1
BAB I PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kendaraan bermotor terutama sepeda
motor sebagai alat transportasi membuat persaingan industri manufaktur perusahaan otomotif meningkat tajam. Sebagai salah satu perusahaan otomotif terbesar yang bergerak di bidang pembuatan sepeda motor, PT. X dituntut untuk dapat menghasilkan produk sepeda motor dengan kualitas yang baik. Untuk itu PT. X membutuhkan divisi Product Quality untuk melakukan verifikasi mengenai produk-produk yang dihasilkan pleh PT. X. Divisi Product Quality merupakan divisi yang bergerak dalam melakukan verifikasi unit sepeda motor yang dihasilkan oleh PT. X, baik berupa new model atau pun Mass-Pro Model. Unit sepeda motor new model adalah sepeda motor dengan tipe baru yang dihasilkan oleh PT. X, belum diproduksi secara masal, sedangkan unit sepeda motor Mass-Pro Model adalah tipe sepeda motor yang telah diproduksi secara masal dan telah dipasarkan. Dalam melakukan verifikasi untuk unit motor, divisi Product Quality membutuhkan part, consumable goods serta peralatan untuk mendukung aktivitas pengetesan dan verifikasi sepeda motor. Pengadaan barang-barang tersebut dilaksanakan secara sentral oleh warehouse divisi Product Quality. Pengadaan barang-barang yang dilakukan oleh warehouse masih dilakukan berdasarkan permintaan atau kebutuhan dari seksi lain yang ada di divisi Product Quality. Akibatnya aktivitas pengetesan dan verifikasi menjadi terganggu karena part yang
2
dibutuhkan tidak selalu ada. Beberapa part sering mengalami keterlambatan, dalam hal ini yang dibahas dalam proyek ini adalah part new model. Part yang mengalami keterlambatan sebanyak 21% - 43% dari jumlah total part yang diminta ke warehouse dalam satu proyek new model, dengan total cost untuk part yang mengalami keterlambatan berkisar antara 4-6 juta rupiah dalam sekali proyek. Membutuhkan waktu 14-30 hari untuk pengadaan barang part new model. Untuk itulah perlu adanya analisis sistem inventory untuk mengetahui waktu yang tepat untuk melakukan pesanan pengadaan part proyek new model. Fokus proyek ini adalah melakukan analisa terhadap sistem inventory untuk warehouse divisi Product Quality. Analisa sistem dilakukan berdasarkan teori-teori mengenai inventory, yang dapat digunakan untuk mendukung sistem penyimpanan dan pengadaan barang di warehouse.
I.2
Identifikasi Masalah Berikut terdapat beberapa permasalahan yang terjadi pada sistem inventory di
warehouse PT. X 1. Permintaan part proyek pada supplier dilakukan berdasarkan pada proyek yang sedang dilaksanakan di PT. X sehingga permintaan part bersifat tidak pasti. 2. Terdapat beberapa items part proyek yang selalu mengalami keterlambatan dan setiap part proyek memiliki spesifikasi yang berbeda untuk setiap proyek. 3. Keterlambatan part proyek yang datang ke warehouse menyebabkan adanya pemesanan secara langsung dari bagian pengetesan ke supplier. Jumlah pemesanan langsung berkisar antara 21% - 43% untuk total item part yang dipesan ke warehouse. Adanya pemesanan langsung ke supplier menyebabkan sistem inventory warehouse tidak maksimal karena akan terjadi pemesanan
3
ganda yang dilakukan oleh warehouse dan bagian pengetesan, sehingga part proyek yang datang melalui warehouse tidak dapat dimanfaatkan lagi karena perubahan spesifikasi proyek bisa terjadi saat event proyek berlangsung I.3
Perumusan Masalah 1. Analisis inventory apa yang dapat digunakan untuk menurunkan tingkat keterlambatan kedatangan part proyek new model sehingga dapat mengurangi intensitas adanya pemesanan langsung dari bagian pengetesan ke supplier?
I.4
Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat beberapa pembatasan masalah yaitu sebagai berikut : 1.
Perbaikan sistem hanya pada sistem pengadaan part proyek new model pada warehouse divisi Product Quality PT. X
2.
Perbaikan sistem ditujukan untuk mengatasi permasalahan inventory pada event proyek new model.
3. I.5
Items part yang dibahas hanya items part elektrik dari sepeda motor
Tujuan Penelitian 1. Melakukan analisa sistem pengadaan part proyek new model di PT. X untuk menentukan waktu pemesanan yang tepat guna menghindari total biaya part loss proyek new model pada warehouse divisi Product Quality
4
I.6
Manfaat Penelitian 1. Warehouse dapat mengetahui kapan harus melakukan pemesanan part agar tidak mengalami keterlambatan 2. Mengurangi jumlah part yang terbuang karena adanya order ganda yang dilakukan oleh bagian pengetesan dan warehouse 3. Tidak ada biaya yang terbuang dari tiap part proyek new model
I.7
Gambaran Umum Perusahaan
1.7.1
Sejarah Singkat PT. X Pada saat awal terbentuknya perusahaan, keseluruhan komponen masih
didatangkan dari Jepang dalam bentuk terurai atau CKD (Completely Knock Down). Baru mulai tahun 1974 seiring dengan ketentuan pemerintah untuk melakukan program lokalisasi komponen, secara bertahap komponen mulai dibuat di dalam negeri. Jumlah produksi mengalami peningkatan secara bertahap, mulai dari total produksi yang sekitar 1500 unit selama tahun 1971, meningkat menjadi 30 ribu unit pada tahun berikutnya, sampai 39 tahun kemudian (Tahun 2010) dimana produksi mampu mencapai 300 ribu unit per-bulannya. Begitu pula dengan jenis komponen yang diproduksi secara lokal, dimana kandungannya selalu meningkat dari tahun ke tahun, saat ini kandungan untuk tipe bebek dan matic sudah mencapai 90%. Ini berarti hanya tinggal 10% komponen lagi yang perlu diimpor dari luar, dimana jumlah inipun hanya berkaitan dengan bagian engine saja. Diluar itu seluruhnya sudah diproduksi di dalam negeri.
5
1.7.2
Visi dan Misi Perusahaan 1.7.2.1 Visi “Kami senantiasa berusaha untuk mencapai yang terbaik dalam industri sepeda motor di Indonesia, untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas, dalam menyediakan alat transportasi yang berkualitas tinggi, sesuai kebutuhan konsumen, dengan harga yang terjangkau, serta didukung oleh fasilitas manufaktur terpadu, teknologi mutakhir, jaringan pemeliharaan, suku cadang dan manajemen kelas dunia.” 1.7.2.2 Misi “Kami bertekad untuk menyediakan sepeda motor berkualitas tinggi dan handal sebagai acuan sarana transportasi bagi masyarakat yang sesuai kebutuhan konsumen, pada tingkat harga yang terjangkau.”
1.7.3
Lokasi Perusahaan PT. X terdiri dari 3 Plant untuk produksi sepeda motor dan 4 area supporting,
berikut adalah rinciannya : 1. Kantor Pusat & Plant 1 (Sunter), lokasi di Jalan Laksda Yos Sudarso- Sunter I Jakarta 14350 2. Plant 2 (Pegangsaan Dua), lokasi di Jalan Raya Pegangsaan Dua KM 2,2Kelapa Gading, Jakarta 14250 3. Plant 3 (Cikarang Barat), lokasi di Jalan Raya Kalimantan Blok AAKawasan Industri MM2100 Cikarang Barat, Jawa Barat.
6
4. Dies & Mould Division, lokasi di Jalan Pulo Ayang Raya, Blok FF No.2Kawasan Industri Pulogadung Jakarta Timur. 5. Part Centre, lokasi di Tipar Inspeksi Cakung Drain-Cakung Barat, Jakarta 13910 6. Divisi Product Quality, lokasi di Jalan Tipar Cakung Drain-Cakung Barat, Jakarta 13910 7. Training Centre, lokasi Jalan Agung Timur IX Blok O1 Kav. 25-26, Sunter II Jakarta 14350.