1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang dipelajari oleh siswa, selain keterampilan menyimak, berbicara, dan membaca di sekolah. Siswa diharapkan mampu menguasai keterampilan menulis sesuai tuntutan yang ada dalam kurikulum. Keterampilan menulis siswa yang masih kurang, terkadang sering menjadi permasalahan sampai saat ini. Pernyataan tersebut sangatlah wajar, karena penguasaan keterampilan menulis tidak secara instan diperoleh seseorang. Hal ini sejalan dengan pendapat Tarigan (1994: 4) bahwa keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktek yang banyak dan teratur. Menurut Senny S. Alwasilah (2005: 43), bahwa siswa tidak akan menjadi penulis yang baik jika hanya dijejali oleh banyaknya teori menulis saja. Memberikan teori kepada siswa memang mudah, dibandingkan memberikan praktek-praktek
menulis.
Teori
bisa
diberikan
pada
siswa
di
akhir
pembelajarannya. Padahal, yang paling banyak dibutuhkan siswa adalah berlatih menulis, karena menulis membutuhkan latihan yang banyak dan terprogram. Dewasa ini, alat komunikasi sudah semakin canggih, seperti munculnya telepon, televisi, radio, mesin faksimile, bahkan e-mail, dan internet. Salah satu dari alat-alat komunikasi tersebut yang sering digunakan oleh banyak orang yaitu telepon. Telepon dianggap lebih menjadi alat komunikasi jarak jauh yang lebih efektif dan efesien dibandingkan dengan cara berkirim surat. Dengan
2
menggunakan telepon seseorang bisa berkomunikasi secara lisan dan langsung kepada objek yang dituju. Berbeda dengan pendapat Soedjito dan Solchan (2004:1) bahwa dibandingkan dengan alat komunikasi lisan, surat mempunyai kelebihan-kelebihan. Apa yang dikomunikasikan kepada pihak lain secara tertulis, misalnya berupa pengumuman, pemberitahuan, keterangan, dan sebagainya akan sampai pada alamat yang dituju sesuai dengan sumber aslinya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa salah satu fungsi surat sebagai media komunikasi jarak jauh, kini sudah tergeser posisinya oleh alat komunikasi canggih salah satunya oleh telepon. Kondisi di atas bisa saja berdampak negatif pada siswa dalam kemampuan menulis surat, khususnya surat dinas. Padahal kemampuan menulis surat dinas sangat penting dikuasai oleh siswa, karena untuk menunjang mereka dalam kegiatan organisasi di sekolah. Dalam menulis surat permohonan atau undangan, terkadang siswa sendiri masih ragu terhadap surat yang mereka buat. Mereka terkadang kurang memperhatikan dan ragu apakah surat yang mereka buat sudah menyampaikan gagasan, maksud, tujuan, kalimat yang efektif, dan ejaan yang benar atau belum. Menurut Kosasih (2009: 11), bahwa surat dinas berfungsi sebagai media komunikasi suatu lembaga. Dengan surat tersebut suatu lembaga mengemukakan ide, pesan, harapan, atau hal-hal lainnya kepada pihak lain. Pernyataan tersebut menunjukkan fungsi surat memiliki kesamaan dengan media-media komunikasi seperti yang lain. Maka dari itu, keterampilan menulis surat dinas perlu ditanamkan kepada siswa sejak di bangku sekolah, karena manfaatnya akan terasa
3
jika mereka sudah memasuki dunia kerja khusunya dalam sebuah lembaga. Berkomunikasi dengan surat ternyata tidaklah mudah, terutama untuk kepentingan formal. Penulisnya dituntut untuk dapat menyajikan pesannya dalam bahasa yang logis, jelas, singkat, dan sistematis, serta dalam format yang sesuai (Suparno dan Yunus, 2006: 65). Lebih lanjut, Senny S. Alwasilah (2005: 44) berpendapat bahwa kelas besar merupakan salah satu kendala bagi guru. Kondisi tersebut mengakibatkan guru menjadi enggan memeriksa tulisan siswa yang banyak dalam waktu yang singkat. Melihat kenyataan tersebut, guru perlu mencari suatu teknik pembelajaran yang dapat mengatasi permasalahan tersebut. Guru bisa melatih dan memberdayakan siswa lewat kolaborasi dalam pembelajaran menulis surat dinas. Sistem kolaborasi adalah solusi untuk membantu kesulitan guru mengatur jumlah siswa yang banyak. Agar siswa dapat menulis surat dinas dengan baik, maka diperlukan sebuah proses pembelajaran yang baik pula. Untuk mewujudkan hal tersebut, dapat didukung dengan berbagai cara seperti pemilihan metode, teknik, atau media yang digunakan oleh guru. Kolaborasi adalah suatu teknik pengajaran menulis dengan melibatkan sejawat untuk saling mengoreksi (Alwasilah, 2005: 21). Sepengetahuan penulis, penelitian serupa dengan menggunakan teknik kolaborasi pernah dilakukan oleh Tina Rahmawati (2009) berjudul Model Pembelajaran Menulis Teks Berita dengan Menggunakan Teknik Kolaborasi pada Siswa Kelas VIII SMP Sekolah Laboratorium Percontohan UPI Bandung Tahun Ajaran 2008/2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik kolaborasi
4
terbukti dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis teks berita, oleh karena itu guru dapat menggunakan teknik ini sebagai alternatif pembelajaran. Hasil dari penelitian tersebut memberikan inspirasi kepada penulis untuk melakukan penelitian terhadap pembelajaran menulis dengan menerapkan teknik kolaborasi pada bidang yang lain. Pembelajaran menulis surat dinas merupakan bidang yang akan dijadikan penelitian oleh penulis. Penulis memiliki alasan memilih surat dinas untuk dijadikan bahan penelitian, dikarenakan dalam menulis surat dinas siswa perlu memperhatikan sistematika yang tepat dan penggunaan bahasa yang baku sesuai dengan tuntutan dalam Kompetensi Dasar. Penelitian terkait pada pembelajaran menulis surat dinas pernah dilakukan oleh Sri Nurasiawati (2007) dengan judul Penerapan Teknik Penyuntingan dalam Pembelajaran Menulis Surat Dinas terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kiarapedes Kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran 2006/2007. Dalam penelitian tersebut terungkap gambaran tentang kondisi pembelajaran menulis surat dinas kurang mendapatkan perhatian serius baik dari guru ataupun siswa. Hal tersebut mengakibatkan siswa kurang menguasai keterampilan menulis surat dinas. Melihat kondisi di atas, memberikan dorongan kepada penulis untuk mengujicobakan suatu teknik dalam pembelajaran menulis. Teknik kolaborasi diharapkan dapat menghasilkan suatu perubahan yang signifikan terhadap pembelajaran menulis surat dinas ke arah yang lebih baik lagi. Dengan demikian, penulis merumuskan penelitian ini berjudul Penerapan Teknik Kolaborasi dalam Pembelajaran Menulis Surat Dinas (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Pusakanagara Kabupaten Subang Tahun Ajaran 2010/2011).
5
1.2 Identifikasi Masalah Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis dapat menyimpulkan identifikasi masalah penelitian ini sebagai berikut. 1) Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang membutuhkan proses panjang. Oleh sebab itu, diperlukan banyak latihan. Pada kenyataannya praktik menulis yang diadakan di sekolah masih dirasa kurang. 2) Semakin maraknya sarana komunikasi yang canggih menyebabkan surat semakin tergeser kedudukannya. Kondisi tersebut terlihat dari kurangnya kemampuan siswa dalam menulis surat dinas yang baik dan benar. 3) Pemilihan teknik pembelajaran menulis yang tepat dapat memotivasi dan memberdayakan siswa dalam proses pembelajaran menulis yang maksimal. Namun, penerapan teknik pembelajaran menulis yang sesuai masih dirasa sulit untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran, khususnya menulis surat dinas. 1.3 Pembatasan Masalah Untuk memperjelas arah penelitian yang akan dilaksanakan, peneliti akan membatasi masalah pada hal-hal sebagai berikut. 1) Pokok bahasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menulis surat dinas. 2) Siswa yang menjadi objek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pusakanagara.
6
3) Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi. 4) Surat dinas yang akan dijadikan tugas terstruktur adalah surat undangan berkaitan dengan kegiatan sekolah dengan memperhatikan sistematika yang tepat dan bahasa baku. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, beberapa rumusan yang menjadi masalah penelitian ini sebagai berikut. 1) Bagaimanakah kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pusakanagara sebelum menggunakan teknik kolaborasi? 2) Bagaimanakah kemampuan menulis surat dinas siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pusakanagara sesudah menggunakan teknik kolaborasi? 3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pusakanagara dalam menulis surat dinas sebelum dan sesudah menggunakan teknik kolaborasi? 1.5 Tujuan Penelitian Setiap penelitian pasti memiliki tujuan. Tujuan penelitian ini terbagi menjadi dua yakni tujuan secara umum dan khusus. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini akan diuraikan untuk mengetahui hal-hal berikut. 1.5.1 Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran hasil pembelajaran secara jelas
tentang
penerapan
teknik
kolaborasi
dalam
pembelajaran menulis surat dinas siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pusakanagara tahun ajaran 2010/2011.
7
1.5.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran sebagai berikut: 1) mengetahui kemampuan menulis surat dinas siswa sebelum diberikan teknik kolaborasi; 2) mengetahui kemampuan menulis surat dinas siswa sesudah diberikan teknik kolaborasi; dan 3) mengetahui perbedaan tingkat kemampuan menulis surat dinas siswa sebelum dan sesudah diberikan teknik kolaborasi. 1.6 Manfaat Penelitian Sama hal nya dengan tujuan penelitian, manfaat penelitian ini juga terbagi dua yaitu manfaat secara praktis dan teoretis. Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini diuraikan sebagai berikut. a. Manfaat Praktis 1) Bagi Guru Penelitian ini memberikan manfaat kepada guru, yaitu memberikan gambaran penerapan teknik kolaborasi dalam pembelajaran menulis surat dinas. Selain itu, teknik kolaborasi dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran menulis surat dinas. 2) Bagi Siswa Tentunya hasil penelitian ini memberikan manfaat bagi mereka yang memiliki kesulitan pada kemampuan pembelajaran menulis, khususnya menulis surat dinas. Sekaligus menambah wawasan dalam
bidang surat-menyurat yang
8
baik dan benar. Pada akhirnya siswa dapat
mencurahkan maksud dan tujuan
menulis surat dinas secara jelas, sistematika yang benar, menggunakan bahasa yang baku, kalimat yang efektif dan tidak mengabaikan kesantunan dalam berbahasa. 3) Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat menjadi alternatif teknik baru, dalam pembelajaran menulis surat dinas khususnya dan pembelajaran menulis pada umumnya. Selain itu, penulis mendapatkan gambaran yang jelas tentang cara menerapkan teknik kolaborasi pada pembelajaran menulis surat dinas. Manfaat lain yang diperoleh penulis dari penelitian ini yaitu memberikan sebuah motivasi untuk melakukan penelitian dalam bidang lain. b. Manfaat Teoretis Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan teori pembelajaran menulis. Di samping hal tersebut, hasil penelitian ini dapat memperkaya ragam teknik dalam proses pembelajaran menulis surat-menyurat dan pembelajaran menulis pada umumnya. 1.7 Anggapan Dasar Penelitian Anggapan dasar yang melandasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Menulis merupakan salah satu aspek dari keterampilan berbahasa yang memerlukan proses dan latihan.
9
2) Menulis surat dinas berkenaan dengan kegiatan sekolah dengan sistematika yang tepat dan bahasa yang baku, merupakan salah satu dari kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa kelas VIII. 3) Penerapan teknik yang tepat akan mempermudah dan meningkatkan kemampuan dalam pembelajaran menulis. 4) Teknik kolaborasi adalah salah satu teknik dalam pembelajaran menulis. 1.8 Hipotesis Penelitian Hipotesis yang dapat penulis ajukan dalam penelitian ini adalah adanya perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pusakanagara dalam menulis surat dinas sebelum dan sesudah diterapkannya teknik kolaborasi. 1.9 Definisi Operasional Istilah-istilah dalam penelitian ini didefinisikan sebagai berikut. 1) Teknik kolaborasi adalah sebuah teknik pembelajaran menulis yang memberdayakan seluruh siswa aktif dalam proses pembelajaran. Siswa belajar
bersama
dalam
kelompok-kelompok
kecil
dengan
cara
berkolaborasi saling mengoreksi hasil pembelajaran agar kesalahan yang sama bisa dihindari. Teman yang diajak berkolaborasi disebut kolaborator. Setiap siswa dalam kelompoknya diberi kesempatan besar untuk mengembangkan potensinya sendiri seperti dengan cara memberikan komentar dan saran untuk perbaikan terhadap hasil pekerjaan siswa lainnya. Pendekatan proses lebih ditekankan dalam teknik kolaborasi karena menulis adalah sebuah kegiatan yang berkesinambungan.
10
2) Pembelajaran menulis surat dinas merupakan proses belajar membuat tulisan
berupa karangan paparan bertujuan menjelaskan maksud dan
tujuan penulis secara tertulis, khususnya mengenai masalah-masalah kedinasan atau kelembagaan. Pembelajaran menulis surat dinas perlu dilatih pada siswa karena hal tersebut merupakan bekal bagi mereka ketika terjun dalam kegiatan organisasi sekolah dan dunia kerja. Pembelajaran menulis surat dinas dalam penelitian ini dibatasi berkenaan dengan kegiatan sekolah.