BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini perkembangan ilmu psikologi semakin meluas dengan adanya pemikirian baru yang berawal dari perspektif psikologi abnormalitas menuju kepada perspektif psikologi positif. Dalam psikologi positif beberapa tokoh membahas mengenai tekanan dan kesulitan hidup dan bagaimana seseorang mampu menghadapinya. Menurut Reivich dan Shatte (2002), bahwa kapasitas seseorang untuk merespon secara sehat dan produktif ketika menghadapi kesulitan atau trauma, dimana hal itu penting untuk mengelola tekanan hidup sehari-hari disebut resiliensi. Connor dan Davidson (2003) mengatakan bahwa resiliensi merupakan kualitas seseorang dalam hal kemampuan untuk menghadapi penderitaan. Sedangkan menurut Grotberg (2003) resiliensi adalah kemampuan manusia untuk menghadapi, mengatasi, dan menjadi kuat atas kesulitan yang dialaminya. Grotberg mengatakan bahwa resiliensi bukanlah hal magic dan tidak hanya ditemui pada orang-orang tertentu saja dan bukan pemberian dari sumber yang tidak diketahui. Kesulitan atau tekanan hidup sehari hari dapat bersumber dari kehidupan keluarga, sosial, maupun pekerjaan. dalam pekerjaan tidak sedikit seseorang yang mengalami tekanan atau masalah. Fenomena yang terjadi akhir akhir ini yaitu tentang tenaga kerja indonesia yang diberitakan di berbagai media, baik media cetak maupun media televisi. Banyak kasus dilaporkan di berbagai media tentang tenaga kerja 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
indonesia di luar negeri yang bekerja tidak mendapatkan gaji, mengalami kekerasan, pelecehan seksual, bahkan berujung pada kematian. Dari banyaknya kasus yang menimpa Tenaga Kerja Indonesia, tidak sedikit pencari kerja yang masih bersemangat untuk menjadi Tenaga Kerja Indonesia seperti di kutip dari website Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Jumlah Tenaga Kerja Indonesia ke luar negeri pada tahun 2015 sebanyak 275.736 orang. Sebanyak 152.394 atau sebesar 55 persen bekerja di sektor formal, dan di sektor informal sebanyak 123.342 atau 45 persen. Dari banyaknya tenaga kerja dalam sektor informal, sebanyak 52.328 bekerja di sektor pekerja domestik atau penata laksana rumah tangga yang bekerja pada perseorangan yang tidak berbadan hukum dan relatif rentan terhadap kasus kekerasan. Banyaknya peminat yang ingin bekerja di luar negeri disebabkan oleh terbatasnya lapangan kerja di dalam negeri, juga adanya anggapan bahwa bekerja di luar negeri akan mendapatkan penghasilan lebih tinggi dari pada di dalam negeri. Padahal resiko yang tinggi pun akan di dapatkan para tenaga kerja indonesia terutama yang mengalami kasus kasus kekerasan. Dibutuhkan pembekalan yang cukup bagi para tenaga kerja Indonesia dan juga pengawasan serta regulasi yang baik untuk mengurangi kasus kasus kekerasan pada tenaga kerja indonesia. Dalam hal pemberian devisa, tenaga kerja Indonesia cukup besar berkontribusi bagi pendapatan negara. Pada Tahun 2015 tenaga kerja indonesia mengirimkan devisa sedikitnya 8 miliar USD atau sama dengan 100 triliun rupiah. Dari kontribusi
2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tersebut tentunya belum sebanding apabila tenaga kerja indonesia mengalami kekerasan, tidak mendapatkan gaji, ataupun yang mengalami pelecehan seksual. Data yang diperoleh migrant care dari kementrian tenaga kerja dan transmigrasi, BNP2TKI Kementerian Luar Negeri, KBRI dan keluarga korban, terdapat 874 TKI yang mengalami kekerasan dan pelecehan seksual, dan 1.187 TKI mengalami penganiayaan. Tahun 2011, kasus pemerkosaan dan kekerasan seksual meningkat menjadi 1.234 TKI, Bahkan sebanyak 535 pekerja perempuan kembali ke tanah air dalam keadaan hamil. Data terakhir yang di peroleh dari badan nasional penempatan dan perlindungan tenaga kerja indonesia tahun 2015 terdapat 104 kasus tenaga kerja indonesia yang mengalami kekerasan oleh majikan. Banyaknya kasus kekerasan terhadap Tenaga Kerja Indonesia tentunya hal ini menjadi sangat penting untuk dikaji lebih dalam. Terkait penelitian mengenai kekerasan pada tenaga kerja indonesia, sedikit yang berfokus pada individunya, melainkan berfokus pada permasalahan perundang undangan, permasalahan agensi tenaga kerja Indonesia serta regulasi oleh pemerintah. Di sisi lain kekerasan menjadi hal yang sangat traumatis bagi tenaga kerja indonesia, terutama mereka yang mengalami cacat atau luka fisik akan merasakan penderitaan yang mendalam. Bagi para tenaga kerja indonesia yang mengalami kekerasan perlu adanya titik balik untuk dapat bangkit dari pengalaman yang traumatis dan dapat melanjutkan kehidupan. Berdasarkan uraian di atas, penelitian yang akan di tulis lebih menekankan pada individu Tenaga Kerja Indonesia yang mengalami trauma kekerasan, dan mampukah individu tersebut meresponnya. Maka didapatkan pertanyaan pokok 3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
kajian ini yaitu seperti apa gambaran resiliensi pada tenaga kerja indonesia yang mengalami kekerasan? Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, maka peneliti mengadakan penelitian mengenai “Gambaran resiliensi pada Tenaga Kerja Indonesia yang mengalami kekerasan”. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian kualitatif, karena pendekatan kualitatif digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam dan khusus atas suatu fenomena, serta untuk dapat memahami manusia dalam segala kompleksitasnya sebagai mahluk yang subyektif, maka pendekatan kualitatif merupakan metode yang paling sesuai digunakan.
1.2.Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang tersebut, maka muncul suatu rumusan masalah yang menjadi dasar dari penelitian yang akan dilakukan. Yaitu “Bagaimana Gambaran resiliensi pada tenaga kerja indonesia yang mengalami kekerasan?”
1.3.Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis adalah untuk mengetahui gambaran mengenai resiliensi pada tenaga kerja indonesia yang mengalami kekerasan 1.4.Manfaat Penelitian Terdapat dua manfaat yang dihasilkan pada penelitian ini, yaitu :
4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1.4.1. Secara Teoritis Penelitian ini merupakan sebuah pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pada bidang Psikologi Positif. 1.4.2. Secara Praktis Penulis berharap penelitian yang telah dilakukan ini dapat menjadi referensi pada penelitian yang akan dilakukan selanjutnya yang masih memiliki kaitan dengan penelitian ini.
5
http://digilib.mercubuana.ac.id/