BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting dan harus
dikuasai oleh siswa. Keterampilan menulis tidak diperoleh secara instant tetapi harus dilatih terus-menerus. Menulis adalah aktivitas produktif, aktivitas pengungkapan bahasa melalui media tulis (Nurgiyantoro, 2001:27). Pembelajaran menulis di sekolah merupakan sarana untuk mengembangkan keterampilan menulis. Situasi pembelajaran yang dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk menulis sangat diperlukan. Namun, dalam kenyataannya hal tersebut seringkali tidak terjadi. Pembelajaran menulis masih dianggap pembelajaran yang tidak diminati siswa. Hal tersebut tidak jauh berbeda dengan hasil yang peneliti temukan ketika melaksanakan Program Latihan Profesi di SMAN 7 Bandung. Berdasarkan wawancara nonformal yang peneliti lakukan dengan guru Bahasa dan Sastra Indonesia SMAN 7 Bandung kelas X yaitu Nani Sumartini, banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran menulis. Mereka menganggap pelajaran menulis merupakan pelajaran yang membosankan, menyita waktu, dan menguras tenaga. Kesulitan yang mereka hadapi yaitu, menentukan judul dan topik, menuangkan ide-ide yang berkualitas dan berwawasan, mencari bahan kata-kata yang tepat untuk mengungkapkan isi hati yang ada, dan mengembangkan tema cerita. Berdasarkan hasil observasi awal, diketahui bahwa karangan deskripsi mereka cenderung monoton. Tema yang mereka pilih cenderung sama. Mereka juga cenderung menjiplak contoh yang diberikan guru. Hal tersebut diakibatkan siswa kebingungan memilih topik atau tema
karangan. Sebagian siswa mengatakan, mereka mempunyai banyak ide tetapi sulit memilih mana yang tepat. Sebagian lagi mengatakan, mereka tidak mempunyai ide sama sekali. Selain mengalami masalah dari segi tema, mereka juga masih kesulitan dalam membuat karangan deskripsi. Mereka masih belum mengerti perbedaan karangan deskripsi dengan karangan lainnya. Hal tersebut perlu segera ditanggulangi. Jika hal tersebut dibiarkan, kualitas pembelajaran bahasa Indonesia akan menurun. Sebagai usaha untuk menanggulangi masalah tersebut, peneliti akan mengadakan penelitian dengan mengembangkan metode atau teknik pembelajaran. Pengembangan komponen pendidikan ini diharapkan dapat mengatasi masalah dalam pembelajaran menulis tersebut. Seperti yang telah dijelaskan, masalah dalam pembelajaran menulis deskripsi adalah kurangnya keterampilan mengembangkan ide dan membuat kalimat-kalimat deskriptif. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengujicobakan teknik show not tell. Teknik ini dianggap cocok digunakan karena teknik show not tell merupakan teknik yang mengembangkan “kalimat memberi tahu” menjadi “paragraf yang berisi kalimat-kalimat menunjukkan (mendeskripsikan)”. Dengan teknik tersebut, siswa diharapkan akan lebih mudah mengembangkan ide dalam kalimatkalimat deskriptif sehingga terbentuk paragraf deskripsi yang ideal, baik dari segi isi maupun tata bahasa. Berdasarkan uraian tersebut, penulis mengambil judul Penerapan Teknik Show Not Tell untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi. (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa SMA Negeri 7 Bandung Kelas X Tahun Ajaran 2007/2008)
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mengidentifikasikan masalah yang timbul dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi yaitu sebagai berikut. a) Dalam menulis karangan deskripsi, siswa sering kesulitan mengembangkan ide menjadi kalimat-kalimat yang bersifat deskriptif (menggambarkan). b) Karangan deskripsi meliputi deskripsi imajinatif dan faktual. Dalam karangan deskripsi imajinatif pengarang berusaha membangkitkan pada diri pendengar atau pembacanya, penginderaan dan perasaan yang dialaminya. Karangan deskripsi imjinatif mempunyai ciri dapat membangkitkan daya khayal, kesan, dan sugesti sedangkan dalam karangan deskripsi faktual pengarang berusaha untuk membangkitkan gambar objek berdasarkan fakta yang sesungguhnya. c) Karangan deskripsi dapat dikembangkan dengan berbagai teknik seperti mind maping, fast writing, jaring laba-laba, dan show not tell. d) Sumber atau media yang digunakan untuk menulis karangan deskripsi bisa berupa media foto/gambar, audio visual/film, dan alam sekitar.
1.3 Batasan Masalah Agar langkah-langkah pemecahan masalah dapat dilaksanakan dengan jelas dan teliti, penulis membatasi masalah yang akan dibahas pada penggunaan teknik show not tell dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi pada siswa kelas X SMA Negeri 7 Bandung tahun ajaran 2007/2008. Karangan deskripsi tersebut bersifat faktual berdasarkan hasil observasi siswa. Media yang digunakan adalah media alam sekitar.
1.4 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a) Bagaimana perencanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan teknik show not tell ? b) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan teknik show not tell? c) Bagaimana cara mengatasi permasalahan yang timbul dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan teknik show not tell? d) Bagaimana hasil pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan teknik show not tell?
1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1Tujuan penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a) Memeroleh gambaran perencanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan teknik show not tell . b) Memeroleh gambaran proses pelaksanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan teknik show not tell.
c) Memeroleh cara mengatasi permasalahan yang timbul dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan teknik show not tell. d) Memeroleh gambaran hasil pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan teknik show not tell.
1.5.2 Manfaat penelitian Beberapa manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu sebagai berikut. a) Bagi siswa, hasil penelitian ini memberi pengetahuan baik teori maupun penerapan dan latihan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan teknik show not tell serta menjadi stimulus dalam memacu atau memotivasi siswa untuk mengembangkan minat, bakat, serta kemampuan dalam menulis. b) Bagi guru, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan guru tentang teknik show not tell dan memberikan kontribusi dalam memilih teknik pembelajaran serta menyusun bahan pembelajaran menulis yang lebih efektif dan bervariasi. c) Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat menambah wawasan tentang teknik show not tell dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi untuk meningkatkan keterampilan menulis dan akan menjadi bekal ketika mengajar sehingga mempunyai tolok ukur dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
1.6 Definisi Operasional Untuk menghindari perbedaan interpretasi, penulis memberikan penjelasan dari istilahistilah yang digunakan dalam penelitian ini. a) Teknik show not tell (menunjukkan bukan memberitahukan), merupakan teknik yang mengambil bentuk ”kalimat-kalimat memberi tahu” kemudian mengubahnya menjadi ”paragraf-paragraf yang menunjukkan”. c) Pembelajaran menulis karangan deskripsi adalah proses belajar mengajar dengan materi pelajaran berupa menulis karangan deskripsi yang melukiskan suatu objek peristiwa atau pemandangan. d) Karangan deskripsi adalah karangan yang menimbulkan imajinasi pada pembaca tentang objek lukisannya.