalam batas wilayah negara pada waktu tertentu. Wrihatnolo
&
Dwijowijoto,
﴾Ritonga,2001:149).,
mengatakan
bahwa
“pengendalian adalah suatu tindakan pengawasan yang disertai tindakan pelurusan (korektif)”. Bastian, ﴾Ritonga, 2001:149)., menyebutkan bahwa ”pengendalian merupakan tahap penentu keberhasilan”. Jadi, pengendalian kependudukan adalah usaha mempengaruhi pola kembang biak penduduk ke arah angka pertumbuhan penduduk yang diinginkan, biasanya ditempuh melalui suatu kebijakan pemerintah di bidang kependudukan. Pengendalian penduduk terdapat berbagai macam pengendalian penduduk, yaitu ultimate check, immediate check, preventive check, dan positive check. Namun, skripsi ini hanya membahas mengenai pengendalian pertumbuhan penduduk dengan immediate check, yaitu dengan menggunakan KB. Pada pertumbuhan penduduknya, menjelaskan mengenai fakor yang mempengaruhi pertumbuhan
Atika Maeitasari, 2012 Pertisipasi Masyarakat Dalam ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
12
penduduk yaitu menurut Woods (1981:9-15), “Whether a population grows or decline is controlled by the relative balance of mortality, fertility, and migration, which are in turn influenced by six groups of factors: biological, environmental, economic, social, political and technological. 4. Pengendalian Kehamilan adalah perencanaan jumlah anak yang diinginkan dengan menggunakan metode tertentu biasanya dengan pendewasaan usia kawin dan perencanaan kehamilan. 5. Keluarga Berencana Menurut WHO (Hartanto, 2010:26), Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk: Mendapatkan objektif - objektif tertentu. Menghindari kelahiran yang tidak diinginkan. Mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan. Mengatur interval di antara kelahiran. Mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami isteri. Menentukan jumlah anak dalam keluarga.
a. b. c. d. e. f.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keluarga berencana adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan mengatasi kelahiran. Menurut Surya ﴾suryadh.wordpress.com : 2009﴿, alat kontrasepsi yang biasa digunakan dalam KB yaitu ”IUD (Intra Uterine Devices) atau AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim), MOP (Metode Operatif Pria), MOW (Metode Operatif Wanita). Implant (Susuk), Suntik, PIL, dan Kondom”. Jadi, berdasarkan definisi operasional di atas, skripsi ini akan membahas mengenai partisipasi masyarakat dalam pengendalian penduduk melalui program KB.
Atika Maeitasari, 2012 Pertisipasi Masyarakat Dalam ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
13
Pada skripsi ini, mengemukakan mengenai bentuk dan tingkatan partisipasi dalam pengendalian pertumbuhan penduduk melalui immediate check, yaitu KB. Sedangkan pertumbuhan penduduknya dipengaruhi oleh faktor-faktor secara geografis seperti yang dikemukakan oleh Woods (1981:9-15), “Whether a population grows or decline is controlled by the relative balance of mortality, fertility, and migration, which are in turn influenced by six groups of factors: biological, environmental, economic, social, political and technological.
Atika Maeitasari, 2012 Pertisipasi Masyarakat Dalam ... Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu