1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang hendaknya dikuasai oleh peserta didik. Sebagai salah satu productive skill, keterampilan menulis dipandang sebagai keterampilan yang rumit untuk dipahami. Hal ini disebabkan oleh banyak aspek yang perlu diperhatikan dalam menulis. Menurut Byrne (2004), keterampilan menulis merupakan transformasi pemikiran seseorang dalam bentuk bahasa. Oleh karena itu, peserta didik tidak hanya membutuhkan kreativitas secara fisik, tetapi juga memerlukan pemikiran yang kritis dan sistematis sebelum menuangkannya ke dalam tulisan. Terkait dengan hal sistematis, penanda kohesi yang mendukung sisi koherensi dalam suatu teks menjadi hal yang perlu diperhatikan, baik oleh guru maupun peserta didik, dalam proses pembelajaran, khususnya pada keterampilan menulis. Menurut Widdowson (2007:46), penanda kohesi dapat membantu dalam menyusun komponen-komponen terkait agar teks menjadi utuh. Selain itu, penulis tidak hanya harus mencermati penggunaan penanda kohesi yang tepat, tetapi juga koherensi dalam sebuah teks sehingga pembaca dapat memahami ide atau gagasan yang ingin dikemukakan oleh penulisnya. Storrer (2002:2) mengungkapkan bahwa koherensi merupakan sebuah aspek yang penting dalam upaya untuk memahami inti dari sebuah teks. Sejalan dengan pendapat tersebut, Cobuild (1996),
dalam
Bae
(2001:52)
menambahkan
1
bahwa
koherensi
dapat
2
menggambarkan kualitas dari sebuah teks yang semua komponen dan langkah penulisannnya menyatu satu sama lain dengan baik sehingga teks tersebut mudah dimengerti. Dalam upaya menyusun teks yang koheren, didukung oleh penggunaan penanda kohesi yang tepat, peserta didik juga perlu mengetahui tata bahasa yang sesuai dengan jenis teks. Dalam mata pelajaran bahasa Inggris, terdapat beberapa jenis teks yang harus diketahui oleh peserta didik untuk jenjang sekolah menengah pertama (SMP) berdasarkan Kurikulum 2013. Salah satu diantaranya adalah teks deskriptif. Peserta didik dituntut untuk mampu memahami dan menguasai teks deskriptif tersebut, terutama bagi mereka yang telah berada di kelas VIII. Berikut ini adalah kompetensi dasar yang terkait dengan keterampilan menulis teks deskriptif yang dikutip dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (2013:65).
Menyusun teks deskriptif lisan dan tulis, pendek dan sederhana, tentang orang, binatang, dan benda, dengan memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan yang benar dan sesuai konteks. Berdasarkan kompetensi dasar di atas, diketahui bahwa peserta didik perlu mendapatkan pemahaman tentang cara meningkatkan kualitas tulisan mereka masing-masing, baik dari segi struktur teks deskriptif maupun tata bahasa, terutama penggunaan simple present tense dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, strategi yang relevan dan efektif terhadap proses belajar mengajar perlu mendapatkan perhatian khusus. Menurut Graham (2006), dalam Graham dan Perin (2007:15), strategi pembelajaran hendaknya mencakup langkah-langkah
3
pengajaran secara eksplisit dan sistematis dalam upaya merancang, merevisi, dan menyunting sebuah teks. Strategi yang dipilih dan dirancang oleh guru hendaknya sesuai dengan apa yang harus dipelajari oleh peserta didik sehingga dapat membantu mereka memahami langkah-langkah belajar dengan lebih baik, terutama dalam proses pembelajaran keterampilan menulis. Oleh karena itu, pemilihan strategi yang tepat dengan diintegrasikannya materi penanda kohesi, koherensi dalam sebuah teks, dan ketatabahasaan yang sesuai menjadi sebuah faktor kunci bagi peserta didik dalam belajar menulis sebuah teks, khususnya teks deskriptif. Faktanya adalah tidak sedikit permasalahan yang ditemukan dari teks peserta didik yang menunjukkan bahwa mereka tidak memperhatikan penanda kohesi. Permasalahan ini tentu saja memengaruhi koherensi teks tersebut. Selain itu, berdasarkan hasil analisis, terdapat penggunaan tata bahasa yang tidak sesuai. Hal ini tentu saja dapat membuat pembaca, terutama guru sebagai penilai mengalami kesulitan untuk memahami teks tersebut. Berdasarkan hasil observasi awal, di SMP Negeri 1 Denpasar diketahui bahwa hasil teks deskriptif peserta didik kelas VIII belum mencapai kategori baik bila dilihat dari sisi penanda kohesi, kekoherenan teks tersebut, dan tata bahasa yang digunakan. Oleh karena itu, terdapat ide atau gagasan dalam teks deskriptif peserta didik yang tidak berterima sehingga teks deskriptif tersebut cukup sulit dipahami. Berdasarkan hasil wawancara terhadap seorang guru mata pelajaran bahasa Inggris di kelas VIII, hasil karya peserta didik berupa teks deskriptif masih di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan di SMP Negeri 1 Denpasar, yaitu 80.00.
4
Selain itu, guru bahasa Inggris tersebut tidak jarang menemukan kesalahan dari sisi tata bahasa pada tulisan peserta didik, terutama perubahan kata kerja yang dipengaruhi oleh subjek kalimat dalam pola simple present tense. Hal ini tentu saja dapat dilihat dari penggunaan penanda kohesi (kata ganti) yang dapat menjadi acuan untuk kalimat sebelumnya. Dengan kata lain, kesalahan-kesalahan ini juga akan memengaruhi koherensi dari teks tersebut. Selain itu, kesalahan-kesalahan tersebut juga mengindikasikan bahwa peserta didik belum mendapatkan pemahaman yang baik dalam proses pembelajaran tentang cara menulis sebuah teks deskriptif. Hal itu secara sistematis akan berdampak pada koherensi teks yang dibangun. Terjadinya fenomena ini tidak terlepas dari proses pembelajaran keterampilan menulis teks deskriptif yang kurang mendapatkan perhatian khusus dari guru. Guru umumnya lebih menekankan proses pembelajaran pada keterampilan berbicara. Dengan melihat permasalahan tersebut, diperlukan strategi pembelajaran sebagai upaya untuk dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis, dilihat dari penggunaan penanda kohesi, koherensi, dan pemakaian tata bahasa dalam teks deskriptif. Strategi tersebut adalah strategi tell and show. Strategi ini memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam menyusun teks, khususnya dalam mendeskripsikan seseorang, benda, atau binatang (Peha, 2003:33). Sejalan dengan hal tersebut, maka pemahaman tentang penanda kohesi dan koherensi dalam sebuah teks dapat diperkenalkan melalui penggunaan strategi ini dengan cara mengintegrasikannya ke dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, kegiatan pembelajaran tersebut juga didukung dengan penyampaian materi tentang struktur
5
teks, yaitu identification dan description, serta tata bahasa yang digunakan dalam teks deskriptif sehingga melalui pengintegrasian konsep penanda kohesi serta koherensi yang didukung dengan penerapan strategi tell and show, diharapkan hasil karya peserta didik dalam bentuk sebuah teks deskriptif menjadi lebih baik. Dilihat dari objek penelitian ini, terdapat lima penelitian sebelumnya yang mengkaji keterampilan menulis, khususnya pada teks deskriptif. Dari kelima penelitian tersebut, terdapat tiga penelitian dengan model penelitian tindakan kelas (PTK), sedangkan dua penelitian lainnya merupakan pendeskripsian penggunaan kohesi serta koherensi teks deskriptif peserta didik, penilaian teks peserta didik yang berfokus pada kelengkapan kata, pembuatan kalimat, pemahaman (idea), dan tata bahasa yang digunakan. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menekankan dua aspek penting, yaitu mengembangkan aspek analisis wacana sehingga dapat diintegrasikan ke dalam proses pembelajaran dan melihat pengaruh strategi tell and show ketika diterapkan di dalam kelas. Sehubungan dengan hal tersebut, penanda kohesi dan koherensi dalam sebuah teks menjadi landasan dalam penelitian ini karena peranan kedua aspek tersebut sangat penting dalam menyusun teks sehingga ide atau gagasan yang terkandung di dalamnya mudah dipahami. Selain itu, diintegrasikannya pemahaman penanda kohesi dan koherensi dengan strategi tell and show akan membuat penelitian ini menjadi lebih menarik untuk dikaji. Hal ini disebabkan oleh pembelajaran menulis yang tepat dan sistematis dapat meningkatkan fokus peserta didik saat mengikuti proses pembelajaran. Berdasarkan pandangan tersebut maka penggunaan strategi
6
tell and show merupakan salah satu strategi yang tepat dalam upaya meningkatkan ketelitian peserta didik dalam menyusun penanda kohesi dan memperhatikan koherensi teks tersebut sehingga teks yang dihasilkan menjadi lebih baik dan mudah dipahami. Selanjutnya, penelitian ini juga perlu untuk dilakukan karena belum adanya penelitian yang menunjukkan secara kuantitatif bagaimana pengaruh strategi tell and show yang diintegrasikan dengan pemahaman penanda kohesi dan kekoherensian sebuah teks. Oleh karena itu, penelitian ini mengandung nilai-nilai yang berbeda dan menarik untuk diteliti.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Bagaimanakah penggunaan penanda kohesi dalam teks deskriptif berbahasa Inggris peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran 2014/ 2015 sebelum penerapan strategi tell and show? 2) Bagaimanakah penggunaan penanda kohesi dalam teks deskriptif berbahasa Inggris peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran 2014/ 2015 setelah penerapan strategi tell and show? 3) Bagaimanakah pengaruh penerapan strategi tell and show terhadap penggunaan penanda kohesi dalam teks deskriptif berbahasa Inggris peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran 2014/ 2015?
7
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua, yaitu tujuan yang bersifat umum dan tujuan khusus. Kedua tujuan tersebut dideskripsikan sebagai berikut.
1.3.1 Tujuan Umum Berdasarkan jenis penelitian yang dilakukan, yaitu penelitian eksperimen maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan penggunaan penanda kohesi yang tepat serta koherensi teks deskriptif peserta didik yang didukung oleh pemakaian tata bahasa melalui strategi tell and show. Berdasarkan hasil observasi awal terkait dengan penanda kohesi dan koherensi teks deskriptif disertai dengan penggunaan tata bahasa oleh peserta didik yang masih rendah, maka strategi ini dapat dijadikan sebuah stimulus bagi peserta didik agar lebih fokus dan ide yang dipikirkan dapat dengan mudah dituangkan dalam bentuk teks deskriptif.
1.3.2 Tujuan Khusus Adapun tiga tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Menjelaskan penggunaan penanda kohesi dalam teks deskriptif berbahasa Inggris peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran 2014/ 2015 sebelum penerapan strategi tell and show. 2) Menjelaskan pengunaan penanda kohesi dalam teks deskriptif berbahasa Inggris peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran 2014/ 2015 setelah penerapan strategi tell and show.
8
3) Memberikan gambaran terkait dengan pengaruh penerapan strategi tell and show terhadap penanda kohesi dalam teks deskriptif berbahasa Inggris peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 1 Denpasar tahun pelajaran 2014/ 2015.
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini juga mencakup dua hal, yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis. Kedua manfaat tersebut dipaparkan sebagai berikut.
1.4.1 Manfaat Teoretis Manfaat penelitian ini secara teoretis dapat dijadikan sebagai salah satu referensi tentang pembelajaran, khususnya meningkatkan penggunaan penanda kohesi yang tepat dan koherensi teks deskriptif peserta didik didukung dengan penggunaan tata bahasa. Selain itu, strategi tell and show yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikaji lebih lanjut terkait dengan pengaruhnya terhadap proses pembelajaran dan peningkatan kualitas teks yang dihasilkan oleh para peserta didik.
1.4.2 Manfaat Praktis Manfaat praktis penelitian ini adalah untuk memberikan suatu informasi dan inovasi kepada pihak terkait, khususnya guru bahasa Inggris dalam mengajarkan teks deskriptif bahwa strategi tell and show dapat menjadi sebuah alternatif untuk meningkatkan kualitas teks yang dihasilkan oleh peserta didik. Selain itu, melalui penerapan strategi ini, peserta didik akan belajar untuk mengasah kemampuan
9
berpikir kritis mereka dengan melihat hal-hal yang lebih spesifik terkait dengan seseorang, benda, atau binatang yang akan dideskripsikan.