1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan industri otomotif didunia khususnya di
Indonesia, menyebabkan para pelaku industri melakukan inovasi baru untuk menghasilkan produk-produk yang tepat, berkualitas tinggi dengan harga bersaing. Tuntutan tersebut menyebabkan para pelaku industri berpikir keras untuk berusaha mewujudkanya. Berbagai cara dilakukan mulai dari customer service yang baik dan cepat tanggap, delivery time yang tepat, optimalisasi fungsi produk, hingga penerapan teknologi baru. PT Yamaha Motor Part Manufacturing Indonesia adalah salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksi beberapa komponen penting untuk kendaraan bermotor. PT YPMI berdiri pada tanggal 5 Juli 1996 dan mulai beroperasi Oktober 1997. Luas area yang digunakan 165.915,66 m2 dengan jumlah karyawan telah mencapai 3500 orang pada tahun 2013. Salah satu produk yang dihasilkan oleh PT YPMI adalah cylinderhead. Proses pembuatan cylinder head di PT YPMI harus melalui beberapa tahap proses, dimulai dari proses casting, KO cutting, heat treatment, machining, dan packing baru kemudian dilakukan delivery ke pelanggan. Proses deburring adalah proses pembersihan bari casting yang terdapat pada cylinder head. Tujuanya
2
adalah mencegah terjadinya abnormal ketika proses machining dan menjaga visual produk terlihat bagus ketika dikirim kepelanggan. Proses deburring di PT. YPMI terdiri dari 4 line deburring yang mensupplai untuk line machining dan juga untuk export. Pada proses deburring masih dilakukan dengan proses manual sehingga hasil kualitas suatu produk sangat ditentukan oleh manusia. Kondisi proses deburring saat ini, menggunakan tiga operator didasari oleh konsep one piece flow. Proses deburring dilakukan di area meja kerja yang berbentuk memanjang. Namun, dengan kondisi seperti itu proses baritori berlangsung kurang maksimal dikarenakan area meja kerja yang kurang ergonomis serta banyaknya gerakan non value serta gerakan berulang. Akibatnya sering terjadi idle diproses machining, karena kapasitas produksi proses deburring, tidak sebanding dengan target produksi machining. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di grafik 1.1 diibawah.
3
Grafik Perbandingan produksi line deburring dan machining / hari 20.000
16.000
pcs
12.000 Actual Deburring
8.000
Target Machining
4.000
0
Des12
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
13.108
14.840
14.965
14.845
13.885
14.566
14.671
15.918
Target Machining 15.213
15.593
15.205
16.034
15.659
15.255
15.010
16.319
Actual Deburring
Grafik 1.1 Perbandingan rata-rata produksi line deburring dan machining per hari Sumber : Data Perusahaan Dengan melihat grafik diatas, maka diperlukan sistem perancangan kerja baru yang dapat meningkatkan produktivitas line deburring sehingga output produksi juga dapat ditingkatkan, agar bisa memenuhi target produksi machining. Yang lebih penting, dapat memenuhi permintaan customer. Mengingat permintaan produk yang terus meningkat setiap tahunnya. 1.2
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah cara meninjau kembali gerakan yang tidak efisien pada proses deburring?
4
2. Bagaimanakah merancang sistem kerja yang lebih serasi sesuai dengan prinsip ergonomi ? 3. Bagaimanakah cara yang bisa dilakukan agar mendapatkan standart waktu kerja yang lebih cepat pada proses deburring? 1.3
Pembatasan Masalah
Batasan-batasan masalah pada penelitian ini antara lain : a.
Alat baritori yang digunakan dalam kondisi normal.
b. Model head cylinder yang digunakan untuk penelitian adalah model 5D9. c. Operator line deburring dalam kondisi sehat . d. Pengambilan contoh untuk gerakan di line deburring adalah 6 orang. e. Operator yang diamati adalah yang masa kerjanya 1 sampai 2 tahun.. f. Tidak memperhitungkan waktu istirahat operator. g. Tidak memperhitungkan tingkat kelelahan. h. Waktu penelitian dilakukan selama periode bulan Januari sampai dengan Desember 2013 1.4
Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1 . Menghilangkan gerakan kerja yang tidak efisien pada line duburring 2. Menghasilkan sistem kerja yang lebih serasi, sesuai prinsip ergonomi 3. Mendapatkan standart waktu kerja yang lebih cepat dari sebelumnya.
5
1.5
Metodologi Penelitian Metode- metode yang digunakan dalam perencanaan pembuatan skripsi
adalah sebagai berikut : 1. Studi Pustaka Pada metode ini, perolehan setiap informasi diupayakan terkoordinasi selengkap-lengkapnya melalui berbagai referensi studi pustaka antara lain : buku Teknik Perancangan sistem kerja ( Iftiar Sulaksana ), buku Ergonomi (Sritomo Wignjosoebroto ), buku Ergonomi konsep dasar dan applikasinya
(Eko
Nurmianto ), media internet, majalah, contoh-contoh jurnal dan berbagai bentuk karya tulis lainya yang masih berhubungan dengan tema atau topik dari penyusunan skripsi ini. 2. Studi lapangan Dimana penulis melakukan pengamatan langsung ke lapangan. Metode ini dinilai lebih objektif karena penulis akan lebih mengetahui permasalahan di line deburing cylinder head sehingga nantinya hasilnya lebih sesuai dengan dengan kondisi yang ada. 3. Metode Analisis Dalam metode ini akan diperoleh berbagai macam data sebagai akibat dari berbagai kondisi, yang mana diharapkan sesuai proses yang berlaku. Hal ini merupakan aksi tindak lanjut dari penggunaan metode yang ada. Selanjutnya dapat ditarik kesimpulan sebagai bahan pengembangan pada proses lebih lanjut.
6
1.1
Sistematika Penulisan Pada penulisan laporan tugas akhir ini, akan dibuat sistematika urutan
dari bab-bab beserta isi pokok secara garis besar untuk lebih memudahkan pembaca dan pemahaman tugas akhir ini yang diuraikan sebagai berikut : Bab I. Pendahuluan Pada bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan penelitian, pembatasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II. Landasan Teori Pada bagian ini akan dibahas dasar teoridasar mengenai konsep ergonomi, studi gerakan dan anthropometri. Bab III. Metodologi Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai komonen-komponen penunjang yang dipergunakan serta cara pengambilan data, metode pengolahan dalam sistem kerja sebagai objek penelitian. Bab IV. Pengumpulan dan Pengolahan data Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian metode terhadap data yang diperoleh di lapangan agar dapat diketahui faktor-faktor terkait yang berpengaruh secara langsung dalam proses deburring dengan perhitungan waktu kerja sehingga menunjang proses lebih efektif dan efisien.
7
Bab V. Hasil dan Analisa Pada bab ini, dipaparkan hasil serta analisa terhadap beberapa faktor yang sudah dilakukan pengujian serta pengolahan pada bab sebelumnya untuk kemudian dilihat hasilnya apakah sudah sesuai harapan ataupun perlu perbaikan lagi. Bab IV. Kesimpulan dan Saran Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang didapat dari hasil penelitian dalam melakukan analisa terhadap data peta aliran proses, therblig chart, anthropometri , waktu proses, waktu baku pada proses deburring cylinder head.